12 Jenis Virus Komputer Berbahaya dan Cara Mengatasinya

12 Jenis Virus Komputer Berbahaya dan Cara Mengatasinya

Apabila komputer kamu mulai menunjukkan adanya penurunan performa, bisa jadi karena adanya virus yang bersarang di dalamnya. Saat ini ada berbagai jenis virus komputer berbahaya yang bisa merusak sistem. Virus adalah program komputer yang menyalin dirinya sendiri, lalu menyisipkan salinan dirinya ke program atau dokumen lain pada sistem. Inilah yang menyebabkan rusaknya sistem pada komputer.

Virus dapat menyebar melalui pertukaran file menggunakan flashdisk, pengunduhan file dan sebagainya. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui berbagai jenis virus komputer agar kamu tahu cara mengatasinya. Ini dia beberapa jenis virus komputer agar kamu tetap terhindar dari berbagai cyber crime yang beredar.

Baca Juga: Kenali Apa itu Botnet, Jenis dan Cara Menghindarinya

1. Worm

Jenis virus komputer yang pertama adalah worm. Worm mampu menggandakan diri secara cepat sehingga menyebabkan memori dan hardisk komputer kamu jadi penuh. Biasanya, jenis virus ini menginfeksi komputer yang terhubung dengan internet dan mempunyai email. Sebagai cara mengatasinya, kamu disarankan untuk rajin melakukan scanning komputer dengan menggunakan program Antivirus Avast.

Baca Juga: Mengenal Kriptografi, Pengertian, Jenis dan Algoritmanya

2. Trojan

Sama seperti Worm, virus Trojan juga umumnya menyerang komputer yang terhubung dengan jaringan internet serta melalui email yang diterima pengguna.

Jenis virus komputer satu ini akan mengontrol bahkan hingga mencuri data yang ada pada komputer kamu. Tujuannya tentu untuk mendapatkan informasi dari target, seperti password dan sistem log. Untuk mengatasi virus Trojan, kamu bisa mencoba menggunakan software bernama Trojan Remover.

Baca Juga : Mau Terhindar dari Virus? Ini Cara Masuk Safe Mode Windows 10

3. FAT Virus

FAT merupakan singkatan dari File Allocation Table, jenis virus komputer satu ini bersifat merusak file pada penyimpanan tertentu. Apabila ada file kamu yang terkena virus FAT, maka file akan disembunyikan oleh virus sehingga seolah-olah dokumen tersebut menghilang.

Jadi, apabila ada file kamu yang mendadak hilang, bisa jadi penyebabnya adalah virus FAT ini. Segera install antivirus terbaik untuk mengatasi virus jenis ini.

Baca juga: 15 Tips Penting Untuk Mengamankan Website WordPress

4. Memory Resident Virus

Jenis virus pada komputer selanjutnya ada Memory Resident Virus. Jenis virus ini memiliki target lebih spesifik, karena diciptakan untuk menginfeksi memori RAM komputer.

Efeknya, performa komputer kamu akan jadi sangat lambat dan biasanya virus ini juga akan menginfeksi program-program komputer. Biasanya jenis virus ini akan aktif secara otomatis ketika komputer kamu dinyalakan. Agar memory resident virus ini bisa diatasi, kamu bisa memasang antivirus seperti Smadav atau Avast pada komputer kamu.

5. Macro Virus

Jenis virus komputer satu ini cenderung menyerang filefile yang bersifat makro seperti .pps, .xls, dan .docm. Umumnya, virus macro seringkali didatangkan melalui email.

Jadi agar terhindari dari virus macro, kamu harus lebih waspada dan berusaha sebaik mungkin untuk menghindari pesan asing yang masuk ke email. Jangan mengklik link sembarangan yang kamu dapatkan dari pengirim asing. Lalu, pastikan juga kamu rajin melakukan scan komputer dengan program antivirus.

Baca Juga: 10 Kasus Serangan Hacker yang Pernah Terjadi di Indonesia

6. Multipartite Virus

Bersembunyi di dalam RAM, virus multipartite biasanya menyerang sistem operasi pada program tertentu. Apabila dibiarkan, jenis virus komputer ini bisa merambah ke bagian hardisk sehingga akan menyerang komputer dengan cepat.

Efek dari multipartite virus tentu saja dapat mengganggu performa RAM dan hard disk komputer kamu. Bahkan terkadang, beberapa aplikasi tidak akan bisa dibuka karena terserang virus ini. Untuk cara mengatasinya, defrag hard disk dan scan komputer dengan antivirus secara teratur.

Baca Juga: Cyber Espionage: Pengertian, Contoh Kasus, & Cara Mencegah

7. Backdoor

Selanjutnya ada virus Backdoor pada komputer. Mirip seperti Trojan, virus Backdoor berbentuk seperti file atau program yang terlihat biasa saja. Backdoor pada software atau sistem merujuk kepada mekanisme portal rahasia yang digunakan untuk mendapatkan akses ke jaringan, software, website, atau sistem komputer tanpa melalui porses autentikasi.

