Berbicara tentang Click Through Rate (CTR), kamu yang bergelut di dunia digital marketing pasti sudah tak asing lagi dengan istilah ini. CTR adalah rasio jumlah klik terhadap jumlah impression. Beberapa halaman web kamu mungkin memiliki CTR organik yang lebih tinggi sementara yang lain mungkin masih sulitan untuk menarik perhatian audiens. Lantas, bagaimana cara meningkatkan CTR?
Di artikel kali ini, Dewaweb akan membahas tentang apa itu CTR dan bagaimana cara meningkatkan CTR yang efektif untuk promosi bisnis. Yuk simak penjelasan berikut!
Baca Juga: Cara Optimasi Email Marketing untuk Meningkatkan Open Rate dan CTR
Apa itu CTR?
CTR atau Click Through Rate adalah rasio jumlah klik pada suatu link terhadap jumlah berapa kali orang melihat konten tersebut atau bisa dibilang impression. Dalam digital marketing, CTR merupakan salah satu metrik yang penting.
Menurut Google cheat sheet milik Link-Assistant.com, Google mengharapkan CTR untuk ada di kisaran tertentu. Misalnya, untuk kata kunci bermerek, Google akan mengharapkan CTR untuk hasil pencarian peringkat pertama memiliki CTR sebesar 50 persen, dimana untuk kata kunci tidak bermerek, mereka akan mendapat rate sebesar 33 persen.
Jika CTR sebuah halaman jauh di bawah atau melebihi kisaran tersebut, Google akan memberi peringkat ulang untuk halaman website tersebut. Bagi sebagian besar orang, mendengar istilah click-through rate akan langsung memikirkan PPC ads atau penelusuran berbayar. Memang tidak heran, karena CTR adalah kunci metrik yang terkait dengan pengoptimalan PPC ads
CTR memang tidak hanya dapat dioptimalkan dan ditingkatkan secara organik, namun bisa menghasilkan jumlah klik besar jika dioptimalkan dengan benar. Dengan meningkatkan click-through rate, maka kamu juga meningkatkan traffic website sekaligus meningkatkan conversion rate bisnis.
Baca Juga: Panduan Lengkap Google Search Console untuk SEO
Cara Meningkatkan CTR Organik
Ada beberapa cara untuk meningkatkan CTR organik sebuah website. Berikut ini penjelasan lengkapnya:
1. Cek click-through-rate website saat ini
Hal pertama yang sebaiknya kamu lakukan adalah dengan mengecek click-through rates website saat ini. Untuk melakukan ini, kamu bisa menggunakan Google Analytics.
Dalam Google Analytics sendiri ada dua tempat di mana kamu bisa melihat informasi ini.
Yang pertama, pilih Acquisition > Search Console > Queries. Langkah ini dilakukan untuk melihat pertanyaan-pertanyaan atau keyword apa saja yang merujuk ke website kamu.
Laporan ini akan memperlihatkan jumlah klik, impressions, CTR, dan posisi rata-rata di halaman hasil pencarian. Ini semua adalah data-data yang penting untuk dilihat dan disimpan, serta dianalisa secara rutin.
Setelah itu, kamu bisa mengecek landing pages di menu yang sama.
Laporan ini menampilkan informasi detail tentang jumlah klik, impressions, reach, dsb. yang dimiliki oleh sebuah link. Selain itu, kamu juga bisa melihat bounce rates, sessions, conversions, dan berbagai data penting lainnya di laporan yang sama. Dengan dua laporan ini, kamu bisa melihat halaman mana yang mendapat jumlah klik yang bagus dan mana yang tidak.
2. Buat title tag yang unik dan mengandung keyword
Setiap halaman situs kamu harus memiliki tag judul unik yang memberitahu orang-orang sekilas tentang isi halaman. Title tag masih menjadi salah satu elemen SEO on-page yang paling penting karena mereka memberi tahu pembaca dan mesin pencari tentang website.
Tag judul yang kamu berikan pada halaman terlihat di tiga tempat utama: di browser, di halaman hasil pencarian dan di situs eksternal, terutama situs media sosial yang menampilkan link ke artikel kamu.
Untuk mengikuti praktik terbaik saat ini untuk menulis tag judul, cobalah untuk menyertakan hal-hal berikut ini:
- Fiturkan kata kunci dan target keyword untuk setiap halaman sedekat mungkin dengan bagian awal title tag
- Gunakan kata kunci target yang unik untuk setiap halaman, sehingga kamu tidak memiliki beberapa halaman yang ingin diberikan peringkat untuk target keyword yang sama.
