Hacker adalah individu yang memiliki keahlian mendalam dalam bidang teknologi informasi dan sistem komputer sehingga mampu menembus, memanipulasi, atau mengeksploitasi keamanan jaringan dan perangkat lunak. Meskipun sebagian hacker menggunakan keahlian mereka untuk tujuan positif seperti meningkatkan keamanan cyber dan mengungkap kerentanan sistem, ada juga yang memanfaatkannya untuk aktivitas ilegal yang merugikan individu, perusahaan, bahkan negara.
Menurut laporan dari TechReport, sekitar 2.220 serangan cyber diluncurkan setiap hari, hal ini setara dengan lebih dari 800.000 serangan per tahun. Angka ini menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan tiap pengguna terhadap keamanan cyber di berbagai sektor. Maka dari itu artikel Dewaweb kali ini akan membahas lebih dalam apa itu hacker, jenis, hingga cara mencegahnya!
Baca Juga: Apa itu Cyber Security? Pengertian, Elemen, dan Manfaatnya
Apa itu Hacker?
Hacker adalah individu yang memiliki keahlian tinggi dalam memahami dan memanipulasi sistem komputer dan jaringan. Mereka menggunakan skill mereka untuk menembus pertahanan keamanan cyber, baik dengan tujuan positif maupun tidak.
Kegiatan hacker dapat mencakup berbagai hal, mulai dari menginstall malware, mencuri atau menghancurkan data, mengganggu layanan, hingga mencari kerentanan perangkat lunak untuk diperbaiki. Motivasi di balik aksi mereka pun beragam, mulai dari keingintahuan intelektual dan upaya meningkatkan keamanan sistem, hingga tujuan kriminal seperti pencurian data atau pemerasan.
Dampak aktivitas hacking telah mencapai skala yang mengkhawatirkan. Phishing, sebagai serangan cyber paling umum, menyumbang sekitar sepertiga dari semua pelanggaran data yang dilaporkan dan 78% dari serangan spionase cyber. Kemudian, pada tahun 2023, terjadi lebih dari 6 miliar serangan malware di seluruh dunia, dengan serangan ransomware menjadi salah satu ancaman yang paling cepat berkembang, diperkirakan terjadi setiap 39 detik.
Sedangkan cryptojacking juga mengalami peningkatan, dengan volume serangan mencapai 332,3 juta pada paruh pertama 2023, meningkat 659% sepanjang tahun. Sementara itu, perangkat Internet of Things (IoT) juga menjadi sasaran empuk, dengan lebih dari 1,5 miliar pelanggaran IoT terjadi pada paruh pertama 2021, yakni meningkat 400% pada tahun 2022. Angka-angka tersebut menunjukkan betapa pentingnya perlindungan terhadap ancaman cyber.
Baca Juga: 13+ Jenis-Jenis Cyber Crime Paling Berbahaya & Perlu Diwaspadai
Jenis-Jenis Hacker
Dalam dunia hacking, terdapat berbagai jenis hacker yang dibedakan berdasarkan etika, dan tujuan mereka. Berikut adalah penjelasan beberapa jenis hacker yang paling umum dikenal.
1. Grey Hat
Grey hat hacker adalah individu yang beroperasi di zona abu-abu etika hacking. Mereka mungkin melanggar hukum atau etika, tetapi tanpa niat jahat seperti black hat hacker. Grey hat hacker sering menembus sistem tanpa izin, namun biasanya melaporkan kerentanan yang ditemukan kepada pemilik sistem. Terkadang, mereka meminta imbalan untuk informasi lengkap tentang celah keamanan yang ditemukan.
Contoh kasus grey hat hacking adalah ketika seorang hacker menemukan kerentanan dalam sistem perbankan besar dan melaporkannya kepada bank tersebut, namun dengan syarat mendapatkan imbalan atau pengakuan publik.
2. Black Hat
Black hat hacker adalah pelaku kejahatan cyber yang dengan sengaja melanggar sistem secara ilegal dengan niat jahat. Tujuan mereka biasanya adalah keuntungan finansial, pencurian data sensitif, atau menyebabkan kerusakan pada sistem. Black hat hacker menggunakan berbagai teknik seperti malware, ransomware, dan phishing untuk mencapai tujuan mereka.
