SQL injection adalah salah satu jenis serangan siber yang bisa membahayakan sistem database sebuah website. Serangan ini terjadi saat input pengguna tidak difilter, lalu disisipkan perintah SQL berbahaya untuk mengakses atau mengubah database.
Jenis serangan ini sering terjadi tanpa disadari, dan celahnya bisa muncul dari elemen sederhana seperti form login atau kolom pencarian. Agar kamu lebih paham bahaya serangan ini dan cara mencegahnya, simak penjelasan lengkap tentang SQL injection, cara kerja, dan langkah pencegahannya di artikel ini!
Apa itu SQL Injection?
SQL injection adalah salah satu teknik serangan siber yang menargetkan celah keamanan pada sistem database sebuah aplikasi. Serangan ini terjadi saat peretas menyisipkan perintah SQL berbahaya melalui input pengguna, seperti kolom login atau pencarian, untuk memanipulasi perintah database.
Celah ini muncul karena input pengguna tidak divalidasi atau difilter dengan baik, sehingga sistem menjalankan perintah yang sebenarnya tidak diizinkan.
Jika pengelola website tidak menerapkan keamanan input yang tepat, peretas bisa mengakses data tanpa autentikasi, bahkan melakukan perubahan besar pada konten database.
Hal tersebut tentu memberikan dampak yang berbahaya dan bisa sangat merugikan, diantaranya seperti.
- Mengakses informasi sensitif milik pengguna lain
- Mengubah atau menghapus isi database
- Menambahkan data berbahaya ke dalam sistem
- Mengambil alih kendali akun admin
- Menyebabkan gangguan layanan atau downtime
- Melumpuhkan sistem secara keseluruhan
Cara Kerja SQL Injection
Secara umum, SQL injection bekerja dengan cara menyisipkan perintah SQL berbahaya melalui celah input pengguna yang tidak aman. Berikut ini adalah tahapan sederhana bagaimana SQL injection dilakukan.
- Menemukan celah input yang rentan: Peretas mencari form input yang tidak memiliki validasi kuat, seperti kolom login, pencarian, komentar, atau URL parameter.
- Menyisipkan perintah SQL berbahaya: Saat menemukan celah, penyerang akan memasukkan kode SQL seperti ‘ OR ‘1’=’1 atau karakter khusus seperti ‘, –, ;, yang dapat memanipulasi query asli sistem.
- Menjalankan query tanpa validasi: Jika sistem tidak memfilter input dengan baik, perintah dari penyerang akan langsung dijalankan oleh database.
- Mengakses atau memodifikasi database: Setelah berhasil menyusupkan query, penyerang bisa mengakses data sensitif, menghapus isi database, bahkan mengambil alih akun pengguna.
Baca Juga: Apa Itu MySQL? Cara Kerja, Fungsi, Kelebihan & Kekurangannya
Jenis-Jenis SQL Injection
Ada beberapa teknik serangan yang digunakan tergantung pada celah dan sistem target. Berikut adalah tiga jenis SQL injection yang paling umum ditemukan.
1. Classic SQL Injection
Classic SQL injection adalah jenis yang paling sering ditemui, pada jenis ini peretas menyisipkan kode SQL ke dalam input form dan langsung mendapatkan respons dari sistem. Respons tersebut membantu mereka mengetahui apakah serangan berhasil atau tidak.
Jenis ini biasanya digunakan untuk mencuri data, mengubah informasi, atau mengakses akun pengguna tanpa login sah.
2. Blind SQL Injection
Berbeda dari classic, blind SQL injection tidak memberikan respons langsung dari sistem. Namun, peretas tetap bisa mengetahui status serangannya berdasarkan perubahan perilaku sistem, seperti waktu respon atau tampilan halaman.
Meskipun prosesnya lebih lambat, teknik ini masih efektif untuk mengeksplorasi data secara bertahap tanpa terdeteksi dengan mudah.
3. Out of Band SQL Injection
Out of band SQL injection terjadi ketika respons dari sistem tidak langsung muncul di aplikasi yang diserang, melainkan dikirim ke server lain yang dikendalikan oleh penyerang. Teknik ini digunakan saat sistem target tidak memberikan feedback langsung.
Jenis ini lebih jarang digunakan karena membutuhkan konfigurasi tertentu, tapi tetap berbahaya jika sistem tidak terlindungi dengan baik.
