Sebagai pemilik website, penting untuk kamu memastikan bahwa website kamu mudah dan cepat diakses, karena banyak kejadian ketika pengguna akan mengunjunginya, situs tersebut justru sedang overload. Ketika kondisi ini terjadi, ada beberapa cara mengatasi website yang overload, seperti menggunakan plugin secukupnya, mengoptoimasi gambar, dan lain sebagainya.
Apabila kamu belum tahu caranya, tidak perlu khawatir. Sebab, Dewaweb akan memberikan informasinya secara lengkap beserta tutorial agar situs kamu tidak overload. Yuk, langsung saja simak informasinya pada artikel di bawah ini.
Bagaimana Cara Mengatasi Website yang Overload?
Cara mengatasi website yang overload cukup mudah untuk dipahami. Jika dibiarkan terus-menerus, website yang overload dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Lebih jelasnya, berikut ada beberapa cara mengatasi website yang overload yang bisa kamu lakukan, di antaranya:
1. Gunakan plugin secukupnya
Cara mengatasi website yang overload adalah menggunakan plugin secukupnya. Mungkin ada beberapa pengguna WordPress yang sudah tahu bahwa CMS tersebut memberikan fasilitas yakni menyediakan beragam plugin yang bisa langsung kamu pasang.
Dari fasilitas tersebut kebanyakan pengguna tergiur akan kegunaannya untuk bantu menunjang performa website. Namun, mereka seringkali lupa bahwa penggunaan plugin yang berlebih justru akan menyebabkan overload.
Maka dari itu, sebaiknya kamu bisa gunakan plugin secukupnya saja, kamu bisa memasang plugin WordPress yang memang wajib diinstal. Apabila terdapat plugin yang tidak begitu penting maka bisa kamu hapus saja.
2. Gunakan plugin dan tema yang sudah diupdate
Cara mengatasi website yang overload selanjutnya yaitu dengan memilih plugin serta tema yang akan digunakan. Selain memperhatikan fitur yang akan diberikan, kemudian rating yang dimiliki, kamu juga harus melihat kapan terakhir kali plugin atau tema tersebut di-update.
Apabila update terakhirnya terlalu lama, sebaiknya kamu hindari, karena plugin atau tema yang sudah lama tidak diupdate biasanya memiliki kinerja yang kurang maksimal disebabkan oleh adanya bug. Plugin dan tema yang memiliki banyak bug atau error tentu dapat berdampak pada performa situs.
Baca Juga: Cara Update WordPress dengan Mudah agar Website Lebih Aman
3. Optimasi gambar
Gambar adalah salah satu hal yang membuat konten kamu terlihat lebih menarik karena terdapat tambahan visualisasinya. Setiap pemilik website tentu ingin menampilkan gambar yang terbaik, namun seringkali mereka lupa jika gambar yang jernih biasanya memiliki resolusi yang tinggi juga.
Namun, ukuran gambar yang terlalu besar justru akan memakan resource hosting yang banyak dan membebani server sehingga terjadilah website yang overload.
Kamu dapat mengatasi hal tersebut dengan mengoptimasi gambar agar tidak terlalu besar, yakni dengan cara resize atau memperkecil ukuran foto dengan berbagai tools yang ada di internet. Sehingga ukuran gambar tidak begitu besar dan konten kamu dapat dengan mudah diakses.
4. Gunakan plugin cache
Cache bertugas menyimpan data sementara yang sebelumnya sudah pernah diakses, sehingga apabila data tersebut ingin diakses kembali sistem dapat menemukannya dengan mudah dan cepat dan membantu kinerja server lebih ringan.
Berbeda jika data harus diakses dari awal, kinerja server dan website tentu akan lebih berat. Untuk mengatasi hal tersebut kamu bisa menginstall plugin cache untuk bantu simpan data secara sementara sehingga kinerja lebih cepat dan website tidak overload.
5. Gunakan content delivery network (CDN)
Terakhir, cara mengatasi website yang overload yaitu menggunakan content delivery network (CDN). Cara ini bisa kamu lakukan apabila traffic website sedang tinggi-tingginya.
CDN adalah jaringan server yang terletak di berbagai negara, yang bertugas untuk menyimpan cache dari situs kamu kemudian mengirimkannya pada pengunjung yang paling dekat dengan server. Dengan begitu beban kerja server dari hosting kamu akan lebih ringan.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Apa Itu CDN
Apa yang Menyebabkan Website Overload?
