5 Cara Mengatasi HTTP Error 500 & Penyebab-Penyebabnya!

5 Cara Mengatasi HTTP Error 500 & Penyebab-Penyebabnya!

HTTP error 500 adalah error yang terjadi pada website dan seringkali menandakan adanya masalah internal pada server. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari kesalahan konfigurasi, script yang gagal dijalankan, hingga overload pada server. 

Karena sifatnya yang cukup umum namun minim informasi detail, error ini sering membingungkan bahkan bagi pengelola situs yang sudah berpengalaman.

Kalau tidak cepat diperbaiki, HTTP Error 500 bisa membuat orang sulit mengakses website dan bisa bikin pengunjung jadi tidak percaya. Karena itu, penting untuk tahu apa penyebabnya dan cara mengatasinya. Baca penjelasan lengkapnya di artikel ini.

Penyebab HTTP Error 500

HTTP status code 500 bisa muncul tanpa peringatan jelas, tapi sebenarnya ada beberapa hal yang bisa kamu telusuri untuk menemukan sumber masalahnya. Berikut beberapa penyebab umum HTTP error 500 yang perlu kamu ketahui.

1. Kesalahan dalam kode atau script website

Salah satu penyebab paling umum dari HTTP error 500 adalah adanya bug atau kesalahan dalam kode program website kamu. 

Misalnya, skrip PHP yang mengalami error saat dijalankan, pemanggilan fungsi yang salah, atau bahkan loop yang tidak pernah berhenti. Kesalahan semacam itu bisa menghentikan proses server dan menampilkan error 500 sebagai hasil akhirnya. 

Kalau kamu baru mengubah atau menambah fitur di website lalu muncul error ini, mungkin ada kesalahan kode yang bikin server tidak bisa menjalankan perintah dengan benar. Untuk memastikan error tersebut, kamu dapat memeriksa error log server yang memberikan informasi lebih detail.

2. Masalah pada file .htaccess

File .htaccess memiliki peran penting dalam mengatur bagaimana server menangani request tertentu pada website. Sayangnya, file ini juga sangat sensitif terhadap kesalahan. 

Misalnya, satu baris sintaks yang salah bisa menyebabkan server gagal membaca perintah dengan benar dan akhirnya menampilkan HTTP error 500.

Jika kamu baru mengedit file .htaccess dan tiba-tiba website tidak bisa diakses, kemungkinan besar masalahnya ada di sana. Coba cek kembali setiap baris perintah, pastikan tidak ada penulisan yang salah atau modul yang belum diaktifkan tapi sudah dipanggil melalui file tersebut.

3. Izin file atau folder tidak tepat

Setiap file dan folder di server memiliki izin akses tertentu yang mengatur siapa yang boleh membacanya, menulis, atau menjalankannya. Apabila izin tidak diatur dengan tepat, misalnya terlalu longgar atau terlalu ketat, server bisa memblokir akses dan menghasilkan HTTP error 500.

Misalnya, jika skrip penting tidak bisa dijalankan karena tidak memiliki izin eksekusi, server akan gagal menyelesaikan permintaan. Sebaliknya, izin yang terlalu terbuka juga bisa dianggap sebagai risiko keamanan dan dihentikan oleh sistem. 

Untuk itu, kamu perlu memastikan bahwa permission file dan folder mengikuti standar yang direkomendasikan oleh CMS atau framework yang kamu gunakan.

4. Masalah modul server atau eksternal

Web server seperti Apache atau Nginx menggunakan berbagai modul eksternal untuk menjalankan fungsinya. Jika salah satu modul ini bermasalah, baik karena crash, konflik, atau tidak kompatibel, server bisa gagal memproses permintaan dan menampilkan HTTP error 500.

Masalah ini biasanya terjadi setelah kamu menginstal plugin, ekstensi, atau melakukan update pada sistem server. Modul yang tidak cocok dengan pengaturan yang ada bisa bikin masalah. Untuk mengatasinya, coba matikan modul satu per satu sampai ketemu yang bikin error.

5. Error pada CMS

Jika kamu menggunakan CMS seperti WordPress, Joomla, atau Drupal, error 500 juga bisa disebabkan oleh masalah dari dalam sistem CMS itu sendiri. 

Misalnya, terdapat plugin yang tidak kompatibel, tema yang crash, atau update yang gagal membuat website tidak bisa diakses dan memicu error. Di WordPress misalnya, HTTP error 500 bisa muncul saat ada plugin yang bentrok atau fungsi dalam tema yang menyebabkan error fatal. 

