Cari Tahu Apa itu Database dalam Strategi Pengelolaan Big Data!

Cari Tahu Apa itu Database dalam Strategi Pengelolaan Big Data!

Database adalah sekumpulan data yang disimpan dan dikelola secara terstruktur di komputer. Penggunaan database menjadi penting di tengah kebutuhan penyimpanan data yang efisien saat ini .

Setiap hari, kita dihadapkan pada data yang terus bertambah, tanpa sistem yang terorganisir tentu akan menimbulkan kekacauan penyimpanan. Maka dari itu, disinilah peran database dibutuhkan. 

Dalam perangkat keras seperti komputer, handphone, atau perangkat lainnya, kita seringkali tidak menyadari bahwa setiap tindakan kita, misalnya menyimpan kontak, atau file melibatkan penggunaan database.

Maka dari itu di artikel kali ini kita akan membahas dengan lengkap pengertian database, fungsi, hingga jenis-jenisnya!

Baca Juga: 10 Database Terpopuler di Dunia & Contoh Penggunaanya

Apa itu Database?

Database adalah sekumpulan data yang disimpan secara sistematis dan terstruktur. Data ini umumnya dikelola oleh  sebuah sistem yang disebut DBMS (Database Management System) yakni sebuah perangkat lunak yang memungkinkan pengguna dalam mengakses, menyimpan, mengupdate, dan menghapus data.

Data dalam database tidak berdiri sendiri, mereka saling terhubung atau berelasi, sehingga pengguna dapat mengetahui hubungan antar data yang ada dan memudahkan dalam aksesnya.

Dalam sebuah database, terdapat berbagai jenis data yang disimpan, mulai dari teks, numerik, dan berbagai jenis tipe data lainnya. 

Tidak hanya sekedar menyimpan data, lebih dari itu terdapat beberapa fungsi database, diantaranya sebagai berikut.

  • Memudahkan akses, simpan, update, dan penghapusan data
  • Menjadi wadah penyimpanan data dari aplikasi atau situs web
  • Mempercepat proses pencarian data
  • Menjaga kualitas data agar sesuai dengan yang inputan
  • Membuat data menjadi terpusat sehingga aplikasi berjalan lancar 
  • Menyimpan data secara aman
  • Meminimalisir redudansi data (data yang berulang)

Baca Juga: Cara Membuat Database MySQL di cPanel Hosting

Jenis-Jenis Database

Database memang memberikan sejumlah manfaat dan fungsi yang sangat memudahkan pengguna dalam pengelolaannya. Meski begitu, terdapat beberapa jenis database yang tersedia saat ini.

Sebelum memutuskan menyimpan data di database, alangkah baiknya untuk mengenali satu persatu jenis database yang ada. Berikut ini diantaranya.

1. Operational Database

Operational database adalah jenis database yang dikenal karena kemampuannya dalam menyimpan, mengelola, dan memberikan akses cepat terhadap data yang diperlukan dalam kegiatan sehari-hari. Sehingga kamu dapat mengolah datanya secara real-time. 

Karena fleksibilitasnya, jenis database ini banyak digunakan di perusahaan atau organisasi untuk menyimpan data operasional misalnya seperti karyawan, yang di dalamnya terdapat data nama, jabatan, gaji, dan sebagainya.

Database yang termasuk dalam jenis ini yaitu JSON dan XML, berikut masing-masing penjelasannya.

a. JSON

JavaScript Object Notation (JSON) adalah jenis database operasional yang bentuk penyajian datanya menggunakan teks.  Jenis ini sering digunakan oleh pengguna untuk mengirimkan informasi antar sistem karena memungkinkan pertukaran data yang efisien dan cepat, terutama dalam komunikasi antara web browser dan web server. 

