Startup adalah perusahaan yang baru berkembang, biasanya berukuran kecil dan awalnya didanai serta dioperasikan oleh para pendirinya atau satu individu. Perusahaan startup menawarkan produk atau layanan yang tidak ditawarkan pihak lain. Namun, dengan menjamurnya startup di Indonesia, banyak juga ditemukan startup yang gagal. Lantas, apa saja penyebabnya?
Startup diyakini mengubah wajah bisnis dan teknologi masa kini. Meski ada beberapa cerita tentang kesuksesan startup yang menginspirasi, tak jarang juga startup yang terjun bebas dan gulung tikar. Penyebab kenapa startup gagal sebenarnya tergantung banyak faktor. Para pengusaha adalah manusia biasa yang mencoba memulai bisnis dan memberikan dampak pada industri teknologi. Ide yang terlihat menjanjikan saat ini mungkin tidak lagi menguntungkan ketika disodorkan ke publik.
Simak apa saja penyebab startup gagal berikut ini ya!
Baca Juga: Startup Bubble Burst: Penjelasan, Penyebab dan Dampaknya
Ada berbagai penyebab startup gagal yang harus diwaspadai. Berikut beberapa di antaranya:
1. Masalah pada Pasar
Satu alasan besar kenapa perusahaan startup gagal adalah mereka memiliki pasar yang kecil atau tidak ada pasar sama sekali untuk produk yang mereka bangun. Berikut beberapa gejala umumnya:
- Tidak ada nilai proposisi yang cukup baik atau event yang bagus, yang bisa membuat pembeli berkomitmen pada pembelian. Untuk mendapat pesanan di kondisi saat ini, kamu harus menemukan pembeli yang memiliki ketertarikan atau sangat membutuhkan produk yang ditawarkan.
- Waktu pemasaran yang salah. Kamu bisa jadi yang terdepan dalam beberapa tahun ini tapi konsumen tidak siap untuk solusi khusus yang kamu tawarkan pada tahap ini.
- Ukuran pasar dari orang yang memiliki kebutuhan untuk produk dan memiliki uang tidak cukup besar.
2. Kegagalan Model Bisnis
Salah-satu penyebab umum kegagalan startup adalah wirausahawan terlalu optimistik tentang betapa mudahnya memperoleh pelanggan. Mereka berasumsi karena mereka akan membangun website, produk, atau layanan yang menarik, maka pelanggan akan datang berbondong-bondong.
Itu mungkin terjadi pada beberapa pelanggan pertama, tapi setelah itu mejadi tugas yang berat untuk menarik dan memenangkan pelanggan. Dan pada banyak kasus, harga untuk memperoleh pelanggan sebenarnya lebih tinggi dibanding nilai dari pelanggan itu sendiri.
3. Esensi dari Model Bisnis
Cara sederhana untuk fokus pada masalah di model bisnis kamu adalah melihat dua pertanyaan ini:
- Bisakah kamu menemukan cara yang terukur untuk memperoleh pelanggan?
- Kemudian apakah kamu bisa memonetisasi pelanggan tersebut pada tingkat yang lebih tinggi dibanding harga akuisisinya?
Baca Juga: 10 Cara Membuat Proposal Usaha yang Dapat Menarik Investor
4. Tim Manajemen yang Tidak Solid
Masalah umum yang menyebabkan kenapa startup gagal adalah tim manajemen yang lemah. Tim manajemen yang bagus akan cukup cerdas untuk menghindari alasan di atas. Tim manajemen yang lemah membuat kesalahan di banyak area:
- Mereka sering kali lemah pada strategi, membangun produk yang tidak ada pembelinya karena mereka gagal bekerja untuk memvalidasi ide sebelum dan selama proses pengembangan.
- Mereka biasanya tidak bagus pada tahap eksekusi, yang dapat memicu masalah dengan produk yang tidak dibangun dengan baik atau tepat waktu, dan menuju eksekusi pasar yang buruk implementasinya.
- Mereka akan membangun tim yang lemah di bawah mereka. Ada pepatah mengatakan: pemain A mempekerjakan pekerja A, dan pemain B hanya bisa mempekerjakan pemain C, karena pemain B tidak ingin bekerja untuk pemain B yang lain. Jadi perusahaan akan berakhir dengan eksekusi yang lemah dan buruk.
