Mengetahui 6 Jenis-Jenis DHCP Server, Fungsi, & Contohnya

Mengetahui 6 Jenis-Jenis DHCP Server, Fungsi, & Contohnya

Ada beberapa jenis-jenis DHCP server yang umum seperti DHCP Server Local, DHCP Server Berbasis Cloud, dan juga DHCP Relay. Selain itu, ada lagi berbagai jenis lain dengan peruntukan berbeda-beda.

Memahami jenis-jenis DHCP server yang ada sangat penting bagi pengelolaan jaringan. Kebutuhan jaringan akan dapat terpenuhi secara optimal dengan memilih jenis DHCP server yang tepat sesuai karakteristik yang diinginkan.

Jenis DHCP server memiliki ragam yang perlu dipahami secara detail. Pada artikel ini, kamu akan mendapatkan ulasan mendalam tentang berbagai jenis DHCP server. Selamat membaca.

1. DHCP Server Local/On-Premise

DHCP Server Local atau On-Premise ditempatkan secara fisik di fasilitas pengguna dan digunakan untuk mengelola alokasi alamat IP di jaringan lokal. Server ini cocok untuk organisasi yang mengutamakan keamanan data dan ingin mengendalikan sepenuhnya pengaturan jaringan internal mereka.

Pengelolaan konfigurasi seperti durasi lease, alamat yang tersedia, dan berbagai opsi lain dapat dilakukan langsung pada perangkat tanpa keterlibatan pihak ketiga. Meskipun menawarkan kontrol penuh, jenis ini memerlukan investasi awal yang lebih besar untuk perangkat keras dan pemeliharaan.

2. DHCP Server Berbasis Cloud

Berbeda dengan jenis lokal, server berbasis cloud menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas dari infrastruktur jaringan berbasis cloud. Layanan ini biasanya dikelola oleh penyedia layanan cloud, sehingga pengguna tidak perlu memelihara perangkat keras dan perangkat lunaknya.

Cloud-based DHCP memungkinkan organisasi untuk menambahkan atau mengurangi sumber daya sesuai kebutuhan tanpa mempengaruhi operasional sehari-hari. Fleksibilitas ini sangat berguna bagi perusahaan yang berkembang pesat atau memiliki beberapa lokasi geografis.

3. DHCP Relay

DHCP Relay digunakan di jaringan yang tersegmentasi, di mana ada lebih dari satu subnet yang perlu menyampaikan permintaan alamat IP ke server DHCP. Ketika sebuah perangkat dalam subnet berbeda mencoba untuk mendapatkan alamat IP, DHCP Relay akan meneruskan permintaan tersebut ke server DHCP yang ditentukan.

Ini memungkinkan penggunaan satu server DHCP untuk melayani beberapa subnet, menghemat sumber daya dan menyederhanakan manajemen alamat IP. Solusi ini efisien untuk organisasi dengan jaringan kompleks yang terbagi menjadi beberapa segmen.

4. DHCP Server Terintegrasi

Server jenis ini biasanya ditemukan dalam perangkat jaringan seperti router atau modem, di mana fungsionalitas DHCP diintegrasikan dengan komponen perangkat keras utama. Hal ini memudahkan pengguna rumahan atau bisnis kecil untuk mengelola jaringan tanpa memerlukan pengetahuan teknis mendalam.

Ketika sebuah perangkat terhubung ke jaringan, router atau modem dapat secara otomatis memberikan alamat IP dan konfigurasi jaringan lain. Penggunaan teknologi ini memungkinkan penghematan biaya dan penyiapan jaringan yang mudah untuk pengguna tanpa pengalaman teknis.

5. DHCP Failover

DHCP Failover hadir untuk menghindari kegagalan server yang mengakibatkan gangguan layanan. DHCP Failover diterapkan dengan menciptakan redundansi antara dua server DHCP.

Sistem ini memastikan ketersediaan terus-menerus dengan cara berbagi beban kerja, di mana jika satu server gagal, server cadangan dapat meneruskan layanan tanpa kendala.

Mekanisme failover dapat mengurangi risiko downtime dan meningkatkan keandalan jaringan. DHCP Failover sangat cocok untuk organisasi yang tidak ingin menerima gangguan layanan.

6. DHCPv6 Server

Adanya peningkatan kebutuhan alamat IP akibat migrasi dari IPv4 ke IPv6, membuat DHCPv6 Server memberikan dukungan untuk alokasi alamat dalam protokol IPv6. Server ini menyediakan berbagai pengaturan konfigurasi untuk perangkat yang memerlukan alamat IP dalam jaringan berbasis IPv6, seperti memperpanjang ruang alamat dan mendukung lebih banyak perangkat.

Proses kerjanya mirip dengan DHCPv4, namun dengan kemampuan menangani lebih banyak perangkat dan penyesuaian untuk protokol terbaru, menjadikannya pilihan untuk jaringan modern yang berkembang.

Sebagai informasi, DHCPv4 sendiri bukan merupakan jenis terpisah dari DHCP server tetapi lebih mengacu pada versi protokol DHCP yang digunakan untuk menangani jaringan berbasis IPv4. Jadi, DHCPv4 tidak digolongkan sebagai jenis server DHCP melainkan sebagai protokol yang dijalankan oleh server tersebut.

Sudah Tahu Semua Jenis DHCP Server?

Itulah jenis-jenis DHCP server yang penting untuk kamu ketahui. Tiap jenis memiliki fungsi berbeda, salah satu di antaranya adalah DHCPv6 Server yang mendukung protokol IPv6. Semua jenis yang telah dibahas menunjukkan keuntungan masing-masing sesuai tujuan penggunaan.

Sebagian besar digunakan untuk tujuan pengelolaan dan optimalisasi jaringan, seperti DHCP Relay dan DHCP Failover. Semuanya bertujuan untuk mempermudah administrasi IP dalam suatu jaringan. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu!