Aplikasi FaceApp belakngan mulai populer di media sosial. Mulai dari anak remaja, dewasa, anak-anak hingga para artis berlomba-lomba menunjukkan perubahan wajah mereka yang dilakukan melalui handphone (HP). Tapi, apakah FaceApp berbahaya untuk keamanan datamu?
FaceApp kembali muncul dan menjadi tren saat para publik figur mempostingnya di media sosial mereka. Bagaimana tidak, rasa penasaran dan kemudahan akses menggunakan layanan ini menjadi jembatan bagi para pengguna yang merasa tertantang untuk melakukan #AgeChallenge, bahkan tidak ragu untuk mengunduh aplikasi ini. Lantas, apa itu sebenarnya FaceApp dan apakah berbahaya bagi keamanan data? Simak penjelasannya!
Baca Juga: Cyber Hack: Pengertian, Jenis, dan Tips untuk Menghindarinya
Apa itu Aplikasi FaceApp?
FaceApp adalah aplikasi buatan Wireless Lab yang dirilis pada tahun 2017. Memiliki fitur untuk mengubah foto wajah menggunakan beberapa efek, salah satunya yang digemari adalah efek yang membuat wajah terlihat lebih tua. Aplikasi ini kembali mencuat ke permukaan saat para public figure menunggah “wajah tua” mereka ke Instagram. Tidak butuh waktu lama, para pemilik akun Instagram mulai mengikuti gaya tersebut dan seketika hal ini menjadi fenomena yang viral.
Untuk menjalankan fungsinya, pengguna diharuskan mengupload foto wajah mereka di aplikasi FaceApp. Kemudian nantinya aplikasi akan memproses foto tersebut dan diberi efek sesuai yang diinginkan pengguna, seperti mentrasformasikan wajah agar terlihat lebih tua.
Dengan kepopuleran FaceApp, ada sejumlah aplikasi tiruan yang kurang dikenal-tiba-tiba melesat dan bertengger pada posisi teratas di App Store dan Google Play.
Namun, tidakkah ada kejanggalan yang muncul saat foto-foto pribadi harus diunggah ke aplikasi FaceApp?

Baca Juga: 17 Aplikasi Edit Video Terbaik di Laptop dan HP, Wajib Coba!
Agar dapat menggunakan fitur yang dapat mengubah usia, warna rambut hingga gender ini, kamu harus menginstal dan membuat akun baru atau login jika sudah punya akun FaceApp atau Facebook.
Proses selanjutnya sama seperti beberapa aplikasi sejenis, yaitu permintaan izin untuk dapat mengakses foto yang kamu miliki serta kamera di HPmu. Setelah itu, kamu dapat mengambil gambar melalui kamera HP atau mengunggahnya dari galeri.
Baca Juga: Mengenal GDPR dan Pengaruhnya Sebagai Perlindungan Data
Pencurian Data FaceApp
Masalah keamanan jadi heboh karena aplikasi ini merupakan buatan St. Petersburg, Rusia. Pasalnya, tiga tahun lalu Rusia sempat terlibat masalah dalam pemilihan presiden di Amerika.
Oleh karena itu, masyarakat dunia mulai mempertanyakan keamanan privasi yang mereka miliki jika mendaftarkan akun atau berinteraksi dengan aplikasi besutan Negeri Beruang Putih ini.
Namun, bagaimana kebocoran data akhirnya bisa terjadi? Aplikasi yang dibagikan melalui website pihak ketiga, MediaFire.com, menyediakan aplikasi FaceApp gratis bernama “FaceApp Pro.” Aplikasi inilah yang diunduh oleh para pengguna yang percaya bahwa aplikasi tersebut adalah FaceApp Pro asli.
