Mengenal Augmented Reality: Benda Digital Bisa Seperti Nyata

Mengenal Augmented Reality: Benda Digital Bisa Seperti Nyata

Augmented Reality (AR) adalah sebuah teknologi yang mampu memadukan benda-benda digital di dunia maya dengan dunia nyata. Mungkin ada dari kamu yang pernah menggunakan filter Instagram dengan anting-anting yang banyak di wajah. Nah, AR adalah teknologi di balik semua kecanggihan tersebut.

Lebih booming lagi, sempat ada permainan Pokemon GO di mana kita mencari harus Pokemon namun latar tempatnya adalah lingkungan sekitar kita. Perpaduan antara dunia maya dan dunia nyata inilah yang memerlukan teknologi AR.

Di artikel ini, Dewaweb akan membahas semua tentang AR, mulai dari pengertian, cara kerja, jenis, hingga contoh penerapannya. Simak sampai selesai, ya!

Apa Itu AR?

Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang dirancang untuk meningkatkan realitas suatu gambar digital interaktif, dengan membawanya ke dunia nyata. AR membawa konten digital seperti informasi visual, pendengaran, dan sensorik lainnya ke dalam dunia nyata untuk menambah pengalaman penggunanya.

contoh augmented reality instagram filter

Gambar: Hype and Stuff

Teknologi AR yang paling umum dijumpai saat ini mengandalkan penggunaan kamera smartphone untuk menampilkan dunia yang ditambah konten digital, seperti:

  • Menambahkan gambar, informasi digital, atau model 3D;
  • Menambahkan petunjuk arah waktu nyata;
  • Memasukkan label;
  • Mengubah warna;
  • Mengubah tampilan pengguna atau lingkungan pengguna melalui filter di Instagram, Snapchat, dan aplikasi lainnya.

Di samping Augmented Reality (AR), ada pula istilah Virtual Reality (VR). Banyak orang mengira kedua istilah ini sama, namun ternyata berbeda. Augmented Reality artinya konten atau benda digital dari dunia maya yang dibawa ke dunia nyata. Sementara VR akan menciptakan dunia virtual (fiksi) yang tidak ada hubungannya dengan dunia nyata. Adapun penggabungan antara teknologi VR dengan AR ini kemudian disebut dengan metaverse.

Bagaimana Cara Kerja Augmented Reality (AR)?

Dibutuhkan serangkaian teknologi modern untuk menggabungkan konten digital dengan dunia nyata. Berikut ini adalah beberapa komponen yang membuat Augmented Reality (AR) bekerja:

Teknologi sensorik

AR membutuhkan teknologi dengan fitur sensorik untuk menyelaraskan antara lanskap nyata dan virtual. Hal ini salah satunya ada pada sensor kamera smartphone. Ketika kamera menangkap informasi dari lanskap nyata, selanjutnya informasi tersebut akan disampaikan kepada software AR.

Software AR

Software AR adalah jenis software yang memungkinkan kamu menggunakan teknologi AR dan menciptakan kolaborasi dunia nyata dan virtual yang kamu inginkan. Saat ini, kamu bisa membuat software AR sendiri berkat bantuan Apple ARKit dan Google ARCore.

Teknologi pemrosesan

Teknologi AR membutuhkan kekuatan pemrosesan untuk bekerja. Untuk aplikasi AR yang bekerja di ponsel cerdas, akan memanfaatkan kekuatan sistem operasi dari smartphone tersebut. Sedangkan untuk aplikasi AR pada smart glasses, membutuhkan sistem komputer mini mereka sendiri.

Lensa dan tampilan

Teknologi AR yang ada pada smart glasses maupun smartphone memerlukan lensa atau platform gambar agar kamu dapat melihat konten digital di dunia nyata. Semakin baik kualitas layar yang kamu miliki, maka akan semakin realistis konten yang ditampilkan.

Kecerdasan buatan

AR juga memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) agar dapat berfungsi dengan baik. Teknologi AI akan mendukung AR sehingga pengguna AR dapat menyelesaikan tindakan menggunakan suara (pemrosesan bahan alami). Selain itu, AI juga dapat membantu memproses informasi untuk aplikasi AR yang kamu miliki.

Baca Juga: 4 Contoh Penerapan Artificial Intelligence di Kehidupan Sekarang

Jenis-Jenis AR

Ada beberapa jenis AR dan perbedaannya yang perlu kamu diketahui karena masing-masing AR tersebut akan lebih cocok untuk penggunaan tertentu. Simak jenis-jenis Augmented Reality (AR) beserta penjelasannya di bawah ini:

1. Marker Based AR

AR berbasis penanda dapat disebut juga dengan image recognition. AR jenis ini memerlukan komponen pendukung seperti objek visual khusus dan kamera pemindai. Marker based AR bekerja dengan cara menghitung posisi dan orientasi marker untuk memposisikan konten.

Dengan begitu, marker akan menampilkan animasi digital yang dapat dilihat oleh pengguna. Contoh penggunaan marker based AR adalah pemindaian QR code seperti QRIS atau barcode.

Baca Juga: 7 Cara Membuat Barcode Sendiri di HP & Laptop, Gratis!

