Scam adalah segala bentuk penipuan atau kecurangan online untuk mengelabui korban dan mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Perilaku scam tidak hanya menyebabkan kerugian finansial, namun juga psikologis pada korban.
Menurut laporan Federal Trade Commission, konsumen mengalami kerugian lebih dari $10 miliar akibat penipuan pada tahun 2023. Angka ini meningkat sebesar 14% dibandingkan pada tahun 2022.
Mengingat maraknya kasus scam dan besarnya potensi kerugian, penting bagi kamu untuk memahami berbagai jenis scam, ciri-ciri, serta cara efektif untuk menghindarinya. Artikel ini akan membahas secara mendalam untuk membantu kamu melindungi diri dari ancaman scam. Simak terus lebih lanjut yuk!
Apa Itu Scam?
Scam adalah bentuk penipuan atau kecurangan yang bertujuan untuk mendapatkan uang, barang berharga, atau informasi pribadi dari korbannya. Pelaku scam, yang disebut scammer, dapat berupa individu, kelompok, atau bahkan perusahaan yang terlibat dalam jaringan penipuan. Scam sering terjadi melalui berbagai platform online, meskipun juga bisa terjadi secara langsung.
Scammer menggunakan berbagai metode untuk menjangkau korban mereka, di antaranya sebagai berikut:
- Text atau SMS scams: Pesan yang tampak berasal dari pemerintah, bisnis yang kamu kenal, atau bahkan keluarga dan teman.
- Phone scams: Panggilan telepon yang menyamar sebagai pihak resmi.
- Email scams: Email yang tampak asli namun berisi tautan atau lampiran berbahaya.
- Social media scams: Penipuan melalui platform media sosial untuk membangun kepercayaan dan mencuri uang.
- Website scams: Situs web palsu yang menipu pengunjung agar mempercayai mereka.
- In-person scams: Penipuan yang terjadi secara langsung dalam interaksi tatap muka.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua pengalaman negatif adalah scam. Misalnya, jika kamu memesan sepatu dari toko online terpercaya dan ukurannya ternyata tidak pas, ini tidak termasuk scam karena hanya masalah layanan pelanggan. Scam biasanya melibatkan unsur penipuan yang disengaja, seperti menjual produk palsu atau mengambil uang tanpa mengirimkan barang sama sekali.
Cara Kerja Scam
Scam biasanya memanfaatkan keinginan manusia untuk mendapatkan keuntungan besar dengan usaha yang minimal. Berikut adalah penjelasan bagaimana cara kerja tindakan scam.
- Iming-iming menarik: Scammer akan menawarkan sesuatu yang sangat menggiurkan, seperti keuntungan besar dari investasi atau pekerjaan dengan gaji tinggi.
- Membangun kepercayaan: Mereka berusaha meyakinkan korban dengan berbagai cara, misalnya menggunakan nama perusahaan terkenal atau berpura-pura sebagai pejabat pemerintah.
- Menciptakan urgensi: Scammer sering membuat korban merasa harus bertindak cepat, misalnya dengan mengatakan penawaran terbatas atau ada ancaman hukum jika tidak segera merespon.
- Memberikan “bukti” awal: Untuk meyakinkan korban, scammer mungkin memberikan sedikit keuntungan di awal. Misalnya, dalam scam investasi, mereka bisa memberi return kecil untuk menarik investasi lebih besar.
- Meminta komitmen lebih besar: Setelah korban mulai percaya, scammer akan meminta investasi atau pembayaran yang lebih besar.
- Pengalihan perhatian: Setelah korban percaya dan melakukan investasi lebih besar, scammer sering mengalihkan perhatian korban dari hal-hal yang mencurigakan dengan cerita atau janji-janji menarik.
- Eksekusi penipuan: Pada titik ini, scammer akan menghilang dengan uang korban, atau terus memeras korban selama mungkin.
- Menghindari deteksi: Mereka menggunakan berbagai teknik untuk menghindari pelacakan, seperti menggunakan akun palsu atau metode pembayaran yang sulit dilacak.