Salah satu contoh terkenal adalah serangan ransomware WannaCry pada tahun 2017, yang mengenkripsi data korban dan meminta tebusan. Serangan ini mempengaruhi ratusan ribu komputer di seluruh dunia, termasuk sistem kesehatan di Inggris.
3. White Hat
White hat hacker, juga dikenal sebagai hacker “ethical hacker”, adalah individu yang menggunakan keahlian mereka untuk meningkatkan keamanan. Mereka bekerja dengan izin eksplisit untuk menguji dan meningkatkan keamanan sistem dan jaringan organisasi. White hat hacker sering dipekerjakan oleh perusahaan untuk melakukan pengujian penetrasi dan audit keamanan.
Contoh kasus white hat hacking adalah program bug bounty Google, di mana hacker diberi penghargaan untuk menemukan dan melaporkan kerentanan dalam produk Google.
Baca Juga: Perbedaan Antara Black Hat, White Hat, dan Grey Hat
4. Red Hat
Red hat hacker, juga dikenal sebagai hacker vigilante, adalah individu yang bertujuan untuk melawan dan menghentikan aktivitas black hat hacker. Mereka sering menggunakan taktik agresif dan terkadang ilegal untuk menghentikan aktivitas berbahaya, bahkan biasanya menghancurkan sumber daya komputasi penyerang. Red hat hacker beroperasi di luar hukum, tetapi dengan niat untuk melindungi.
Sebuah contoh adalah ketika sekelompok red hat hacker meluncurkan serangan balik terhadap jaringan botnet yang digunakan untuk serangan DDoS, mencoba melumpuhkan infrastruktur penyerang.
Baca juga: DDoS Attack: Pengertian, Jenis, dan Cara Mencegahnya
5. Blue Hat
Blue hat hacker terbagi menjadi dua tipe, yakni pertama, ahli keamanan yang dipekerjakan perusahaan untuk menguji sistem mereka sebelum peluncuran; kedua, hacker pembalas dendam yang menggunakan keahlian mereka untuk motif pribadi. Tipe pertama mirip dengan white hat dan bekerja untuk meningkatkan keamanan, sementara yang kedua lebih mirip black hat dalam tindakan mereka.
Contoh kasus blue hat hacking adalah ketika Microsoft mengundang hacker eksternal untuk menguji keamanan Windows sebelum peluncuran, yang kemudian dikenal sebagai “Blue Hat conference”.
6. Script Kiddies
Script kiddies adalah istilah untuk hacker pemula atau amatir yang kurang memiliki keterampilan teknis untuk membuat program hack sendiri. Mereka biasanya menggunakan alat dan script yang dibuat oleh hacker lain untuk melakukan serangan, seringkali mereka tanpa pemahaman tentang cara kerja alat tersebut atau dampak potensial dari tindakan mereka.
Sebuah contoh adalah ketika seorang remaja menggunakan toolkit DDoS yang tersedia secara online untuk menyerang situs web sekolahnya, tanpa benar-benar memahami konsep di balik serangan tersebut atau konsekuensi hukumnya.
7. Hacktivist
Hacktivist adalah aktivis yang menggunakan keahlian hacking mereka untuk tujuan politik atau sosial. Mereka menggabungkan aktivisme dengan hacking, seringkali menargetkan organisasi atau pemerintah yang dianggap bertentangan dengan ideologi mereka. Tujuan mereka biasanya adalah untuk menyoroti isu-isu sosial, politik, atau lingkungan melalui tindakan hacking.
Salah satu contohnya adalah kelompok yang dikenal sebagai ‘Free Civilians’, yang 90 menit sebelum Rusia memulai invasinya ke Ukraina pada Februari 2022, mengumumkan daftar database target di Ukraina dan akses awal untuk dijual di dark web.
