Biometrik adalah sebuah metode keamanan yang menggunakan ciri-ciri seseorang dalam proses identifikasinya. Metode ini dinilai sangat akurat untuk menjaga keamanan dan hampir mustahil untuk disusupi. Biometrik juga sangat efisien karena hanya perlu satu ciri untuk seterusnya namun tingkat keamanannya sangat terjamin dibandingkan metode autentikasi berbasis password.
Penggunaan password sering kali membuat pengguna memakai kata sandi atau PIN yang sama di berbagai akun. Tech Report menyebutkan bahwa lebih dari 65% orang melakukan hal ini karena alasan yang hampir sama, yakni pelupa. Ini jelas bukan kebiasaan yang baik karena jika satu akun berhasil dibobol, maka akun-akun lain dengan password serupa juga berisiko untuk diretas.
Untuk mengatasi kelemahan ini, teknologi autentikasi biometrik mulai banyak diadopsi agar prosesnya lebih otentik dan tidak bisa disusupi karena memakai data biologis. Yuk, kenali apa itu biometrik, cara kerja, manfaat, dan jenis-jenisnya di sini!
Apa Itu Biometrik?
Biometrik adalah teknologi yang dipakai untuk mengidentifikasi identitas berdasarkan data biologis. Dalam konteks ini, data yang dimaksud dapat berupa sidik jari, wajah, pola retina dan iris mata, suara, hingga DNA. Salah satu contoh yang sering ditemui di kehidupan sehari-hari adalah penggunaan sidik jari atau wajah untuk membuka layar kunci smartphone.
Fungsi biometrik pada dasarnya sama saja seperti password, yaitu sebagai metode autentikasi. Namun, dibandingkan password, biometrik sangat aman dan hampir mustahil untuk dibobol karena ciri setiap manusia berbeda dan tidak mungkin bisa diduplikasi. Alhasil, biometrik kini menjadi metode autentikasi yang paling aman dan akurat.
Cara Kerja Biometrik
Secara garis besar, teknologi biometrik bekerja melalui beberapa tahapan, yakni penyimpanan data, verifikasi, dan keputusan akhir. Supaya lebih paham, berikut penjelasan mengenai cara kerja biometrik:
- Penyimpanan data: Pengguna harus menambahkan data identitas terlebih dahulu yang biasanya dilakukan melalui proses scanning, seperti sidik jari, wajah, atau retina. Data biologis ini kemudian dienkripsi dan disimpan di dalam database.
- Verifikasi: Selanjutnya pengguna diminta untuk melakukan scan identifikasi ketika hendak mengakses data atau masuk ke dalam sistem. Tahap ini memverifikasi kecocokan antara data biometrik pengguna dengan identitas yang sebelumnya sudah disimpan di database.
- Keputusan akhir: Jika data biometrik cocok dengan identitas yang tersimpan, sistem akan memberikan akses kepada pengguna. Jika tidak cocok, akses akan ditolak secara otomatis.
Jadi, cara kerja biometrik ini melibatkan tiga komponen utama yang saling berkaitan satu sama lain, di antaranya:
- Alat scan untuk identifikasi data;
- Database untuk menyimpan data; dan
- Software untuk membandingkan hasil scan dengan data yang ada di database.
Manfaat Biometrik
Autentikasi biometrik adalah metode keamanan yang semakin populer dan banyak diterapkan. Ini dikarenakan biometrik menawarkan sejumlah manfaat penting terutama dalam segi keamanan dan kemudahan. Berikut beberapa manfaat utama biometrik:
1. Keamanan data tingkat tinggi
Biometrik menyediakan tingkat keamanan data yang jauh lebih tinggi karena menggunakan data biologis unik yang dimiliki setiap orang. Dengan demikian, biometrik mampu mengurangi risiko terjadinya peretasan, akses tidak sah, atau serangan siber lainnya yang memerlukan autentikasi.
2. Mudah digunakan
Meskipun lebih bersifat teknis dalam hal proses internalnya, namun biometrik tergolong mudah digunakan dari sudut pandang pengguna. Melalui metode autentikasi ini, pengguna tidak perlu repot untuk mengingat password atau PIN.
