Dalam product development, end user adalah istilah yang merujuk pada pengguna suatu produk atau layanan. Istilah ini cukup penting dipahami agar produk yang dikembangkan dapat memenuhi ekspektasi pengguna.
Jika jumlah end user jauh dari target atau bahkan tidak ada sama sekali, bisa dikatakan bahwa produk tersebut gagal karena tidak mampu memuaskan pengguna akhir.
Lantas, apa itu end user dan bedanya dengan customer? Di artikel ini, Dewaweb telah merangkum semua informasinya termasuk jenis dan tips membuat produk sesuai kebutuhan user. Simak ulasannya sampai habis, ya!
Apa Itu End User?
Melansir SendPulse, end user adalah istilah untuk menyebut siapapun yang menggunakan produk atau layanan, baik individu maupun kelompok. Dalam industri teknologi, istilah ini dipakai untuk mendefinisikan pelanggan selaku pengguna akhir layanan tertentu.
Sederhananya, seseorang bisa disebut sebagai pengguna akhir jika mereka termasuk ke dalam target audiens. Oleh karena itu, memahami apa saja yang dibutuhkan oleh end user merupakan hal penting bagi setiap pengembang produk.
Mengingat user-oriented product itu penting, developer biasanya memiliki end user support yang bertugas untuk mendukung pengalaman pengguna. User experience yang baik membuat pengembangan produk menjadi lebih terarah dan menjangkau target audiens.
Baca Juga: Produk Apa yang Bagus Dijual Secara Online?
Perbedaan End User dan Customer
Banyak orang beranggapan bahwa arti end user itu sama dengan customer. Padahal, kedua istilah tersebut memiliki arti yang berbeda, lho! Berikut perbedaan keduanya:
1. End User
End user adalah seseorang yang belum tentu melakukan pembelian, namun mereka benar-benar menggunakan produk atau layanan tersebut. Misalnya, kamu menggunakan smartphone merek A untuk keperluan sehari-hari. Nah, kamu sudah bisa disebut sebagai pengguna akhir dari merek tersebut.
2. Customer
Berbeda dengan pengguna akhir, customer adalah seseorang yang melakukan pembelian secara langsung, namun belum tentu menggunakannya. Customer bisa saja membeli suatu produk untuk digunakan oleh orang lain atau bahkan dijual kembali.
Untuk memudahkan pemahamanmu, Dewaweb akan memberikan contoh guna memperjelas perbedaan antara customer dan end user.
Misalnya, seorang bos layanan ekspedisi membeli beberapa unit motor untuk digunakan oleh kurir di perusahaannya. Selaku orang yang membeli produk motor, maka bos tersebut adalah customer. Sedangkan, kurir yang menggunakan motor tersebut adalah end user.
Baca Juga: 9 Cara Memulai Bisnis Online untuk Pemula Supaya Cepat Cuan
Jenis-Jenis End User
Berdasarkan kemampuan dalam mengolah komputer, pengguna akhir terbagi menjadi empat jenis berbeda, di antaranya:
1. Menu Level End User
Jenis yang pertama adalah Menu Level End User. Pengguna akhir jenis ini merupakan individu yang mampu menjalankan atau mengoperasikan perangkat lunak melalui grid atau menu. Tetapi, mereka tidak bisa merancang atau mengembangkan software sendiri.
Baca Juga: Mengenal Software: Pengertian, Fungsi dan Contohnya
2. Command Level End User
Command Level End User adalah jenis pengguna akhir yang mampu menjalankan software menggunakan bahasa perintah melalui command line. Dengan kata lain, pengguna akhir ini memiliki pengetahuan dalam aritmatika dan logika pemrograman perangkat lunak.
3. End User Programmer
Jenis ini biasanya digunakan oleh pengguna akhir yang memiliki skill sebagai seorang programmer. Orang yang tergolong ke dalam jenis ini merupakan individu yang memahami berbagai bahasa pemrograman seperti JavaScript, C++, Delphi, dan sebagainya.
Baca Juga: Apa itu Javascript? Pengertian, Fungsi dan Contohnya
4. End User Support
End User Support adalah jenis yang memiliki kemampuan untuk membantu developer dalam pengembangan software. Pengguna akhir ini bertugas untuk mendukung user experience lebih baik dengan cara membuat laporan terperinci terkait pengembangan.
