7 Jenis-Jenis Control Panel Hosting, Mana yang Cocok Untukmu?

7 Jenis-Jenis Control Panel Hosting, Mana yang Cocok Untukmu?

Mengetahui jenis-jenis control panel hosting yang sesuai dengan keperluan dan skill pengguna menjadi hal yang sangat penting. Control panel hosting memang menjadi solusi terbaik untuk mengelola hosting tetapi efektivitasnya akan berkurang jika kamu tidak mampu memilih jenis yang tepat karena skill yang dibutuhkan akan berbeda.

Jika kamu pemula dan salah memilih, kamu akan sulit mengoperasikan control panel tersebut. Sebaliknya, jika kamu punya skill tingkat lanjut atau tinggi namun fitur yang disediakan control panel hosting kurang mumpuni, kamu juga akan kewalahan ketika ingin mengembangkan fitur di website-mu.

Nah, kira-kira ada berapa jenis control panel hosting? Kemudian apa masing-masing kelebihan dan kekurangannya? Manakah yang cocok untuk pemula atau tingkat lanjut? Yuk, cari semua jawabannya di sini!

1. cPanel

cPanel adalah control panel berbasis Linux yang populer karena antarmuka intuitifnya. Alat ini memiliki fitur yang cukup lengkap serta memberikan akses penuh ke seluruh pengelolaan dan administrasi hosting melalui browser. Dengan cPanel, kamu bisa mengelola database, file, email, dan sumber daya hosting lainnya dalam satu halaman dashboard.

Berdasarkan data dari BuiltWith, terdapat lebih dari 4,2 juta website telah menjadi pelanggan cPanel dan lebih dari 12 ribu di antaranya termasuk situs yang masih aktif di Indonesia. Ini membuktikan bahwa popularitas cPanel bukan diraih karena kemudahan penggunaannya saja, melainkan kualitas, keandalan, dan fitur-fitur yang ada di dalamnya.

Tampilan cPanel (tema Jupiter):

jenis jenis control panel hosting - tampilan cpanel

Kelebihan:

  • Antarmuka intuitif dan user friendly.
  • Fitur lengkap termasuk file manager, bandwidth, disk space usage, FTP accounts, database, backup, dan banyak lagi.
  • Kinerja andal dan stabil.
  • Dokumentasi dan panduan online lengkap.
  • Terdapat fitur software auto installer.

Kekurangan:

  • Beberapa provider mengenakan biaya tambahan untuk penggunaan cPanel.
  • Fitur yang terlalu banyak terkadang membuat performanya turun.

Kelengkapan fitur dan antarmuka user-friendly membuat cPanel cocok untuk pemula maupun pengguna advanced yang menginginkan efisiensi dalam pengelolaan website dan server.

Baca Juga: 7 Tutorial Cara Menggunakan cPanel untuk Pemula

2. Plesk

Jenis control panel hosting populer selanjutnya adalah Plesk. Alat ini memungkinkan kamu mengelola akun hosting dan ribuan virtual host melalui antarmuka berbasis web. Berbeda dengan cPanel, dukungan Plesk sedikit lebih unggul karena bisa dijalankan di dua sistem operasi yang berbeda, yakni Windows dan Linux.

Tampilan Plesk:

jenis jenis control panel hosting - plesk

Gambar: cloudpanel.io

Kelebihan:

  • Dukungan multi-platform untuk OS Linux dan Windows.
  • Memiliki antarmuka intuitif.
  • Dukungan multi-tenant untuk beberapa website dan aplikasi dalam satu server.
  • Dibekali fitur keamanan yang lebih kuat.

Kekurangan:

  • Harganya relatif mahal dibandingkan control panel lain.
  • Konsumsi sumber daya cukup tinggi dan dapat memengaruhi kinerja website.

Karena dukungan dan fleksibilitasnya, Plesk cocok untuk pengguna dengan tingkat keahlian yang beragam, baik pemula yang baru belajar maupun advanced yang memerlukan kontrol lebih luas.

Baca Juga: Apa itu Plesk? Pengertian dan Perbedaannya dengan cPanel

3. DirectAdmin

DirectAdmin adalah control panel yang populer berkat stabilitas dan antarmukanya yang responsif. Alat ini menyediakan fitur-fitur dasar hosting meliputi manajemen file, email, statistik, keamanan, hingga pengelolaan server. Uniknya, DirectAdmin memiliki tiga level akses yang berbeda, yakni admin, user, dan reseller.

Tampilan DirectAdmin:

tampilan control panel hosting directadmin

Gambar: cloudpanel.io

Kelebihan:

  • Harganya lebih terjangkau.
  • Konsumsi resources minim sehingga tidak memerlukan spesifikasi server yang tinggi.
  • Antarmuka sederhana dan mudah digunakan.

Kekurangan:

  • Fitur kurang lengkap dibandingkan cPanel atau Plesk.
  • Meskipun tampilannya fungsional, bagi sejumlah orang antarmuka DirectAdmin terkesan kuno

DirectAdmin mengusung tema simpel, bersih, dan ramah pengguna sehingga sangat cocok untuk pemula atau tingkat menengah yang menginginkan control panel ringan.

4. Webmin

Webmin adalah control panel hosting open-source yang menawarkan fleksibilitas tinggi untuk server OS Linux. Alat ini memungkinkan kamu mengatur berbagai komponen dengan konfigurasi yang spesifik melalui antarmuka berbasis web ataupun command line. Artinya, Webmin menawarkan kebebasan kepada pengguna dalam melakukan kustomisasi apa pun.