- Pastikan bahwa title tag kamu tidak melebihi 65 karakter, jadi mereka tidak terpotong di halaman hasil pencarian.
- Cobalah untuk menggunakan kata-kata yang sesuai dengan apa yang banyak dicari orang, karena kata-kata yang tepat akan muncul dalam huruf tebal dan menonjol dari daftar lainnya di halaman hasil pencarian.
- Buatlah title tag relevan dengan konten yang akan ditemukan orang di halaman website kamu
- Pertimbangkan bagaimana kamu bisa menggunakan teks emotif untuk mendapatkan respons emosional, seperti keingintahuan atau rasa penasaran
Baca Juga: Cara Menggunakan Google Trends untuk Keyword Research
Selain title tags, hal yang harus diperhatikan adalah meta tags. Meta tags descriptions adalah paragraf pendek di bawah title kamu ketika website kamu muncul di halaman hasil pencarian.
Fungsi dari meta tags adalah untuk memberitahu pengunjung website apa yang bisa mereka harapkan dari mengklik link tersebut. Di bawah ini adalah contoh meta tags descriptions.
Menulis description tag yang efektif bisa meningkatkan click-through rates. Paragraf pendek ini bisa menjadi pitch bagi calon pengunjung website kamu untuk mengklik link tersebut.
Kamu bisa menulis deskripsi ini dalam 160 karakter. Kodenya sendiri terlihat seperti ini:
<head>
<meta name=”description” content=”Ini contoh meta tags yang akan muncul di halaman hasil pencarian. Isi dengan deskripsi singkat tentang website atau bisnis kamu.”>
</head>
Jika kamu tidak menulis description tag sendiri, search engine akan menampilkan kalimat yang berhubungan dengan keyword yang dicari untuk memberi tanda bahwa website kamu memiliki informasi yang dicari.
Jika menggunakan WordPress, kamu bisa menggunakan plugin Yoast SEO untuk memasukkan meta description dan melihat preview halaman tersebut.
4. Gunakan schema mark-up di halaman web
Schema markup adalah elemen penting yang membantu konten yang kaya dan interaktif untuk muncul di halaman pertama hasil pencarian Google.
Sebagai contoh, jika kamu mencari “superhero movies 2017”, Google akan menampilkan film-film superhero terbaik versi mereka dengan struktur carousel.
Jika kamu memilih salah satu film di atas, biasanya Google akan menampilkan info-info yang berhubungan dengan film tersebut.
Jika kamu mencari review sebuah film, kamu juga akan mendapat ringkasan review film tersebut dari berbagai website.
Infobox interaktif ini sering muncul di atas semua hasil penelusuran jika kamu memiliki skema yang tepat yang dicari algoritma Google.
Ini adalah pertanda bahwa schema mark-up adalah hal yang harus kamu kuasai untuk masa yang akan datang karena Google dengan jelas melihat pencarian yang disajikan dengan cara seperti ini sebagai langkah berikut mereka.
Semakin sering kita melihat infobox meningkat ke puncak hasil pencarian, semakin sering pula kita melihat bahwa ini mempengaruhi hasil organik.
Menggunakan schema mark-up untuk memastikan bahwa website kamu muncul di halaman pertama hasil pencarian Google serta memiliki ranking yang tinggi akan sangat membantu bisnis kamu agar mudah ditemukan dan menarik perhatian orang banyak.
Tanpa website yang memiliki struktur yang baik, website kamu akan menjadi invisible di internet. Untuk memulai, kamu bisa mempelajari panduan schema markup dari Google.
Baca Juga: SEM 101: Pentingnya Search Engine Marketing
‘5. Breadcrumbs’ di halaman hasil pencarian
Ingat bagaimana Hansel dan Gretel pertama kali menggunakan remah roti untuk membantu mereka menemukan jalan mereka melalui hutan? Nah, remah roti di situs web adalah cara untuk menunjukkan rute yang telah kamu ambil melalui navigasi untuk sampai ke halaman yang sedang kamu kunjungi (lihat gambar di bawah).
Hal ini sangat membantu pada situs web e-commerce besar untuk memastikan kamu dapat menelusuri kembali halaman-halaman sebelumnya jika diperlukan.
