Ada banyak jenis-jenis control panel hosting yang dapat digunakan untuk mengelola sebuah website. Di dalamnya terdapat sejumlah fitur yang bisa dimanfaatkan untuk mengelola email, database, domain, disk, bandwidth, hingga backup data.
Selain menyediakan control panel di dalam paket yang ditawarkan, penyedia web hosting Indonesia juga biasanya memberikan kesempatan bagi kamu untuk mencobanya terlebih dahulu secara gratis.
Lalu, apa saja jenis-jenis control panel hosting? Kali ini Dewaweb telah merangkum 10 control panel paling populer yang bisa kamu coba. Yuk, simak daftar rekomendasinya bawah ini.
1. cPanel
cPanel adalah panel kontrol web hosting yang yang menyediakan user interface (UI) intuitif dan mudah digunakan. Control panel ini memungkinkan pengguna mengelola website dan server untuk melakukan tugas dasar hosting seperti mengelola database, mengunggah file, membuat email, dan sebagainya.
Di kalangan pengelola dan pemilik website, cPanel sangat populer karena menawarkan segudang fitur yang memudahkan mereka dalam mengelola website dan server. Di antaranya termasuk pemantauan trafik, melakukan backup, pengaturan keamanan, dan masih banyak lagi.
Dengan kelengkapan fitur dan antarmuka sederhana, cPanel adalah salah satu opsi terbaik bagi kamu yang ingin mengelola server dan situs web secara mudah.
Baca Juga: Apa Itu cPanel? Pengertian, Fungsi, dan Kegunaan Fiturnya
2. Zpanel
ZPanel adalah control panel open-source yang biasanya dipakai untuk mengelola server hosting. Sama halnya cPanel, panel kontrol ini hadir dengan antarmuka yang intuitif serta user friendly agar pengguna dapat melakukan tugas hosting dasar secara mudah dan cepat.
ZPanel menyediakan sejumlah fitur pendukung untuk memudahkan user mengelola website dan server hosting, seperti pengaturan pengamanan dan pemantauan traffic. Selain itu, control panel ini juga dibekali plugin tambahan yang dapat dipasang untuk meningkatkan fungsionalitasnya.
3. Ajenti
Ajenti adalah jenis control panel hosting yang dapat diintegrasikan dengan control panel lain seperti cPanel dan ZPanel. Artinya, Ajenti bisa dijadikan sebagai control board tambahan untuk mempermudah pengelolaan server hosting.
Selain itu, Ajenti memungkinkan pengguna untuk mengelola server dan aplikasi berbasis web di berbagai bahasa pemrograman berbeda. Control panel open-source ini mendukung bahasa pemrograman populer seperti Python, Node JS, dan Ruby.
Di sisi server, Ajenti juga telah mendukung berbagai jenis server populer, lho! Sebut saja seperti MySQL, Nginx, dan Apache.
Baca Juga: Cara Install Ajenti Control Panel di CentOS 7
4. ISPConfig
ISPConfig adalah control panel multi bahasa yang masih bersifat open source untuk mengatur dan mengelola dua atau lebih server di dalam satu panel kontrol. Artinya, control panel ini memungkinkan pengguna mengelola berbagai jenis server hosting secara bersamaan di satu tempat saja.
Dengan ISPConfig, kamu dapat melakukan beberapa tugas hosting seperti mengelola SQL, database, FTP, virtual server, dan lain-lain. Selain itu, panel kontrol ini juga mendukung banyak penggunaan web server populer termasuk Linux, FreeBSD, dan Windows.
Baca Juga: Cara Install ISPConfig di CentOS 7
5. DTC
Domain Technologie Control atau DTC adalah panel kontrol web hosting yang menyediakan layout berbasis grafis untuk mengelola server hosting komersial. Control panel satu ini ditujukan untuk penggunaan shared server, virtual private server (VPS), dan dedicated server.
DTC umumnya digunakan sebagai admin dan menunjang layanan hosting GPL. Berbagai pekerjaan yang bisa dilakukan menggunakan DTC di antaranya termasuk membuat email, akun FTP, subdomain, dan database.
6. Plesk
Plesk merupakan salah satu contoh control panel hosting yang dapat digunakan untuk mengelola server hosting berbasis Linux dan Windows. Pengelolaan yang dimaksud meliputi email, isi website, script, database, dan masih banyak lagi.
