WHOIS: Data Kepemilikan Domain yang Harus Dilindungi

WHOIS: Data Kepemilikan Domain yang Harus Dilindungi

Whois adalah sekumpulan data seperti nama, email, alamat, dan nomor telepon yang terkandung dalam sebuah domain. Data-data ini kemudian disebut dengan whois atau whois record yang mana dapat dilihat oleh publik.

Selain berisi tentang data pemilik domain, whois juga mencatat spesifikasi, IP address, dan informasi penting lainnya, whois bisa diartikan sebagai sebuah fasilitas untuk mencari tahu identitas pemilik suatu domain.

Bagi kamu yang ingin mengenal lebih dalam apa itu whois, di artikel ini Dewaweb akan jelaskan secara lengkap mulai dari pengertian, cara kerja, hingga fungsinya. Simak sampai selesai, ya!

Baca Juga: Mengenal Apa itu Domain .XYZ, Manfaat, dan Kelebihannya

Pengertian

whois adalah

Secara garis besar, whois adalah sebuah layanan di internet yang berfungsi untuk mengetahui data atau informasi tentang suatu domain tertentu. Layanan ini menyediakan dan menampilkan informasi kepemilikan domain, misalnya nama pemilik, kontak, alamat, dan sebagainya. Tujuan utama dari whois adalah agar saat website itu terbukti melanggar hukum, data pemilik domain bisa mudah dilacak dan diberi hukuman yang setimpal.

Banyak yang mengira bahwa whois adalah singkatan dari “who is” (siapa). Sebenarnya, whois lebih mengarah pada pertanyaan “Who is the owner responsible for a domain name or IP address?” (Siapa pemilik yang bertanggung jawab terhadap nama domain dan IP address ini?).

Ketika kamu membeli sebuah domain, nama domain tersebut akan didaftarkan melalui perusahaan yang disebut registries dan telah terakreditasi oleh Internet Corporations for Assigned Name and Number (ICANN). Sebagai pengelola ketentuan domain di seluruh dunia, ICANN akan mengatur dan mengawasi seluruh database di internet serta memastikan jaringan beroperasi secara stabil dan aman.

Di sisi lain, registries merupakan perusahaan yang memiliki kontrak dan terhubung secara langsung dengan ICANN. Registries lah yang mengelola nama domain seperti .NET, .COM, .ID, dan lain sebagainya. Nah, saat mendaftarkan nama domain biasanya pihak registries mengharuskan semua pengguna memberikan informasi berupa identitas kepemilikan domain.

Whois memiliki dua jenis layanan berbeda, yakni whois domain dan whois privacy. Untuk memudahkan pemahamanmu, simak penjelasan di bawah:

1. WHOIS Domain

Seperti sudah dijelaskan di atas, whois domain adalah sekumpulan informasi berisi data-data terkait si pemilik domain yang mana setiap informasi akan disimpan di database khusus. Registries selaku penanggung jawab berperan untuk mengelola database sekaligus melakukan maintenance dan perbaikan masalah.

Jika terjadi error, maka pemilik dapat menghubungi pihak registries. Selain itu, ada beberapa informasi yang secara otomatis ditetapkan pada domain. Di antaranya yaitu:

  • Server name: Pemilik atau penanggung jawab domain, bisa berupa individu, organisasi, atau pemerintah.
  • Billing contact: Informasi individu atau organisasi terkait rincian tagihan pembayaran domain.
  • Technical contact: Merupakan individu atau pihak tertentu yang dapat dihubungi untuk mengatasi hal-hal teknis seputar penggunaan domain.
  • Contact administrative: Orang yang memiliki wewenang membuat sebuah keputusan serta menjawab seluruh pertanyaan tentang nama domain.

2. WHOIS Privacy

Pastinya kamu agak khawatir ketika membaca penjelasan bahwa data-data kepemilikan domain bisa diketahui semudah itu. Untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan seperti alamat rumah yang mudah diketahui hingga berbagai penipuan, maka terdapat fitur tambahan bernama whois privacy protection.

Ini adalah fitur tambahan dari penyedia domain yang bisa melindungi semua informasi atau data pribadi kamu. Whois privacy protection bisa menyembunyikan semua data pribadi kamu saat mendaftarkan nama domain untuk website sehingga tidak ada yang bisa melihat datamu kecuali pihak berwajib. Whois privacy protection mampu meminimalisir hal-hal yang merugikan seperti phishing, spam, transfer fake domain, hingga pencurian data pribadi.