Apa yang banyak orang tidak sadari adalah menerapkan remah roti ke daftar pencarian kamu adalah sesuatu yang bisa dilakukan. Jika kamu mencari ‘breadcrumbs in SERPs’ dan, mungkin tidak mengejutkan, menemukan bahwa dua dari lima artikel teratas telah menerapkan teknik breadcrumbs ke halaman mereka.
Alih-alih ada URL panjang di bawah title tag, kita dapat melihat di mana halaman yang akan kita kunjungi jatuh di dalam struktur situs web tersebut. Informasi ini dapat membantu para pencari untuk mengukur seberapa relevan artikel tersebut dengan pencarian mereka.
6. Manfaatkan fitur Fetch as Google di Google Search Console
Kapan pun kamu memodifikasi tag di situs web, kamu disarankan untuk selalu mengklik option ‘Fetch as Google’ di Google Search Console. Setelah berada di layar ini, kamu dapat mengeklik Fetch as Google untuk membuat Google merayapi ulang keseluruhan situs web atau satu URL untuk halaman yang telah diubah dan semua direct link.
Pilihan Fetch and Render menunjukkan seperti apa URL yang terlihat pada perangkat desktop atau seluler.
Setelah kamu mengizinkan Google untuk mengindeks situs web, kamu akan melihat data baru dalam waktu sekitar seminggu. Dari sini, kamu dapat kembali ke dasbor Search Traffic > Search Analytics untuk melihat apakah perubahan yang dilakukan berpengaruh pada CTR.
Jika CTR rata-rata per halaman kamu hilang, ada lebih banyak perkerjaan yang diperlukan. Namun jika rata-rata CTR kamu sudah naik, kerja keras telah membuahkan hasil.
7. Masukkan image di post
Sudah bukan rahasia lagi bahwa image sangat membantu menarik perhatian. Apalagi dalam sebuah konten, baik di website maupun di social media. Pastikan bahwa visual yang kamu masukkan di konten adalah gambar yang original dan relevan dengan isi konten kamu.
8. Optimasi URL
Kamu pasti sudah tahu bahwa URL adalah salah satu elemen penting dalam strategi SEO. Begitu pula dalam meningkatkan CTR.
URL adalah salah satu hal yang bisa menarik perhatian agar orang mengklik link ke halaman website kamu.
Panjang, jejak, dan kategori URL juga dapat memengaruhi hasil pencarian. Ketika kamu menerbitkan sebuah blog post atau halaman web, mengkategorikan serta memasukkan halaman ke dalam sub-category juga sangat penting. Ini bisa membantu menambah kesempatan untuk menggunakan keyword dan meningkatkan visibility di mesin pencari.
Hal ini juga bisa membantu menunjukkan kepada konsumen bahwa mereka hanya melihat satu produk di antara banyaknya pilihan.
Format URL yang dapat membantu meningkatkan CTR adalah sebagai berikut:
http://www.example.com/category-keyword/subcategory-keyword/primary-keyword.html
Bagi yang menggunakan WordPress, kamu bisa merubah ini di bagian Settings > Permalink.
Baca Juga: rankingCoach SEO Tools
9. Lokalisasikan konten
Dalam lima tahun terakhir, Google menyadari bahwa ada perubahan dimana semakin banyak orang yang menggunakan mobile device (smartphone atau tablet). Ini dikarenakan jumlah pencarian melalui smartphone atau tablet sudah meningkat sejak tahun 2011.
Dalam menggunakan mobile device untuk mencari sesuatu, salah satu faktor yang mempengaruhi apa yang kita cari adalah lokasi dimana kita berada. Algoritma Google mengerti dan menghitung hal ini.
Berdasarkan studi oleh Moz baru-baru ini, jarak menjadi semakin penting dalam menentukan ranking di halaman pencarian di tahun 2015 sampai 2017 ini.
Jika kamu ingin meningkatkan click through rate, melokalisasi konten akan sangat membantu. Sebagai contoh jika seseorang yang tinggal di Jakarta Barat mencari restoran dekat rumah, dia mungkin akan memasukkan “restoran di Jakarta Barat” atau “restoran terdekat”. Kamu harus pastikan bahwa akan muncul di kedua hasil pencarian tersebut.
Agar lebih mudah, kamu bisa mendaftarkan bisnis ke Google My Business. Sehingga jika seseorang mencari keyword yang berhubungan dengan bisnis kamu, Google akan menampilkan, lokasi (beserta Google Map yang menunjukkan letak bisnis kamu), website, jam buka, rute menuju tempat, dan nomor telepon.