Baca Juga: Programmer: Penjelasan, Pekerjaan, dan Syarat Menjadi Programmer
Tips Membuat Produk Sesuai Kebutuhan End User
Penting untuk mempertimbangkan produk atau layanan yang user-oriented selama proses pengembangan. Untuk membuat produk sesuai kebutuhan pengguna, berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
1. Memiliki user interface yang baik
Memiliki tampilan antarmuka pengguna (user interface) yang baik disertai navigasi sederhana merupakan salah satu aspek penting bagi pengalaman user. Selain mengurangi waktu pencarian, desain seperti ini mampu meningkatkan kepuasan terhadap produk.
2. Buat waktu muat halaman yang lebih cepat
Selain user interface, kamu juga harus memperhatikan waktu muat halaman untuk memberikan pengalaman lebih baik kepada pengguna. Kecepatan loading kerap menjadi pertimbangan pengguna untuk tetap menggunakan produk atau beralih ke halaman lain.
Kamu bisa memanfaatkan tools gratis untuk cek kecepatan website seperti GTMetrix dan KeyCDN Speed Test. Jika kecepatan loading kurang optimal, lakukan beberapa optimasi seperti mengurangi penggunaan plugin, JavaScript, kompres gambar, dan sebagainya.
3. Melakukan usability testing
Tips selanjutnya adalah melakukan usability testing. Bagi yang belum tahu, usability testing adalah sebuah metode yang menguji fungsionalitas produk atau layanan untuk mendapatkan hasil user experience-nya.
Serangkaian tes ini berguna untuk memahami karakteristik end user lebih mendalam. Kamu bisa melihat bagaimana cara pengguna berinteraksi ketika menggunakan produk atau layanan. Alhasil, proses penyempurnaan produk dapat dilakukan lebih efektif.
4. Sajikan tampilan visual yang menarik
Tampilan visual berpengaruh besar terhadap daya tarik dan estetika produk. Dengan menyajikan desain visual yang menarik, kamu dapat menyampaikan pesan kepada pengguna dengan cara yang tepat sekaligus memicu minat dan kepuasan mereka.
Misalnya pada situs web, memenuhi kriteria website yang baik dan user-friendly mampu menjaring lebih banyak user. Dari segi visual, kriteria yang dimaksud di antaranya yaitu tema warna yang baik, desain responsif, navigasi jelas, dan masih banyak lagi.
5. Ciptakan user persona
User persona adalah karakter fiksi yang dibuat untuk merepresentasikan pengguna dan nantinya digunakan sebagai bahan referensi pengembangan. Metode ini membantu developer untuk merancang layanan yang user-friendly.
Kamu dapat menambahkan beberapa informasi ke dalam user persona seperti nama, tujuan, kebutuhan, masalah yang sering dihadapi, dan sebagainya. Dengan informasi tersebut, product development dapat dilakukan sesuai kebutuhan target end user.
Baca Juga: Website Marketing Bisa Bantu Bisnis Kamu, Ini Strateginya!
Kesimpulan
Itulah informasi seputar end user yang perlu kamu ketahui. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa end user adalah seseorang yang menggunakan suatu produk atau layanan.
Mengingat kepuasan pengguna menjadi salah satu kunci kesuksesan, produk user-oriented wajib dipertimbangkan bagi setiap pengembang. Kamu dapat menerapkan tips-tips yang telah Dewaweb sebutkan untuk mengembangkan produk sesuai kebutuhan pengguna.
Terlepas dari itu, bagi kamu yang mencari hosting dan domain murah berkualitas, sebaiknya pilih layanan dari provider terpercaya seperti Dewaweb. Layanan Dewaweb dilengkapi berbagai fitur dan teknologi canggih untuk memenuhi kebutuhan website atau aplikasi.
Dewaweb menggunakan CPU Intel Xeon Gold yang didesain untuk mengoptimalkan data center dan cloud computing. Di sini, kamu bisa menikmati layanan super cepat dengan kapasitas memori yang dapat ditingkatkan, lho! Yuk, daftar hosting Dewaweb sekarang.