Cracking: Pengertian, Dampak dan Cara Menghindarinya

Cracking: Pengertian, Dampak dan Cara Menghindarinya

Cracking adalah salah satu bentuk kejahatan siber yang paling berbahaya dan dapat menyebabkan kerugian besar, baik dalam bentuk finansial atau non-finansial. Mengingat sebagian besar informasi kita saat ini sudah tersimpan di berbagai website dan aplikasi, ada baiknya jika kamu membentengi diri kamu dari kemungkinan serangan cracking.

Di artikel ini, Dewaweb akan berbagi informasi tentang apa itu cracking, jenis-jenis, dan cara mencegahnya. Yuk, langsung saja kita bahas.

Baca Juga: 10 Kasus Serangan Hacker yang Pernah Terjadi di Indonesia

Apa itu Cracking?

Cracking adalah percobaan untuk memasuki sistem komputer secara paksa dengan tujuan untuk mencuri, merusak, atau melihat data secara ilegal.

Secara definisi, hacking adalah proses penggunaan teknologi untuk menyelesaikan masalah dan melampaui hambatan. Orang yang melakukannya disebut hacker.

Namun ketika seorang hacker melakukan peretasan terhadap sebuah sistem keamanan, maka aktivitas tersebut disebut dengan security hacking atau peretasan keamanan.

Cracking adalah ketika seseorang melakukan security hacking dengan tujuan kriminal atau jahat — dan seseorang yang menjalankan cracking disebut dengan cracker.

Baca Juga: Pengertian Keylogger, Cara Kerja, Jenis dan Cara Menghindarinya

Perbedaan Cracking dan Hacking

Cracking vs Hacking

Masyarakat umum seringkali menyebut aktivitas peretasan sistem keamanan komputer atau software sebagai hacking. Namun faktanya, cracking dan hacking adalah dua hal yang serupa, namun tak sama.

Cracking adalah segala bentuk aktivitas ‘hacking‘ yang menyentuh ranah ilegal dan menjurus ke kriminalisme.

Dengan kata lain, cracking terjadi ketika seseorang melakukan aktivitas peretasan sistem keaemanan dengan tujuan jahat yang sifatnya ilegal. Sedangkan hacking adalah praktik peretasan yang pada umumnya digunakan untuk menemukan celah dalam sistem keamanan komputer yang perlu diperbaiki.

 

Jenis-jenis cracking

Cracking adalah sebuah tindak kriminal siber yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuan yang berbeda, tentunya cracker menggunakan metode yang berbeda juga.

Ini dia beberapa jenis cracking yang paling terjadi:

1. Password cracking

Password cracking adalah percobaan untuk memperoleh kata sandi seseorang dari data yang tersimpan dalam website, aplikasi, atau database lain. Saat ini, sebagian besar aplikasi dan website telah menggunakan hashing untuk mengenkripsi password penggunanya.

Password cracking dilakukan dengan cara memperoleh hash dari website dan menemukan algoritma yang digunakan untuk mengenkripsi password penggunanya. Ada tiga metode password cracking yang sering digunakan oleh para peretas:

  • Brute force cracking: Metode cracking dengan memasukkan perpaduan karakter secara acak hingga menemukan kata sandi yang tepat.
  • Dictionary cracking: Metode cracking yang menggunakan kata-kata dari kamus untuk menebak kata sandi.
  • Rainbow table cracking: Menggunakan rainbow table untuk menemukan algoritma enkripsi yang digunakan oleh website.
Agar kata sandi kamu lebih sulit untuk diretas, hindari penggunaan kata-kata umum. Selain itu, gunakan juga simbol, angka, dan variasi huruf kapital.

Baca juga: Tips untuk Meningkatkan Keamanan Website WordPress

2. Software cracking

Software cracking adalah proses peretasan untuk mematikan atau menghilangkan fitur-fitur yang ada di dalamnya. Pada umumnya, software cracking ditargetkan terhadap program berbayar agar dapat digunakan secara gratis.

Software cracking dapat dilakukan dengan tiga metode berbeda:

  • Keygen: Menggunakan key generator untuk menemukan serial number yang akan membuat software bisa digunakan tanpa membeli serial number yang valid.
  • Patch: Menggunakan beberapa baris kode untuk mengubah susunan asli kode software. Cracker dapat menggunakan patch untuk menghilangkan dan menonaktifkan fitur-fitur dalam software, termasuk fitur yang mengharuskan pengguna untuk membeli sebelum menggunakan.
  • Loader: Menggunakan aplikasi untuk menonaktifkan fitur keamanan dan proteksi software saat dijalankan. Pada umumnya, loader digunakan untuk mengaktifkan cheat pada game online dan menonaktifkan fitur copy protection pada software berbayar.

3. Network cracking

Network cracking adalah peretasan sistem keamanan sebuah jaringan lokal (Local Area Network atau LAN) dengan tujuan mendapatkan akses ke perangkat yang ada di dalamnya.

Proses peretasan jaringan berkabel mengharuskan cracker untuk menghubungkan perangkatnya secara langsung ke dalam jaringan. Namun peretasan jaringan nirkabel (Wi-Fi) dapat dilakukan ketika cracker berada di sekitar area sinyal jaringan.

Target network cracking biasanya adalah jaringan publik tanpa password. Pada jaringan yang tidak memiliki fitur keamanan, cracker hanya perlu menggunakan sniffer untuk mengintersepsi transfer data yang terjadi di dalam jaringan.

Berbagai Tujuan Jahat Cracking

Seperti yang sudah dibahas di atas, cracking adalah sebuah tindak kriminal siber dengan berbagai tujuan.

