Google Trends adalah tools yang disediakan Google dengan segudang manfaat, terlebih bagi para pemilik website dan penulis blog. Dengan Google Trends kamu bisa menganalisa atau meriset kata kunci yang sedang populer sehingga bisa dijadikan bahan membuat konten.
Melakukan riset kata kunci (keyword) ini merupakan hal penting karena akan berpengaruh terhadap traffic website. Semakin baik dan benar cara kita meriset kata kunci untuk konten, maka semakin besar peluang website kita untuk mendapat trafik tinggi.
Banyak tools yang dapat digunakan untuk riset keyword seperti Ahrefs, Ubersuggest, dan SEMrush namun tidak gratis. Nah, Google Trends kini hadir untuk membantumu meriset keyword secara mudah dan tentunya gratis!
Jadi, bagaimana cara menggunakan Google Trends yang tepat untuk riset kata kunci? Simak informasi lengkapnya di artikel ini, ya!
Baca Juga: 13 Keyword Tools Gratis dan Terbaik untuk Riset Kata Kunci
Apa Itu Google Trends?
Google Trends adalah layanan berupa alat (tools) dari Google yang menyediakan data dan grafik mengenai suatu hal yang sedang populer (tren) di halaman pencarian Google.
Jadi, Google Trends akan menyuguhkan topik apa saja yang sedang hangat diperbincangkan masyarakat di suatu wilayah dengan mencatat orang-orang yang browsing lewat Google.
Misalnya ketika banyak orang di Indonesia melakukan pencarian di Google tentang “komputer gaming” maka kata kunci tersebut akan tercatat di Google Trends.
Kata kunci yang sedang tren ini akan berbeda-beda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Sebab, pencarian yang dilakukan masyarakat di suatu wilayah pasti beragam dan topik perbincangannya juga pasti berbeda.
Adapun layanan Google Trends diluncurkan pertama kali oleh Google pada 11 Mei 2006 dan sampai saat ini masih terus dikembangkan. Kelebihannya yaitu tampilan yang terbilang sangat sederhana sehingga mudah digunakan.
Google Trends hanya menyediakan layanan riset keyword tanpa bisa beriklan. Jika kamu ingin melakukan riset kata kunci sekaligus melancarkan campaign dari keyword tersebut, kamu bisa memanfaatkan Google Keyword Planner yang juga gratis.
Baca Juga: Panduan Lengkap Penggunaan Google Keyword Planner
Fungsi Google Trends
Fungsi utama Google Trends adalah untuk melakukan riset keyword dan mengetahui “trending topic” di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu.
Namun ada beberapa fungsi Google Trends bagi bisnis dan optimasi lainnya yang perlu diketahui, di antaranya:
1. Mengidentifikasi tren dalam waktu tertentu
Pada halaman utama Google Trends, terdapat berbagai macam informasi tentang topik pencarian yang pada saat itu sedang banyak dicari di halaman Google.
Melalui data tersebut, kamu bisa menjadikannya sebagai kata kunci untuk kontenmu (misalnya berupa artikel) sehingga mampu meningkatkan traffic website.
Baca Juga: Cara-Cara Untuk Meningkatkan Traffic Website Anda
2. Memantau kinerja marketing
Fungsi Google Trends yang lainnya yaitu memantau kinerja marketing. Tools ini bisa digunakan untuk mencari popularitas dari sebuah topik, termasuk juga nama bisnis kamu sendiri.
Caranya pun cukup mudah, kamu hanya perlu memasukkan nama bisnis dalam pencarian, kemudian lihat pergerakan popularitas bisnis sebelum dan setelah melakukan pemasaran.
3. Mengetahui frekuensi keyword yang yang ditampilkan
Google Trends juga menyajikan data seberapa sering suatu topik muncul di mesin pencari atau Google News, serta area mana yang paling membutuhkan topik tersebut. Melalui data frekuensi ini, pemasar dapat menetapkan tujuan promosi produk dan layanan yang akan dipasarkan dalam satu area.
4. Menganalisa kompetitor
Google Trends juga memiliki fitur perbandingan yang dapat dimanfaatkan untuk membandingkan satu topik dengan topik yang lainnya. Dengan fitur ini, kamu juga bisa membandingkan popularitas bisnis kamu dengan kompetitor.
Dengan begitu, kamu bisa mempersiapkan rencana atau strategi seperti apa yang dapat dilakukan supaya bisa bersaing dengan kompetitor.
