Marketing mix adalah konsep strategi pemasaran yang menggabungkan berbagai elemen untuk memasarkan produk atau jasa. Konsep ini umumnya digunakan oleh marketer dan manajer pemasaran untuk merancang strategi yang efektif dalam mencapai tujuan pemasaran perusahaan.
Efektivitas marketing mix telah terbukti melalui berbagai studi dan pengalaman industri. Misalnya, penelitian yang dilakukan Maina menunjukkan bahwa penerapan strategi marketing mix yang tepat memungkinkan bisnis untuk mencapai tujuan mereka sesuai target pasar. Bagi kamu para marketer yang ingin menerapkan strategi ini, yuk cari tahu lebih dalam apa yang dimaksud dengan marketing mix pada artikel Dewaweb ini!
Baca Juga: 9+ Contoh Digital Marketing yang Bisa Sukseskan Bisnismu
Apa Itu Marketing Mix?
Yang dimaksud dengan marketing mix adalah strategi pemasaran yang mengintegrasikan berbagai elemen kunci untuk mempromosikan produk atau jasa secara efektif. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh profesor pemasaran E. Jerome McCarthy pada tahun 1960 dalam bukunya “Basic Marketing: A Managerial Approach”.
Awalnya, marketing mix terdiri dari empat elemen utama yang dikenal sebagai 4P, product, price, place, dan promotion. Setiap elemen ini berperan penting dalam membentuk strategi yang berorientasikan pada konsumen.
Sementara itu, berkembangnya waktu muncul 7P marketing mix, yakni pengembangan dari konsep 4P yang menambahkan tiga elemen tambahan untuk menciptakan pendekatan yang berfokus pada pelanggan. Elemen tambahan ini meliputi people, process, dan physical evidence. Pendekatan ini membantu bisnis tidak hanya fokus pada produk, tetapi juga mempertimbangkan customer experience secara keseluruhan, mulai dari interaksi dengan staf hingga proses pembelian dan lingkungan di mana layanan diberikan.
Baca Juga: Mau Belajar Digital Marketing? Ini Panduan Lengkapnya!
Konsep Marketing Mix
Marketing mix adalah konsep yang terdiri dari 4P, product, price, place, dan promotion. Namun, seiring perkembangan zaman dan kompleksitas pasar, konsep ini telah berkembang menjadi 7P dengan penambahan people, process, dan physical evidence. Berikut adalah penjelasan setiap elemen marketing mix.
1. Product
Product dalam konsep marketing mix mengacu pada barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan kepada target pasar. Elemen ini bukan hanya tentang apa yang dijual, tetapi juga meliputi kualitas, desain, fitur, merek, dan kemasan yang membedakannya dari produk pesaing. Produk harus mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, serta memberikan nilai tambah yang signifikan.
Contoh penerapan strategi produk yang efektif dapat dilihat pada Apple. iPhone, misalnya, tidak hanya menawarkan fungsi dasar sebagai ponsel, tetapi juga memposisikan diri sebagai gaya hidup dan simbol status. Apple secara konsisten berinovasi dengan fitur-fitur baru dan desain yang elegan, hal ini memastikan produk mereka tetap relevan dan diinginkan di pasar yang sangat kompetitif.
Baca Juga: Panduan Jitu Membuat Product Page untuk Meningkatkan Conversion Rate
2. Price
Elemen kedua marketing mix adalah price atau harga, yakni jumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan produk. Penetapan harga adalah keputusan yang mempertimbangkan biaya produksi, persepsi nilai oleh konsumen, harga pesaing, dan tujuan pemasaran perusahaan. Harga yang tepat dapat menjadi faktor penentu dalam keputusan pembelian konsumen.
Contoh strategi harga yang menarik adalah model “freemium” yang diterapkan oleh banyak aplikasi dan layanan digital. Spotify, misalnya, menawarkan layanan dasar gratis dengan iklan, sementara versi premium berbayar menawarkan fitur tambahan tanpa iklan. Strategi ini mendorong pengguna untuk mencoba produk sebelum memutuskan untuk berlangganan, sekaligus menciptakan aliran pendapatan yang stabil.
