Compiler adalah alat pengembangan perangkat lunak yang memungkinkan komputer menjalankan tugas sesuai input atau perintah manusia. Alat ini mampu mengubah source code bahasa pemrograman tertentu menjadi bahasa mesin yang dapat dipahami oleh komputer.
Keberadaan compiler sendiri memiliki peran penting dalam software development. Menurut Geeks for Geeks, selain memudahkan proses pemrograman, compiler juga menawarkan portabilitas, abstraksi, dan kinerja software yang lebih efisien. Ini sangat membantu programmer dalam baca-tulis kode, sehingga software dapat dikompilasi dan dijalankan pada perangkat/platform yang berbeda.
Ingin tahu lebih lanjut tentang apa itu compiler, fungsi, cara kerja, dan contohnya? Yuk, temukan jawaban selengkapnya di artikel ini.
Apa Itu Compiler?
Compiler adalah program yang menerjemahkan kode sumber (source code) bahasa pemrograman menjadi kode yang dapat dibaca mesin dan dieksekusi oleh komputer. Dalam hal ini, kode sumber yang dimaksud biasanya ditulis dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti Java atau C++.
Sederhananya, kompiler berperan sebagai jembatan yang menghubungkan komunikasi antara manusia dengan mesin/komputer. Melalui alat ini, programmer hanya perlu melakukan coding, kemudian compiler bertugas untuk menerjemahkan bahasa tersebut menjadi kode biner (0 dan 1) yang dipahami oleh mesin. Alhasil, kompiler menghasilkan kode objek yang membuat komputer dapat menjalankan tugas sesuai perintah programmer.
Apakah itu berarti compiler menghasilkan file executable layaknya interpreter? Sebenarnya, baik compiler maupun interpreter, keduanya sama-sama menghasilkan file executable (.exe). Hanya saja, compiler harus mengonversi kode sumber menjadi kode mesin terlebih dahulu sebelum menghasilkan file .exe, sementara interpreter dapat mengeksekusinya secara langsung.
Cara Kerja Compiler
Secara garis besar, compiler adalah program yang bekerja dengan cara menganalisis source code lalu memecahnya menjadi perintah yang dipahami mesin/komputer. Ini melibatkan tahapan-tahapan utama seperti yang akan dijelaskan berikut ini.
Analisis leksikal
Pada tahap pertama, kompiler melakukan analisis leksikal berupa pembacaan dan pemecahan kode sumber menjadi serangkaian token. Token-token ini mewakili setiap unit dasar program seperti keywords, operators, dan identifiers.
Analisis sintaksis dan semantik
Setelah token-token dibuat, selanjutnya compiler melakukan analisis sintaksis dan semantik. Pada tahap ini, kompiler memeriksa source code untuk mengidentifikasi kesalahan dan memastikan sintaks program sudah mengikuti aturan dan konvensi bahasa pemrograman yang sesuai.
Optimasi
Setelah analisis sintaksis dan semantik selesai, kompiler menjalankan optimasi tingkat rendah untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi program. Ini melibatkan berbagai macam optimasi, di antaranya termasuk menghilangkan kode atau operasi yang tidak perlu, menggabungkan instruksi-instruksi yang sama, mengoptimalkan ekspresi matematis, dan sebagainya.
Pembuatan kode output
Di tahap akhir, kompiler menghasilkan output berupa kode mesin (machine code) yang isinya sesuai dengan kode sumber asli. Kode mesin ini merupakan file biner yang dapat dipahami dan dieksekusi langsung oleh komputer.
Fungsi Compiler
Seperti yang telah disebutkan bahwa fungsi compiler adalah untuk menerjemahkan kode sumber menjadi kode mesin. Namun, kompiler juga memiliki fungsi lain yang mencakup hal-hal berikut:
- Memvalidasi source code untuk memastikan keamanan program.
- Meminimalisir error dengan mengecek kesalahan penulisan sintaksis.
- Memungkinkan struktur internal dibuat di dalam memori.
- Memudahkan proses perbaikan jika terjadi masalah pada kinerja bahasa pemrograman.
- Mengkonversi kode sumber menjadi kode mesin agar perangkat dapat menjalankan perintah.
- Teknik yang dipakai dalam kompiler dapat diterapkan pada pengembangan program lain.