Baca Juga: Apa itu Cyber Security? Pengertian, Elemen, dan Manfaatnya

Sebenarnya, Backdoor berfungsi bagi programmer untuk masuk ke program yang sedang dikembangkan ketika mengalami crash. Namun karena perkembangan dunia IT yang semakin pesat, Backdoor dijadikan celah bagi hacker untuk mengambil akses secara ilegal.

Strategi keamanan multi-layer yang mencakup software firewall, anti-malware, pemantauan jaringan, intrusion detection system, dan perlindungan data merupakan rangkaian pencegahan backdoor yang bisa dilakukan.

8. Rogue

Kamu perlu waspada terhadap virus komputer satu ini. Pasalnya, Rogue meniru program antivirus dan menampilkan aktivitas layaknya antivirus normal, yakni memberikan peringatan-peringatan palsu tentang ditemukannya virus pada perangkatmu. Ini merupakan salah satu bentuk scareware.

Tujuannya agar korban membeli dan mengaktivasi program antivirus palsu ini dan pelaku dapat memperoleh uang dari sana. Bahayanya, Rogue juga dapat membuka celah keamanan komputer untuk mendatangkan jenis virus lain. Untuk mencegahnya, kamu bisa menggunakan firewall dan anti-malware serta waspada saat mengklik tautan atau lampiran dalam pesan email.

Baca Juga: Ancaman Malware Emotet: Penjelasan dan Cara Mencegahnya

9. Rootkit

Rootkit adalah jenis malware yang dapat menyembunyikan keberadaan program, proses, data, atau sistem operasi yang berjalan pada komputer. Hal ini memungkinkan akses berbahaya lainnya masuk ke perangkatmu. Rootkit dapat meyusup ke sistem dan merusaknya dengan mengubah bagian dari sistem operasi.

Infeksi Rootkit dapat dicegah dengan menginstal software keamanan yang sesuai, misalnya anti-malware, firewall, log monitoring. Pastikan juga agar sistem operasi dan software tetap up-to-date. Selain itu, tetap waspada saat hendak memasang software apapun di sistem.

10. Companion Virus

Companion virus dapat mengganggu data-data pribadi pemilik komputer dan bersembunyi di dalam hardisk sehingga sulit untuk dideteksi. Companion virus mampu merusak ekstensi file menjadi format data palsu. Virus ini biasanya berkumpul dengan file yang baru dibuat.

Sebagai tindakan pencegahan companion virus, kamu bisa mengatasinya dengan menginstal antivirus dan melakukan scanning serta membersihkan virus secara rutin pada perangkat.

Baca Juga: Jenis dan Penyebab Malware Pada Website

11. Directory Virus

Virus Directory dapat menginfeksi semua dokumen berekstensi .exe. Maka dari itu, apabila kamu menggunakan perangkat dengan sistem operasi Windows, kamu perlu waspada karena semua aplikasi yang ada di Windows menggunakan ekstensi .exe. File dengan ektensi .exe akan error atau hilang tanpa sebab ketika sedang dijalankan.

Jika aplikasi berekstensi .exe tersebut hilang, maka program tidak akan bisa diakses lagi. Untuk mengatasi Directory virus, kamu perlu menginstal ulang sistem operasi Windows di perangkatmu dan melakukan format hardisk. Hal ini karena Directory virus tidak mempan bila hanya diatasi dengan antivirus biasa.

12. Spyware

Spyware adalah salah satu jenis malware yang di-install ke suatu perangkat secara diam-diam dengan tujuan mencuri data pribadi di perangkat. Jika kompurer kamu terinfeksi spyware, maka segala aktivitas yang dilakukan oleh perangkat akan dimata-matai. Mulai dari aktivitas internet, kredensial login, hingga ketika mengakses data sensitif.

Untuk mencegahnya, hindari mendownload aplikasi tak resmi, mengklik link sembarangan, dan berhati-hati memberikan izin akses aplikasi pada perangkat. Selain itu kamu juga perlu melakukan update pada perangkat dan sistem keamanannya untuk mencegah serangan ini.

Baca Juga: DDoS Attack: Pengertian, Jenis, dan Cara Mencegahnya

Itulah beberapa jenis virus komputer yang umum menyerang perangkat kamu. Walaupun jenisnya berbeda-beda, sebetulnya salah satu kunci untuk mengatasinya adalah dengan rutin melakukan scan komputer menggunakan software antivirus. Dengan begitu, keberadaan virus bisa terdeteksi lebih awal sehingga mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Semoga artikel ini membantumu ya! Kamu bisa baca artikel informatif lainnya di blog Dewaweb terkait cyber security, digital marketing, website, bisnis online, dan sebagainya. Salam sukses online!