Overload adalah kondisi di mana situs membutuhkan waktu yang lama ketika diakses atau justru down, kejadian overload disebabkan karena penggunaan resource hosting yang berlebih. Website yang overload biasanya lebih banyak terjadi pada pengguna layanan shared hosting, di mana sebuah akun diletakkan dan akun lainnya diletakkan pada satu server yang sama. Oleh karena itulah terjadi penggunaan resource secara bersamaan serta melebihi batas dan menyebabkan website down.
Lantas mengapa penggunaan resource pada hosting bisa mencapai batas? Nah, di bawah ini terdapat beberapa penyebab server down.
1. Menggunakan server hosting yang buruk
Server hosting yang buruk dapat menjadi penyebab website lemot karena server hosting berperan sebagai tempat penyimpanan dan pengiriman data dari web ke pengguna. Jika server hosting tidak memiliki kinerja yang baik, maka waktu yang dibutuhkan untuk mengambil dan mengirim data dari server ke pengguna akan menjadi lebih lambat.
Baca Juga: 5+ Tips Memilih Hosting untuk Website, Pasti Aman & Andal!
2. Tidak didukung CDN
Dengan Content Delivery Network (CDN), setiap ada permintaan data maka server terdekat dari lokasi tersebut akan melayani. Bayangkan jika lokasi server kamu berada di Amerika Serikat sedangkan permintaan akses berasal dari Indonesia, hal ini tentu akan memakan waktu cukup lama. Belum lagi jika banyak akses yang masuk dalam satu waktu, hal ini tentu akan menyebabkan situs menjadi lambat.
3. Terlalu banyak plugin yang digunakan
Menggunakan banyak plugin dapat menjadi penyebab website menjadi lemot karena setiap plugin yang ditambahkan akan menambahkan beban pada sumber daya server dan mempengaruhi waktu muat (load time) website. Terlebih jika semua plugin berjalan secara bersamaan, hal ini akan membuat loading web menjadi lebih lama.
Baca Juga: 15 Plugin WordPress yang Wajib Diinstal di Website Kamu
4. Pengelolaan cache yang tidak optimal
Pengelolaan cache yang tidak optimal dapat menjadi penyebab website kamu lemot. Dengan caching, penggunaan bandwidth dapat diminimalkan sehingga proses loading menjadi lebih cepat. Di sisi lain banyak pemilik situs yang tidak melakukan optimasi website mereka dengan menggunakan plugin caching. Hal ini mengakibatkan performa website tidak mencapai maksimalnya.
Baca Juga: 10 Cara Mempercepat Loading Website supaya Gak Lemot Lagi
5. Adanya render blocking JavaScript
Render blocking JavaScript dapat menjadi penyebab utama web menjadi lambat, sebab JavaScript adalah bahasa pemrograman yang dapat mempengaruhi bagaimana halaman web di render dan berinteraksi dengan pengguna.
Ketika browser memuat halaman web, dan menemui kode JavaScript, ia harus mengeksekusi kode tersebut sebelum melanjutkan proses render halaman. Selama waktu ini, browser akan terhenti dan menunggu kode JavaScript selesai dieksekusi sebelum melanjutkan proses render halaman.
Baca Juga: Cara Mengatasi Eliminate Render-Blocking Javascript dan CSS
6. Menggunakan versi lawas WordPress
Penyebab website lemot berikutnya yaitu menggunakan WordPress yang versi lawas atau tidak diperbarui. Ketika kamu menggunakan software yang lawas kamu beresiko melewatkan berbagai perbaikan dan fitur-fitur terbarunya. Hal ini akan berakibat pada pengelolaan konten dan mengakibatkan web lemot.
7. Pemakaian gambar tanpa optimasi
Gambar-gambar dengan ukuran besar akan menghabiskan banyak bandwidth dan memberikan beban yang berat pada server. Ketika pengunjung mengakses konten yang mengandung gambar-gambar berukuran besar, waktu loading menjadi lebih lama.
Untuk mengatasi masalah tersebut, kamu dapat melakukan kompresi pada setiap gambar sebelum mengunggahnya ke situs melalui tools online compress gambar di internet.
Baca Juga: 10 Tools Resize Gambar dan Foto Terbaik Tanpa Kurangi Kualitas
Sudah Tahu Cara Mengatasi Website yang Overload?
Bagaimana, sampai sini kamu sudah tahu bagaimana cara mengatasi website yang overload? Ada beberapa cara yang bisa kamu terapkan seperti yang sudah dijelaskan tadi, mulai dari menggunakan plugin secukupnya, gunakan plugin dan tema yang paling update, kemudian optimasi gambar dan gunakan plugin cache.
Selain menerapkan cara di atas, kamu juga harus memastikan bahwa hosting yang kamu gunakan memiliki kualitas server yang bagus, sehingga akan meminimalisir terjadinya overload pada website. Selamat mencoba ya, semoga membantu!