Tentu ini adalah cara yang lebih efisien agar konsumen bisa langsung menemukan kamu dengan cepat dan tepat.
Kamu bisa mempelajari lebih lanjut cara-cara mendaftar dan mengatur Google My Business melalui panduan local SEO yang pernah kami rilis sebelumnya.
10. Gunakan list dalam artikel
Sudah bukan rahasia lagi bahwa orang-orang menyukai daftar dalam sebuah artikel. Daftar yang dimaksud disini adalah daftar-daftar seperti “10 cara meningkatkan traffic website” atau “20 aplikasi smartphone terbaik untuk meningkatkan produktivitas” yang sering disebut juga dengan istilah listicles.
Artikel yang mengandung daftar seperti ini sendiri memang lebih popular untuk topik yang berhubungan dengan karir dan pop culture. Tetapi pada dasarnya, orang-orang akan lebih tertarik untuk membaca artikel yang memiliki peringkat seperti ini untuk industri apapun.
Pikirkan konten listicles apa yang bisa kamu buat yang berhubungan dengan bisnis dan niche. Mungkin artikel tentang 10 produk atau servis yang kamu tawarkan atau 20 keuntungan menggunakan jasamu. Kamu juga bisa membuat konten yang berisi panduan step-by-step karena mereka juga dihitung sebagai listicles.
11. Manfaatkan Yoast preview
Jika kamu menggunakan WordPress, kami sarankan menggunakan plugin Yoast SEO. Plugin sangat membantu kamu dalam memastikan bahwa halaman website sudah memiliki semua elemen penting SEO sehingga hasilnya memuaskan.
Saat kamu menulis sebuah konten, kamu akan mendapat opsi untuk melihat preview seperti apa pos itu akan terlihat di halaman hasil pencarian Google.
Yoast juga membantumu melihat apa ada keyword yang terpotong di halaman hasil pencarian atau ada kalimat-kalimat yang tidak masuk akal. Ada juga fitur yang memberi tahu kamu jika sudah melewati limit karakter untuk title dan meta tag description ketika mengetik.
Selain itu, Yoast juga bisa memperlihatkan bagaimana hasil pencarian muncul di desktop dan di mobile devices. Kamu juga tidak perlu khawatir karena plugin ini akan terus aktif setiap membuat konten baru.
12. Pastikan waktu loading website tidak lambat
Klik tidak akan terhitung jika halaman kamu tidak loading di saat yang sama. Kecepatan website sangat penting untuk meningkatkan klik yang kamu dapat serta user experience pengunjung website.
Jika website kamu lambat, orang-orang biasanya akan lebih memilih untuk meninggalkan website. Ini membuat mengoptimasi kecepatan website harus menjadi prioritas agar CTR tetap terjaga.
Pingdom Speed Test Tool adalah salah satu dari beberapa tools untuk mengecek kecepatan loading website. Dengan menggunakan tool ini, kamu bisa melihat secara langsung dan lengkap bagaimana halaman web bekerja.
Jika ingin mempercepat waktu loading sembari meningkatkan conversion rate, kamu perlu melakukan hal-hal berikut:
- Menimalisir HTTP requests
- Mengurangi waktu respons server
- Memperbolehkan compression
- Optimasi image dan CSS delivery
- Memperbolehkan browser caching
- Memprioritaskan konten above-the-fold. Yang dimaksudkan dengan konten above-the-fold adalah bagian sebuah website yang kelihatan di browser setelah seseorang membuka halaman web tersebut. Bagian yang hanya kelihatan jika kita scroll disebut below-the-fold.
Baca Juga: Kriteria Desain Web yang SEO Friendly
Sudah Tahu Apa itu CTR dan Cara Meningkatkannya?
CTR adalah aspek penting dalam digital marketing. Dengan meningkatkan click-through rate, kamu juga akan meningkatkan traffic organik dan conversion rate yang tentunya adalah tujuan dari setiap bisnis. Search traffic yang organik adalah salah satu elemen penting dalam digital marketing.
Satu-satunya cara untuk mendapatkan traffic ini adalah dengan mendapat banyak klik dari Google serta mesin pencari lainnya. Strategi-strategi di atas dapat membantu untuk mengoptimasi website kamu sehingga halaman web akan muncul di halaman pertama hasil pencarian dan tentunya meningkatkan jumlah klik yang kamu dapatkan.