2. Markerless AR

AR tanpa penanda memungkinkan objek 3D virtual untuk diposisikan di lingkungan gambar nyata dengan memeriksa fitur yang ada dalam data secara real time.

AR jenis ini bergantung pada hardware yang ada pada ponsel pintar, baik itu kamera atau GPS untuk menangkap data yang ada, tanpa perlu memindai gambar nyata seperti pada marker based AR. Setidaknya, ada empat kategori AR tanpa penanda:

  • Location-based AR, seperti pada game Pokemon GO;
  • Projection-based AR, seperti dalam replika bisnis atau industri;
  • Overlay AR, seperti menggantikan tampilan asli suatu objek dengan gambar virtual terbaru dari objek tersebut untuk mata manusia;
  • Contour-based AR, seperti untuk menguraikan objek tertentu dengan garis agar dapat memfasilitasi situasi tertentu.

3. Projection Based Augmented Reality

Projection based Augmented Reality bekerja dengan cara memproyeksikan cahaya buatan ke permukaan yang sebenarnya. Dalam beberapa kasus bahkan memungkinkan pengguna AR jenis ini untuk berinteraksi dengannya konten digitalnya. AR jenis ini dapat dimanfaatkan seperti misalnya hologram yang menampilkan orang penting namun sedang berhalangan hadir sehingga terlihat seolah benar-benar hadir di tempat.

4. Superimposition Based Augmented Reality

Superimposition Based Augmented Reality mampu mengganti tampilan asli dengan augmented, baik secara sepenuhnya (full) maupun hanya sebagian. Di sinilah pengenalan objek (object recognition) memainkan peranan penting. Contoh AR jenis ini seperti penggunaan filter wajah di Instagram, di mana ketika ketika wajah tidak terdeteksi maka filter juga tidak bekerja dengan baik.

Contoh Penerapan Augmented Reality (AR)

Teknologi AR banyak digunakan oleh pelaku bisnis untuk memberikan kepuasan lebih bagi konsumennya. Beberapa contoh penerapan AR yang dapat membantu meningkatkan pengalaman penggunanya adalah sebagai berikut:

Gaming

contoh augmented reality - pokemon go

Gambar: Unsplash

Saat ini, ada banyak game yang menggabungkan elemen AR untuk menambah pengalaman pemain menjadi lebih menyenangkan dan terkesan lebih nyata. Popularitas game AR pun juga banyak diminati seperti Ingress Prime, Kings of Pool, Pokemon Go, Knightfall AR, dan masih banyak lainnya.

Hiburan

contoh augmented reality - film

Gambar: Pocket-lint

Teknologi Augmented Reality adalah salah satu yang memiliki cukup banyak penggemar dalam dunia hiburan. Seperti penggunaan AR saat konser atau peluncuran film, dengan menampilkan ikon-ikon atau tokoh yang tidak memungkin untuk ditampilkan secara langsung. Misalnya konser dari karakter fiksi namun bisa ditampilkan pada layar ataupun di atas panggung langsung.

Pelatihan dan pendidikan

Berbagai lembaga penyedia pelatihan maupun pendidikan mulai menyediakan pembelajaran berbasis AR agar lebih mudah digambarkan sehingga nantinya dapat lebih mudah dimengerti oleh para pelajar.

Saat ini, penggunaan AR glasses, AR contact, AR headset, dan beberapa aplikasi AR lainnya sudah lebih banyak tersedia sebagai penunjang pembelajaran.

Pemasaran dan penjualan

contoh ar - google search virtual kosmetik

Gambar: Google Search Virtual Cosmetic

Pada bidang marketing, Augmented Reality (AR) mampu memberikan pengalaman berbelanja yang lebih baik lagi. Salah satu hal yang dapat dilakukan AR adalah menampilkan produk yang dijual ke dunia nyata.

Dengan begitu, calon pembeli memiliki gambaran yang lebih jelas sebelum membeli produk tersebut. Kamu dapat menemukan penggunaan AR pada aplikasi peraga produk properti dan lain sebagainya.

Dapat dikatakan, AR adalah teknologi yang memiliki masa depan cerah untuk perkembangan bisnis. Menurut data Threekit, penggunaan teknologi AR pada e Commerce dapat meningkatkan penjualan sebesar 40%, serta akan meningkatkan pengalaman pembeli menjadi lebih baik lagi.

Sudah Tahu Apa Itu Augmented Reality?

Jadi, Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang memiliki kemampuan untuk memadukan konten digital (seperti benda fiksi) dengan suasana dunia nyata di lingkungan sekitar penggunanya.

Tujuannya untuk membawa konten digital seperti informasi visual, pendengaran, dan sensorik lainnya ke dalam dunia nyata untuk menambah pengalaman penggunanya. Contoh sederhana AR ini seperti filter anting-anting ataupun hewan laba-laba di wajah pada Instagram. Mudah dipahami, kan?

Demikian artikel ini semoga bermanfaat, ya! Kamu juga bisa membaca artikel informatif lainnya di blog Dewaweb. Jika tertarik, kamu juga dapat mengikuti program afiliasi dari Dewaweb ataupun webinar gratis dari Dewatalks yang pastinya bermanfaat untuk menambah wawasanmu seputar dunia digital dan pengembangan website. Salam sukses online!