Keunggulan utama JSON adalah kemampuannya untuk melakukan sinkronisasi data secara real-time, sehingga informasi dapat diperbarui secara instan antar platform.

b. XML

Extensible Markup Language (XML) adalah jenis bahasa markup yang mampu memberikan dua jenis kode dokumen berbeda. Sehingga dapat dibaca oleh manusia maupun komputer. Kemampuan XML dalam menyediakan 2 jenis kode yang berbeda membuatnya menjadi pilihan efektif untuk mengorganisir dan menyajikan informasi. 

Baca Juga: Mengenal Apa itu Query, Cara Kerja, hingga Jenis-Jenisnya

2. Database Warehouse

Database warehouse adalah suatu sistem penyimpanan data yang dirancang untuk menangani volume data dalam skala besar. Dibandingkan dengan database operasional, jenis database ini memiliki kapasitas yang lebih besar dan teroptimalkan untuk analisis data yang mendalam.

Oleh karena itu  isi dari database ini lebih beragam, mulai dari data transaksi hingga data historis, yang digunakan untuk analisis dan pemodelan. 

Data historis ini nantinya dapat digunakan untuk membuat laporan analisis dan sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan bisnis. Database yang termasuk dalam jenis ini yaitu Microsoft SQL Server.

a. Microsoft SQL Server

Microsoft SQL Server adalah sistem manajemen database relasional yang dikembangkan oleh Microsoft yang sekaligus menjadi salah satu software perangkat lunak database paling populer yang digunakan di dunia bisnis dan industri. 

SQL Server dirancang untuk menyediakan solusi pengelolaan data, analisis, dan pelaporan. Kemampuan operasional yang optimal, membuat software ini dapat berjalan pada komputer yang sama atau melalui jaringan internet ke komputer lainnya.

Baca Juga: Cara Install SQL Server & SQL Server Management Studio di Windows Server

3. Distributed Database

Distributed database adalah jenis database yang terdiri dari beberapa lokasi fisik yang saling terhubung, sehingga pengelolaan dan akses data dilakukan terdistribusi. 

Cara kerjanya yaitu data tersebar di beberapa server atau lokasi yang berbeda, tetapi dikelola dan diakses secara terpusat. Kemudian, sistem akan membagi beban kerja ke berbagai lokasi penyimpanan tersebut. 

Dengan demikian, hal ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi penyimpanan dalam skala besar. Karena beban kerja yang dibagi secara merata antar lokasi memberikan efisiensi terhadap pengelolaannya.

Salah satu yang termasuk dalam distributed database yakni Microsoft Access yang akan kita bahas lebih lanjut berikut ini.

a. Microsoft Access

Microsoft Access merupakan bagian dari Microsoft Office yang memungkinkan pengguna untuk mengimpor atau langsung menghubungkan data dari satu database ke database lain. 

Penyimpanan file pada software ini tidak memerlukan server database aktif, artinya ia memiliki fleksibilitas yang tinggi karena mudah dipindahkan tanpa ketergantungan pada server tertentu.

Baca Juga: Cara Membuat Database di XAMPP

4. Relational Database

Relational database adalah jenis basis data yang didesain untuk menyimpan dan mengelola data secara berelasi atau berdasarkan hubungan antar entitas. 

Dalam model ini, data disimpan dalam tabel yang memiliki kolom yang berhubungan satu sama lain. Secara umum, jenis database inilah yang paling sering digunakan, karena dapat digunakan dalam skala kecil hingga besar.

Adapun yang termasuk dalam relational database yaitu sebagai berikut.

a. MySQL

MySQL adalah sistem manajemen database relasional (RDBMS) yang yang dikembangkan oleh Oracle Corporation dan digunakan oleh 16,65% dari total pengguna database. Jenis ini bersifat open-source dan banyak digunakan untuk aplikasi web serta dapat diintegrasikan dengan berbagai bahasa pemrograman.

b. PostgreSQL

PostgreSQL adalah RDBMS open-source yang dikenal memiliki kapabilitas untuk mengelola data yang lebih kompleks dibandingkan dengan MySQL. Selain itu, ia juga memiliki fitur-fitur yang mumpuni untuk mendukung pengelolaan data, seperti PIRT untuk memungkinkan kamu melakukan backup, save point untuk menentukan checkpoint database, dan berbagai fitur lainnya.