Jenis-Jenis Scam
Scam atau penipuan terdiri dari berbagai bentuk yang masing-masing dirancang untuk memanfaatkan kerentanan untuk mencapai keuntungan.
1. Romance scam
Romance scam memanfaatkan kebutuhan emosional seseorang untuk mendapatkan uang. Scammer menggunakan situs kencan atau media sosial untuk membangun hubungan palsu, membuat korban percaya bahwa hubungan itu nyata. Setelah kepercayaan terbangun, mereka memanipulasi korban untuk mengirimkan uang atau informasi pribadi. Akibatnya, korban tidak hanya kehilangan uang tetapi juga mengalami patah hati.
2. Penipuan investasi
Pada skema ini, scammer menawarkan peluang investasi palsu yang menjanjikan keuntungan tinggi dengan risiko rendah. Mereka menciptakan berbagai kesempatan investasi untuk memikat korban dan mengambil uang mereka. Penting untuk selalu waspada dan melakukan riset mendalam sebelum berinvestasi, terutama jika tawaran terdengar terlalu menggiurkan.
3. Penipuan barang dan jasa
Penipuan ini menargetkan konsumen dan bisnis yang membeli atau menjual produk dan layanan. Scammer mungkin menjual barang palsu, barang berkualitas rendah, atau bahkan tidak mengirimkan barang sama sekali setelah pembayaran diterima. Di sisi lain, mereka juga bisa berpura-pura sebagai pembeli untuk menipu penjual. Selalu verifikasi transaksi sebelum melakukan pembayaran atau pengiriman barang.
4. Penipuan lowongan kerja
Scammer menawarkan pekerjaan dengan gaji tinggi dan usaha minimal untuk menipu orang agar menyerahkan uang atau informasi pribadi. Mereka mungkin meminta biaya pendaftaran atau informasi bank dengan alasan untuk memproses gaji. Pastikan untuk selalu verifikasi perusahaan dan lowongan kerja sebelum memberikan informasi pribadi atau finansial.
5. Ancaman dan pemerasan
Pada jenis scam ini, pelaku menggunakan taktik intimidasi untuk mencuri identitas atau uang korban. Mereka mungkin mengancam akan membahayakan korban atau “meretas” komputer mereka jika tuntutan tidak dipenuhi. Penting untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh ancaman ini, serta segera melaporkannya ke pihak berwenang.
6. Penipuan impersonifikasi
Pada jenis ini, scammer menyamar sebagai bisnis terpercaya, teman, atau anggota keluarga untuk mencuri uang atau informasi pribadi. Mereka mungkin menggunakan teknik rekayasa sosial untuk meyakinkan korban bahwa mereka adalah orang yang mereka klaim. Selalu verifikasi identitas seseorang sebelum memberikan informasi sensitif, meskipun kamu mengenalnya.
7. Penipuan uang tak terduga
Scam ini menawarkan kemenangan dari lotere atau kompetisi yang sebenarnya tidak pernah diikuti oleh korban. Scammer meminta korban untuk membayar biaya di muka atau memberikan informasi pribadi untuk mengklaim hadiah fiktif.
Ciri-Ciri Scam
Penipuan atau scam telah menjadi ancaman serius, maka dari itu penting bagi kamu untuk mengenali ciri-ciri scam agar dapat melindungi diri dan orang-orang terdekat dari kerugian finansial maupun emosional.
1. Tidak terbuka tentang identitas
Para penipu atau scammer biasanya enggan memperkenalkan diri mereka secara jelas. Mereka cenderung langsung menawarkan sesuatu tanpa memberikan informasi tentang identitas atau asal-usul mereka. Taktik ini digunakan untuk menghindari pelacakan dan menyembunyikan niat jahat mereka.
Scammer sering kali mengiming-imingi korban dengan tawaran yang terlalu menggiurkan, tanpa memberikan penjelasan yang masuk akal atau bukti kredibilitas. Mereka mengandalkan manipulasi untuk menjebak korban dalam skema penipuan mereka.
2. Menjanjikan keuntungan sangat besar dengan mudah
Salah satu tanda yang paling mencolok dari scam adalah janji keuntungan yang tidak masuk akal. Para penipu sering menawarkan imbal hasil yang sangat tinggi dalam waktu singkat, tanpa risiko yang berarti. Mereka memanfaatkan keinginan manusia untuk mendapatkan kekayaan secara instan.