Baca Juga: 10 Kasus Serangan Hacker yang Pernah Terjadi di Indonesia
Cara Mencegah Hacker
Keamanan cyber menjadi sangat penting untuk melindungi data pribadi dan bisnis dari serangan hacker. Berikut adalah beberapa langkah efektif yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan hacker.
- Gunakan VPN Virtual Private Network (VPN) – VPN mengenkripsi lalu lintas internet, menyembunyikan alamat IP, dan membuat koneksi lebih aman. Hal ini sangat saat menggunakan Wi-Fi publik, melindungi kamu dari pencurian data dan serangan man-in-the-middle. Sehingga memberikan lapisan perlindungan tambahan terhadap potensi serangan hacker.
- Pastikan Media Sosial Sudah Private – Mengatur akun media sosial ke mode privat adalah langkah dalam melindungi informasi pribadi. Dengan membatasi akses orang asing ke profil dapat mengurangi risiko hacker mengumpulkan data yang dapat digunakan untuk serangan yang lebih canggih. Hindari memposting informasi sensitif seperti lokasi, alamat, atau detail pribadi lainnya.
- Gunakan 2FA – Two-Factor Authentication menambahkan lapisan keamanan ekstra, dengan meminta verifikasi kedua (biasanya melalui SMS atau aplikasi) saat login, 2FA membuat akun jauh lebih sulit untuk dibobol. Aktifkan fitur ini pada semua akun penting, terutama email, media sosial, dan layanan keuangan.
- Lindungi Password yang Digunakan – Gunakan password yang kuat dan unik untuk setiap akun untuk mencegah efek domino jika satu akun diserang. Pertimbangkan untuk menggunakan password manager untuk menyimpan dan menghasilkan password yang kompleks. Jangan pernah membagikan password kepada siapapun dan hindari menyimpannya dalam bentuk teks biasa di perangkat kamu.
- Install Anti Virus – Antivirus mampu melindungi dari malware, virus, dan berbagai ancaman keamanan lainnya. Pilih antivirus terpercaya dan pastikan untuk selalu memperbaruinya. Lakukan pemindaian sistem secara teratur untuk mendeteksi dan menghapus ancaman potensial. Antivirus yang kuat dan terpelihara dengan baik dapat mencegah banyak serangan umum yang digunakan hacker.
- Pastikan OS, Apps, dan Software Selalu Update – Memperbarui sistem operasi, aplikasi, dan perangkat lunak secara merupakan salah satu hal penting, Update ini sering kali menutup celah keamanan yang baru ditemukan yang bisa dieksploitasi oleh hacker. Aktifkan update otomatis jika memungkinkan untuk memastikan kamu selalu menggunakan versi terbaru dan paling aman.
- Selalu Lakukan Backup Data – Lakukan backup data secara teratur ke penyimpanan eksternal atau cloud yang aman. Gunakan strategi backup 3-2-1, simpan 3 salinan data, gunakan 2 jenis media penyimpanan berbeda, dan simpan 1 salinan offsite. Dengan backup yang baik, kamu dapat memulihkan data penting jika terjadi serangan ransomware atau kehilangan data lainnya.
Baca Juga: Waspadai 5 Serangan Hacker Berbahaya pada Website
Jadi, Hati-Hati dengan Hacker!
Hacker adalah individu dengan keahlian tinggi dalam teknologi informasi yang dapat memanipulasi sistem komputer dan jaringan. Terdapat berbagai jenis hacker, jenis yang paling harus diwaspadai yaitu black hat. Untuk melindungi dari serangan hacker, langkah-langkah seperti menggunakan VPN, mengamankan media sosial, menerapkan autentikasi 2FA, dan melakukan backup data secara teratur sangatlah penting.
Namun, perlindungan tambahan seperti SSL juga bisa kamu tambahkan, salah satunya adalah SSL Dewaweb yang tidak hanya mengenkripsi data sensitif, tetapi juga meningkatkan kepercayaan pengunjung dan peringkat SEO website. Tunggu apa lagi? Lindungi perangkat kamu dari hacker dan tambahkan perlindungan SSL Dewaweb sekarang!