Inode adalah istilah yang merujuk pada struktur data akun hosting. Ketika membeli layanan hosting dengan server Linux, kebanyakan orang lebih fokus pada spesifikasi seperti kapasitas memori dan CPU. Padahal, inodes hosting adalah salah satu aspek penting yang tidak boleh kamu abaikan.
Lantas, apa itu inodes hosting dan bagaimana cara mengeceknya? Melalui artikel ini, Dewaweb akan jelaskan semua informasi tentang struktur data tersebut secara lengkap dan jelas. Simak ulasannya sampai habis, ya!
Apa Itu Inode?
Inode adalah sebuah struktur data yang memuat seluruh informasi dari file system di environment Linux. Dalam hal ini, inodes digunakan untuk menyimpan semua jenis file yang diunggah ke panel hosting seperti folder, gambar, video, dan lain sebagainya.
Setiap layanan hosting memiliki limit inode yang berbeda tergantung kapasitas hosting-nya. Misalnya, kamu mempunyai 1 folder yang di dalamnya terdapat 35 gambar, 2 video, dan 5 file, maka jumlahnya adalah 43 inodes. Setiap folder, media, atau file jenis lainnya masing-masing akan dihitung satu.
Sederhananya, struktur data ini berfungsi untuk menyimpan dan mengidentifikasi seluruh informasi mengenai file atau direktori. Informasi yang dimaksud pada struktur data tersebut di antaranya yaitu:
- Format file
- Ukuran file
- Lokasi file
- Permission atau hak akses file
- Ownership atau kepemilikan file
- Read-write file history
Baca Juga: Apa itu Node.js? Pengertian, Kelebihan, dan Contoh Penggunaannya
Cara Cek Inode Hosting
Bagaimana cara menampilkan bilangan inode? Kamu bisa mengeceknya dengan cara mengakses control panel hosting. Nah, bagi kamu yang menggunakan cPanel, kapasitas dan jumlah penggunaannya bisa dilihat melalui dashboard. Berikut caranya:
Langkah 1: Login ke cPanel terlebih dahulu dengan cara mengetikkan nama domain diikuti ‘/cpanel’ atau ‘:2028’ di belakangnya. Misalnya, https://dewaweb.com/cpanel atau https://dewaweb.com:2028.
Langkah 2: Masukkan username dan password cPanel, lalu klik ‘Login’.
Langkah 3: Di dashboard cPanel, scroll ke bagian bawah hingga statistik yang terletak di bagian sidebar terlihat. Coba perhatikan, statistik tersebut menampilkan informasi kapasitas serta jumlah inodes hosting yang terpakai.
Baca Juga: 7 Tutorial Cara Menggunakan cPanel untuk Pemula
Apa yang Terjadi Jika Inode Penuh?
Ketika struktur data ini penuh dan mencapai batas, maka akan berdampak buruk dan menimbulkan sejumlah masalah, di antaranya:
1. Tidak bisa upload file
Ketika struktur data ini benar-benar mencapai limit, kamu dipastikan tidak bisa mengunggah file. Hal ini disebabkan karena tidak ada lagi ruang server yang tersisa untuk menyimpan file baru.
2. Akun hosting suspended
Pada layanan shared hosting, penuhnya inodes dapat menyebabkan akun hosting suspended. Shared hosting menggunakan sebuah server yang dipakai secara bersamaan oleh banyak pengguna. Inodes yang melebihi batas akan menguras sumber daya server, dimana hal ini berpotensi mempengaruhi pengguna lain.
Oleh sebab itu, pihak provider biasanya akan memberitahu user apabila inodes hosting-nya hampir penuh. Untuk mengatasinya, kamu dapat menghapus sejumlah file atau melakukan upgrade paket.
3. Fitur auto backup mati
Selain tidak bisa upload, dampak dari penuhnya struktur data ini juga menyebabkan fitur auto backup mati. Hal ini masuk akal, sebab tidak ada lagi ruang yang tersisa untuk mencadangkan file.
Penuhnya resource server menyebabkan cache tidak dapat disimpan seperti sebelumnya. Dampaknya, hosting akan mengalami penurunan performa hingga website overload. Masalah ini sebaiknya segera diatasi mengingat cache merupakan sarana untuk meningkatkan kecepatan website.
Baca Juga: Penggunaan Node.js untuk Pemula, Simple dan Mudah Dipahami
Cara Mengurangi Penggunaan Inode
Jika kamu sudah memeriksa jumlah pemakaian struktu data ini dan berniat untuk menguranginya, ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan.
1. Backup data
Cara pertama adalah melakukan backup data serta memindahkannya ke media penyimpanan lain seperti OneDrive atau Google Drive. Selanjutnya, kamu dapat menghapus file backup tersebut dari hosting guna menghemat ruang penyimpanan.
2. Hapus file tidak terpakai
Salah satu cara jitu selanjutnya adalah menghapus file yang sudah tidak terpakai. Kamu dapat menghapus media seperti gambar, video, tema yang tidak digunakan, dan plugin yang tidak terlalu penting. Cara ini sangat efektif untuk menambah ruang penyimpanan server.
3. Hubungi customer support
Apabila kamu kesulitan dan tidak berani menghapus file, sebaiknya hubungi customer support tempat kamu menghosting website. Mereka biasanya akan membantu memeriksa akun hosting milikmu serta memberitahu file-file sampah yang aman untuk dihapus.
di Dewaweb, kamu bisa menggunakan layanan customer support setiap hari, lho! Para Ninja dari Dewaweb senantiasa siap siaga menjaga website-mu selama 24 jam non stop!
4. Upgrade hosting
Jika menginginkan solusi terbaik, Dewaweb sangat menyarankan upgrade hosting ke paket yang lebih tinggi. Ada banyak keuntungan yang bisa diperoleh dengan melakukan upgrade. Sebut saja seperti kapasitas resource server bertambah, performa meningkat, kustomisasi lebih luas, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Pengertian, Jenis, dan Fungsi Node pada Jaringan Komputer
Cara Mencegah Penggunaan Inode Melebihi Batas
Setelah memahami cara mengurangi penggunaannya, kamu juga perlu mengetahui cara mencegah inodes melebihi batas. Langsung saja, berikut beberapa tips pencegahannya:
- Kontrol penggunaan file dan folder. Sebagai langkah pencegahan, sebaiknya hapus semua file atau direktori yang sudah tidak terpakai. Lakukan cara ini secara rutin setidaknya satu atau dua minggu sekali.
- Perhatikan penggunaan cache. Jika website milikmu memakai cache, pastikan cache lawas yang tidak dibutuhkan oleh website segera dibersihkan.
Baca Juga: Apa itu Cache? Penjelasan dan Cara Menghapus Cache di Perangkatmu
Simpulan
Ringkasnya, inode adalah struktur data yang digunakan oleh sistem untuk menyimpan seluruh informasi file atau direktori. Struktur data ini memiliki batas maksimal yang besar kecilnya tergantung pada kapasitas hosting.
Ketika inodes penuh atau melebihi batas, website akan mengalami penurunan performa serta tidak dapat mengupload file baru. Kondisi terburuknya, akun hosting bisa saja suspended yang berarti website dinonaktifkan oleh provider hosting sehingga tidak dapat diakses.
Untuk mengatasinya, kamu dapat menerapkan salah satu cara mengurangi penggunaannya seperti yang sudah dijabarkan di atas.
Demikian artikel ini, semoga bermanfaat, ya! Kamu juga dapat membaca artikel informatif lainnya di blog Dewaweb. Salam sukses online!