Compiler: Software Komputer untuk Menerjemahkan Source Code

Compiler: Software Komputer untuk Menerjemahkan Source Code

Dalam bahasa pemrograman, compiler adalah salah satu tools penting dalam pengembangan website atau perangkat lunak. Alat ini memungkinkan development dilakukan secara efektif dengan meningkatkan kualitas penulisan kode.

Pernahkah kamu berpikir bagaimana perangkat komputer bisa menerjemahkan dan menjalankan perintah manusia? Nah, semua itu dapat terjadi berkat adanya compiler.

Bagi kamu yang kurang familiar dengan istilah tersebut, kali ini Dewaweb akan jelaskan informasi selengkapnya mulai dari pengertian compiler, fungsi, hingga contohnya. Simak ulasannya sampai akhir, ya!

Apa itu Compiler?

Kompilator atau compiler adalah sebuah program untuk mengubah source code menjadi bahasa yang dapat dimengerti oleh perangkat. Program ini mengkonversi setiap kode natural language processing sehingga komputer dapat menerjemahkan perintah manusia.

Kompilator bekerja dengan cara menerjemahkan kode program menjadi binary code (0 dan 1) hingga menghasilkan kode objek sesuai perintah yang diinput. Dengan kata lain, alat ini berperan sebagai jembatan yang menghubungkan antara komputer dan programmer.

Terdapat empat jenis compiler yang umumnya digunakan oleh pengembang, di antaranya:

  • Cross Compiler – Merupakan jenis untuk mengembangkan program lintas platform karena menghasilkan kode operating system (OS) yang abstrak dan berbeda dari induk kompilatornya.
  • Bootstrap Compiler – Merupakan jenis untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas kompilator itu sendiri dengan cara membuat versi baru.
  • Source to Source – Merupakan jenis untuk menerjemahkan source code dari high level language (HLL) menjadi bahasa pemrograman lain yang bisa dicerna oleh perangkat.
  • Decompiler – Merupakan jenis kompilator untuk menerjemahkan kode mesin menjadi source code.

Baca Juga: Programmer: Penjelasan, Pekerjaan, dan Syarat Menjadi Programmer

Fungsi Compiler

Seperti yang telah disebutkan bahwa fungsi utama compiler adalah menerjemahkan kode sumber menjadi bahasa yang dipahami oleh komputer. Namun, kompilator juga memiliki fungsi lain untuk memudahkan kinerja komputasi. Berikut beberapa fungsinya:

  • Memvalidasi source code untuk memastikan keamanan program.
  • Meminimalisir terjadinya error dengan mengecek kesalahan penulisan pada sintaksis yang ditulis.
  • Memungkinkan struktur internal dibuat di dalam memori.
  • Memudahkan proses perbaikan apabila terjadi masalah pada kinerja bahasa pemrograman.
  • Mengkonversi kode sumber menjadi kode mesin agar perangkat dapat menjalankan instruksi.
  • Teknik yang dipakai dalam kompilator dapat diterapkan pada pengembangan program lain.
  • Mengoptimalkan hasil instruksi mesin untuk mendongkrak performa program.
  • Membuat file dalam disk sekaligus mengaitkannya ke dalam format yang mudah dijalankan.
  • Kompilator dapat menerjemahkan source code menjadi machine code yang berbeda dari induk platform-nya sehingga mendukung pengembangan program lintas platform.
  • Memungkinkan program diterjemahkan sepenuhnya ke dalam bahasa pemrograman lain.
  • Membantu programmer mencari celah kerentanan dan bug pada program dengan fitur debugging.
  • Mampu menerjemahkan source code pada bagian tertentu saja sehingga proses compiling dapat dilakukan lebih cepat.

Baca Juga: Source Code: Pengertian, Macam-Macam & Jenis Berkasnya

Fase pada Compiler

Terdapat dua fase berbeda dalam proses compiling, yakni fase analisis dan sintesis. Kedua fase tersebut memiliki tahapannya masing-masing, berikut penjelasannya.

1. Fase Analisis

Fase analisis merupakan fase dimana kompilator membaca dan menganalisis struktur data untuk mengetahui makna dari penulisan kode. Pada prosesnya, fase ini terdiri dari tiga tahapan, di antaranya:

Tahap 1: Lexical Analyzer

Kompilator memecah program menjadi beberapa token yang setiap tokennya diklasifikasikan berdasarkan keyword, operator, dan variabel.