5. Kekurangan Dana
Alasan kenapa startup gagal selanjutnya adalah karena kehabisan dana. Pada tahap awal, pengeluaran perusahaan startup cenderung melebihi pendapatan karena mereka bekerja mengembangkan, menguji, dan memasarkan ide mereka. Dengan begitu, mereka sangat membutuhkan pendanaan. Startup bisa didanai oleh pinjaman bisnis kecil tradisional dari bank atau satuan kredit, pinjaman yang disponsori pemerintah, atau dana dari organisasi non profit, dan pemerintah pusat. Teman dan keluarga juga bisa memberikan pinjaman.
Tugas utama CEO adalah memahami berapa banyak uang yang tersisa baik untuk operasional perusahaan demi keberhasilan keuangan atau untuk aliran uang yang positif.
Kesalahan yang sering terjadi dan memicu perusahaan kehabisan uang adalah manajemen gagal masuk ke tahap perkembangan berikutnya, sebelum uang habis. Meski masih memungkinkan untuk berulang kali memperoleh uang, tapi valuasinya akan menjadi lebih rendah.
Baca Juga: Business Model dan Value Proposition Canvas untuk Startup
6. Akselerasi Pedal yang Tidak Tepat
Salah-satu tugas paling penting CEO adalah mengetahui bagaimana mengatur pedal akselerator.
Di tahap awal bisnis, ketika produk masih dikembangkan dan model bisnis diperhalus, pedal perlu diatur sangat ringan untuk menghasilkan uang. Tidak perlu mempekerjakan banyak staf marketing dan sales bila perusahaan masih di posisi penyelesaian produk hingga titik dimana produk benar-benar memenuhi kebutuhan pasar.
Ini kesalahan yang sangat umum yang hanya akan menghasilkan frustasi dan kegagalan startup.
Tapi pada sisi lain, ada waktu dimana akhirnya menjadi jelas bahwa model bisnis telah terbukti, dan waktunya pedal akselerator di tekan lebih keras. Sekeras sumber modal yang tersedia dan ada di perusahaan. Bagi orang yang pertama kali menjadi CEO, bukan hal mudah mengetahui bagaimana bereaksi ketika mereka mencapai titik ini.
7. Mempekerjakan Orang yang Dikenal, Bukan Orang yang Kompeten
Banyak perusahaan startup yang merupakan bisnis kecil. Bisa dipahami bila pemiliknya memilih orang-orang dengan kedekatan keluarga. Dan ia melakukan ini dengan mempekerjakan orang yang direferensikan kepadanya oleh teman dekat, kerabat, atau anggota keluarga lain.
Bagi kebanyakan orang, alasan di balik ini adalah karena mereka ingin orang yang bisa dipercaya, orang yang tidak mencuri dari perusahaan. Sayangnya, keputusan ini berakhir sebagai kekeliruan. Sebagai startup, kamu harus mempekerjakan orang yang sangat kompeten.
Baca Juga: Panduan Memulai Bisnis Online bagi Pemula
8. Masalah dengan Produk
Penyebab lain kegagalan perusahaan startup adalah karena gagal mengembangkan produk yang memenuhi kebutuhan pasar. Ini bisa dikarenakan eksekusi yang sederhana atau karena masalah strategi yang tidak memiliki kesesuaian antara produk dengan pasar.
Sering kali produk pertama yang startup bawa ke pasar tidak memenuhi kebutuhan pasar. Dibutuhkan beberapa revisi agar produk bisa sesuai dengan pasar. Di kasus yang parah, produk bisa benar-benar gagal. Bila ini terjadi, menjadi indikasi yang jelas kalau tim yang bekerja tidak memvalidasi ide mereka dengan pelanggan sebelum dan selama proses pengembangan produk.
9. Kurang Koneksi
Beberapa wirausahawan sering mengeluh tentang kurangnya jaringan dan koneksi investor di industri yang bisa mendukung mereka. Selain mereka gagal menemukan orang baru yang bisa membawa startup mereka menuju keberhasilan, mereka juga gagal mengenali jaringan mereka sendiri.
Perusahaan startup membutuhkan jaringan dengan koneksi yang baik melalui networking yang sudah ada, yang sangat mudah dibangun.
Cara tepat lain untuk membangun koneksi secara online adalah bekerja sama dengan PR dan agensi SEO. Mereka telah memiliki relasi dengan media, surat kabar, dan beberapa blog level atas yang bisa menyuarakan tentang perusahaan startup kamu.
Baca Juga: 10 Daftar Startup Unicorn Indonesia 2022, Apa Saja?
10. Kompetisi
Memulai startup bukan hanya tentang fokus pada bisnis seseorang semata. Bila startup ingin bertahan di masa mendatang, mereka perlu menghindari distraksi, tapi jangan lupakan kompetisi yang dimiliki.
