Gutenberg: Editor Drag-and-Drop dari WordPress

Sejak dirilis pada akhir 2018, Gutenberg Editor milik WordPress sudah mulai melakukan berbagai perkembangan. Editor CMS yang dirilis bersamaan dengan WordPress 5.0 ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan dari Classic Editor, meski fiturnya kurang lebih sama. Lalu, apa saja fitur yang ditawarkan, kelebihan, kekurangan hingga cara instalasinya? Simak penjelasan berikut.

Apa itu Gutenberg?

Gutenberg adalah editor di WordPress yang bersifat drag-and-drop. Artinya, kamu cukup menggeser dan menaruh letak konten di halaman website sehingga kamu tak perlu menggunakan coding lagi untuk mengelola konten di website-mu, mirip seperti Elementor. Alhasil, editor konten yang satu ini lebih mudah digunakan oleh para pemula.

Meski begitu, kamu tetap dapat menggunakan kode HTML untuk mengatur tata letak kontenmu. Jadi, kamu akan semakin leluasa mengggunakan editor yang satu ini. Selain kemudahan mengatur tata letak konten, tampilan Gutenberg juga terlihat lebih modern dan simpel.

Cara Instal Gutenberg di WordPress

Di awal kemunculannya, editor WordPress yang satu ini dibuat dalam bentuk plugin. Kemudian, sejak resmi dirilis pada 16 Desember 2018, Gutenberg ditetapkan menjadi editor bawaan (default) WordPress sehingga kamu tak perlu melakukan instalasi manual.

Namun, pengguna baru yang mendapatkan Gutenberg sebagai editor bawaan tetap dapat menggunakan editor versi lama dengan mengunduh plugin Classic Editor. Jika belum paham, kamu bisa mempelajari cara instal plugin dalam artikel Cara Instal WordPress di cPanel terlebih dulu.

Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Membuat Website [Updated]

Fitur-fitur Gutenberg

Jika dibandingkan dengan WordPress Classic Editor, Gutenberg memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Sebut saja blocks yang dipisahkan berdasarkan masing-masing paragraf, lalu toolbar yang sudah tidak terletak di bagian atas kolom isi hingga tampilan yang terlihat lebih sederhana dan rapi dengan white space yang lebih luas.

Asset Blog Dewaweb

Simak penjelasan fitur yang dimiliki editor Gutenberg berikut:

  • Table block dan text column block

Mengadopsi konsep “blocks”, sekarang kamu bisa lebih mudah mengelola konten yang ada di setiap paragraf baru dengan layout yang kamu inginkan. Selain itu, kamu juga bisa mengganti bentuk paragraf yang tadinya hanya tulisan menjadi beragam konten, mulai dari quote, gambar, kalender, tabel, bahkan membagi pola tulisan menjadi dua kolom atau sekadar melampirkan tombol call-to-action (CTA).

blocks and patterns in gutenberg wordpress

  • Live HTML block

Dari fitur blocks pula, sekarang kamu bisa memasukkan kode HTML dan melihat preview langsung di block. Alhasil, kamu sudah tak perlu bolak balik mengubah halaman Visual dan Text.

  • Menambahkan Gambar

Kemudahan penambahan gambar untuk kontenmu juga lebih mudah karena kamu hanya perlu memilih Image setelah mengklik ikon “+” di sebelah kanan block dan pilih bagaimana kamu ingin mengunggah gambarmu.

Gutenberg wordpress add image

  • Cover Text Options

Saat ini, kamu juga sudah bisa mengatur warna dan ukuran font langsung dari halaman editor. Caranya pilih block yang ingin dikostumisasi, lalu klik Color Settings di sebelah kanan. Kamu juga bisa mengatur warna latar belakang block dengan lebih mudah dari Color Settings.

Asset Blog Dewaweb

  • Pullquote

Di Classic Editor, kamu hanya bisa menulis quote atau kutipan biasa. Tapi di Gutenberg, kini kamu juga bisa melampirkan kutipan resmi atau formal, lengkap dengan sumber yang tertulis di bawah kutipan. Caranya, klik ikon “+” lalu pilih atau cari “Pullquote” dan masukkan kutipanmu.