Tampilan Webmin:

tampilan control panel webmin

Gambar: cloudpanel.io

Kelebihan:

  • Bersifat open-source dan bisa digunakan secara gratis.
  • Memberikan kontrol penuh melalui antarmuka web.

Kekurangan:

  • Dokumentasinya sedikit dan kebanyakan sudah outdated.
  • Jarang mendapatkan pembaruan.
  • Fitur dan fungsi yang dibutuhkan oleh sebagian pengguna mungkin terbatas.

Karena fleksibilitasnya tinggi, Webmin lebih cocok untuk pengguna tingkat lanjut yang membutuhkan kontrol penuh dan memiliki pengetahuan teknis mendalam.

5. ISPConfig

ISPConfig adalah contoh control panel dengan dukungan dari beberapa sistem operasi populer, di antaranya termasuk Windows, Linux, dan FreeBSD. Dengan alat ini, kamu dapat mengatur dan mengelola dua atau lebih server secara bersamaan melalui satu tempat.

Tampilan ISPConfig:

tampilan ispconfig

Gambar: ISPConfig

Kelebihan:

  • Memiliki antarmuka intuitif dan mudah digunakan.
  • Bersifat open-source dan bisa digunakan secara gratis.
  • Fiturnya mencakup manajemen domain, database, dan email dengan pilihan konfigurasi yang beragam.
  • Komunitas pengembangnya masih aktif.

Kekurangan:

  • Dokumentasi kurang lengkap, pengguna baru mungkin mengalami kesulitan.
  • Tidak mendukung fitur manajemen keamanan dan CDN.
  • Keamanannya rentan sehingga memerlukan konfigurasi yang tepat.

ISPConfig direkomendasikan untuk pengguna dengan skill tingkat tinggi yang membutuhkan control panel dengan fitur powerful dan kinerja stabil.

6. Zpanel

Zpanel merupakan control panel open-source lain yang ditujukan untuk server Linux, FreeBSD, dan Windows. Dirancang sebagai solusi hosting yang terjangkau, Zpanel menyediakan alat dan sumber daya yang diperlukan untuk mengelola dan meng-hosting situs web secara efektif.

Zpanel menjadi pilihan yang fleksibel dan hemat biaya untuk pemula maupun bisnis kecil. Zpanel menawarkan berbagai fitur dasar seperti manajemen file, email, dan database, dan cocok untuk lingkungan server yang membutuhkan penyesuaian.

Tampilan Zpanel:

tampilan control panel zpanel

Gambar: LinuxLinks

Kelebihan:

  • Bebas biaya lisensi.
  • Mendukung lintas platform.

Kekurangan:

  • Dukungan komunitas yang terbatas.
  • Beberapa fitur mungkin kurang dibandingkan dengan panel berbayar.

7. Webuzo

Webuzo adalah control panel solusi tunggal yang dirancang untuk mengelola server virtual dan cloud. Menyediakan segudang aplikasi dari Softaculous, Webuzo memungkinkan instalasi aplikasi web dalam satu klik.

Webuzo cocok untuk pengguna individu atau bisnis kecil yang mencari kemudahan dalam pengelolaan aplikasi web. Webuzo menawarkan dukungan multi-domain dan banyak cloud-based aplikasi untuk mendukung berbagai kebutuhan pengguna.

Tampilan Webuzo:

jenis control panel hosting - webuzo

Gambar: Webuzo.com

Kelebihan:

  • Antarmuka instalasi aplikasi yang user-friendly.
  • Mendukung multi-domain.

Kekurangan:

  • Terbatas pada solusi cloud dan virtual server.

Mana Control Panel Hosting yang Cocok Untukmu?

Itulah jenis-jenis control panel hosting yang dapat kami sampaikan. Lalu, bagaimana cara memilihnya? Berikut rangkuman dan rekomendasinya dari kami:

Tingkat pemula:

  • cPanel: antarmuka ramah pengguna dan relatif mudah dipelajari bagi pemula. Ini menyediakan banyak fitur yang diperlukan untuk mengelola situs web dengan cukup intuitif.
  • Plesk: antarmuka bersih dan mudah digunakan. Ini cocok untuk pemula yang ingin mengelola situs web mereka tanpa memerlukan banyak pengalaman teknis.

Tingkat menengah:

  • DirectAdmin: antarmuka sederhana namun banyak fitur yang cocok untuk pengguna yang dengan sedikit pengalaman teknis. DirectAdmin juga bisa digunakan oleh pengguna dengan skill teknis lebih tinggi.

Tingkat lanjut (advanced):

  • Webmin: memberikan akses langsung ke konfigurasi server Linux. Ini lebih cocok untuk pengguna advanced karena memberikan kontrol penuh atas konfigurasi server sehingga bebas mengelola server.
  • ISPConfig: juga cocok untuk pengguna dengan tingkat skill teknis tingkat tinggi. ISPConfig menyediakan sejumlah fitur yang kuat untuk manajemen dua server atau lebih sekaligus.
  • Zpanel: cocok untuk pengguna tingkat lanjut yang membutuhkan konfigurasi tinggi.
  • Webuzo: disarankan untuk lingkungan cloud dan virtual server.

Semua control panel yang dijelaskan di atas memiliki fitur dan keunggulan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan tingkat pengalaman dan kebutuhan teknismu dalam menentukan pilihan. Jadi, control panel hosting mana yang cocok untukmu?