Mengenal Apa itu API & Manfaatnya guna Pengembangan Aplikasi

Mengenal Apa itu API & Manfaatnya guna Pengembangan Aplikasi

Dalam pengembangan aplikasi, API adalah salah satu komponen penting untuk menyederhanakan program. Komponen ini berperan sebagai jembatan yang memungkinkan aplikasi dapat berinteraksi dan berbagi data dengan platform atau aplikasi lain.

Misalnya, ketika mengembangkan aplikasi yang memerlukan akses kamera, kamu tidak perlu repot membuat antarmuka kameranya lagi. Kamu dapat memanfaatkan API untuk menghubungkan keduanya.

Bagi kamu yang ingin mengenal komponen ini lebih jauh, Dewaweb akan membahasnya sedetail mungkin, mulai dari pengertian API, cara kerja, hingga manfaatnya. Yuk, simak pembahasannya sampai akhir.

Apa itu API?

Kepanjangan API adalah Application Programming Interface yang berarti antarmuka pemrograman aplikasi. Interface ini berguna untuk menghubungkan beberapa aplikasi agar bisa berinteraksi satu sama lain, baik di platform yang sama maupun lintas platform.

API mampu mengintegrasikan dua atau lebih aplikasi sehingga fitur-fitur di dalamnya dapat terkoneksi dan diakses pada masing-masing aplikasi. Jadi, pengguna dapat menggunakan layanan dan fitur dari aplikasi lain yang sudah saling terhubung.

Supaya lebih mudah memahaminya, perhatikan analogi sederhana berikut.

Bayangkan kamu sedang berkunjung ke sebuah restoran. Restoran tersebut memiliki pelayan yang menghubungkan kamu dengan dapur. Nah, dalam konteks ini, pelayan adalah orang yang berperan sebagai API.

Jadi, ketika memesan makanan atau minuman, kamu tidak perlu pergi menemui koki secara langsung di dapur. Kamu hanya perlu memesannya melalui pelayan.

Analogi sederhana ini menunjukkan bahwa API berperan sebagai antarmuka yang menjembatani komunikasi. API memungkinkan kamu mengirimkan permintaan dan menerima respons tanpa harus terlibat langsung dengan internal sistem atau aplikasi.

Baca Juga: 10 Bahasa Pemrograman Paling Populer di Dunia

Cara Kerja API

Cara kerja API pada dasarnya memiliki serangkaian aturan, protokol, dan metode komunikasi tertentu. Dalam prosesnya, API harus melakukan beberapa tahapan hingga memberikan respons. Berikut cara kerjanya:

cara kerja api adalah

  1. Aplikasi mengakses API – Interface ini akan mulai bekerja ketika user menjalankan aplikasi. Misalnya, ketika kamu booking hotel di daerah tertentu, aplikasi akan mengakses API hotel yang sudah diintegrasikan.
  2. Request – Setelah mendapatkan alamat API, selanjutnya permintaan akan diteruskan ke server hotel. Di sini, API akan memberikan informasi bahwa aplikasi memerlukan data untuk tanggal booking yang diminta.
  3. Response – Server akan menghubungi API kembali setelah menemukan data berupa informasi hotel beserta struktur tertentu.
  4. Menampilkan respons – Aplikasi akan menampilkan daftar hotel dan rincian informasinya, seperti nama hotel, harga, foto, ulasan, dan sebagainya kepada pengguna.

Baca Juga: Inilah 7 Aplikasi Monitoring Server Gratis dan Terbaik

Jenis API

Berdasarkan hak aksesnya, API secara umum terbagi menjadi empat jenis yang berbeda, di antaranya yaitu public, private, partner, dan composite. Berikut penjelasan masing-masing jenis API:

1. Public API

Public API adalah jenis antarmuka pemrograman aplikasi yang tersedia secara publik dan dapat digunakan oleh siapa saja. API ini merupakan jenis yang paling mudah digunakan untuk mengintegrasikan fungsionalitas suatu platform ke dalam aplikasi.

Ada banyak contoh aplikasi terkenal yang menggunakan public API, di antaranya termasuk API peta seperti Google Maps dan API pembayaran seperti PayPal.