Kebanyakan perusahaan startup saat ini merasa kalau ide mereka paling baik yang akan memandu mereka menuju keberhasilan ketika produk diluncurkan ke konsumen. Tapi sebenarnya tidak demikian.
Startup dibentuk dari waktu ke waktu dan idenya bisa serupa. Menganalisa pasar, kompetisi, dan bisnis yang sudah terbentuk akan membantu menghasilkan strategi berbeda pada area berbeda untuk memenangkan pasar.
11. Mengabaikan Pelanggan yang Prospektif
Selalu sulit bagi perusahaan startup untuk memutuskan memperbaiki produk menjadi lebih baik atau membiarkan pasar mengujinya lebih dulu. Berbicara pada pelanggan tentang ide peningkatkan produk bisa menjadi hal bagus, tapi ini memicu startup hampir tidak memiliki profit sama-sekali. Ini adalah salah satu penyebab kenapa startup bisa gagal.
Pondasi keberhasilan startup didasarkan pada validasi pasar dan bila kamu gagal dengan produk yang bagus, startup akan gagal juga. Kemungkinan cara terbaik untuk memastikan semua berjalan baik adalah dengan mengukur, melacak, memvalidasi, dan mengoptimalkan data yang kamu terima dari pelanggan atau klien.
Baca Juga: 11+ Cara Membuat Bisnis Startup untuk Pemula, Wajib Ditiru!
12. Kurang Ide Inovatif
Ide menjadi tulang belakang di balik startup dan analisa ekstensif dari kebutuhan pasar perlu dilakukan sebelum memulai sebuah bisnis. Wirausahawan perlu memahami bahwa memulai sebuah perusahaan, memasarkan, dan menghabiskan banyak anggaran mungkin tidak selalu berakhir dengan keberhasilan. Menyelam ke sebuah bisnis tanpa sebelumnya menganalisa prospek target pasar bukan ide yang baik.
Pasar konsumen saat ini sangat bervariasi. Tuntutan dan kebutuhan berubah dengan cepat, dan startup yang berhasil saat ini bekerja dengan visi tanpa mengabaikan realitas pasar sekarang dan nanti. Dibutuhkan analisa masa depan ketika mengimplementasikan ide untuk startup.
13. Lokasi
Lokasi bisa jadi masalah pada beberapa sisi bagi perusahaan startup. Hal yang penting, sesuaikan antara konsep startup dan lokasinya. Lokasi juga berperan pada kegagalan untuk tim jarak jauh. Bila tim bekerja secara remote, pastikan kamu menemukan metode komunikasi yang efektif, karena kurangnya kerja tim dan perencanaan bisa memicu kegagalan.
14. Melepas Produk pada Waktu yang Tidak Tepat
Bila merilis produk terlalu dini, pengguna mengaggapnya tidak berguna dan mendapatkan mereka kembali bisa sulit bila kesan pertama sudah negatif. Dan bila kamu merilis produk terlambat, kamu bisa kehilangan jendela kesempatan pada pasar.
Baca Juga: Masalah Yang Dihadapi Ketika Menjalankan Bisnis Online
15. Tidak Fleksibel dan Tidak Memanfaatkan Feedback Pelanggan
Mengabaikan pelanggan adalah penyebab kenapa startup gagal. Tidak mengumpulkan feedback dari pelanggan jadi kesalahan fatal bagi kebanyakan startup. Jangan tunggu lebih dari 3 bulan untuk mendapat feedback dari prospek yang sangat objektif.
Sama juga halnya, tidak meluangkan cukup waktu untuk berbicara dengan pelanggan dan merilis fitur yang kamu anggap bagus, tapi kamu tidak mengumpulkan cukup input dari klien. Kamu mudah terjebak dengan mengira produkmu bagus. Kamu harus memperhatikan pelanggan dan beradaptasi dengan kebutuhan mereka.
16. Pemasaran yang Kurang
Mengetahui target audiens dan mengetahui bagaimana mendapat perhatian mereka serta mengubah mereka menjadi lead dan akhirnya menjadi pelangan merupakan skill paling penting dari bisnis yang sukses. Baca lebih lanjut artikel kami tentang meningkatkan lead dan penjualan.
Baca Juga: Manfaat Media Sosial untuk Keperluan Bisnis
Sudah Tahu Penyebab Kenapa Startup Gagal?
Itu dia tadi beberapa penyebab kenapa banyak startup yang gagal dan akhirnya menutup usahanya. Semoga artikel ini bisa membantumu untuk lebih waspada ketika hendak membangun bisnis seperti startup. Selamat berusaha dan semoga sukses ya!