Dunia teknologi tidak akan lepas dari sebuah pembaruan, salah satunya adalah bahasa markup HTML (HyperText Markup Language) yang dijadikan sebagai bahasa utama dalam membuat website.
Untuk kamu yang baru pertama kali belajar membuat web dari nol, mungkin bahasa yang pertama kali diajarkan adalah HTML. Nah, lantas apa itu HTML5 dan perbedaannya dengan HTML?
Kali ini kita akan membahas apa itu HTML5, perbedaan serta contoh penerapannya saat ini.
Apa Itu HTML5?
Sebelum masuk ke pengertian HTML5, mari kita ingat sebentar pengertian HTML. HTML sendiri merupakan sebuah bahasa markup yang digunakan dalam membuat website.
HTML berbeda dengan bahasa pemrograman lain yang dapat menginput data dan melakukan logika. Bahasa ini hanya dapat memberikan sebuah struktur pada web tersebut.
Jadi, apa yang kamu tulis dengan tag HTML, maka itu juga output yang akan tampil pada halaman web. Itulah mengapa HTML tidak dapat disebut bahasa pemrograman.
Bahasa ini sudah digunakan dari tahun 1997 lalu, karena sudah selama itu maka dibuatlah pembaruan pada HTML yaitu HTML5. Jadi dapat dikatakan HTML5 adalah HTML versi yang kelima.
Versi HTML ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan yang saat ini semakin berkembang. Maka dari itu pasti terdapat perbedaan yang mendasar pada kedua versi HTML tersebut baik dari pengkodean maupun jenis browser.
Baca Juga: Mengenal Bahasa Pemrograman Python untuk Pemula
Perbedaan HTML dan HTML5
Untuk mengetahui lebih lanjut perbedaan yang muncul pada kedua versi tersebut, langsung saja simak poin – poinnya berikut ini.
Penanganan error yang lebih baik
Salah satu tujuan pembaruan teknologi seperti HTML yaitu untuk memberikan kemudahan penanganan dalam menangani error. Ketika programmer menyusun kode, sebagian besar dari mereka tentu pernah melakukan kesalahan.
Atau setiap browser biasanya akan menunjukkan hasil tampilan web yang berbeda, dikarenakan kode HTML itu tidak cocok digunakan pada browser tersebut.
Nah, HTML5 memberikan penawaran sistem yang lebih baik untuk menangani error pada kode tersebut. Yaitu browser tetap menampilkan halaman web sebagaimana mestinya meskipun kamu melakukan kesalahan dalam pengkodean.
Syntax yang lebih sederhana
Selain penanganan error, pembaruan pada syntax juga menjadi salah satu yang penting. Karena dapat membantu web developer untuk membuat kode lebih ringkas dan cepat.
Salah satunya seperti tag <div> yang digunakan di berbagai elemen untuk menunjukkan section. Mungkin tag ini tidak masalah jika digunakan pada web sederhana, namun jika sudah lebih kompleks maka akan cukup merepotkan dan rumit.
Maka dari itu, di HTML5 ini beberapa syntax dibuat lebih sederhana. Seperti syntax <div> yang diganti menjadi <nav> untuk menunjukkan menu navigasi. Dan masih banyak pembaruan syntax yang lain.
Mendukung pembuatan aplikasi web
Lihatlah seperti Youtube, Netflix aplikasi yang dapat berjalan pada browser. Saat ini platform tersebut dapat berjalan dengan baik di atas browser. Jika HTML versi dulu belum dapat melakukan itu, dan harus menggunakan tambahan seperti Flash, JavaScript atau tools lain maka tidak dengan sekarang.
Saat ini HTML5 memberikan lebih banyak elemen baru yang dapat mengganti Flash atau JS. Sehingga juga membantu dalam pembuatan konten yang lebih dinamis.
Mendukung pembuatan web yang responsive
Ketika HTML4 diluncurkan pada tahun 1997, saat itu telepon seluler belum memiliki web browser. Itu juga menjadi alasan mengapa saat itu HTML belum memiliki framework untuk membuat website mobile yang efisien.
Lalu, ketika HTML5 diluncurkan, saat itulah internet sudah lebih berkembang dan HTML5 memberikan sebuah solusi dalam membuat web.
Developer dapat membangun website yang responsive, sehingga ketika dibuka lewat telepon tampilannya akan langsung menyesuaikan.
Mendukung video dan audio
Saat HTML4 muncul, koneksi internet memang belum sebagus sekarang. Itulah kenapa saat itu jarang ada website yang berisi konten video atau audio.
Nah, ketika HTML5 rilis ia menjawab masalah tersebut dengan memberikan solusi berupa fitur yang memudahkan dalam pembuatan web berisi konten audio dan video.
Baca Juga: Mengenal Ruby: Pengertian, Fungsi, dan Contoh Penerapannya
Mendukung grafik vektor
Pada HTML versi sebelumnya, hanya mendukung format seperti .jpg atau .png, yang mana file tersebut akan pecah ketika diperbesar. Lalu bagaimana jika developer perlu memperbesarnya?
Solusi tersebut dijawab pada versi kelima, yaitu dukungan file grafik vektor seperti SVG, AI, dan EPS. Yang mana file tersebut tidak akan berubah kualitasnya meskipun diperbesar.
Support lebih banyak browser
Sebenarnya versi HTML sebelumnya masih dapat berjalan di browser. Hanya saja tidak semua jenis browser dapat membaca kode HTML4 dengan baik.
Karena saat ini sudah lebih banyak jenis browser yang muncul, baik di ponsel maupun laptop. Versi HTML5 ini didesain agar dapat kompatibel dan berjalan dengan baik di seluruh jenis browser.
Menyimpan informasi secara lokal
Pada versi HTML sebelumnya memang memungkinkan kamu untuk menyimpan informasi website, apalagi jika web kamu bersifat interaktif. Hanya saja informasi tersebut tersimpan pada sistem cookies.
Yang mana sistem tersebut hanya dapat menampung sedikit data saja. Nah, pada HTML5 informasi website dapat disimpan pada objek localStorage, sehingga penyimpanan dapat lebih besar.
Fokus otomatis di kolom form
Perbedaan HTML dan HTML5 ini dapat kamu langsung lihat pada sebuah website yang terdapat kolom login atau sejenisnya.
Apabila kursor langsung muncul ketika diarahkan pada kolom tersebut, maka kemungkinan besar web tersebut dibuat menggunakan HTML5.
Dapat menjalankan JavaScript di browser
Website yang menggunakan versi HTML sebelumnya hanya dapat menjalankan JavaScript pada thread antarmuka browser saja.
Namun untuk versi HTML5 ini terdapat JS Worker API yang dapat membuat JavaScript berjalan pada thread yang terpisah. Dengan demikian, pengguna dapat berinteraksi pada website tersebut seperti mengisi kolom atau mengklik sesuatu.
Contoh Penggunaan HTML5
Setelah mengetahui perbedaan antara HTML dan HTML5, di bawah ini terdapat beberapa contoh penggunaan HTML5 untuk lebih memperjelas.
1. Tag Header