Kalau terjadi masalah seperti ini, coba matikan semua plugin dulu, lalu nyalakan satu per satu untuk tahu mana yang bikin error. Biasanya, error di CMS bisa lebih mudah ditemukan lewat log error atau mode debug.

Baca Juga: Error 404 Not Found: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Cara Mengatasi HTTP Error 500

Saat muncul HTTP Error 500, kamu tidak perlu panik. Error ini cukup umum dan bisa diperbaiki kalau tahu caranya. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu coba untuk mengatasinya.

1. Cek log error server

Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah mengecek error log server. Log ini berisi catatan kesalahan yang terjadi saat server memproses permintaan, termasuk kapan error terjadi dan bagian mana dari website yang menyebabkannya. Informasi ini sangat membantu untuk mengetahui sumber masalah dengan lebih spesifik.

Kamu dapat mengakses error log pada cPanel di menu “Errors” atau “Logs” atau langsung melalui file system jika menggunakan VPS. Setelah mengetahui jenis error-nya, misalnya kesalahan sintaks PHP atau modul yang gagal dimuat, kamu bisa menentukan langkah perbaikan yang sesuai.

2. Periksa file .htaccess

File .htaccess berpengaruh besar terhadap cara kerja server dalam menangani request. Jika file ini salah konfigurasi, server bisa menolak permintaan dan memunculkan HTTP error 500. 

Untuk memastikannya, kamu bisa coba mengganti nama file .htaccess sementara (misalnya menjadi .htaccess_old) lalu reload website. Jika setelah file itu di-nonaktifkan website kembali normal, berarti masalahnya memang ada di sana. 

Selanjutnya kamu bisa membuat ulang file .htaccess melalui dashboard CMS (seperti WordPress) atau menyalin isi dari file cadangan yang sebelumnya berfungsi dengan baik.

3. Mengatur izin file dan folder

Izin akses file dan folder (file permissions) yang tidak sesuai juga bisa memicu HTTP error 500. Server memiliki aturan ketat soal siapa yang boleh membaca, menulis, atau menjalankan file tertentu, dan kesalahan pengaturan ini bisa membuat server memblokir akses ke file penting.

Kamu dapat mengatur ulang izin ini dengan menggunakan FTP client seperti FileZilla. Biasanya, folder disarankan memiliki izin 755 dan file 644. Jangan atur izin menjadi 777 karena terlalu terbuka dan bisa membahayakan keamanan website kamu.

4. Nonaktifkan plugin

Jika kamu menggunakan CMS seperti WordPress, plugin  yang bermasalah atau tidak kompatibel juga bisa menjadi penyebabnya. Untuk memastikannya, kamu bisa mencoba menonaktifkan semua plugin terlebih dahulu, lalu periksa apakah website bisa kembali diakses.

Jika error hilang, aktifkan plugin satu per satu untuk mengetahui mana yang jadi penyebabnya. Cara ini efektif untuk mengisolasi masalah tanpa harus mengubah file inti website kamu. 

5. Hubungi penyedia hosting

Apabila semua langkah sudah kamu coba dan error tetap muncul, ada kemungkinan masalahnya ada di sisi server yang tidak bisa kamu akses langsung. Dalam kasus seperti ini, kamu sebaiknya segera menghubungi penyedia layanan hosting yang kamu gunakan.

Tim support hosting biasanya bisa membantu mengecek log lebih dalam, me-restart layanan tertentu, atau memberi tahu jika ada masalah sistem yang lebih luas. Dengan menjelaskan langkah-langkah yang sudah kamu lakukan, proses penanganan juga bisa jadi lebih cepat dan efisien.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Error 429 Too Many Request

Sudah Tahu Bagaimana Cara Mengatasi HTTP Error 500?

HTTP error 500 adalah tanda bahwa ada masalah di sisi server yang menghambat akses ke website kamu. Error ini bisa muncul karena berbagai hal, mulai dari kesalahan kode, konfigurasi file .htaccess, hingga izin file yang tidak tepat. 

Tapi tenang, error ini tetap bisa kamu atasi dengan langkah-langkah seperti memeriksa log server, memperbaiki konfigurasi, atau menyesuaikan plugin pada CMS yang kamu pakai.

Untuk kamu yang baru mau mulai membangun website, penting juga untuk memilih layanan hosting yang andal agar bisa meminimalkan risiko error seperti ini. Dewaweb tidak hanya menyediakan layanan hosting yang cepat dan aman, tapi juga didukung oleh tim support teknis yang siap membantu kamu saat menghadapi kendala seperti HTTP Error 500. 

Jadi, untuk kamu yang ingin mulai punya website profesional tanpa ribet, yuk mulai dengan Dewaweb!