5. Menentukan kata kunci (keyword)
Seperti disinggung di atas, bagi para blogger ataupun content writer, kata kunci sangatlah penting apalagi bagi mereka yang ingin menjadikan topik blognya menduduki peringkat pertama di mesin pencari Google.
Namun dalam melakukan riset keyword tidak bisa sembarangan dan harus memerhatikan beberapa aspek lainnya agar kontenmu sesuai dengan perilaku audiens.
Baca Juga: Perlu Dihindari! Ini 7 Kesalahan Riset Keyword yang Tak Disadari
Cara Menggunakan Google Trends
Setelah paham apa itu Google Trends dan fungsinya, sekarang kita akan membahas cara menggunakannya. Di halaman utama Google Trends, kamu akan menemukan beberapa menu seperti di bawah ini:
Berikut penjelasan menu-menu di atas:
- Home: Halaman untuk melihat ringkasan dari topik yang sedang ramai dicari oleh pengguna internet.
- Explore: Halaman penelusuran untuk mengetahui secara lebih detail keyword yang sedang trending.
- Trending Now: Halaman untuk mengetahui penelusuran terpopuler paling terkini di suatu wilayah.
- Year In Search: Penelusuran paling populer dalam satu tahun terakhir.
- Subscriptions: Halaman untuk membuat dan mengatur topik-topik yang ingin kamu ikuti.
Selanjutnya, berikut adalah cara menggunakan Google Trends untuk riset kata kunci sebelum mulai membuat konten. Kamu bisa mengakses Google Trends terlebih dahulu.
1. Telusuri keyword di Google Trends
Jika kamu sudah mempunyai topik yang ingin ditelusuri, langsung saja masukkan ke kolom di menu ‘Explore‘ yang sudah tersedia. Di sana, kamu bisa mengatur lebih jauh preferensimu, misalnya lokasi (negara), jangka waktu (misalnya 6 bulan terakhir), kategori, dan jenis hasil pencarian (web, news, image, shopping).
Pada contoh di bawah ini, kami mencoba menelusuri keyword “sepeda gunung” dengan lokasi Indonesia dalam jangka waktu 12 bulan terakhir (1 tahun).
Nah, jika kamu belum punya ide untuk ditelusuri, kamu dapat memilih dari beberapa contoh pencarian terpopuler dari berbagai belahan dunia. Hasil yang ditampilkan dapat diubah dengan mengganti pengaturan negara pencarian di pojok kanan atas.
Setelah mengganti pengaturan negara, maka topik-topik pencarian yang sedang marak di negara itu akan ditampilkan di halaman utama Google Trends. Kamu dapat menggunakan data-data ini untuk menelusuri lebih lanjut topik dan keyword apa yang ingin kamu bahas pada konten berikutnya.
2. Analisa grafik Google Trends
Selanjutnya kamu bisa menganalisa grafik yang tersedia dengan cara hover, yaitu menempatkan kursor PC pada grafik dan memerhatikan angka yang muncul beserta waktunya. Misalnya seperti di bawah ini, angka yang ditunjukkan 88 dengan rentang waktu 28 Mei-3 Juni 2023.
Grafik yang ditunjukkan pada halaman Google Trends tidak mencerminkan jumlah pencarian, tetapi indeks ketertarikan publik (interest over time). Berikut cara membaca angka-angka pada grafiknya:
- 0: tidak ada data yang dapat ditunjukkan.
- 50: ketertarikan publik hanya separuh dari puncak.
- 100: penelusuran sedang ada dalam puncak popularitas.
Singkatnya angka 0-100 mengindikasikan persentase ketertarikan publik pada sebuah topik.
3. Bandingkan beberapa keywords serupa
Dalam fitur pencarian kata kunci pada Google Trends, kamu dapat menambahkan beberapa topik lagi sebagai pembanding.
Fitur ini memudahkan kamu untuk melakukan komparasi dan memutuskan kata kunci mana yang lebih baik untuk digunakan. Di tutorial ini, kami menggunakan beberapa kategori sepeda sebagai contoh perbandingan keyword.
Caranya cukup mudah, cukup tambahkan keyword pembanding kamu pada kolom yang tersedia di atas tampilan grafik seperti ini.
4. Terapkan kategori penelusuran keyword
Google Trends tidak hanya memberikan insight untuk pencarian mesin pencari saja. Kamu juga dapat menggunakan alat ini untuk mencari ide dan data keyword untuk beberapa kategori lainnya.
