Selain software dan hardware, firmware adalah salah satu komponen dalam perangkat elektronik yang berperan sangat penting. Tanpa firmware, mustahil sebuah perangkat dapat bekerja. Istilah software, hardware, dan firmware memang saling berkaitan dalam dunia teknologi. Ketiganya saling terkoneksi sehingga perangkat teknologi dapat beroperasi dengan baik.
Adapun pengertian software adalah perangkat lunak yang tidak bisa disentuh sementara hardware adalah perangkat keras yang bisa disentuh dan dirasakan bentuk fisiknya. Lalu, kira-kira seperti apakah bentuk firmware dan mengapa perannya sangat penting dalam operasional perangkat?
Nah, artikel ini akan membahas semua tentang apa itu firmware mulai dari pengertian, fungsi, contoh firmware, hingga perbedaannya dengan software. Yuk simak sampai akhir!
Apa Itu Firmware?
Arti firmware adalah komponen penghubung antara software dan hardware untuk membantu perangkat elektronik dapat beroperasi dengan baik. Firmware ini tertanam pada hardware. Perangkat ini dapat beroperasi tanpa melalui API, sistem operasi, atau driver perangkat.
Firmware sangat penting karena tanpanya, hardware paling dasar tidak akan bisa berfungsi. Saking pentingnya, firmware hanya disimpan di ROM (Read Only Memory) secara permanen. Dengan begitu, firmware tidak akan bisa dihapus oleh pengguna baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
Meski tidak bisa dihapus atau dihilangkan, kamu tetap bisa mengganti firmware. Proses pergantian firmware ini disebut dengan update firmware. Update firmware ini sangat penting karena mampu meningkatkan performa, memperbaiki bug, hingga melindungi perangkat dari malware. Jika kamu tidak melakukan update firmware maka lama-lama firmware perangkatmu bisa rusak.
Adapun firmware ini dapat kamu temui di hardware sederhana, seperti keyboard dan hard disk drive (HDD). Selain itu, kamu juga dapat menemukannya di hardware yang lebih kompleks seperti kartu grafis dan Basic Input/Output System (BIOS).
Perbedaan Firmware dan Software
Banyak yang mengira bahwa firmware dan software adalah komponen yang sama. Memang, firmware merupakan salah satu jenis dari software. Kendati demikian, keduanya berbeda, lho! Berikut ini pembahasan tentang perbedaan dari keduanya.
Software
Software adalah kumpulan dari serangkaian program, prosedur, data maupun instruksi yang digunakan oleh perangkat untuk melakukan tugas tertentu sehingga memungkinkan pengguna berinteraksi dengan komputer.
Firmware
Firmware adalah salah satu jenis dari software yang menyediakan kontrol untuk hardware tertentu dan memberikan instruksi penting bagaimana hardware tersebut berkomunikasi dengan berbagai hardware lainnya.
Untuk lebih memahami apa itu firmware, berikut ini poin-poin penting yang membedakan keduanya:
Perbedaan Software dan Firmware
Software | Firmware |
---|---|
Digunakan untuk memberikan instruksi kepada perangkat komputer | Digunakan untuk mengontrol hardware |
Jenis-jenis software termasuk software aplikasi, shareware, system software, dll | Jenis-jenis firmware termasuk BIOS, EFI (Extensible Firmware Interface), dll |
Software umumnya dioperasikan menggunakan CPU dan prosesor utama | Firmware tidak dioperasikan menggunakan CPU, melainkan menggunakan prosesor yang lebih kecil |
Menggunakan bahasa tingkat rendah hingga tingkat tinggi seperti Java | Menggunakan bahasa tingkat rendah hingga tingkat tinggi seperti Java |
Ukuran software sangat besar, berkisar antara ratusan kilobyte (Kb) hingga beberapa gigabyte (Gb) | Ukuran firmware sangat kecil, berkisar antara beberapa kilobyte (Kb) |
Software dirancang untuk interaksi pengguna | Firmware tidak dirancang untuk interaksi pengguna, dan disembunyikan di perangkat |
Pembaruan cukup mudah | Pembaruan cukup sulit |
Dapat diubah terus-menerus | Jarang berubah |
Software bukanlah firmware | Firmware bisa berupa software |
Fungsi Firmware
Firmware mengambil peran penting sebagai perantara antara perangkat lunak dan perangkat keras. Tiga fungsi utama firmware adalah sebagai berikut:
- Sebagai sistem operasi dasar, serta sebagai respon rutin yang sering diminta atau diperlukan oleh pengguna;
- Membentuk antarmuka (interface), sehingga konfigurasi sistem dapat bekerja dengan cepat;
- Terakhir, fungsi firmware untuk mengontrol dan mengelola boot sistem perangkat serta melakukan inisiasi.