Karena itu, jenis ini umumnya digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk web apps, mobile apps, dan aplikasi analitik.

c. MariaDB

MariaDB adalah jenis database yang berjalan di SQL yang sama seperti MySQL, atau disebut juga fork dari MySQL. Sembari tetap mempertahankan keunggulan MySQL, MariaDB juga menambahkan fungsionalitas baru. Jenis ini memastikan aplikasi yang dibangun untuk MySQL juga dapat beralih ke MariaDB secara mudah. 

d. MongoDB

MongoDB adalah jenis database NoSQL yang menawarkan pendekatan berbeda, yakni menyimpan data dalam format dokumen JSON. Jenis ini memungkinkan pengembang untuk menyimpan data semi-struktural secara mudah dan memberikan skema yang dinamis. 

Jenis ini cocok untuk aplikasi yang memerlukan skalabilitas dan kinerja tinggi, seperti pengembangan aplikasi web dan mobile.

e. Oracle Database

Jenis terakhir yang termasuk dalam relational database yaitu Oracle. yang dikembangkan oleh Oracle Corporation. Berdasarkan data Gitnux, Oracle adalah salah satu RDBMS yang paling banyak digunakan, yaitu sekitar 30,2% dari total pengguna, paling tinggi dibandingkan MySQL dan SQL Server.

Oracle database menyediakan fitur-fitur canggih seperti manajemen otomatis, keamanan tingkat tinggi, dukungan transaksi ACID, dan kemampuan analisis yang mendalam. 

5. End-User Database

End-user database adalah jenis database yang dirancang untuk digunakan langsung oleh end user atau pengguna non-teknis. Hal ini memudahkan pengguna yang tidak memiliki background IT tetap dapat mengelola dan menggunakannya.

Salah satu yang termasuk dalam end-user database yaitu SQLite.

a. SQLite

SQLite adalah sistem manajemen basis data ringan dan self-contained karena tidak memerlukan server atau konfigurasi yang rumit. SQLite cocok digunakan di mana kebutuhan penyimpanan dan akses data bersifat lokal, seperti dalam aplikasi mobile atau proyek kecil.

Ukurannya yang kecil, sederhana, dan tidak memerlukan instalasi server terpisah, menjadikannya pilihan yang efisien untuk proyek dengan skala kecil hingga menengah.

Baca Juga: SQL: Bahasa Pemrograman yang Berfungsi untuk Mengakses Data

Kesimpulan

Database adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis dan  dan dikelola oleh DBMS (Database Management System). Dengan DBMS pengguna dapat mengakses, menyimpan, mengupdate, dan menghapus data. Diantaranya seperti informasi dan data aplikasi, web, perusahaan, atau organisasi secara terstruktur dan aman. 

Sebuah data atau informasi tentu harus disimpan dalam sistem database yang aman, maka dari itu jika kamu membutuhkan keandalan dan performa tinggi untuk hosting aplikasi atau situs web, pertimbangkan Dewaweb VPS Server. 

Dewaweb menawarkan layanan VPS yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan serta memberikan kebebasan dalam mengelola lingkungan hosting dan data kamu sendiri.

Kamu tidak perlu khawatir mengenai penurunan performa, karena terdapat penawaran garansi 100% SLA! Fitur keamanan premium juga tersedia dan dapat dinikmati oleh kamu tanpa biaya tambahan, seperti perlindungan Anti DDoS premium, replikasi perlindungan KernelCare, dan keamanan Imunify360. Membantu melindungi data-data kamu secara aman.

Tunggu apa lagi? Kunjungi VPS Dewaweb sekarang dan dapatkan penawaran terbaiknya!