Ketahui Apa itu Sistem Operasi Linux hingga Kelebihannya

Ketahui Apa itu Sistem Operasi Linux hingga Kelebihannya

Sistem operasi Linux adalah salah satu OS yang sering dijumpai di berbagai perangkat seperti handphone, laptop, atau PC. Hal ini didukung dengan data Statcounter yang menunjukkan bahwa persentase pengguna OS Linux di Indonesia mencapai 2,27%.

Data ini menunjukkan bahwa keberhasilan Linux tidak hanya terletak pada adaptasi dengan berbagai perangkat, tetapi juga pada kehandalan dan keamanannya sehingga cukup banyak digunakan oleh pengguna.

Meski begitu, terkadang masih ada pengguna yang belum memahami betul tentang sistem operasi ini. Oleh karena itu di artikel Dewaweb kali ini kita akan membahas hal apa saja yang membuat Linux digemari banyak pengguna seperti kelebihan dan jenis-jenisnya. Simak terus sampai akhir ya!

Baca Juga: Mac OS: Sistem Operasi dari Apple yang Keamanannya Terjamin

Apa itu Sistem Operasi Linux?

Sebelum kita masuk ke Linux, mari kita pahami dulu apa itu sistem operasi. Sistem operasi, atau OS adalah otak dari setiap perangkat elektronik yang menghubungkan software dengan perangkat keras, CPU, memori, dan komponen lainnya.

Tanpa sistem operasi, perangkat seperti komputer, laptop, atau ponsel akan bingung dan tidak bisa berfungsi dengan baik.

Beberapa contoh sistem operasi yang sering dijumpai seperti Windows, MacOS, dan sebagainya.

Begitu pula dengan Linux, Linux adalah sebuah sistem operasi, hanya saja yang membedakan dengan OS lainnya yakni Linux bersifat open source. Faktor lain yang membedakan sistem operasi ini yaitu Windows dan iOS biasanya hanya digunakan untuk end-user sedangkan Linux dapat dimanfaatkan dalam pengembangan perangkat maupun oleh end-user. 

Open source artinya siapapun dapat menjalankan, mempelajari, memodifikasi, dan mendistribusikan ulang source code atau bahkan menjual salinan kode yang telah dimodifikasi, selama melakukannya di bawah lisensi yang sama.

Hal inilah yang menimbulkan kolaborasi global dari berbagai individu atau perusahaan yang akhirnya muncul berbagai jenis sistem operasi Linux lain atau biasa disebut “distro” atau distribusi Linux.

Banyak varian distro Linux yang menawarkan berbagai opsi perangkat lunak, artinya Linux memberikan kemudahan dalam kustomisasi.

Pengguna Linux memiliki kebebasan untuk memilih komponen sesuai kebutuhan, seperti sistem manajemen grafik, dan elemen antarmuka pengguna lainnya sesuai dengan preferensi mereka.

Baca Juga: CloudLinux: Sistem Operasi Berbasis Linux untuk Server

Jenis-Jenis Sistem Operasi Linux

Linux adalah kernel dari sistem operasi yang bersifat open source yang dapat dimodifikasi siapa saja. Oleh karena itu ada banyak distribusi Linux yang didasarkan pada kernel Linux tersebut. Berikut diantaranya.

1. Redhat Linux

Red Hat Linux adalah salah satu distribusi Linux paling terkenal di dunia bisnis dan enterprise. Jenis ini berfokus pada kestabilan, keamanan, dan dukungan bisnis.

Red Hat menyediakan versi gratisnya yang dikenal sebagai Fedora. Fedora adalah lingkungan pengembangan berisi paket perangkat lunak terbaru. Sementara versi komersialnya adalah Red Hat Enterprise Linux (RHEL) yang umumnya digunakan dalam lingkungan perusahaan dan server, serta menawarkan dukungan teknis jangka panjang dan keamanan tingkat tinggi.

2. Debian Linux

Debian Linux merupakan salah satu jenis sistem operasi Linux yang memiliki stabilitas tinggi. Distribusi ini dikembangkan oleh komunitas besar bernama Debian Project hingga menjadi dasar bagi banyak distribusi Linux populer, termasuk Ubuntu.

Fleksibilitas Debian di berbagai perangkat seperti komputer pribadi, server, router, dan perangkat embedded membuatnya menjadi pilihan yang tepat untuk berbagai keperluan, baik di lingkungan desktop maupun server.