Gutenberg wordpress pullquote

  • Tombol CTA

Call-to-action (CTA) akan sangat berpengaruh untuk mengajak pembacamu melakukan tindakan yang kamu inginkan. Terlebih jika kamu menggunakan website untuk bisnis, penggunaan CTA bisa saja mengubah pengunjung website menjadi pembeli. Di Gutenberg, kamu bisa melampirkan tombol CTA dengan mengklik “+” dan pilih jenis tombol yang ingin kamu lampirkan dari pilihan berikut.

Asset Blog Dewaweb

Baca Juga: Cara Membuat Website Toko Online buat Kamu yang Masih Pemula

  • Pilihan Embed

Jika sebelumnya kamu harus melampirkan kode untuk menambahkan video dari YouTube, audio dari SoundCloud, atau sekadar tweet dari Twitter, di Gutenberg kamu hanya perlu mengklik ikon “+” lalu pilih apa yang ingin kamu tampilkan di konten atau artikelmu. Klik “Browse all” jika ingin mencari pilihan embed lain, seperti Spotify, Facebook, Instagram, dan sebagainya.

Asset Blog Dewaweb

Kelebihan Gutenberg

Setelah mencoba dan mengenal beberapa fitur Gutenberg, tentu saja kamu sudah dapat mengenali apa saja kelebihannya. Namun jika belum menyadarinya, berikut ini adalah beberapa kelebihan dari editor WordPress yang satu ini:

  • Tampilan yang lebih ringkas dan rapi serta segudang kemudahan pengelolaan konten membuat penulis atau pembuat konten website akan lebih menyukai Gutenberg.
  • Gutenberg memberi lebih banyak ruang kosong (white space) dibanding editor WordPress yang lama sehingga tidak terlihat ruwet.
  • Konsep ‘blocks‘ yang diterapkan WordPress pada editor ini membuatnya lebih mudah digunakan. Selain bisa dikostumisasi per paragraf, kamu juga bisa langsung melihat bagaimana tulisan atau kontenmu akan ditampilkan setelah dipublikasi tanpa perlu mengecek dari tombol Preview.
  • Gutenberg sudah bisa digunakan untuk mobile.
  • Lebih mudah digunakan bagi pemula.

Kekurangan Gutenberg

Meskipun Gutenberg memiliki beragam kelebihan, editor baru WordPress ini juga tidak bisa dibilang sempurna. Berikut ini adalah beberapa hal yang masih bisa diperbaiki di editor Gutenberg:

  • Memerlukan koneksi internet yang cukup memadai, karena jika tidak halaman editor Gutenberg akan lebih lelet dibanding Classic Editor.
  • Mengingat kamu perlu koneksi yang cepat untuk mengakses Gutenberg, maka editor ini kurang cocok digunakan jika website-mu digunakan sebagai media online.
  • Editor Gutenberg tidak kompatibel di beberapa tema atau plugin yang tidak terbarui alias updated.

Baca Juga: Cara Membuat Blog dan Mengapa Kamu Memerlukannya

Simpulan

Meski masih memiliki beberapa kekurangan, namun tim Gutenberg Editor di WordPress akan tetap melakukan improvisasi semaksimal mungkin. Sebab, rencananya dukungan plugin Classic Editor akan berakhir pada 31 Desember 2021. Tentu saja, kekurangan di atas diharapkan dapat diatasi sebelum Gutenberg sepenuhnya digunakan sebagai editor CMS WordPress.

Jika kamu tertarik untuk mengetahui informasi terbaru mengenai WordPress Gutenberg, kamu bisa mengaksesnya dari Updated Gutenberg (and WordPress) Roadmap. Namun, jika kamu tertarik untuk memiliki website yang aman, cepat, dan selalu bisa diandalkan, tentu saja kamu perlu mengakses halaman cloud hosting murah Dewaweb. Selamat mencoba, salam sukses online!