Deploy adalah proses untuk memindahkan dan mengatur aplikasi atau situs web ke dalam lingkungan produksi. Fungsi utamanya memastikan bahwa aplikasi atau situs web tersebut dapat diakses dan berfungsi dengan baik oleh pengguna akhir.
Proses deployment sangat penting karena memastikan bahwa aplikasi yang dikembangkan dapat berfungsi dengan baik di lingkungan nyata. Maka dari itu, penting untuk mengetahui tentang deployment agar pengembang dapat menjamin stabilitas, performa, dan keamanan aplikasi sebelum diakses oleh pengguna.
Bagi kamu yang ingin memahami lebih dalam mengenai deploy website, artikel ini akan memberikan penjelasan yang komprehensif. Simak sampai tuntas!
Apa Itu Deploy?
Pada konteks website, deploy adalah proses bagaimana kode sumber dan aset-aset lainnya dipindahkan dari lingkungan pengembangan ke lingkungan produksi. Proses ini memungkinkan aplikasi dijalankan dan diakses oleh pengguna akhir secara real-time.
Proses deployment biasanya digunakan saat aplikasi sudah memasuki fase selesai pengembangan dan siap dirilis. Kondisi lainnya seperti perbaikan bug, peningkatan fitur, atau maintenance juga memerlukan proses deployment.
Beberapa situasi ketika deployment perlu dilakukan antara lain:
- Aplikasi atau website selesai dalam tahap pengembangan dan siap dirilis.
- Pembaruan fitur atau patching bug diperlukan.
- Pemindahan aplikasi ke server baru atau optimasi performa.
Cara Kerja Deployment
Cara kerja deployment website melibatkan beberapa tahapan yang harus dilakukan secara bertahap dan terstruktur. Setiap tahapan berkaitan langsung buat memastikan proses ini berjalan mulus dan aplikasi bisa diakses oleh pengguna akhir.
Berikut beberapa langkah dalam proses deployment:
- Persiapan kode dan konfigurasi yang siap produksi.
- Melakukan pengujian di lingkungan staging untuk memastikan fungsionalitas.
- Memindahkan kode ke server produksi.
- Monitoring performa aplikasi setelah diterapkan pada server produksi.
Tujuan Deploy Website
Berikut ini adalah beberapa tujuan utama dari deployment website:
- Memastikan bahwa aplikasi siap diakses oleh pengguna akhir dalam lingkungan produksi.
- Mengoptimalkan performa dan kecepatan dari aplikasi.
- Menguji keamanan serta stabilitas aplikasi sebelum live.
- Merencanakan backup dan strategi pemulihan jika terjadi kegagalan saat aplikasi sudah berjalan di server.
Jenis-Jenis Deployment
Berikut ini beberapa jenis-jenis deployment beserta penjelasannya yang harus kamu ketahui:
1. On-Premises Deployment
On-premises deployment adalah proses penempatan aplikasi pada server fisik yang dimiliki sendiri oleh perusahaan. Pengaturan ini sering kali butuh investasi biaya awal yang besar untuk infrastruktur server dan perawatannya. Namun, tipe ini memberikan kontrol penuh terhadap aplikasi dan data sensitif.
2. Cloud Deployment
Cloud deployment memungkinkan aplikasi diletakkan pada server milik penyedia jasa cloud. Jenis ini menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas karena sumber daya dapat disesuaikan menyesuaikan kebutuhan. Penyedia cloud akan menangani pemeliharaan infrastruktur sehingga fokus bisa pada pengembangan aplikasi.
3. Hybrid Deployment
Hybrid deployment menggabungkan on-premises dan cloud deployment untuk mendapatkan keuntungan dari keduanya. Tipe ini memungkinkan data sensitif disimpan secara lokal sembari memanfaatkan fleksibilitas dan skalabilitas cloud. Banyak perusahaan memilih strategi ini demi keseimbangan keamanan dan efisiensi.
4. Container Deployment
Container deployment adalah penempatan aplikasi dalam sebuah container yang ringan dan mandiri. Pendekatan ini memungkinkan konsistensi lingkungan pengembangan dan produksi. Container menjadi pilihan populer bagi tim yang menginginkan fleksibilitas dan efisiensi dalam deployment.
5. Serverless Deployment
Serverless deployment adalah cara memanfaatkan layanan cloud yang mengeksekusi fungsi berdasarkan permintaan tanpa perlu mengelola server. Jenis ini memungkinkan pengembang fokus pada pengembangan kode tanpa memikirkan manajemen infrastruktur. Biaya operasional dapat lebih rendah karena hanya bayar layanan yang digunakan.
Strategi dalam Deployment
Deployment memiliki beberapa strategi, seperti blue-green, canary, hingga A/B testing. Berikut penjelasannya:
1. Blue-Green deployment
Blue-Green deployment merupakan strategi yang membuat dua lingkungan produksi, satu aktif dan satu standby. Perubahan diterapkan pada lingkungan standby dan dipindahkan ke lingkungan aktif setelah diuji. Metode ini mengurangi downtime serta meminimalkan risiko saat melakukan perubahan.
2. Canary deployment
Canary deployment memulai perubahan pada bagian kecil dari keseluruhan lingkungan sebelum diterapkan secara luas. Pendekatan ini memungkinkan pengujian dan monitoring secara bertahap untuk memastikan tidak ada masalah besar sebelum rilis penuh. Ini memberikan kesempatan menilai dampak perubahan secara langsung.
3. Rolling deployment
Rolling deployment adalah proses meluncurkan perubahan pada subset server dari waktu ke waktu hingga semua masing-masing server diperbarui. Strategi ini memungkinkan update berlanjut tanpa menghentikan keseluruhan sistem. Risiko gangguan atau downtime bisa diminimalkan serta pelayanan kepada pengguna tetap optimal.
4. Recreate deployment
Recreate deployment dilakukan dengan menghentikan layanan lama sebelum mengaktifkan versi baru. Strategi ini sederhana tetapi dapat menyebabkan downtime selama pergantian berlangsung. Namun, ini sering menjadi pilihan ketika gangguan dapat diterima atau lebih minim perubahan lingkungan.
5. Shadow deployment
Shadow deployment menerapkan versi baru aplikasi secara paralel namun tidak menangani lalu lintas sebenarnya. Penyebaran ini memungkinkan pengujian real-time performa aplikasi tanpa dampak langsung ke pengguna. Begitu hasilnya sesuai, versi baru dapat diintegrasikan sepenuhnya.
6. A/B testing deployment
A/B testing deployment membagi lalu lintas menjadi dua versi aplikasi berbeda untuk dibandingkan. Strategi ini membantu dalam mengidentifikasi mana yang paling efektif dalam mencapai tujuan bisnis. Pengambilan keputusan berbasis data dapat dilakukan sebelum menerapkan update besar-besaran.
Sudah Tahu Apa Itu Deploy?
Jadi, deploy adalah tahapan penting dalam pengembangan website yang mengacu pada pemindahan aplikasi ke lingkungan produksi. Proses ini memastikan aplikasi dapat diakses dan berfungsi dengan baik oleh pengguna akhir.
Melalui adanya deployment ini, produk software maupun website dapat digunakan dengan bebas oleh publik. Sampai di sini, kamu tentunya sudah paham apa itu deploy, bukan? Semoga artikel ini bermanfaat untukmu, ya!