Cara Mencegah SQL Injection
Berikut ini beberapa langkah yang dapat membantu menutup celah dan mengurangi risiko serangan secara signifikan.
1. Menggunakan prepared statements
Prepared statements adalah metode paling umum dan efektif untuk mencegah SQL injection. Metode ini memisahkan antara perintah SQL dan data yang dimasukkan pengguna.
Dengan begitu, meskipun input mengandung unsur berbahaya, sistem tetap menganggapnya sebagai data biasa, bukan bagian dari query SQL yang dijalankan.
Misalnya, dibandingkan langsung menyisipkan input pengguna ke dalam query, kamu bisa menulis query seperti ini:
String sql = "SELECT * FROM users WHERE email = ?"; PreparedStatement stmt = dbConnection.prepareStatement(sql); stmt.setString(1, userEmail); ResultSet result = stmt.executeQuery(); |
Dengan demikian, struktur query tidak akan berubah meskipun input berisi karakter mencurigakan, sehingga lebih aman.
2. Melakukan validasi dan filter input
Validasi dan filter input adalah langkah yang penting untuk menjaga aplikasi tetap aman. Pastikan setiap data yang masuk ke sistem sudah sesuai dengan tipe yang diharapkan.
Contohnya, jika suatu kolom hanya menerima angka, pastikan sistem menolak karakter selain digit agar input tetap sesuai dan aman.
Kamu juga bisa membuat daftar karakter yang diperbolehkan (whitelist) dibandingkan hanya memblokir karakter berbahaya. Dengan begitu, input yang tidak sesuai bisa langsung ditolak sebelum mencapai tahap pemrosesan data.
3. Menggunakan ORM (Object Relational Mapping)
ORM membantu pengembang mengakses dan mengelola database tanpa menulis query SQL secara langsung. Karena banyak proses dibuat otomatis oleh ORM, kemungkinan salah menulis query yang bisa dimanfaatkan penyerang akan jauh lebih kecil.
Selain itu, sebagian besar framework ORM sudah menyertakan fitur keamanan bawaan, seperti prepared statements dan sanitasi input, yang menjadikannya pilihan tepat untuk membangun aplikasi yang aman dari SQL injection.
4. Memperbarui sistem dan database secara berkala
Sistem yang sudah lama tidak diperbarui cenderung memiliki celah keamanan yang belum diperbaiki. Oleh karena itu, penting untuk selalu menggunakan versi terbaru dari database, framework, dan sistem manajemen konten (CMS) yang kamu gunakan.
Dengan pembaruan rutin, kamu bisa mendapatkan patch keamanan terbaru yang mencegah celah yang biasa dimanfaatkan oleh pelaku serangan SQL injection.
5. Monitoring dan Logging Aktivitas
Melakukan pemantauan dan pencatatan aktivitas secara real-time dapat membantu mendeteksi potensi serangan lebih cepat. Dengan pencatatan log yang terstruktur, kamu dapat mengidentifikasi aktivitas mencurigakan seperti percobaan login berulang atau perintah query yang tidak normal.
Selain itu, sistem monitoring juga dapat dikonfigurasi untuk memberikan notifikasi otomatis jika terdeteksi aktivitas yang berpotensi berbahaya, sehingga kamu bisa segera mengambil tindakan sebelum terjadi kerusakan.
Baca Juga: Kumpulan Istilah-Istilah dalam Database yang Wajib Kamu Ketahui
Sudah Tahu Cara Mengatasi SQL Injection?
SQL injection adalah salah satu ancaman dalam keamanan aplikasi web, terutama jika input pengguna tidak divalidasi dengan benar. Tenang, serangan ini bisa dicegah dengan langkah seperti memakai prepared statements, memvalidasi input, pakai ORM, serta rutin update sistem dan pantau aktivitas.
Jika kamu memiliki website, pastikan untuk menggunakan platform hosting yang mendukung keamanan tinggi seperti Dewaweb yang menyediakan layanan cloud hosting yang cepat, aman serta dilengkapi SSL Grade A+, Anti-DDoS premium, serta cloud backup otomatis harian dan mingguan, sehingga kamu bisa lebih tenang mengembangkan website tanpa khawatir terhadap ancaman seperti SQL injection.