Sistem Advanced Package Tool (APT) untuk manajemen paket juga memudahkan pengguna untuk menginstal, menghapus, dan mengelola perangkat lunak. 

3. Ubuntu Linux

Ubuntu merupakan distribusi Linux yang dibangun di atas Debian. Pengembang Ubuntu menggunakan Debian sebagai dasar untuk distribusi mereka kemudian menambahkan beberapa perubahan dan penyesuaian. 

Hal ini yang membuat Ubuntu memiliki kestabilan dan performa seperti Debian.

Salah satu keunggulan utama Ubuntu adalah mampu berjalan pada perangkat dengan spesifikasi yang rendah sehingga dapat diinstal dan dioperasikan di berbagai jenis perangkat, termasuk komputer lama atau perangkat dengan sumber daya terbatas. 

Ubuntu juga rutin melakukan update setiap 6 bulan sekali, tak heran jika jenis ini menjadi salah satu distribusi Linux favorit di kalangan developer.

4. CentOS Linux

CentOS (Community ENTerprise Operating System) adalah distribusi Linux yang mirip dengan Red Hat Enterprise Linux (RHEL) karena memanfaatkan source code dari RHEL. 

Jenis ini dirancang untuk menyediakan versi yang sepenuhnya kompatibel dengan RHEL namun tanpa biaya lisensi atau gratis. Itulah mengapa banyak pengembang yang menggunakan CentOS karena andal dan memberikan lingkungan yang sama seperti RHEL.

CentOS tidak hanya bersifat gratis, tetapi juga dikenal sebagai OS freeware yang andal dan berkualitas untuk kebutuhan enterprise. Keamanannya yang tinggi dan update secara berkala membuatnya menjadi pilihan yang populer.

5. SuSE Linux

SuSE Linux adalah jenis yang dikembangkan oleh OpenSuSE Project. Desainnya yang user-friendly membuat SuSE Linux mudah dinavigasi, sehingga lebih ramah pemula. 

Antarmuka yang mudah digunakan cocok untuk pengguna yang baru terjun ke dunia Linux. Selain itu, SuSE Linux mendukung beberapa pilihan bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, sehingga memudahkan pengguna dari berbagai latar belakang bahasa.

Jenis ini memastikan para pengguna agar merasakan kemudahan dan kenyamanan dalam menggunakan sistem operasi Linux. 

6. Slackware Linux

Meskipun termasuk dalam sistem operasi versi terdahulu, Slackware Linux masih terus digunakan dan mempertahankan basis penggunanya hingga kini. 

Jenis ini dikembangkan oleh Patrick Volkerding dari Slackware Linux Inc., Slackware mengklaim dirinya sebagai salah satu distribusi Linux tertua yang masih aktif dan relevan di komunitas sampai saat ini.

Meskipun tidak memiliki manajemen paket otomatis seperti beberapa distribusi modern, namun Slackware memberikan tingkat kendali yang tinggi kepada pengguna dalam mengelola perangkat lunak. 

Mudahnya kustomisasi pada Slackware memberikan fleksibilitas yang tinggi kepada pengguna untuk menyesuaikan sistem sesuai kebutuhan mereka. 

Baca Juga: Perbedaan Linux VS Windows, Sistem Operasi Mana Pilihanmu?

7. Fedora Linux

Fedora Linux pertama kali dirilis pada 6 November 2003 yang dikembangkan oleh Red Hat. Fedora dianggap sebagai lingkungan percobaan untuk teknologi-teknologi baru sebelum diimplementasikan di Red Hat Enterprise Linux (RHEL).

Manajemen paket di Fedora menggunakan RPM (Red Hat Package Manager) dan YUM (Yellowdog Updater, Modified), yang memberikan efisiensi dalam mengelola instalasi, pembaruan, dan penghapusan software. Meskipun tidak sering melakukan pembaruan, namun Fedora lebih memfokuskan pada perubahan signifikan dan berdampak besar terhadap keamanan dan kinerja sistem. 

Hal inilah yang membuat pengguna Fedora mendapatkan OS yang stabil dan andal tanpa terganggu oleh pembaruan kecil yang mungkin tidak signifikan.

8. Linux Mint

Jenis sistem operasi Linux berikutnya adalah Linux Mint. Jenis ini dikembangkan di atas basis Ubuntu, sehingga menawarkan kompatibilitas penuh dengan aplikasi yang tersedia di Ubuntu.