- Mengoptimalkan hasil instruksi untuk meningkatkan performa program.
- Membuat file dalam disk sekaligus mengaitkannya ke dalam format yang mudah dijalankan.
- Menerjemahkan source code menjadi machine code yang berbeda dari induk platform-nya untuk mendukung pengembangan program lintas platform.
- Memungkinkan program diterjemahkan sepenuhnya ke dalam bahasa pemrograman lain.
- File bersama dapat dieksekusi langsung dari kode sumber tanpa memerlukan program pihak ketiga.
- Membantu programmer mengidentifikasi bug menggunakan fitur debugging.
- Menerjemahkan kode sumber pada bagian tertentu saja untuk mempercepat proses kompilasi.
- Menerjemahkan bahasa pemrograman tingkat tinggi ke dalam kode mesin untuk berbagai platform yang berbeda.
Contoh Compiler
Ada banyak contoh compiler yang sering digunakan untuk mengonversi bahasa pemrograman menjadi bahasa mesin, di antaranya yaitu Java, Kotlin, Pascal, Visual Basic, dan C++. Berikut pembahasannya:
1. Java
Java adalah bahasa pemrograman yang sering kali digunakan untuk mengembangkan aplikasi berbasis web. Dalam konteks compiler, kode sumber Java dikompilasi ke dalam bentuk bytecode agar dapat berjalan di Java Virtual Machine (JVM). Contoh kompiler bahasa ini adalah IBM SDK, OpenJDK, dan Oracle JDK.
2. Kotlin
Kotlin adalah bahasa pemrograman object-oriented yang digunakan untuk mengembangkan berbagai macam aplikasi, terutama aplikasi Android. Sama seperti Java, Kotlin juga menerjemahkan kode sumbernya ke dalam bentuk bytecode sehingga dapat dieksekusi oleh JVM. Dua contoh kompiler Kotlin yang populer di kalangan pengembang adalah Android Studio dan Kotlin Compiler.
3. Pascal
Pascal adalah salah satu bahasa pemrograman struktural yang lazim digunakan ketika mempelajari algoritma dan pemrograman di bidang akademis. Agar dapat dieksekusi di JVM, Kotlin juga mengompilasi kode sumbernya ke dalam bentuk bytecode Java menggunakan Free Pascal Compiler.
4. Visual Basic
Visual Basic (VB) adalah bahasa yang sering kali digunakan untuk membangun aplikasi desktop berbasis Windows. Compiler ini mengubah kode VB menjadi bahasa mesin yang dapat dijalankan pada sistem operasi Windows. Microsoft Visual Basic adalah salah satu contoh kompiler untuk bahasa ini.
5. C++
C++ adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang digunakan secara luas untuk membangun berbagai macam aplikasi, mulai dari sistem operasi, game, sistem embedded, dan banyak lagi. Kompiler ini menerjemahkan kode sumbernya menjadi bahasa mesin yang dapat dijalankan langsung oleh sistem operasi. Adapun dua contoh kompiler C++ populer di antaranya adalah Visual C++ dan GNU Compiler Collection (GCC).
Sudah Lebih Paham Apa Itu Compiler?
Compiler adalah program untuk menerjemahkan kode sumber menjadi kode biner agar perintah yang diinput dapat dieksekusi oleh mesin/komputer. Proses kompilasi ini diterapkan pada hampir setiap pengembangan perangkat lunak dan hasil akhirnya bisa berupa aplikasi desktop, mobile, atau aplikasi berbasis web seperti yang biasa kamu gunakan sehari-hari.
Pemilihan kompiler dapat berdampak signifikan terhadap kinerja, kompatibilitas, dan pemanfaatan sumber daya perangkat lunak yang di-deploy di server. Penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor ini dengan hati-hati ketika mengembangkan dan men-deploy software.
Solusinya, kamu dapat menggunakan Dewacloud PaaS untuk memudahkan deploy aplikasi atau software dengan cepat tanpa perubahan source code. Dewacloud memiliki fitur automatic scaling yang memungkinkan pemakaian resources diatur secara otomatis sesuai kebutuhan aplikasi. Dengan begitu, kamu bisa menikmati performa tinggi dan high availability dengan biaya yang lebih efisien. Tunggu apalagi? Yuk, coba Dewacloud sekarang!