3. Hampir mustahil dipalsukan
Karakteristik biometrik seperti sidik jari hampir mustahil untuk dipalsukan. LoginTC bahkan menyebutkan 1 dari 64 miliar kemungkinan sidik jari seseorang sama persis dengan orang lain. Artinya, biometrik memberikan jaminan bahwa hanya pengguna sah yang diberikan akses ke data atau sistem.
Jenis-Jenis Biometrik dan Contohnya
Jenis-jenis biometrik dapat dikategorikan berdasarkan jenis data yang dipakai dalam proses identifikasi dan autentikasinya. Berikut adalah tiga jenis biometrik beserta contohnya:
1. Biometrik biologis
Biometrik biologis adalah jenis yang menggunakan karakteristik pada tingkat genetik atau molekuler. Data yang diambil dari biometrik jenis ini memiliki akurasi tinggi dan sulit untuk dipalsukan karena didasarkan pada informasi genetik yang unik.
Contoh biometrik biologis:
- DNA: Analisis DNA sering kali digunakan dalam forensik untuk mengidentifikasi individu berdasarkan sampel biologis seperti darah, rambut, air liur, dan sebagainya.
2. Biometrik fisik
Sesuai namanya, biometrik fisik adalah jenis yang melibatkan struktur tubuh manusia seperti mata, sidik jari, bentuk wajah, dan lainnya. Metode ini lebih sering digunakan karena mudah diakses dan akurasinya tinggi.
Contoh biometrik fisik:
- Sidik jari: Setiap individu memiliki pola sidik jari yang unik. Ini membuatnya sering kali dipakai untuk membuka kunci smartphone, absensi karyawan, dan lain-lain.
- Iris dan retina: Selain sidik jari, pola pada mata seperti iris dan retina juga bersifat unik. Namun, alat untuk menganalisis retina sangat mahal sehingga metode ini umumnya digunakan pada sistem atau aplikasi dengan keamanan super tinggi.
- Pengenalan wajah: Melibatkan fitur unik pada struktur wajah seperti seperti bentuk hidung, jarak antara mata, warna kulit, telinga, dan lainnya untuk verifikasi dan identifikasi.
3. Biometrik perilaku
Terakhir, biometrik perilaku adalah jenis yang didasarkan pada pola unik setiap orang. Ini melibatkan kebiasaan dan cara individu melakukan berbagai aktivitas yang memiliki ciri khasnya masing-masing.
Contoh biometrik perilaku:
- Tanda tangan: Tanda tangan tidak hanya dilihat dari visualnya saja, tetapi juga dari dinamika penulisan seperti tekanan dan urutan goresan. Biometrik ini umumnya digunakan dalam pengurusan dokumentasi legal untuk memberikan lapisan keamanan tambahan.
- Pola pengetikkan: Metode ini mengukur perilaku individu berdasarkan kebiasaannya saat mengetik menggunakan keyboard. Karakteristik yang diperhatikan pada pola pengetikkan biasanya mencakup kecepatan dan frekuensi kesalahan.
Sudah Paham Tentang Biometrik?
Biometrik adalah teknologi autentikasi yang jauh lebih aman dan praktis dibandingkan penggunaan PIN atau password. Dengan memanfaatkan karakteristik unik yang dimiliki setiap orang, baik biologis, fisik, maupun perilaku, sistem biometrik dapat memastikan identitas pengguna dengan tingkat akurasi tinggi dan hampir mustahil dipalsukan.
Terlepas dari itu, untuk memperluas wawasan tentang aspek keamanan, termasuk tips dan tren terbaru di dunia siber, kamu bisa kunjungi blog Dewaweb dan jelajahi kategori Cyber Security. Di sini, kamu dapat menemukan artikel-artikel informatif seputar keamanan data yang mungkin dibutuhkan dalam melindungi data pribadi, bisnis, atau perusahaan. Semoga bermanfaat, ya!