Seperti Ubuntu, Linux Mint dirancang untuk menyediakan lingkungan yang ramah pengguna, tampilan user interface yang mudah dan sederhana. Sehingga nyaman digunakan bahkan bagi pengguna yang baru memasuki dunia sistem operasi  Linux.

Linux Mint memiliki berbagai varian desktop environment, seperti Cinnamon, MATE, XFCE, dan KDE sehingga pengguna dapat memilih sesuai preferensi mereka.

Sejumlah kelebihan yang ditawarkan diantaranya fitur favorite apps dan pencarian yang terintegrasi, serta dukungan codec multimedia dan Java Runtime.  Selain varian yang dibangun di atas basis Ubuntu, Linux Mint juga menawarkan varian berbasis Debian. 

9. Mandriva Linux

Mandriva Linux adalah sistem operasi yang dikembangkan pada tahun 1998 dengan menggunakan RPM Package Manager. Mandriva menawarkan kemudahan dalam proses instalasi berbasis antarmuka grafis (GUI). 

Sebagai sistem operasi yang dapat diandalkan, Mandriva juga memberikan dukungan untuk berbagai keperluan perkantoran. Selain itu, keunggulan Mandriva terlihat dari dukungan terhadap lebih dari 68 bahasa, sehingga meningkatkan aksesibilitas pengguna di berbagai wilayah.

10. Caldera Linux

Caldera Linux merupakan varian Linux yang menggunakan Auto-Detect Hardware, mirip dengan konsep plug and play pada sistem Mac.

Kemudian, sistem administrasi yakni Caldera Open Administration System (COAS) berbasis GUI juga menjadi salah satu kelebihannya, sistem ini, memungkinkan pengaturan yang efisien dalam konfigurasi Linux dan Windows dual-booting.

Dari sisi tampilan, Caldera Linux dirancang menarik dan tidak monoton, Kemudian untuk menghibur pengguna selama proses instalasi, Caldera bahkan menyertakan fitur game yang dapat dimainkan pengguna.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Operasi Linux

Setelah mengerti berbagai jenis sistem operasi yang ditawarkan Linux. Berikutnya kita akan membahas kelebihan dan kekurangan yang dimiliki OS Linux.

Kelebihan Linux

Berikut ini sejumlah kelebihan yang ditawarkan sistem operasi Linux.

1. Open Source

Kelebihan Linux yang membuat sistem operasi ini banyak digunakan di server atau OS smartphone adalah sifatnya yang open source, pengguna dapat mengakses dan memodifikasinya. Hal ini memungkinkan pengembang dan pengguna untuk menyesuaikan sistem operasi sesuai dengan kebutuhan mereka. 

Baca Juga: Open Source: Kode Pengembangan Gratis untuk Perangkat Lunak

2. Kebal akan Malware

Linux memiliki keunggulan signifikan dalam menghadapi ancaman malware dibandingkan dengan sistem operasi lainnya. Meskipun tidak dapat dijamin sepenuhnya bebas dari serangan, tingkat keamanan Linux berada di atas sistem operasi lain. 

Hal ini karena kebijakan Linux yang mengharuskan pengguna untuk menjadi administrator terlebih dahulu sebelum menjalankan program atau mengeksekusi kode tertentu. 

Aturan keamanan yang ketat menjadi salah satu alasan utama kekebalan Linux terhadap virus dan malware. Selain itu, Linux juga memberikan kebebasan lebih kepada pengguna untuk mengontrol dan membatasi akses, sehingga mengurangi potensi terhadap ancaman berbahaya.

Baca Juga: 10+ Cara Mengatasi Malware Paling Ampuh

3. Hemat Biaya

Berbeda dengan sistem operasi lain yang mengharuskan pembayaran lisensi yang cukup mahal, Linux dapat diunduh dan digunakan tanpa membebani penggunanya dengan biaya lisensi yang tinggi. 

Kemampuan untuk mengunduh dan menggunakan Linux tanpa biaya lisensi yang tinggi menjadikannya pilihan yang ekonomis dan menarik bagi pengguna yang mengutamakan keunggulan kinerja tanpa beban biaya yang berlebihan.

Hal ini memberikan kesempatan pada organisasi IT untuk meningkatkan menghemat biaya mereka dengan beralih dari sistem operasi komersial ke Linux.