Tahap 2: Syntax Analyzer

Setelah token diklasifikasikan, kompilator akan menganalisis sintaksis program guna memastikan seluruh kode telah memenuhi ketentuan bahasa pemrograman.

Tahap 3: Semantic Analyzer

Pada tahap ini, semantik statis setiap konstruksi akan diperiksa untuk memvalidasi ketepatan penerapan algoritma pemrograman.

2. Fase Sintesis

Fase analisis menghasilkan ‘object code’ atau ‘intermediate code generator’ yang selanjutnya memasuki fase sintesis. Fase ini terdiri dari dua tahapan, di antaranya:

Tahap 1: Code Optimizer

Kompilator mengoptimasi kode abstrak dari intermediate code generator guna mengurangi penulisan baris kode, mengatasi masalah keamanan, dan meningkatkan kinerja program.

Tahap 2: Code Generator

Code generator adalah tahapan terakhir dalam proses compiling. Di tahap ini, kode yang dihasilkan intermediate code generator diterjemahkan menjadi instruksi spesifik. Hasil proses tersebut berupa ‘executable file’ yang dapat dijalankan langsung oleh perangkat.

Baca Juga: Rekomendasi 15+ Code Editor Gratis untuk Web Developer

Contoh Compiler

Ada banyak contoh compiler yang digunakan dalam bahasa pemrograman. Berikut beberapa contohnya:

1. Java

Java adalah bahasa pemrograman yang kode sumbernya dikompilasi ke dalam bentuk bytecode agar program dapat berjalan di Java Virtual Machine (JVM). Contoh kompilator bahasa pemrograman ini adalah IBM SDK, OpenJDK, dan Oracle JDK.

Baca Juga: Apa itu Javascript? Pengertian, Fungsi dan Contohnya

2. Kotlin

Kotlin adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengembangkan program yang object-oriented seperti aplikasi android. Dua contoh compiler yang terkenal untuk mengkonversi bahasa ini adalah Android Studio dan Kotlin Compiler.

Baca Juga: Kotlin vs Java: Mana yang Lebih Baik untuk Aplikasi Android?

3. Pascal

Pascal adalah bahasa pemrograman struktural yang digunakan dalam pengembangan aplikasi dan pembelajaran algoritma program di bidang pendidikan. Kode sumber bahasa ini biasanya dikompilasi menggunakan Free Pascal Compiler.

Baca Juga: 10 Bahasa Pemrograman Paling Populer di Dunia

4. Visual Basic

Visual Basic adalah bahasa yang digunakan untuk membangun aplikasi desktop menggunakan Graphical User Interface (GUI). Contoh kompilator untuk menerjemahkan kode sumber program bahasa ini adalah Visual Basic Compiler.

5. C++

C++ adalah bahasa yang berorientasi pada objek pemrograman (object oriented programming) seperti perangkat lunak, aplikasi desktop, dan games. Contoh kompilator untuk bahasa pemrograman ini adalah Visual C++ dan GNU Compiler Collection (GCC).

Baca Juga: 6 Keunggulan Fitur Bahasa Pemrograman C++ untuk Pemula

Kesimpulan

Sampai di sini, kamu tentu sudah paham apa yang dimaksud dengan compiler mulai dari pengertian, fungsi, hingga contohnya. Intinya, compiler adalah program yang mengubah source code menjadi kode mesin agar dapat dijalankan oleh perangkat komputer.

Proses compiling ini bisa diterapkan pada berbagai pengembangan program seperti aplikasi mobile, desktop, maupun web.

Untuk aplikasi berbasis web, kamu perlu menguploadnya ke VPS server agar dapat dijalankan oleh banyak pengguna. Sedikit tips, sebaiknya pilih layanan VPS yang menjamin kualitas dan keamanan data seperti Dewaweb.

Dewaweb menggunakan teknologi server terbaru dari AMD EPYC (Rome) yang menghasilkan kecepatan super tinggi. Selain itu, VPS Dewaweb dibekali Anti DDoS Premium untuk melindungi aplikasi kesayanganmu dari berbagai serangan siber tanpa biaya tambahan, lho!

Sudah siap membangun aplikasi web berperforma dan berkeamanan tinggi? Yuk, sewa Cloud VPS Dewaweb sekarang!