Kenalan dengan Java yang Bisa Dimanfaatkan untuk Back End

Kenalan dengan Java yang Bisa Dimanfaatkan untuk Back End

Dalam app development, Java adalah bahasa pemrograman populer yang sering dipakai oleh para pengembang. Bahasa ini terkenal karena memiliki fleksibilitas tinggi dan bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan back end aplikasi, baik desktop, mobile, maupun web app.

Lantas, apa itu Java dan cara kerjanya? Bagi kamu yang ingin mengenal Java lebih jauh, di artikel ini Dewaweb telah merangkum informasinya lengkap beserta komponen dan contoh framework-nya. Simak ulasannya sampai selesai, ya!

Apa itu Java?

Bahasa pemrograman Java adalah bahasa untuk pengkodean aplikasi dan website terutama di bagian back end-nya. Bahasa ini bersifat multiplatform serta berorientasi pada objek dan jaringan tanpa perlu menyesuaikan platformnya.

Java memiliki sintaksis pemrograman level tinggi yang berfungsi untuk mengkompilasi kode dengan Java Virtual Machine (JVM) menjadi bytescode. Hal ini membuat program dapat dijalankan di berbagai platform seperti Android, Windows, Linux, dan sebagainya.

Terdapat lebih dari 12 juta user di seluruh dunia yang memanfaatkan bahasa ini untuk mengembangkan aplikasi desktop, mobile, dan website. Di antaranya adalah Spotify, Uber, Paypal, Microsoft, Yahoo!, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Kotlin vs Java: Mana yang Lebih Baik untuk Aplikasi Android?

Sejarah Java

Sejarah Java berawal dari project bernama ‘The Green Project’ pada tahun 1991 oleh perusahaan software Amerika, yakni Sun Microsystem. Beberapa nama besar seperti Mike Sheridan, Patrick Naughton, Bill Joy, dan James Gosling adalah penggerak dalam project tersebut.

The Green Project mulanya bertujuan untuk membuat peralatan pintar. Namun, project yang menggunakan bahasa C dan C++ tersebut dianggap kurang memuaskan. Sehingga Para penggerak proyek memutuskan untuk menciptakan bahasa pemrograman baru.

Salah satu pemotor, James Gosling, akhirnya berhasil membuat bahasa pemrograman baru bernama Oak yang lebih canggih setelah 1,5 tahun proyek berjalan.

Sayangnya, nama tersebut sudah digunakan oleh perusahaan Oak Technology, sehingga James Gosling harus mengganti namanya. Pada tahun 1995, nama bahasa ini diganti menjadi Java yang terinspirasi dari kopi Jawa.

Untuk lebih jelasnya, simak tabel timeline perjalanan Java di bawah ini.

Tahun Versi Perkembangan
1991 – 1994 Awal kemunculan Oak
1995 Oak bertransformasi menjadi Java
1996 Java Kit 1.0 Operating System (OS) Java mulai diluncurkan
1997 – 2000 Java Kit 1.1, Java Kit 1.2, dan Java Kit 1.3 Pembentukan komunitas JCP (Java Community Process) untuk mekanisme development dari pihak luar
2001 – 2004 J2SE 1.4 – J2SE 5.0 Website resmi Java dirilis untuk penggunaan publik
2005 10 tahun pasca kemunculan Java dan sudah dipercaya oleh hampir 5 juta pengembang di seluruh dunia
2006 – 2008 Java SE 6 Java tersedia dalam versi open source sekaligus meluncurkan JVM
2009 – 2011 Java SE 7 Sun Microsystem diakuisisi oleh Oracle dan meluncurkan Java Magazine
2012 – 2014 Java SE 8 Java 8 hadir dengan dukungan 8 bahasa berbeda
2015 Java telah dijalankan di 13 miliar perangkat yang membuatnya menjadi platform bahasa pemrograman terpopuler di dunia
2016 Java Magazine diikuti oleh 250 ribu user
2017 Java SE 9 Terdapat lebih dari 38 juta JVM yang aktif digunakan
2018 Java SE 10 Penambahan fitur baru yang salah satunya adalah HTTP Client untuk pengembangan website
2019 – 2020 Java SE 11 -15 Java menjadi basis platform bahasa pemrograman untuk aplikasi mobile

Baca Juga: Virtual Machine: Definisi, Jenis & Software Virtual Machine Terbaik

Cara Kerja Java

Sama halnya dengan cara kerja programming language lain, Java adalah bahasa pemrograman yang menjembatani komunikasi antara manusia dan perangkat komputer.

Untuk menggunakan Java, kamu dapat menulis kode di program text editor seperti Notepad (Windows) atau TextEdit (MacOS). Setelah kode selesai ditulis, kamu dapat menyimpannya ke dalam format .java.

Selanjutnya, kamu perlu menerjemahkan kode program menggunakan kompilator seperti Java Compiler. Kompilator ini bertugas untuk menerjemahkan kode menjadi file bernama Java-Bytescode dan berekstensi .class.

Nah, setelah berhasil diterjemahkan, file berformat .class tersebut dapat dibaca dan mulai dieksekusi oleh Java Virtual Machine (JVM).

Baca Juga: 15 Text Editor Terbaik untuk Coding dan Pemrograman

Komponen dalam Java

Dalam Java, terdapat tiga komponen penting untuk menunjang kinerja program, yakni JVM, JDK, dan JRE. Berikut penjelasan masing-masing komponennya:

1. JVM (Java Virtual Machine)

Java Virtual Machine adalah komponen yang bertugas untuk mengubah bytecode menjadi kode spesifik dimana proses ini sangat penting untuk menjalankan program. Jika dianalogikan, virtual machine ini adalah jantung dari Java.

