7 Strategi SEO Kuno yang Sebaiknya Mulai Kamu Tinggalkan

7 Strategi SEO Kuno yang Sebaiknya Mulai Kamu Tinggalkan

Strategi Search Engine Optimization (SEO) berubah seiring dengan perkembangan zaman. Jika satu trik SEO terbukti ampuh pada zaman dulu, ada kemungkinan trik tersebut sudah kadaluarsa dan tidak bisa lagi digunakan. Bahkan menggunakan teknik SEO yang ketinggalan zaman bisa saja membuat website-mu di-black list oleh Google. Lalu, strategi SEO apa yang sudah seharusnya kamu tinggalkan? Berikut pembahasannya!

Ubah keyword yang kamu gunakan

Keyword menjadi poin penting dalam sebuah konten untuk mengarahkan mesin pencari kepada situs atau website-mu. Kemudian, kebanyakan orang akan menempatkan sebanyak mungkin keyword di dalam konten blog atau website karena berpikir akan lebih mudah ditemukan oleh mesin pencarian. Menariknya, keyword pendek dengan banyak search volume tersebut dimasukkan begitu saja dalam konten tanpa memerhatikan kesesuaiannya dengan kalimat.   

Strategi SEO ini memang terbukti efektif pada enam hingga tujuh tahun yang lalu. Saat ini, pengguna internet sudah semakin pintar dan lebih memilih menggunakan keyword yang spesifik. Jika pada zaman dahulu teknik SEO kuno dengan menggunakan keyword pendek bisa menghasilkan banyak klik, kini long tail keyword akan lebih bermanfaat untuk para pengguna internet.

Mulailah untuk mengubah keyword mentah kamu seperti “kamar hotel” menjadi lebih menggugah seperti “kamar hotel terbaik di kota Surabaya”. Ini akan lebih sesuai dengan pencarian yang dilakukan oleh para pengguna internet.

Tak perlu ragu untuk menggunakan keyword dengan dua kata atau lebih. Karena Google sudah menerapkan algoritma yang bisa mencari padanan kata, kamu tidak perlu menempatkan keyword dengan dua kata atau lebih menjadi satu di dalam konten.

Baca juga: Off-Page SEO: Panduan bagi Para Pemula

Berlebihan Menggunakan Anchor Text

Memasukkan banyak anchor text untuk mengarahkan traffic ke artikel-artikel lain dalam satu domain yang sama memang bisa meningkatkan ranking search engine. Namun, saat ini cara tersebut merupakan strategi SEO yang sudah tidak bisa lagi digunakan karena Google sudah melakukan perubahan pada sistemnya. Google kini malah menghindari konten-konten yang memiliki anchor text berlebihan karena dianggap manipulatif dan spamming.

Sebagai tips, tempatkan anchor text di bagian navigasi, sidebar, footer, dan di dalam konten dengan cara menyatukannya dengan kata-kata sehingga terlihat lebih smooth dan akan lebih memungkinkan untuk diklik oleh pembaca web. Jangan hanya gunakan link tersebut untuk search engine, tapi buatlah agar dapat digunakan oleh pembaca. Dengan begitu, kamu bisa terhindar dari blacklist Google.

Baca juga: Konten yang Berpengaruh Buruk Terhadap SEO Blog

Membuat Topik yang Tidak Sesuai dengan Brand Jualan

Teknik SEO ketinggalan zaman yang masih tetap diterapkan adalah memilih topik yang asal disukai oleh pembaca, namun tidak sesuai dengan produk jualannya. Ini merupakan salah satu contoh link-bait yang berstrategis dan tidak fokus.

Pemikirannya sederhana, bagaimana cara menjaring banyak audience untuk tertarik membaca website kamu, terserah apapun itu topiknya, dan melakukan promosi produk di akhir konten artikel.

Memang harus diakui bahwa strategi ini cukup efektif menjaring banyak audience, tapi di satu sisi, entah kamu sadari atau tidak, bisa menjatuhkan image brand produkmu. Orang mungkin akan tertarik dan melakukan klik pada judul artikel yang kamu buat.

Isi kontennya juga dibuat sesuai dengan judul. Tapi, tiba-tiba, di akhir artikel, kamu memasukkan promosi barang jualanmu maeskipun tidak sesuai dengan topik yang sedang dibahas.

Apakah menurutmu hal tersebut bagus untuk branding produk jualanmu? Menjaring audience memang iya, tapi tidak untuk sebuah branding. Orang akan cenderung melewatkan bagian promosi di bagian akhir karena menganggap hanya sebuah iklan yang tidak berhubungan.

