Software engineering adalah sebuah prinsip yang membantu software engineer dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi pengembangan perangkat lunak. Seperti yang diketahui, di tengah tuntutan akan kualitas software yang tinggi, banyak proyek mengalami tantangan serius seperti biaya yang membengkak, kesulitan manajemen waktu, bahkan kegagalan total.
Menurut TechTarget, profesi software engineer memiliki permintaan yang tinggi dan diperkirakan akan terus meningkat sebesar 22% pada dekade menjelang tahun 2030. Ini mencakup hampir semua sektor industri, termasuk perusahaan teknologi, pengembang software, manufaktur, kesehatan, hingga pemerintahan.
Data tersebut menunjukkan bahwa keberadaan insinyur perangkat lunak memiliki pengaruh besar terhadap efektifitas dan efisiensi kerja di berbagai industri. Ingin tahu lebih lanjut tentang jenis, tugas, dan gaji software engineer? Yuk, temukan informasi selengkapnya di sini!
Apa Itu Software Engineering?
Rekayasa perangkat lunak atau software engineering adalah pendekatan sistematis terhadap proses pengembangan, pengujian, dan penerapan aplikasi. Pendekatan ini melibatkan prinsip dan praktik yang disiplin serta terstruktur untuk mengoptimalkan kualitas, anggaran, dan efisiensi waktu pengembangan.
Sebagai contoh, bayangkan sebuah perusahaan ingin membuat aplikasi e-commerce. Dalam konteks ini, software engineering akan melibatkan tahapan-tahapan terperinci, mulai dari analisis kebutuhan pengguna, perancangan sistem, implementasi kode, pengujian, hingga pemeliharaan. Semua itu dilakukan demi menciptakan aplikasi yang fungsional dan berkualitas, dengan waktu yang lebih efisien.
Sebenarnya, istilah ‘software engineering’ ini bisa berarti banyak hal, tergantung konteksnya. Ini dapat merujuk pada beberapa hal, seperti jurusan, pekerjaan, dan praktik pengembangan perangkat lunak. Berikut penjelasannya:
- Jurusan: Software engineering bisa menjadi nama jurusan atau program studi, di mana mahasiswa belajar tentang prinsip dasar, metode, dan keterampilan yang dibutuhkan dalam rekayasa perangkat lunak.
- Pekerjaan atau profesi: Software engineering adalah profesional yang bekerja dalam pengembangan, perancangan, pengujian, dan pemeliharaan software. Profesi ini disebut “Software Engineer”.
- Praktik pengembangan perangkat lunak: Merujuk pada metodologi pengembangan software secara keseluruhan, termasuk pemrograman, manajemen proyek, analisis kebutuhan, perancangan, pengujian, dan maintenance.
Melansir Cloudxlab, istilah ‘Software Engineering’ mulai diperkenalkan oleh Margaret H. Hamilton pada akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an. Fase awalnya muncul bersamaan dengan krisis perangkat lunak pada 1960an, 1970-an, dan 1980-an, menyoroti masalah pembengkakan anggaran, kerusakan properti, dan kegagalan beberapa proyek yang menyebabkan korban tewas pada 1960-an.
Munculnya internet pada tahun 1990-an memicu pertumbuhan yang pesat dalam software engineering. Ini didorong oleh meningkatnya penggunaan browser dan HTML yang mengubah paradigma dalam tampilan dan akses informasi. Bahkan, selama pandemi COVID-19 pada 2021 lalu merupakan puncak kejayaan profesi ini. Ketika banyak profesi dikesampingkan, software engineering justru diakui sebagai salah satu pekerjaan dengan risiko terendah di dunia karena kemudahannya dalam digitalisasi industri perangkat lunak.
Jenis-Jenis Software Engineering
Berdasarkan tugasnya, software engineering secara umum terbagi menjadi tiga jenis berbeda, yakni operational, transitional, dan maintenance. Berikut penjelasan masing-masing jenisnya:
- Operational software engineering: Mencakup semua tugas dan keputusan terkait anggaran, interaksi software, dan risiko kerusakan software.
- Transitional software engineering: Berkaitan dengan kemampuan adaptasi dan skalabilitas software ketika dipindahkan ke luar settingan awalnya.
- Maintenance software engineering: Mencakup aktivitas peningkatan dan debugging untuk memperhitungkan perubahan environment, teknologi baru, bug, dan risiko dari siklus pengembangan sebelumnya.
Terlepas dari jenis-jenis di atas, rekayasa perangkat lunak bisa menjadi sangat luas karena semua yang bekerja pada software merupakan bagian dari software engineering, termasuk website, aplikasi, dan lain-lain. Adapun ketiga jenis developer yang dimaksud yaitu front-end, back-end, dan full-stack, yang merupakan bagian dari web developer.
- Front-end developer: Bertanggung jawab merancang visual atau tampilan antarmuka website/aplikasi.
- Back-end developer: Bertanggung jawab mengelola server, database, dan logika (bekerja di balik layar).
- Full-stack developer: Bertanggung jawab untuk menangani keduanya, baik front-end maupun back-end.
Tugas Software Engineer
Tugas utama software engineer adalah merancang, mengembangkan, menguji, dan memelihara perangkat lunak secara menyeluruh. Ini bertujuan untuk memastikan kinerjanya optimal dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Lebih dari itu, berikut fungsi lain dari software engineer:
- Merancang dan mengelola sistem perangkat lunak.
- Membuat dokumentasi sistem untuk keperluan pemeliharaan.
- Menguji dan menilai software baru.
- Mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan atau bug.
- Melakukan coding sekaligus mengevaluasi kode.
