Bagaimana Cara NoSQL Bisa Menyimpan Banyak Data?

Bagaimana Cara NoSQL Bisa Menyimpan Banyak Data?

NoSQL adalah salah satu jenis database management system yang dapat kamu gunakan untuk mengelola database, baik dalam jumlah besar maupun kecil. Ketika mengelola data kebanyakan menggunakan sistem RDBMS, padahal terdapat sistem yang lebih mudah yaitu NoSQL

Untuk kamu yang masih bingung akan menggunakan database mana, terutama pada sebuah data yang besar, simak terus artikel kali ini. Dewaweb akan menjelaskan apa itu NoSQL, kelebihan, serta perbedaannya dengan SQL. Yuk, simak terus sampai akhir!

Apa Itu NoSQL?

NoSQL adalah kependekan dari Not Only SQL, artinya dapat digunakan untuk mengelola database tanpa query yang kompleks dan memiliki skema yang fleksibel. Selain itu NoSQL bersifat non relational atau tanpa relasi.

Manfaat menggunakan NoSQL yakni memiliki skalabilitas yang tinggi sehingga dapat berubah atau berkembang sesuai dengan kebutuhan data yang kamu miliki. Itulah mengapa DBMS ini cocok digunakan untuk mengolah big data yang seringkali berubah-ubah.

Selain itu, NoSQL juga sudah digunakan oleh berbagai perusahaan besar seperti Google dan Facebook. Alasan mereka menggunakan DBMS ini karena memungkinkan dukungan terhadap real time web application yang mereka kembangkan.

Sebelum memutuskan menggunakan database tersebut, penting untuk mengetahui bagaimana cara kerja NoSQL. Hal ini berguna agar kamu paham terhadap skema pemodelannya.

Baca juga: 10 Database Terpopuler di Dunia & Contoh Penggunaanya

Bagaimana Cara Kerja NoSQL?

Di bawah ini terdapat skema pemodelan dari NoSQL yang bisa kamu pelajari.

Pada database relational satu tabel akan terpisah dengan tabel lainnya sehingga memiliki primary key dan foreign key. Contohnya pada tabel buku terdapat beberapa kolom seperti ISBN dan judul buku. Sedangkan pada tabel lain, misalnya tabel pengarang terdapat kolom nama pengarang dan nomor ID.

Model database relasional dibuat dengan tujuan agar mengaktifkan database lewat tabel yang saling terintegrasi. Sehingga dapat mengurangi adanya redudansi.

Sedangkan pada database non relational seperti NoSQL, data akan disimpan dalam format JSON. Sehingga setiap tabel dan kolom akan disimpan sebagai atribut pada satu dokumen. Model tersebut dibuat bertujuan untuk mengoptimalkan skalabilitas horizontal.

Sampai sini kamu sudah paham kan seperti apa cara kerja NoSQL dan bagaimana perbedaannya dengan database berelasi.

Selanjutnya, untuk mengelola data yang kamu miliki, kamu bisa menggunakan 4 jenis database NoSQL, apa saja jenisnya? Simak di bawah ini.

Baca Juga: Mengenal Pengertian JSON yang Lebih Sederhana dari XML

Jenis-Jenis Database NoSQL

Secara umum, database NoSQL dibedakan menjadi 4, diantaranya yaitu sebagai berikut.

1. Key-value

Key value adalah jenis database sederhana, yang di mana tiap itemnya memiliki key dan value secara berpasangan dalam bentuk tabel hash yang simpel. Value tersebut hanya dapat diambil dengan mereferensikan kuncinya. 

Sehingga pembuatan query untuk pasangan key-value biasanya dapat dilakukan secara mudah dan sederhana. Pada database key-value, setiap kuncinya bersifat unik, sedangkan value-nya dalam bentuk JSON, BLOB (Binary Large Objects), string, dan masih banyak bentuk lainnya.

Jenis database ini cocok digunakan untuk mengelola data dalam jumlah yang besar, karena tidak membutuhkan query yang rumit.

2. Column-based

Jenis NoSQL database selanjutnya adalah column based atau biasa disebut dengan wide column. Jenis column based menyimpan data dalam bentuk tabel, baris, dan kolom secara dinamis. Kemudian, query yang cocok digunakan diantaranya seperti SUM, COUNT, MIN, AVG, dan banyak query lainnya.

Pada jenis database column based dapat memberikan fleksibilitas yang tinggi, karena setiap baris tidak wajib memiliki kolom yang sama. Selanjutnya, column based juga cocok digunakan untuk data dengan jumlah yang besar, karena kamu dapat memprediksi pola query yang mudah.

3. Document-oriented

Selanjutnya adalah jenis database document-oriented, artinya database tersebut menyimpan data dalam bentuk dokumen sehingga mirip dengan JSON. Setiap dokumen tersebut berisi field dan value.

Value tersebut dapat berupa string, boolean, angka, array atau objek. Kemudian, strukturnya biasanya sejajar dengan objek yang digunakan developer ketika membuat program.

Karena terdapat berbagai variasi field value dan query, jenis ini sangat cocok digunakan untuk berbagai kasus penggunaan data, serta digunakan sebagai database secara umum. Kebanyakan jenis database digunakan pada CMS, aplikasi e-commerce, hingga berbagai jenis platform blogging. 