Hasilnya, penelitian dari perusahaan antivirus, ESET, menunjukkan bahwa hampir 100 ribu pengguna internet tertipu oleh aplikasi tersebut dan 10 ribu di antaranya berasal dari Indonesia. Bukan keamanan data yang menjadi masalah, melainkan iklan penipuan tanpa henti yang akhirnya menjadi spam di kolom notifikasi para pengguna aplikasi abal-abal ini.
Baca Juga: Apa itu Autentikasi, Cara Kerja dan Fungsinya bagi Keamanan Data
Fakta tentang FaceApp
Meskipun masyarakat dunia masih melihat Rusia dengan kacamata sinis, namun si pembuat aplikasi, Yaroslav Goncharov, telah melakukan klarifikasi dengan menyatakan bahwa server data FaceApp berada di Amerika Serikat. Meski begitu, pihak FaceApp juga tidak menyangkal bahwa foto para pengguna diunggah dan diproses melalui cloud. Tapi tenang, foto yang tersimpan di cloud akan dihapus setelah 48 jam.
Skeptisisme ini dirasakan juga oleh media hiburan, BuzzFeed, yang akhirnya menjalankan tes penggunaan data oleh FaceApp melalui fitur analis data, WireShark. Mereka menggunakan dua HP dengan operating system berbeda, yakni Android dan iOS.
Hasilnya, data internet yang dihabiskan hanya 5 MB dalam 10 menit, dan 143 MB dalam 1 jam, tapi angka ini juga termasuk aplikasi lain yang melakukan background refresh, seperti Twitter, Gmail, dan lainnya.
Baca Juga: Mengenal Pentingnya Keamanan Data dan Cara Menjaganya
Tips Amankan Data dari Aplikasi/Website yang Mencurigakan
Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menjaga keamanan datamu dari aplikasi atau website yang mencurigakan, khususnya saat kamu mengunduh sebuah aplikasi yang baru kamu kenal:
- Lakukan pengunduhan aplikasi hanya dari sumber terpercaya (AppStore, Google Play, atau Microsoft Store).
- Pilih dengan cermat aplikasi yang akan kamu unduh.
- Baca dengan teliti persetujuan lisensi dan daftar perizinan yang diminta aplikasi selama proses instalasi.
- Jangan sering-sering memilih “Next” atau “Lanjut” saat proses instalasi, setidaknya pahami terlebih dulu apa yang diminta aplikasi tersebut.
- Gunakan solusi keamanan siber yang dapat menjaga perangkat elektronik kamu dari serangan siber. Hal ini juga berlaku jika kamu mempunyai website, pastikan kamu sudah menjaga keamanan data di websitemu dengan menyimpannya di cloud hosting terpercaya.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Aplikasi untuk Mengedit Foto di Android dan IOS
Simpulan
Jadi, benarkah aplikasi FaceApp berbahaya? Walaupun keamanan data FaceApp sudah diklarifikasi langsung oleh sang CEO, bukan berarti kamu bisa sepenuhnya melewati syarat dan ketentuan yang tertera saat akan menginstal aplikasi. Kamu harus selalu waspada ketika beraktivitas di internet terlebih saat membagikan foto dan identitas pribadi. Jangan lupa perhatikan informasi detail mengenai aplikasi yang akan kamu unduh.
Biasanya, beberapa aplikasi akan meminta izin untuk mengakses kamera, galeri foto dan suara, microphone, lokasi, bahkan nama dan umur untuk keperluan fitur, tapi berhati-hatilah jika ada aplikasi yang meminta password e-mail bahkan nomor PIN penting.
Jadi, apakah keamanan aplikasi FaceApp berbahaya bagi keamanan datamu? Jawabannya, tergantung aplikasi “FaceApp” mana yang kamu unduh dan izin apa saja yang kamu berikan bagi aplikasi tersebut. Tidak perlu mempedulikan negara asal pembuat aplikasi tersebut, sebab aplikasi buatan Rusia tidak selalu berbahaya, begitu pula aplikasi buatan Amerika yang belum tentu aman.