4. Kebebasan dan Fleksibilitas

Linux memberikan kebebasan dan fleksibilitas yang tinggi pada pengguna untuk menyesuaikan sistem sesuai dengan keinginan mereka. Seperti pemilihan tampilan, lingkungan desktop, dan aplikasi yang dapat disesuaikan sesuai preferensi pengguna. 

Kebebasan ini bukan hanya sebatas pada aspek tampilan, tetapi juga mencakup kemampuan untuk memilih komponen inti, mengganti antarmuka pengguna, dan mengadaptasi sistem sesuai kebutuhan. 

Fleksibilitas yang dimiliki Linux memastikan bahwa sistem operasi ini dapat diimplementasikan di berbagai lingkungan dan perangkat tanpa adanya kendala yang signifikan.

Kekurangan Linux

Meskipun menawarkan berbagai kelebihan, namun sistem operasi Linux masih memiliki sejumlah kekurangan. Kekurangan ini nantinya dapat kamu jadikan pertimbangan sebelum memilih.

1. Tampilan Interface yang Rumit

Salah satu kekurangan yang dihadapi oleh sebagian pengguna adalah tampilan user interface yang cukup rumit. Dalam beberapa kasus, tampilan yang rumit dapat membuat pengguna merasa kesulitan untuk beradaptasi.

Mereka harus beradaptasi dengan root, terminal, dan aspek lainnya. Bagi pengguna yang belum pernah menggunakan sistem operasi ini, mungkin akan mengalami sedikit kesulitan di awal untuk memahami sistem kerja Linux. 

Selain itu penting untuk memahami bahwa Linux menyediakan antarmuka command line interface yang kuat, namun bagi pengguna yang lebih suka antarmuka grafis (GUI) mungkin akan menjadi tantangan tersendiri.

Maka dari itu, kompleksitas antarmuka Linux menjadi suatu kekurangan.

Baca Juga: Pengertian CLI (Command Line Interface) dan Sistem Kerjanya

2. Keterbatasan Game

Dibandingkan dengan sistem operasi lain seperti Windows, Linux memiliki keterbatasan dalam dukungan game. Meskipun terdapat perkembangan dalam dukungan game di Linux, namun ada sejumlah judul game yang tidak sepenuhnya kompatibel atau tidak tersedia untuk sistem operasi ini. 

Meskipun terdapat sejumlah software seperti Proton yang mencoba memperbaiki keterbatasan ini, namun pengalaman bermain game di Linux masih belum sebanding dengan Windows. Sehingga, bagi mereka yang sangat memprioritaskan gaming, Linux mungkin bukan pilihan yang optimal.

3. Tidak Semua Distribusi Sama

Linux hadir dalam berbagai distribusi atau distro, ternyata keberagaman ini dapat menjadi sebuah kekurangan juga.

Sebagian pengguna mungkin merasa bingung karena tidak semua distribusi Linux menyajikan pengalaman yang serupa. Setiap distro memiliki konfigurasi yang berbeda, sehingga pengguna yang pindah dari satu distro ke distro lain mungkin menghadapi adaptasi yang cukup berat.

Selain itu, setiap distribusi Linux memiliki variasi software bawaan, lingkungan, hingga desktop. Maka dari itu penting untuk memenuhi memilih distro yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi kamu.

Kesimpulan

Sistem operasi Linux adalah sebuah OS bersifat open source yang berfungsi menghubungkan perangkat keras dengan perangkat lunak seperti sistem operasi pada umumnya.

Linux tidak hanya dapat digunakan oleh end-user melainkan juga dimanfaatkan dalam pengembangan perangkat.

Kelebihan Linux antara lain terletak pada sifat open source yakni dapat dimodifikasi dan didistribusikan ulang, oleh karena itu banyak muncul varian Linux yang disebut dengan distro. Selain itu juga kebal terhadap malware, hemat biaya karena tidak memerlukan lisensi mahal.

Apabila kamu mencari solusi hosting untuk mendukung Linux, Dewaweb menawarkan VPS server yang dapat diandalkan.

VPS Server Dewaweb dilengkapi dengan server berteknologi AMD EPYC (Rome) sehingga efisien dalam melayani workload yang berat. Serta fitur keamanan lengkap tanpa biaya tambahan, termasuk Premium Anti DDoS Protection, Triple Data Replication, KernelCare Protection, dan Imunify360 Security. 

Jangan ragu lagi! Beli VPS Server Dewaweb sekarang dan kami siap membantu instalasi serta konfigurasi awal server kamu!