Control panel ini hadir dengan tampilan user friendly untuk memudahkan pengguna dalam mengelola hosting yang mereka sewa. Kamu tidak akan terlalu kesulitan mempelajari panel kontrol ini meskipun baru pertama kali mencobanya.
Selain itu, Plesk juga menyediakan berbagai fitur tambahan yang tidak kalah menariknya dibandingkan cPanel dengan harga yang relatif murah. Jadi, kamu bisa memaksimalkan pengelolaan seluruh isi dan data situs web secara mudah dan terjangkau.
Baca Juga: Apa itu Plesk? Pengertian dan Perbedaannya dengan cPanel
7. CentOS Web Panel
CentOS Web Panel adalah jenis control panel hosting open source yang dirancang untuk manajemen dedicated server dan VPS. Panel kontrol ini mendukung berbagai operating system (OS) termasuk CentOS, RHEL, dan CloudLinux yang instalasinya dapat dilakukan hanya dalam beberapa klik saja.
CentOS Web Panel merupakan solusi bagi kamu yang ingin mengelola sumber daya server hosting secara efisien. Kamu tidak memerlukan console SSH setiap kali melakukan tugas tertentu. Hal ini mampu mengurangi beban server sehingga website dan aplikasi dapat bekerja dengan optimal.
Baca Juga: Cara Instalasi dan Setup PHP, Web Server CWP di VPS CentOS
8. Directadmin
Rekomendasi selanjutnya adalah Directadmin. Control panel hosting ini berfungsi untuk memudahkan pengguna mengatur dan mengelola website secara mudah dengan UI berbasis web.
DirectAdmin hadir dengan segudang fitur pendukung untuk memudahkan pengguna dalam mengelola DNS, database, backup, anti-spam, hingga dukungan akses multi-level seperti administrator dan akun reseller.
Selain itu, dengan tampilan antarmuka sederhana, Directadmin dirancang agar mudah digunakan oleh pemula sehingga kamu tidak perlu khawatir jika tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang pengaturan control panel.
9. Webmin
Webmin adalah salah satu jenis control panel hosting yang menawarkan fleksibilitas tinggi untuk sistem operasi server berbasis UNIX. Panel kontrol ini memungkinkan kamu untuk mengatur konfigurasi server sesuai dengan kebutuhan secara spesifik.
Misalnya, konfigurasi internal sistem operasi seperti disk quotas, user, layanan konfigurasi, hingga modifikasi aplikasi open source seperti MySQL, PHP, dan Apache HTTP Server.
Selain itu, Webmin juga mendukung akses ke shell dan terminal sehingga kamu dapat melakukan konfigurasi langsung melalui command line. Dengan begitu, server bisa dikonfigurasi secara rinci untuk memaksimalkan kinerjanya.
10. Virtualmin
Rekomendasi yang terakhir adalah Virtualmin. Control panel hosting yang dirancang secara eksklusif untuk platform berbasis UNIX, Linux, dan FreeBSD ini memiliki kemampuan mengelola banyak domain secara bersamaan menggunakan bahasa pemrograman PHP.
Virtualmin terintegrasi dengan Webmin sehingga sebagian besar modulnya hampir mirip dengan control panel tersebut. Sebut saja seperti modul server, usermin, MySQL, Apache, DNS, backup, dan lain sebagainya.
Meski begitu, Virtualmin memiliki modul tambahan yang dibuat khusus untuk mengelola website seperti manajemen server email, instalasi aplikasi, dan pengelolaan domain. Oleh sebab itu, control panel hosting ini terbilang lebih fleksibel daripada Webmin karena mampu mengelola keseluruhan website.
Baca Juga: 10 Fitur-Fitur cPanel yang Penting Ada di Dalam Hosting Kamu
Sudah Tahu Jenis-Jenis Control Panel Hosting?
Itulah jenis-jenis control panel hosting rekomendasi dari Dewaweb yang bisa kamu pilih untuk mengatur website. Perlu diketahui bahwa setiap jenisnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk itu, pastikan kamu memilih control panel yang tepat dan sesuai kebutuhan.
Nah, jika ingin menggunakan control panel gratis yang lebih profesional untuk website bisnis, sebaiknya gunakan hosting berkualitas dari Dewaweb. Selain menawarkan performa dan keamanan tinggi, Dewaweb juga menyediakan dukungan pelanggan 7×24 jam nonstop untuk membantu semua keperluanmu. Yuk, beli hosting Dewaweb sekarang!