2. JDK (Java Development Kit)

Komponen selanjutnya adalah Java Development Kit atau JDK. Komponen ini berperan sebagai penyedia berbagai tools yang diperlukan untuk mengembangkan serta mengeksekusi program.

3. JRE (Java Runtime Environment)

Komponen penting yang terakhir adalah Java Runtime Environment. Komponen ini merupakan implementasi dari Java Virtual Machine yang menyediakan platform untuk mengeksekusi program Java.

Baca Juga: 10 Bahasa Pemrograman Paling Populer di Dunia

Kelebihan dan Kekurangan Java

Java menjadi programming language populer berkat fitur dan kelebihan yang ditawarkan. Fleksibilitas yang tinggi membuatnya banyak dipilih oleh developer untuk mengembangkan berbagai aplikasi. Lalu, apa kelebihan dan kekurangannya? Simak jawabannya di bawah ini.

a. Kelebihan Java

Berikut beberapa kelebihan menggunakan Java:

1. Aplikasi menjadi lebih fleksibel

Seperti yang telah Dewaweb singgung bahwa kelebihan utama bahasa Java adalah fleksibilitasnya. Java memungkinkan user untuk menjalankan program di berbagai sistem operasi atau platform tanpa perlu mengubah kode apapun.

Hal ini dapat terjadi karena Java memiliki compiler yang mampu menerjemahkan sintaksis menjadi bytescode untuk setiap platform. Misalnya, kamu membangun program di OS Windows. Kamu dapat menjalankan aplikasi tersebut di OS lain seperti Mac atau Linux.

2. Mirip dengan bahasa C++

Bahasa pemrograman Java adalah pengembangan dari C++ sehingga terdapat banyak kemiripan di antara keduanya. Jika kamu sebelumnya sudah memahami C++, maka kamu tidak akan terlalu kesulitan ketika mempelajari bahasa ini.

Kendati demikian, Java diklaim jauh lebih unggul dibandingkan C atau C++ terutama dalam segi fungsionalitas dan fleksibilitas.

3. Menulis coding lebih sederhana

Java memungkinkan user menulis coding yang lebih sederhana. Pasalnya, struktur kode bahasa ini tergolong ringkas dan mudah dipahami. Selain itu, Java juga dibekali library cukup lengkap yang berguna untuk menambahkan function secara efisien.

Baca Juga: Belajar Coding untuk Pemula

b. Kekurangan Java

Meskipun menawarkan sejumlah kelebihan, sayangnya Java juga memiliki kekurangan yang perlu kamu pertimbangkan sebelum menggunakannya. Berikut beberapa kekurangannya:

1. Memori yang diperlukan besar

Dibalik kelengkapan module-nya, program Java cenderung banyak menghabiskan memori. JVM membutuhkan data untuk kompilator, pengumpulan sampah, dan pembuatan class dimana seluruh proses tersebut memerlukan kapasitas RAM lebih besar.

Baca juga: Mengenal Pengertian ROM dan Perbedaannya dengan RAM

2. Memiliki GUI yang tidak menarik

Java banyak dimanfaatkan untuk mengembangkan back end sehingga Graphical User Interface (GUI) pada bahasa ini kurang menarik. Jika ingin membuat tampilan aplikasi atau website lebih bagus, kamu perlu memadukannya dengan bahasa lain seperti JavaScript.

3. Mudah untuk di dekompilasi

Kekurangan yang terakhir adalah mudah untuk di dekompilasi. Bagi yang belum tahu, dekompilasi adalah metode untuk mengembalikan kode program menjadi source code. Hal ini menyebabkan algoritma program mudah dilihat orang lain sehingga lebih rentan dibajak.

Untuk mengatasinya, kamu wajib meningkatkan seluruh keamanan aplikasi. Salah satu contohnya yaitu dengan menerapkan lisensi terenkripsi.

Baca Juga: Tugas dan Skill Supaya Jadi Backend Developer Profesional

Contoh Java Framework

Ada beberapa framework atau kerangka kerja yang umumnya digunakan oleh developer ketika mengembangkan aplikasi menggunakan Java. Berikut beberapa contohnya:

1. Spring

Spring adalah framework yang menyediakan wadah untuk app development yang tergolong ringan dan minim error. Framework ini mendukung pemrograman non-blocking untuk membantu pengguna mempercepat pembuatan atau penyusunan kode.

Selain itu, Spring juga dibekali segudang library pihak ketiga guna memperkaya program Java yang sedang dikembangkan dengan fitur lebih lengkap.

2. Struts

Struts adalah framework open source yang dipakai untuk mengembangkan website atau aplikasi modern. Framework ini mendukung penggunaan AJAX serta terintegrasi dengan framework lain seperti Spring untuk membuat program yang dinamis dan kaya fitur.

3. Java Server Faces (JSF)

Java Server Face atau JSF adalah framework besutan Oracle yang terintegrasi juga dengan AJAX untuk membangun aplikasi yang dinamis. Namun, framework ini menerapkan arsitektur dan desain MVC sederhana sehingga aplikasi bisa dibuat lebih cepat.

Baca Juga: 13 Rekomendasi Framework PHP Terbaik untuk Web Developer

Kesimpulan

Intinya, Java adalah bahasa pemrograman untuk development website atau aplikasi yang fleksibel dan multiplatform. Bahasa ini memiliki library yang lengkap guna mempermudah penulisan kode dan penambahan function untuk mengembangkan bagian back end.

Nah, bagi kamu yang memerlukan layanan hosting dan domain, sebaiknya gunakan layanan dari provider terpercaya seperti Dewaweb. Selain mampu mendongkrak performa, Dewaweb juga dilengkapi keamanan tingkat tinggi untuk melindungi data aplikasi dan website kesayanganmu. Yuk, coba Dewaweb sekarang!