Pembuatan aplikasi menggunakan JavaScript membutuhkan waktu yang lama, terlebih jika fiturnya banyak. Diperlukan pembuatan modul dari setiap fitur yang dibutuhkan. Nah, NPM (Node Package Manager) adalah solusi bagi para developer untuk mengatasi masalah tersebut sehingga proses pembuatan aplikasi jadi lebih cepat.
Dengan NPM, pekerjaan developer dipermudah berkat Package Manager yang mempercepat proses pengerjaan aplikasi. Yuk, simak penjelasan lengkap mengenai NPM berikut ini!
Baca Juga: 10 Bahasa Pemrograman Paling Populer di Dunia
Apa Itu NPM?
NPM adalah registri perangkat lunak terbesar di dunia. Di dalamnya terdapat lebih dari 800.000 package yang siap digunakan. NPM mengelola package Javascript untuk menginstal modul, berbagi dependensi, dan berbagi tool. Dengan jumlah package yang banyak tersebut, seorang developer dapat terbantu terutama dalam soal waktu pembuatan aplikasi.
Para developer juga dapat membagikan karyanya (package) menggunakan NPM. Biasanya karya yang dibagikan tersebut merupakan software yang bersifat open source. NPM sangat membantu developer dalam pembuatan aplikasi.
Baca juga: Rekomendasi 15+ Code Editor Gratis untuk Web Developer
Dengan adanya NPM, developer aplikasi tidak perlu membuat package satu per satu setiap kali ada penambahan fitur di aplikasinya. Cukup dengan menggunakan package yang ada di repositori NPM.
Selain digunakan oleh perorangan, NPM juga digunakan oleh perusahaan untuk mengelola pengembangan aplikasi milik mereka sendiri. Jadi, jika kamu seorang developer, kamu harus tau apa itu NPM dan bagaimana cara kerjanya.
Cara Kerja NPM
NPM memiliki 2 fungsi dalam kerja pemrograman. Berikut merupakan 2 fungsi dari package manager ini:
- Sebagai repositori online: berfungsi untuk menerbitkan project open source Node.js. Artinya, NPM menjadi wadah yang bisa digunakan para developer untuk mempublikasikan dan membagikan project Node.js mereka.
- Sebagai command line: dapat digunakan oleh developer untuk menginstal dan mengunduh package, serta mengelola versi dan dependensi yang diperlukan saat proses pembuatan project.
Untuk bisa menggunakan NPM, kamu harus menginstal Node.js terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan NPM dan Node.js berada dalam 1 paket aplikasi, yaitu Node.js. Kamu bisa mendownloadnya di Nodejs.org.
Baca Juga: Apa itu Node.js? Pengertian, Kelebihan, dan Contoh Penggunaannya
Perintah Dalam NPM
Ketika ingin menggunakan NPM, tentu kamu harus mengetahui terlebih dahulu perintah dasar dalam NPM. Berikut ini merupakan beberapa perintah dasar yang perlu kamu ketahui.
npm init
Perintah yang paling sering digunakan dalam penggunaan NPM adalah npm init. Perintah ini berfungsi untuk menginisialisasi project kamu.
Cara menggunakannya pun cukup mudah, cukup mengetikan npm init, kemudian tekan Enter.
Kamu diharuskan menjawab beberapa pertanyaan terkait project kamu. Berikut beberapa pertanyaan yang ada pada proses inisialisasi:
- Nama project
- Versi project
- Deskripsi project
- Entry point (File utama dalam project, secara default adalah index.js)
- Test command (Perintah untuk uji coba)
- Repositori git
- Keywords (Kata kunci, seperti hastag)
- Lisensi project
Jika kamu menginginkan pengaturan default saat inisialisasi project, kamu bisa tekan Enter untuk melewati setiap pertanyaan di atas. Setelah selesai, kamu akan melihat file baru di folder project dengan nama package.json.
Baca juga: Pengertian GitHub, Fungsi dan Cara Menggunakannya
npm init – –yes
Bagi kamu yang ingin menginisialisasi project tetapi tidak ingin mengisi data-data project seperti nama, versi, dan lain-lain. Kamu bisa menggunakan perintah npm init – – yes. Dengan menggunakan parameter – – yes, semua pertanyaan inisialisasi akan terisi secara otomatis.
npm install
Untuk menginstall package (module), kamu bisa menggunakan perintah npm install <module>. Ganti kata <module> dengan nama package yang ingin kamu install.
Setelah kamu menjalankan perintah npm install, folder node_module akan terbuat secara otomatis. Dan semua package yang kamu install akan masuk ke folder tersebut.
Package yang kamu install juga akan terdaftar pada file package.json sebagai dependencies. Berikut gambar yang menunjukan dependencies baru setelah menginstall package express.
Cara Install NPM
Untuk dapat menjalankan perintah npm, kamu harus menginstall Node.js terlebih dahulu. Berikut ini cara install NPM di Windows dan Mac.
Cara install NPM di Windows
Untuk install NPM di Windows, kamu harus download terlebih dahulu Node.js di nodejs.org.
Jika kamu belum familiar dengan Node.js, kamu bisa memilih versi yang recomended. Setelah selesai download aplikasi Node.js, silahkan langsung install di PC kamu. Untuk pilihan pada saat instalasi Node.js, silahkan pilih default semua dengan cara klik next sampai selesai.
Cek hasil instalasi NPM kamu dengan cara buka command prompt, kemudian ketik npm –v dan klik Enter. Jika instalasi kamu sudah berhasil, maka akan muncul angka pada command prompt. Angka tersebut adalah versi dari NPM yang sudah kamu install.
Cara install NPM di Mac
Buat pengguna Mac, silahkan download terlebih dahulu aplikasinya di nodejs.org. Pilih macOS Installer, selanjutnya ikuti perintah yang ada sampai selesai.
Sudah Tahu Apa itu NPM?
NPM adalah Node Package Manager sebagai pengelola package Javascript. Setelah mengetahui apa itu NPM, pembuatan aplikasi dengan menggunakan JavaScript seperti Node.js tentu menjadi lebih terbantu. Banyak sekali package yang bisa kita pakai. Tinggal pandai memilih dalam menemukan package yang bagus di dalam repositori.
Baca Juga: Fitur Lengkap Hosting NodeJS Website di Dewacloud PaaS
Bagi kamu yang membutuhkan server untuk kebutuhan aplikasi Node.js, kamu bisa menggunakan Dewacloud. Selain karena harganya yang sudah menggunakan sistem Pay-per-Use, Dewacloud juga sudah tersertifikasi ISO 27001. Standar keamanan kelas dunia yang menjamin Confidentiality, Integrity dan Availability (The CIA Triad) data pelanggan yang disimpan di infrastruktur cloud Dewaweb.