Baca Juga: 13+ Jenis Cyber Crime atau Kejahatan Online Paling Berbahaya

Fungsi WHOIS

Seperti yang telah Dewaweb singgung sebelumnya, fungsi dasar whois adalah untuk memberikan informasi kepemilikan domain. Namun, whois memiliki fungsi lain yang lebih spesifik, di antaranya sebagai berikut:

  • Membantu melakukan research nama brand atau merek dagang.
  • Membantu pengguna mengetahui ketersediaan nama domain, apakah sudah digunakan oleh orang lain atau belum.
  • Di beberapa platform, tersedia sebuah tool yang mampu memberitahukan informasi tentang IP address secara instan.
  • Membantu aparat kepolisian dalam proses penegakan hukum kejahatan di internet, misalnya situs ilegal, penipuan, propaganda terorisme, dan lain sebagainya.
  • Meningkatkan kredibilitas domain, dimana kejelasan informasi tentu akan membuat pengguna merasa aman saat bertransaksi.

Sebenarnya, masih banyak fungsi whois yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Poin-poin di atas hanyalah segelintir fungsi layanan yang mungkin bisa dirasakan secara langsung, baik bagi pengguna maupun website. Perlu diketahui juga bahwa setiap perusahaan registries memiliki fitur dan keunggulannya masing-masing.

Tujuan WHOIS

Whois pada dasarnya dapat digunakan untuk berbagai tujuan yang sah, kecuali untuk mengaktifkan spam dan pemasaran. Whois juga tidak memperbolehkan pengguna menjalankan proses-proses otomatis bervolume tinggi, kecuali untuk pengelolaan domain. Selain itu, layanan ini membantu network administrator menemukan serta memperbaiki masalah sistem, termasuk stabilitas internet.

Dengan demikian pengguna dapat meminimalisir spam, tindakan penipuan, menentukan ketersediaan domain, hingga mengidentifikasi pelanggaran nama brand. Whois bertujuan untuk menjaga ekosistem internet yang aman dan sehat. Contohnya, data whois sering digunakan sebagai identifikasi pendaftar yang mungkin terlibat dalam kasus penipuan atau mempublikasikan konten-konten ilegal.

Baca Juga: Apa itu Exact Match Domain dan Pengaruhnya untuk SEO

Cara Kerja WHOIS

Cara kerja whois cukup sederhana, kamu selaku pembeli domain harus mengisi dan memberikan informasi data diri secara lengkap berdasarkan form yang diberikan registries. Jika nanti ada perubahan informasi misalnya mengganti nomor telepon atau pindah alamat, maka detail kontak harus segera diperbaharui. Ini merupakan hal wajib bagi setiap orang yang ingin membeli sebuah nama domain.

Apabila informasi yang disubmit tidak benar secara sengaja, maka pihak registries bisa membatalkan proses pendaftaran atau bahkan mencabut hak penggunaan domain. Hal ini juga berlaku jika kamu tidak memberikan update detail kontak terbaru. Oleh sebab itu, pastikan bahwa semua data diisi dengan teliti dan hindari kesalahan informasi.

Baca Juga: Single Sign On (SSO): Pengertian, Manfaat, dan Cara Kerjanya

Selain registries, ICANN juga menyimpan informasi-informasi tersebut di database mereka. Data akan dikelola untuk kepentingan hak dan penggunaan nama domain terkait. Karena terdapat sejumlah informasi sensitif seperti alamat dan nomor telepon, pihak registries biasanya menawarkan layanan whois protection. Dimana layanan ini berguna untuk menjaga jenis informasi yang sifatnya sensitif.

Setelah semua proses pengisian data yang diperlukan selesai, bisa dipastikan bahwa nama domain yang didaftarkan sudah siap digunakan. Dalam prosesnya, registries berperan sebagai jembatan antara pembeli dan ICANN. Registries juga bertugas untuk memelihara DNS dan hal-hal teknis lainnya terkait operasi domain.

Baca Juga: Mengenal Istilah Top Level Domain dan Kegunaannya untuk Website

Simpulan

Singkatnya, whois adalah sekumpulan informasi yang berisi data pemilik domain seperti nama lengkap pemilik, alamat, nomor telepon, email, dan sebagainya yang bisa dilihat oleh siapapun. Tujuan utama dari whois domain adalah agar saat website itu terbukti melanggar hukum, data pemilik domain bisa mudah dilacak dan diberi hukuman yang setimpal.

Demi menghindari hal-hal merugikan akibat “telanjangnya” data kamu, hadirlah sebuah fitur tambahan bernama whois privacy protection. Gunanya untuk melindungi data-data kamu sehingga tidak ada yang bisa melihat datamu kecuali pihak berwajib.

Itulah informasi yang dapat Dewaweb sampaikan seputar whois. Semoga artikel ini bermanfaat terutama bagi kamu yang berencana membeli nama domain. Kamu juga bisa membaca kumpulan artikel informatif lainnya di blog Dewaweb. Jika tertarik, kamu juga dapat mengikuti program afiliasi dari Dewaweb ataupun webinar gratis dari Dewatalks yang pastinya bermanfaat untuk menambah wawasanmu seputar dunia digital dan pengembangan website. Salam sukses online!