4. Graph based

Jenis database terakhir dari NoSQL yakni graph based yang berfungsi untuk menyimpan hubungan antar entitas. Data tersebut biasanya disimpan dalam sebuah node dan edge. 

Node dapat berupa informasi seperti orang, tempat, nama dan berbagai hal yang berhubungan dengan entitas lain. Sedangkan edge, merupakan tempat yang digunakan untuk menyimpan hubungan antar node tersebut.

Jenis graph database biasanya cocok diimplementasikan pada jejaring sosial, sistem untuk mendeteksi penipuan, dan masih banyak yang lain.

Itulah empat jenis database NoSQL yang dapat kamu gunakan. Nah, kemudian jika dibandingkan dengan DBMS lainnya mengapa harus NoSQL? Simak kelebihannya di bawah ini.

Baca Juga: Database PostgreSQL: Panduan Lengkap Untuk Pemula

Kelebihan NoSQL 

Berikut ini terdapat beberapa kelebihan dari database NoSQL yang bisa kamu jadikan pertimbangan sebelum menggunakannya.

1. Memiliki skalabilitas yang lebih mudah

Database tanpa relasi seperti NoSQL memiliki skalabilitas yang mudah. Kamu dapat melakukan scale out dan menggunakan skalabilitas sehingga kamu dapat menambahkan server cloud, nantinya server tersebut akan tersambung ke cluster database secara mudah.

Skalabilitas ini dapat membantu kamu dalam menangani lonjakan data, sehingga ketika lonjakan tinggi kamu tidak perlu membeli perangkat yang baru lagi. Hal tersebut tentu akan menekan biaya.

2. Dapat menyimpan banyak data

NoSQL dapat melakukan scale out dengan mudah, oleh karena itu ia juga dapat menyimpan data dengan jumlah yang besar tanpa mempengaruhi performanya. Ketika data melonjak tinggi, kamu dapat menambahkan server untuk menampung beban secara merata.

Itulah kenapa database NoSQL banyak digunakan perusahaan besar di dunia karena dapat menyimpan data dalam jumlah yang banyak.

3. Memiliki fleksibilitas yang tinggi

Kelebihan NoSQL database berikutnya adalah memiliki fleksibilitas yang tinggi, karena dapat mendukung hingga 4 jenis database seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Selain itu juga dapat menyimpan database structured, semi structured, dan unstructured.

Sehingga kamu dapat mengelola data secara bebas sesuai dengan kebutuhanmu. Kemudian, apabila terdapat data yang bervariasi dan nantinya akan terus berkembang, maka kamu sudah tidak perlu membuat banyak tabel seperti pada relational database.

4. Ramah untuk digunakan oleh developer

Seorang developer tidak hanya harus memiliki skill coding, tetapi juga kemampuan untuk mengelola database. Dengan menggunakan NoSQL, pekerjaan tersebut dapat dilakukan secara mudah, karena terdapat beberapa alasan diantaranya seperti.

  • Tidak perlu menulis format query yang kompleks seperti pada SQL.
  • Data dapat berbentuk XML dan JSON, sehingga developer lebih familiar.
  • Data dapat ditampilkan dengan cepat tanpa perlu membuat skema.
  • Database pada NoSQL bersifat open source dan gratis, sehingga kamu bisa lebih menghemat biaya dalam menggunakannya.

Setelah mengerti berbagai kelebihan NoSQL apakah kamu tertarik menggunakan DBMS ini? Lantas seperti apa perbedaan NoSQL dan SQL, temukan jawabannya pada penjelasan berikut.

Baca Juga: Optimasi Database MySQL Menggunakan MySQLTuner

Perbedaan NoSQL dan SQL

Berikut ini terdapat tabel perbedaan antara database NoSQL dan SQL agar kamu bisa lebih paham.

NoSQL SQL
Tipe non-relational database atau distributed database Tipe RDBMS atau relational database
Digunakan untuk mengolah data pada aplikasi atau website yang cenderung kompleks Digunakan untuk mengolah data pada online analytical processing
Tidak membutuhkan bahasa query yang kompleks Menggunakan bahasa query SQL (Structured Query Language)
Struktur database key-value, document, graph based dan column. Struktur database berbentuk tabel
Skema dinamis pada data tidak terstruktur Skema harus ditentukan terlebih dulu
Skala horizontal atau scale out dengan menambahkan server Skala vertikal atau scale up harus membeli perangkat baru
Contoh database seperti Redis, Neo4j, MongoDB

 

Contoh database-nya seperti MySQL, Postgree, MS-SQL

Baca Juga: Apa itu SQL Injection dan Bagaimana Cara Mencegahnya

Kesimpulan

Nah, sampai sini kamu sudah tahu apa itu NoSQL. NoSQL adalah database non relational yang memiliki skema fleksibel serta query yang sederhana. Database NoSQL memiliki 4 jenis yakni key-value, column-based, document, dan graph based.

Untuk kamu yang memiliki data dalam jumlah besar, maka cocok menggunakan NoSQL sebagai pengelolaan database-nya. 

Selanjutnya, jika kamu sedang mengembangkan website jangan lupa gunakan web hosting serta domain dengan layanan terpercaya untuk keamanan situs dari serangan hacker. Semoga membantu ya!