Dewacloud PaaS menyediakan fitur klasterisasi otomatis untuk beberapa template. Otomatisasi ini secara signifikan dapat menyederhanakan dan mempercepat pembuatan cluster yang siap digunakan untuk kebutuhan project-mu.
Berikut beberapa poin yang diperhatikan dalam klasterisasi otomatis:
- Supported stacks (dengan spesifikasi klasterisasi)
- Manajemen clustering otomatis (auto-clustering)
- Penggunaan Cloud Scripting
Template dengan Dukungan Fitur Auto-Clustering
Ke depannya akan ada penambahan pada stack yang mendukung klasterisasi otomatis. Saat ini, template-template berikut sudah mendukung fitur auto-clustering:
- Server aplikasi (application server) – Tomcat/TomEE, GlassFish, Payara, Jenkins, WildFly
- SQL database – MySQL, MariaDB, PostgreSQL
- NoSQL database – Couchbase, MongoDB
- Server penyimpanan (storage server) – Shared Storage Container
Tips: Layanan provider hosting tertentu dapat melakukan konfigurasi dan menerapkan auto-clustering di luar list yang tertera di atas.
Tomcat/TomEE
Cluster Tomcat/TomEE yang dapat menyeimbangkan beban seluruh node komputasi untuk meningkatkan performa. Implementasi ini memungkinkan untuk replikasi sesi, replikasi context attribute, dan deployment file Web Application Archive (WAR) di seluruh cluster.
Catatan: Fitur klasterisasi otomatis Tomcat dan TomEE dapat digunakan pada versi:
- Tomcat – 10.0.5; 9.0.45; 8.5.64; 7.0.108
- TomEE – 9.0.0-M3; 8.0.5
GlassFish
Interkoneksi server GlassFish dengan pre-configured session replication dan load balancing.
Payara
Interkoneksi server Payara dengan pre-configured session replication dan load balancing.
Jenkins
Node master Jenkins pada mode master-slave dengan auto-scalable Java Engine worker dan pre-installed plugin yang membantu pembuatan dan otomatisasi deployment untuk continuous integration (CI) dan continuous delivery (CD) pipeline.
WildFly
Node WildFly pada Domain Mode dengan clustering yang diaktifkan untuk mendukung high availability, serta menjamin kinerja deploy aplikasi Java EE secara berkala.
MySQL
Klasterisasi database secara otomatis dengan pre-configured replication dan auto-discovery node. Fitur Auto-Clustering hanya tersedia pada versi MySQL 5.7.x dan 8.x saja.
Sesuai dengan kebutuhanmu, kamu bisa memilih skema replikasi berikut:
- Replikasi Master-Master dengan Extra Slaves
Replikasi dengan 2 database master yang terhubung. Selama penskalaan horizontal, cluster diperbesar dengan node slave tambahan.
- Replikasi Master-Slave dengan Extra Slaves
Replikasi menggunakan 1 database master dan 1 database slave. Selama penskalaan horizontal, cluster diperbesar dengan node slave tambahan.
MariaDB
Klasterisasi database secara otomatis dengan konfigurasi replikasi dan auto-discovery node. Fitur Auto-Clustering hanya tersedia untuk versi MariaDB 10.x saja.
Sesuai dengan kebutuhanmmu, kamu bisa memilih skema seperti berikut ini:
- Replikasi Master-Master dengan Extra Slaves
Replikasi dengan 2 database master yang terhubung. Selama penskalaan horizontal, cluster diperbesar dengan node slave tambahan.
- Replikasi Master-Slave dengan Extra Slaves
Replikasi dengan 1 database master dan 1 database slave. Selama penskalaan horizontal, cluster diperbesar dengan node slave tambahan.
- Replikasi Galera Cluster
Semua server dapat mendapat pembaruan (update) meskipun di-issued secara bersamaan.
PostGreSQL
Konfigurasi cluster database PostGreSQL dengan replikasi asynchronous master-slave dan penambahan node baru (sebagai slave) secara otomatis ke cluster.
Couchbase
Server Couchbase yang terhubung secara otomatis dengan konfigurasi auto-scaling dan rebalancing untuk menyediakan sebuah sistem penyimpanan data high availability.
MongoDB
Konfigurasi otomatis set replika MongoDB dengan fitur auto-discovery node baru.
Shared Storage Container
Cluster penyimpanan (replicated volume) Gluster yang andal dikonfigurasi secara otomatis untuk memastikan keamanan data.
Jika terjadi kegagalan pada salah satu atau beberapa node tertentu, AutoFS client akan otomatis beralih ke instance yang bekerja untuk menyediakan high-availability storage.
Manajemen Clustering Otomatis
- Fitur klasterisasi otomatis untuk grup node dapat diaktifkan dari tombol switch yang sama pada bagian central topology wizard (jika tersedia untuk stack tersebut).
Tips: Disesuaikan dengan implementasinya, ada tiga opsi fitur Auto-Clustering:
- mandatory enabled (contohnya pada database Couchbase).
- tersedia dengan beberapa pengaturan tambahan (misalnya pada skema cluster dan ProxySQL load balancer untuk database MySQL).
- terbatas oleh jumlah minimum/maksimum node dan atau mode scaling (contoh pada MariaDB Galera).
2. Untuk mendapatkan informasi tambahan tentang cluster yang akan dibuat, kamu bisa mengarahkan kursor ke simbol/ikon tanda tanya di samping tombol switch.
Di dalam pop-up tersebut, kamu dapat menemukan deskripsi singkat yang biasanya dilengkapi skema topologi dan sebuah link yang mengarah ke penjelasan lebih detail.
Tips: Info tambahan mengenai jenis cluster database dapat dilihat dengan mengarahkan kursor ke skema yang sesuai:
3. Pengaturan lebih lanjut dapat dikonfigurasikan sama seperti yang ada pada environment lainnya.
Catatan: Setelah dikonfigurasi, fitur auto-clustering tidak dapat dinonaktifkan dari topology wizard.
4. Jika diperlukan, kamu bisa melacak aktifitas konfigurasi cluster dari platform console:
https://app.{platformDomain}/console
Sebagai contoh, kamu bisa menggunakan informasi ini untuk debugging saat membuat packaged solutions dengan Cloud Scripting, yang memanfaatkan fitur auto-clustering.
Mengatur Klasterisasi Otomatis dengan Cloud Scripting
Untuk melakukan pengaturan klasterisasi otomatis di Dewacloud, kamu dapat menggunakan property cluster baru. Contohnya:
1. Mengaktifkan atau menonaktifkan auto-clustering pada layer yang spesifik.
2. Parameter tambahan untuk auto-clustering tersedia dengan cara berikut (misalnya diminta untuk memilih skema cluster database).
3. Jika diperlukan, langkah-langkah klasterisasi manifest JPS default dapat diganti sesuai dengan yang diinginkan.
4. Sesuai dengan persayaratan cluster tertentu, dibutuhkan beberapa batasan topology (contoh jumlah minimum/maksimum node, scaling mode, dsb). Ini diimplementasikan melalui validation property.
Dengan demikian, parameter berikut dapat dispesifikasikan untuk semua package JPS misalnya pada contoh YAML di bawah ini:
Selesai! Sekarang, kamu dapat dengan mudah menggunakan fitur klasterisasi otomatis di Dewacloud serta menikmati semua manfaat dari implementasinya.