Penting untuk diingat bahwa dalam dunia investasi,, keuntungan besar biasanya disertai dengan risiko yang sebanding. Jika sebuah tawaran terdengar terlalu menggiurkan, kemungkinan besar itu memang scam.
3. Memberi instruksi melakukan pembayaran
Scammer seringkali memberikan instruksi pembayaran yang sangat spesifik dan terbatas. Mereka biasanya memaksa korban untuk menggunakan metode pembayaran tertentu yang sulit dilacak atau dibatalkan, seperti transfer melalui virtual account atau e-wallet tertentu.
Jika diminta untuk membayar melalui rekening bank resmi, penipu akan terus mencari alasan dan menolak permintaan tersebut. Mereka mungkin akan mengatakan bahwa rekening bank sedang bermasalah atau memberikan alasan lain yang tidak masuk akal. Tujuannya adalah untuk menghindari deteksi dan mempersulit proses pengembalian uang jika korban menyadari penipuan tersebut.
4. Berkelit saat dimintai keterangan
Dalam kasus investasi bodong, ketika korban mulai curiga dan meminta informasi tentang dana yang telah diinvestasikan, scammer akan menggunakan berbagai teknik untuk menghindar. Mereka mungkin akan memberikan alasan yang berbelit-belit, menjanjikan pengembalian yang tertunda, atau bahkan menyalahkan korban atas ketidaksabaran.
Penipu sering meminta korban untuk terus menunggu dan bersabar, sambil terus memberikan janji-janji kosong. Tujuan mereka adalah untuk mengulur waktu selama mungkin, berharap korban akan menyerah atau kehilangan kesempatan untuk melaporkan penipuan tersebut ke pihak berwenang.
Cara Menghindari Scam
Berikut adalah beberapa cara sederhana namun efektif untuk menghindari jebakan scam:
- Berpikir skeptis: Selalu waspada terhadap tawaran yang terlalu menggiurkan. Tanyakan pada diri sendiri, “apakah ini masuk akal?” Ingat, tidak ada yang namanya uang gratis atau keuntungan besar tanpa resiko.
- Cek kembali siapa yang menghubungimu: Selalu verifikasi identitas orang atau perusahaan yang menghubungi kamu. Jangan percaya begitu saja pada informasi yang mereka berikan. Lakukan pencarian online tentang perusahaan atau instansi yang mereka klaim. Untuk panggilan telepon, gunakan aplikasi seperti GetContact untuk memeriksa nomor penelepon. Namun, cara terbaik adalah menghubungi langsung perusahaan atau instansi tersebut melalui nomor resmi mereka, bukan nomor yang diberikan oleh pihak yang mencurigakan.
- Lindungi data berharga: Jika kamu curiga telah menjadi korban scam, segera bertindak cepat. Ganti semua password, terutama untuk email dan akun bank. Gunakan password yang kuat dan berbeda untuk setiap akun dan aktifkan two factor authentication (2FA). Kemudian segera hubungi bank jika kamu merasa informasi keuangan terancam. Mereka dapat membantu memblokir kartu atau akun yang mungkin telah disusupi dan mengawasi aktivitas mencurigakan.
Waspada Scam, Kenali Ciri dan Cara Menghindarinya!
Scam adalah bentuk penipuan yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dengan berbagai jenis/motif. Memahami motif para scammer, mengenali ciri-ciri scam, dan mengetahui cara menghindarinya adalah kunci untuk melindungi diri dari jebakan penipuan yang semakin beragam saat ini.
Waspadalah terhadap tawaran yang terlalu menggiurkan, selalu verifikasi identitas pihak yang menghubungimu, dan jangan ragu untuk mempertanyakan hal-hal yang mencurigakan. Ingatlah bahwa pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Untuk informasi lebih lanjut tentang keamanan online dan tips melindungi diri dari ancaman cyber, jangan lupa untuk membaca artikel-artikel terkait lainnya di blog Dewaweb!