Selain memiliki fungsi yang sangat membantu, firmware juga memiliki kelemahan seperti kurangnya pembaruan otomatis. Sehingga dapat menyebabkan kegagalan dalam operasi regulernya. Oleh karena itu, versi firmware yang telah dirilis harus diperbarui secara manual oleh penggunanya.
Contoh Firmware
Firmware umumnya diletakkan di tempat yang sulit dijangkau agar tidak terhapus secara sengaja. Berikut ini beberapa contoh firmware yang bisa ditemukan di berbagai perangkat elektronik:
1. Pada produk konsumen
- Sistem pengaturan waktu dan kontrol untuk mesin cuci;
- Sistem pengaturan suara dan video, serta daftar saluran TV modern;
- Chip EPROM yang digunakan dalam prosesor musik digital seri Eventide H-3000.
2. Pada komputer
- Basic Input/Output System (BIOS) yang ada pada perangkat komputer pribadi yang kompatibel dengan IBM;
- Firmware yang sesuai dengan Unified Extensible Firmware Interface (UEFI) yang digunakan pada sistem Intel Itanium, komputer berbasis Intel dari Apple, dan motherboard komputer desktop Intel lainnya. BIOS (Basic Input/Output System) dan UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) adalah firmware yang bertanggung jawab untuk memulai komputer;
- Open Firmware, digunakan di komputer berbasis SPARC dari Sun Microsystems dan Oracle Corporation, komputer berbasis PowerPC dari Apple, dan komputer dari Genesi;
- ARCS , yang digunakan di komputer dari Silicon Graphics;
- Kickstart, yang digunakan di jajaran komputer Amiga ( POST , hardware init + Plug and Play konfigurasi otomatis periferal, kernel , dll);
- RTAS (Run-Time Abstraction Services), digunakan di komputer dari IBM;
- Common Firmware Environment (CFE).
3. Pada router dan firewall
- LibreWRT, distribusi router perangkat lunak gratis 100% berdasarkan kernel Linux-libre;
- IPFire, distribusi firewall/router open-source berdasarkan kernel Linux;
- Fli4l, distribusi firewall/router open-source berdasarkan kernel Linux;
- OpenWrt, distribusi firewall/router open-source berdasarkan kernel Linux;
- M0n0wall, distribusi firewall yang tertanam dari FreeBSD.
- Pada sistem NAS
- NAS4Free, sistem operasi NAS open-source berdasarkan FreeBSD 9.1
- Openfiler, sistem operasi NAS open-source berdasarkan kernel Linux
Baca Juga: Open Source: Kode Pengembangan Gratis untuk Perangkat Lunak
Sudah Paham Arti Firmware?
Jadi, arti firmware adalah salah satu jenis software yang menghubungkan software dan hardware untuk membantu perangkat elektronik dapat beroperasi dengan baik. Peran firmware sangat penting sehingga disimpan di ROM (Read Only Memory) untuk menghindari dihapus oleh pengguna secara sengaja maupun tidak sengaja.
Firmware sendiri memiliki beberapa fungsi penting, seperti sebagai sistem operasi dasar, membentuk antarmuka, hingga mengontrol dan mengelola boot sistem perangkat. Contoh firmware bisa kamu temukan di perangkat elektronik yang sering kamu gunakan, seperti komputer, mesin cuci, televisi, dan lain sebagainya.
Demikian artikel ini semoga bermanfaat, ya! Kamu juga bisa membaca artikel informatif lainnya di blog Dewaweb. Jika tertarik, kamu juga dapat mengikuti program afiliasi dari Dewaweb ataupun webinar gratis dari Dewatalks yang pastinya bermanfaat untuk menambah wawasanmu seputar dunia digital dan pengembangan website. Salam sukses online!