- Mengoptimalkan kecepatan dan skalabilitas software.
- Memberikan rekomendasi terkait update yang diperlukan oleh sistem atau aplikasi.
- Konsultasi dengan pihak lain untuk kemajuan software, di antaranya termasuk pelanggan, pengembang, pakar keamanan, dan lainnya.
- Mempresentasikan fitur-fitur baru kepada pelanggan internal dan stakeholder.
Skill yang Harus Dikuasai Software Engineer
Untuk menjadi seorang software engineer, kamu harus menguasai skill-skill penting dalam rekayasa perangkat lunak. Keterampilan yang dimaksud meliputi hard skill dan soft skill seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.
Hard skill untuk software engineer
Berikut beberapa hard skill yang wajib dikuasai software engineer:
- Debugging: Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengatasi error yang mungkin terdapat pada kode, sintaksis, dan logika program.
- Algoritma: Kemampuan ini berkaitan dengan cara mengoptimalkan informasi dan data program.
- Agile: Keterampilan ini berhubungan dengan produktivitas software environment, mencakup scrum, scaling, agile architecture, manajemen database, dan sebagainya.
- DevOps: Keterampilan ini wajib dikuasai demi menciptakan kolaborasi antar staf IT yang lebih baik, serta meningkatkan kualitas dan efisiensi pengembangan. Keterampilan utama DevOps meliputi security, cloud computing, automation, Linux, dan pengujian software.
Soft skill untuk software engineer
Selain hard skill, seorang software engineer juga harus menguasai beberapa soft skill berikut:
- Open-minded: Kemampuan untuk menerima ide atau gagasan baru, terbuka untuk solusi dari sudut pandang yang berbeda, dan fleksibel menghadapi perubahan.
- Self-awareness: Kesadaran tentang kelebihan dan kekurangan diri sendiri, serta memiliki kemauan untuk terus berkembang.
- Kerja sama tim: Kemampuan bekerja sama sebagai tim dan berkontribusi secara positif terhadap tujuan bersama.
- Problem solving: Kemampuan menganalisis masalah secara mendalam, mencari solusi, dan mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan yang rasional.
- Emotional intelligence: Memahami perasaan atau perspektif orang lain dan berkomunikasi secara empatik untuk memperkuat hubungan di dalam tim.
Berbagai keterampilan di atas bisa kamu dapatkan baik melalui pendidikan formal maupun otodidak. Menurut Forbes, untuk menjadi seorang software engineer, kamu dapat kuliah dan mengambil jurusan populer seperti ilmu komputer, teknologi informasi, dan cyber security. Disarankan juga untuk terus mengasah keterampilan dengan membuat proyek pribadi serta berpartisipasi secara aktif di komunitas pengembang.
Tetapi, tidak menutup kemungkinan juga untuk belajar secara otodidak. Ada banyak sumber yang bisa kamu manfaatkan untuk belajar, mulai dari blog, website, komunitas, Youtube, hingga ikut bootcamp atau kursus online.
Berapa Gaji Software Engineer?
Setelah memahami apa itu software engineering beserta tugas dan skill-skill yang diperlukan, kamu pasti penasaran tentang gaji software engineer. Menurut survey Glassdoor per Januari 2024, gaji rata-rata seorang software engineer Indonesia untuk semua sektor industri dan semua level (junior-senior) adalah sekitar Rp12 juta per bulan.
Sangat menggiurkan, bukan? Perlu diingat bahwa angka tersebut merupakan gaji rata-rata, bukan penghasilan total. Jika komisi, tips, profit sharing, dan tunjangan lainnya ditambahkan, estimasi penghasilan software engineer di Indonesia bisa mencapai lebih dari Rp26 juta, lho!
Tertarik Jadi Software Engineer?
Software engineering adalah disiplin ilmu yang mencakup pengembangan, pengujian, implementasi, dan pemeliharaan software. Ini merupakan suatu pendekatan yang bertujuan untuk menciptakan solusi perangkat lunak yang efisien, andal, dan sesuai kebutuhan pengguna.
Jika tertarik menjadi software engineer, kamu bisa langsung belajar dan praktik membuat aplikasi atau website. Sebagai bahan referensi, kamu bisa mempelajarinya di artikel berikut:
- Tutorial Cara Membuat Website dengan HTML dan CSS bagi Pemula
- Cara Membuat Website Toko Online, Mudah Hanya 6 Langkah!
- 7 Cara Membuat Website Gratis & Tanpa Coding untuk Pemula
- Cara Membuat Aplikasi Android Berbasis Web dengan Mudah
- Cara Membuat Aplikasi Berbasis Web, Mudah Tanpa Coding!
Setelah berhasil membuat aplikasi atau website, kamu dapat meng-online-kannya menggunakan hosting agar bisa diakses di internet oleh semua orang. Tanpa hosting, aplikasi buatanmu tidak akan bisa ‘go online’ alias hanya bisa digunakan secara lokal saja.
Untungnya kami menyediakan layanan hosting murah berkualitas yang bisa kamu andalkan untuk meng-hosting aplikasi/website. Cloud hosting Dewaweb dipersenjatai teknologi terbaru seperti CPU AMD Epyc 2, Premium Anti DDoS, dan Imunify360 WAF, demi memastikan kinerja aplikasi/website selalu optimal dan aman dari berbagai serangan cyber.
Menariknya, kamu bisa menikmati sumber daya atau resources unlimited seperti bandwidth, databases, email, dan IOPS, terlepas dari paket apa pun yang kamu beli di Dewaweb. Tunggu apalagi? Yuk, beli hosting Dewaweb sekarang!