3. Place
Place dalam marketing mix berkaitan dengan bagaimana produk didistribusikan dan tersedia bagi konsumen. Elemen ini mencakup pemilihan saluran distribusi, lokasi penjualan, dan logistik. Tujuannya adalah memastikan produk berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Amazon adalah contoh perusahaan yang telah merevolusi konsep “place” dalam pemasaran. Dengan platform e-commerce nya yang luas dan jaringan fulfillment center yang efisien, Amazon mampu mengirimkan berbagai produk ke konsumen dengan cepat dan mudah. Strategi ini tidak hanya meningkatkan aksesibilitas produk tetapi juga mengubah cara konsumen berbelanja.
Baca Juga: 6 Cara Membuat Website E-Commerce Termudah untuk Berbisnis
4. Promotion
Promotion melibatkan semua aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan target pasar tentang produk dan mereknya. Elemen tersebut mencakup periklanan, promosi penjualan, penjualan personal, dan pemasaran langsung.
Coca-Cola adalah master dalam promosi. Kampanye “Share a Coke” mereka, di mana label botol dicetak dengan nama-nama populer, adalah contoh dari promosi yang personal dan viral. Kampanye ini tidak hanya meningkatkan penjualan tetapi juga menciptakan koneksi emosional yang kuat dengan konsumen, mendorong mereka untuk berbagi pengalaman mereka di media sosial.
5. People
Elemen People dalam marketing mix merujuk pada semua individu yang terlibat langsung atau tidak langsung pada penyampaian produk atau layanan kepada konsumen. Termasuk seperti karyawan, manajemen, dan bahkan konsumen lain yang dapat mempengaruhi persepsi nilai produk.
Starbucks adalah contoh yang baik dalam menerapkan strategi “people”. Mereka secara konsisten memberikan pelatihan pada barista mereka, tidak hanya untuk membuat kopi yang baik tetapi juga untuk memberikan customer experience. Barista Starbucks dikenal dengan keramahan dan pengetahuan mereka tentang kopi, hal ini tentu berkontribusi terhadap citra merek dan loyalitas pelanggan.
6. Process
Process mengacu pada sistem dan prosedur yang digunakan bisnis dalam menyampaikan produk atau layanan kepada konsumen. Meliputi segala hal mulai dari pemesanan, produksi, hingga layanan pelanggan. Proses yang efisien dan efektif dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan memberikan keunggulan kompetitif.
McDonald’s adalah contoh penerapan elemen process yang baik. Sistem produksi mereka yang sangat terstandarisasi memastikan konsistensi produk di seluruh outlet mereka. Proses pemesanan dan penyajian yang cepat adalah bagian dari nilai McDonald’s, memungkinkan mereka untuk melayani jutaan pelanggan setiap hari dengan efisien.
7. Physical Evidence
Physical Evidence meliputi semua elemen tangible yang mempengaruhi pengalaman konsumen dengan produk atau layanan. Dapat berupa desain toko, seragam karyawan, brosur, situs web, atau bahkan kemasan produk. Bukti fisik ini membantu membentuk persepsi konsumen tentang kualitas dan nilai produk atau layanan tersebut.
Merek kosmetik mewah seperti Chanel atau Dior misalnya, menggunakan kemasan yang elegan dan mahal sebagai bukti fisik dari kualitas premium produk mereka. Kotak dengan finishing mengkilap, botol kaca berat, dan detail emas menciptakan persepsi nilai yang tinggi bahkan sebelum produk digunakan.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Branding: Strategi Terpenting bagi Bisnis
Sudah Tahu Apa itu Marketing Mix?
Marketing mix adalah strategi yang mengombinasikan berbagai elemen untuk memasarkan produk atau layanan secara efisien. Konsep ini, awalnya terdiri dari 4P (product, price, place, promotion) dan kemudian berkembang menjadi 7P dengan penambahan people, process, dan physical evidence. Setiap elemen dalam marketing mix berperan penting dalam membentuk persepsi konsumen, memenuhi kebutuhan pasar, dan mencapai tujuan pemasaran perusahaan.
Manfaat utama dari marketing mix adalah meningkatkan efektivitas pemasaran, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan bisnis. Untuk informasi lebih lanjut tentang strategi pemasaran digital dan tips sukses berbisnis online, ikuti terus update artikel blog Dewaweb. Di sana, kamu akan mendapatkan berbagai artikel yang dapat membantu mengoptimalkan strategi pemasaran bisnis kamu. Semoga membantu ya!