2. Private API

Berbeda dengan public API yang tersedia bagi khalayak umum, Private API adalah jenis yang dibuat secara internal, baik untuk keperluan pribadi, organisasi, ataupun perusahaan.

Private API menawarkan kontrol ketat serta akses yang terbatas. Penggunaannya hanya diperuntukkan bagi anggota internal saja sehingga tidak sembarang orang bisa mengaksesnya. Contohnya yaitu API backend yang dipakai untuk mengakses frontend aplikasi.

3. Partner API

Partner API merupakan jenis yang dirancang khusus bagi mitra atau pihak ketiga yang sudah diberikan izin akses. Fungsi API ini yakni untuk memberikan akses lebih terkontrol ke fungsionalitas data yang spesifik. Contohnya seperti API Pinterest, Facebook Graph, Shopify, dan banyak lagi.

4. Composite API

Composite API merupakan jenis yang menyatukan beberapa server menjadi satu antarmuka terpadu. Fungsi API jenis ini memungkinkan pengguna untuk mengambil sejumlah data hanya dengan satu kali akses saja, sehingga pekerjaan dapat dilakukan lebih efisien.

Ada banyak aplikasi yang memanfaatkan composite API, di antaranya seperti API Netflix, Microsoft Graph, AWS Step Function, dan Google Cloud Apigee.

Baca Juga: Pengertian XAMPP, Fungsi, dan Cara Menggunakannya

Manfaat API

Setelah memahami pengertian API, cara kerja, dan jenis-jenisnya, kamu juga perlu mengetahui manfaat penggunaan antarmuka pemrograman aplikasi ini. Berikut beberapa manfaatnya:

1. Memudahkan pembuatan aplikasi

API dapat memudahkan developer dalam pembuatan aplikasi yang fungsional. Interface ini memungkinkan pengembang untuk menerapkan fitur atau fungsionalitas aplikasi tujuan tanpa harus membangun ulang dari awal.

Contohnya bisa kamu temui pada aplikasi ojek online seperti Grab atau Gojek, di mana aplikasi tersebut memerlukan fungsionalitas peta. Di sini, mereka tidak perlu membuat aplikasi peta sendiri, mereka cukup mengintegrasikan aplikasinya dengan API Google Maps.

2. Membantu pengembangan aplikasi

API memungkinkan pengembangan aplikasi dilakukan lebih efisien karena developer tidak perlu melakukan komunikasi secara langsung dengan aplikasi yang ingin diintegrasikan.

Hal ini berguna jika pengembang ingin membuat aplikasi lintas platform yang dibekali berbagai fitur atau layanan, seperti aplikasi pemesanan kamar hotel, tiket, travel, dan layanan lainnya.

Mereka cukup mengintegrasikan aplikasi dengan masing-masing layanan, misalnya booking hotel. Jadi, pengembang tidak harus menanyakan harga dan ketersediaan kamarnya ke pihak hotel secara langsung.

3. Meringankan beban server

API memiliki pengolahan server terpusat di mana sebagian besar prosesnya dilakukan di server utama. Artinya, kamu sama sekali tidak membutuhkan server sendiri untuk menyimpan keseluruhan data.

Jika ingin memperoleh data terbaru, cukup minta API untuk mengambilnya dari server aplikasi yang terhubung. Hal ini tentu akan meringankan beban server sehingga aplikasi atau website terhindar down-time.

Baca Juga: 10+ Aplikasi FTP Server Terbaik untuk Sistem Operasi

Kesimpulan

Intinya, API adalah salah satu solusi untuk mengembangkan aplikasi yang fungsional dan kompleks. Antarmuka pemrograman ini dapat membantu developer untuk menerapkan fitur aplikasi yang ingin dihubungkan tanpa perlu repot menambahkan data secara manual.

Untuk memaksimalkan pengelolaan server, sebaiknya gunakan Virtual Private Server (VPS) berkualitas dari Dewaweb. Layanan VPS Dewaweb menawarkan performa tinggi, uptime yang stabil, dan dukungan pelanggan yang responsif 24 jam nonstop.

Oh ya, bagi yang ingin menggunakan server Linux, tim Dewaweb siap membantu instalasi dan konfigurasi awal server kamu, lho. Tunggu apalagi, Yuk, coba VPS Dewaweb sekarang!