Mulai dari pencurian data hingga penanaman malware, cracker memiliki berbagai tujuan untuk meretas sistem keamanan software atau komputer. Berikut ini adalah beberapa tujuan cracking yang paling sering ditemukan:

1. Pencurian data

cracking adalah ancaman serius - meme

Ketika seorang cracker memasuki server milik sebuah website atau perusahaan, ia akan mendapat akses ke berbagai macam data. Mulai dari informasi pengguna hingga laporan sensitif perusahaan.

Cracker kemudian dapat menjual data tersebut melalui dark web atau jalur bawah tanah ke pihak lain seperti kompetitor perusahaan, pelaku phishing, atau pencurian identitas.

2. Mata-mata perusahaan

Ketika cracker mengakses sistem perusahaan, maka ia akan dapat melihat berbagai macam rahasia perusahaan. Hal ini lazim dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang ingin berkompetisi dengan cara yang kotor.

3. Manipulasi data

Cracker juga dapat mengubah data yang ada dalam sebuah server untuk menciptakan kerusakan. Contohnya, cracker yang berhasil memasuki sistem perbankan dapat mengubah data saldo rekening.

4. Merusak data

Tujuan lain cracking adalah merusak data yang tersimpan di dalam server untuk menyebabkan kerugian ke pihak perusahaan atau website. Hilangnya data ini tentunya dapat merugikan mereka dalam berbagai bidang.

5. Menyebar Malware

Setelah berhasil memasuki sebuah sistem, cracker dapat menanamkan malware di dalamnya. Bentuk malware ini dapat bervariasi mulai dari spyware untuk mencatat aktivitas user hingga ransomware yang mengunci seluruh file hingga pengguna membayar sejumlah uang tebusan kepada cracker.

Cara Melindungi Diri dari Cybercrime Cracking

menghindari cracking - meme

Itu dia tadi penjelasan apa itu cracking dan berbagai macam jenis serta tujuannya. Sekarang, saatnya kamu belajar tentang cara melindungi perangkat dan jaringan kamu dari serangan cracking.

Baca Juga: 10 Antivirus Terbaik Ampuh Atasi Malware di Laptop Windows & MacOS

1. Gunakan password unik untuk setiap website

Pastikan kamu menggunakan password yang unik dan sulit digunakan untuk setiap akunmu. Jadi, ketika cracker berhasil meretas salah satu password akunmu, mereka tidak akan dapat mengakses akun lain.

Kamu dapat menggunakan password generator untuk membuat kata sandi yang aman dan sulit untuk diretas. Aplikasi password manager biasanya menawarkan fitur password generator dan auto-fill password untuk berbagai akun, jadi kamu tak perlu mengingat seluruh kata sandimu.

Baca juga: 8 Aplikasi Password Manager untuk Menyimpan Sandi dengan Praktis

2. Hindari jaringan Wi-Fi publik

Jaringan publik umum yang tersedia di restoran, kafe, atau fasilitas umum lainnya biasanya tidak memiliki fitur keamanan yang baik. Jika kamu harus menggunakan jaringan publik, pastikan kamu tidak melakukan transaksi finansial atau kegiatan lainnya yang berkaitan dengan informasi positif.

3. Gunakan VPN

Menggunakan VPN merupakan salah satu cara untuk mengenkripsi koneksi kamu. Jadi, kamu akan mendapatkan lapisan perlindungan ekstra dari cracker yang mengincar perangkat atau jaringanmu.

Selain itu, VPN juga berfungsi untuk melindungi informasi pribadi kamu dari website dan aplikasi yang kamu gunakan.

Baca juga: Apa itu VPN? Ini Dia Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangannya

4. Ubah informasi login router

Pengguna Wi-Fi rumahan yang kurang melek teknologi umumnya tidak mengubah informasi login router jaringan mereka. Penjahat siber biasanya memiliki pengetahuan lebih tentang informasi login router bawaan perusahaan.

Artinya, mereka dapat dengan mudah memasuki jaringan yang menggunakan informasi login default tersebut.

Pada umumnya, kamu dapat mengakses login router melalui 162.198.1.1 apabila perangkatmu terhubung ke jaringan yang sama. Namun alamat tersebut dapat berbeda-beda tergantung masing-masing penyedia layanan internet.

Baca juga: Panduan Lengkap Mengubah Password WiFi untuk Semua Provider

5. Jangan klik iklan di internet

Iklan internet seringkali menjadi kedok untuk serangan siber, terlebih lagi iklan yang muncul pada situs ilegal. Jika kamu meng-klik iklan yang mengandung malware, maka perangkat kamu akan memiliki risiko lebih besar untuk menjadi sasaran cracker.

6. Kunjungi situs dengan HTTPS

HTTPS pada sebuah situs web mengindikasikan bahwa proses transfer data pada website tersebut telah memiliki enkripsi. Proses enkripsi ini biasanya dicapai dengan memasang sertifikat SSL/TLS pada hosting situs tersebut. Biasanya situs dengan HTTPS ditandai dengan ikon gembok yang ada di samping URL.

Baca juga: Apa itu SSL Certificate? Panduan Lengkap SSL/TLS Terlengkap 2021

Mulai Lindungi Website dan Jaringanmu dari Cracking

Cracking adalah sebuah tindak kriminal siber berbahaya yang sangat merugikan korban, baik secara finansial atau non-finansial. Jika kamu memiliki website untuk bisnis atau toko online, memiliki enkripsi SSL/TLS adalah sebuah kewajiban.

Beli Sertifikat SSL Murah & Terpercaya

Selain SSL yang berkualitas, pastikan kamu perlu menggunakan penyedia web hosting terbaik yang dapat melindungi datamu dari serangan cracker. Dewaweb adalah satu-satunya web hosting di Indonesia yang memiliki sertifikat keamanan ISO27001. Jadi, tak perlu khawatir mengenai keamanan data website atau toko online kamu.