Kategori yang dicakup antara lain: pencarian web, pencarian gambar, pencarian berita, Google Shopping, dan pencarian YouTube.
Jika kamu berniat untuk menarget satu website berita, toko online, atau kanal YouTube, fitur ini akan sangat berguna. Kamu dapat menemukan fitur ini dengan memilih menu ‘Web Search’ seperti ini:
5. Optimalkan keyword berdasarkan wilayah
Jika kamu memiliki bisnis online berupa jual beli produk, penargetan regional dapat menjadi salah satu solusi paling efektif untuk meningkatkan penjualan.
Gunakan data geografis pencari yang ada di Google Trends untuk memfokuskan promosi konten dan produk kamu ke daerah-daerah tersebut.
Di contoh berikut, kata kunci “sepeda lipat” sangat populer di Jakarta, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Sulawesi Selatan dan Banten. Kamu dapat meluncurkan iklan yang ditargetkan di area-area tersebut untuk mempromosikan produk sepeda lipat.
6. Analisa tren musiman
Mungkin kamu sudah sedikit memahami tentang promo musiman yang sering diadakan oleh perusahaan-perusahaan ternama. Beberapa contoh kata kunci musiman di Indonesia adalah kata kunci yang terkait dengan: lebaran, natal, tahun baru, puasa, imlek, dan sebagainya.
Kamu dapat memanfaatkan Google Trends untuk mengidentifikasi lonjakan pencarian untuk keyword tersebut dan meluncurkan strategi konten kamu di waktu yang tepat.
Di contoh ini, kami menggunakan pencarian “promo tahun baru”. Google Trends menunjukkan bahwa kata kunci ini mengalami peningkatan pencarian di periode pertengahan Desember hingga awal Januari tiap tahunnya.
Gunakanlah informasi ini untuk melunjurkan konten dengan tema serupa dalam periode yang sama. Dengan begitu, kamu dapat memberikan konten yang sedang dicari oleh banyak orang.
Sebagai tips, buatlah kalender konten dari keyword musiman ini untuk menyusun perencanaan konten, kamu bisa menggunakan Google Calendar.
Pastikan kamu sudah memulai publikasi konten 2-1 minggu sebelum tren naik untuk memastikan konten kamu sudah terindex oleh mesin pencari saat kenaikan popularitas terjadi.
Jika kamu melakukan penelusuran keyword di Google Trends, mungkin kamu juga menggunakan beberapa alat lainnya seperti Google Keyword Planner, SEMrush, Ahrefs, dan sebagainya.
Google Trends mempunyai keunggulan di mana kamu dapat mengetahui apakah sebuah topik akan meningkat atau menurun popularitasnya.
Pada contoh berikut ini, kami membandingkan kata kunci “sepeda lipat” dan “sepeda anak” di Google Keyword Planner, dan berikut hasilnya:
Jika dilihat dari volume pencarian per bulan dan tingkat kesulitannya, tentu “sepeda lipat” jauh lebih menjanjikan, bukan? Namun ternyata tidak seperti itu.
Berdasarkan data dari Google Trends, popularitas keyword “sepeda lipat” menurun drastis dalam 6 bulan terakhir, sedangkan tren untuk kata kunci “sepeda anak” cenderung stabil hingga akhir tahun.
Dengan data ini, kamu dapat menghindari investasi waktu dan konten yang kurang tepat dengan memilih topik yang stabil atau sedang meningkat popularitasnya.
Baca Juga: Google Bisnisku: Panduan Lengkap, Cara Daftar dan Verifikasi
Google Trends: Tools Gratis Segudang Manfaat
Itulah cara menggunakan Google Trends untuk melakukan riset keyword. Google Trends adalah alat gratis namun sangat berguna untuk menentukan kata kunci dengan potensi terbesar.
Dengan target kata kunci yang tepat, kamu dapat menyiapkan konten dengan jangkauan luas sehingga website kamu akan mendapatkan lebih banyak pengunjung. Yuk coba manfaatkan Google Trends!
Demikian artikel ini, semoga bermanfaat! Kamu juga bisa membaca artikel informatif lainnya di blog Dewaweb. Jika tertarik, kamu juga dapat mengikuti program afiliasi dari Dewaweb ataupun webinar gratis dari Dewatalks yang pastinya bermanfaat untuk menambah wawasanmu seputar dunia digital dan pengembangan website. Salam sukses!