Akan lebih baik kamu membuat konten yang sesuai dengan produkmu. Dengan begini, pembaca akan merasa lebih terarahkan dari awal sampai akhir artikel untuk membeli produkmu.

Baca juga: 15 Teknik SEO Advance untuk Meningkatkan Organic Traffic Website Anda

Domain yang Berbeda untuk Situs yang Sama

Semakin banyak jaring yang ditebar, semakin banyak ikan yang akan terjaring. Mungkin hal ini menjadi pemikiran kamu saat membuat banyak domain untuk satu situs yang sama agar mendapatkan banyak pembaca. Tapi sayangnya ini adalah SEO kuno yang sebaiknya sudah tidak kamu gunakan lagi.

Bisa saja kamu menggunakan alamat domain yang berbeda untuk satu situs yang inti pembahasannya sama. Misalkan saja makan.com, makanenak.net, dan enakenakmakan.id. Google akan tetap menghitungnya menjadi satu domain saja meski kamu menyebarkan situsmu ke tiga domain tersebut. Ranking domain pun juga dibagi menjadi tiga. Hasilnya tetap saja satu.

Memasang Keyword pada Domain

Untuk berada di peringkat teratas mesin pencarian, kamu bisa saja terpikir untuk membuat nama domain-mu sesuai dengan keyword yang biasa dimasukkan oleh pengguna internet. Hal tersebut memang masih banyak dilakukan oleh beberapa orang karena berpikiran bahwa strategi SEO ini masih berlaku. Nama domain seperti obatdiare.com atau kamarhotelmewah.com masih bisa kamu temukan pada pencarian.

Padahal, teknik ini sudah sangat ketinggalan zaman dan malah menghilangkan kepercayaan pengguna internet untuk melakukan klik pada website seperti ini. Meski memiliki peluang untuk muncul pada halaman pertama mesin pencarian, apakah kamu yakin orang akan melakukan klik? Jawabannya adalah tidak. Ini karena pengguna internet zaman sekarang sudah lebih pintar sehingga bisa memilih mana website yang terpercaya dan tidak.

Nama domain seperti yang dicontohkan di atas terkesan tidak meyakinkan karena tidak menunjukkan atau mengarah pada satu produk. Orang pasti berpikir bahwa pembahasannya adalah hal-hal umum sehingga mengurangi kredibilitas sebuah website. Akan lebih baik jika kamu mulai menghilangkan keyword pada nama domain dan lebih memasukkannya pada konten artikel. Hal ini akan lebih mudah dibaca oleh algoritma baru Google.

Baca juga: Teknik On-Page SEO: Anatomi Web Page yang Optimal

Masih Menggunakan Satu Keyword untuk Satu Website

Pada tahun 2010-2012, Micro Niche Site dan Exact Match Domain menjadi sebuah tren yang sangat merajalela. Idenya adalah menggunakan satu keyword pada website mikro dan menamakan website sesuai dengan keyword tersebut. Ini masih berkaitan dengan pembahasan keyword pada domain di atas. Dulu memang banyak orang yang menghasilkan uang dari MNS dan EMD ini, tapi tidak dengan sekarang.

Hal ini karena website mikro memuat sedikit artikel dan informasi. Google bisa menganalisis website mikro ini sebagai salah satu yang tidak kredibel. Mulai sekarang, buatlah satu topik besar untuk konten dan menerapkan banyak keyword. Misalkan kamu membuat website yang membahas tentang sakit maag. Buatlah topik konten artikel yang membahas tentang penyebab, cara penyembuhan, dan gejalanya.

Masih mengandalkan sisi teknikal

Seiring waktu, SEO berubah dari teknikal menjadi lebih ke arah pemasaran. Untuk mengoptimasi website dengan sistem SEO yang masih teknikal, fokusnya ada pada keyword, URL, backlink, dan judul. Namun, dengan sistem yang baru, fokusnya bergeser pada bagaimana cara membuat konten yang layak untuk kemudian dipasarkan.

Tipsnya adalah dengan memprioritaskan pemasaran website daripada mengoptimasi sisi teknikalnya. Backlink yang berkualitas adalah yang didapat dengan cara memasarkan website yang kamu miliki kepada orang lain. Media sosial juga memiliki pengaruh untuk pemasaran website. Jadi, kamu bisa gunakan media sosial untuk meningkatkan promosi produk.

Baca juga: Mengenal Apa itu SEO & Manfaatnya untuk Traffic Website

Menerapkan strategi SEO memang gampang-gampang susah. Namun, jika sudah terbiasa, kamu akan dengan mudah melakukannya. Kuncinya adalah terus memperbarui pengetahuan kamu tentang SEO agar tidak ketinggalan zaman karena teknik ini akan terus berubah mengikuti perkembangan yang ada.