Waspada Black Hat SEO dan Tekniknya yang Perlu Dihindari

Waspada Black Hat SEO dan Tekniknya yang Perlu Dihindari

Pernahkah kamu mendengar istilah black hat SEO? Dalam optimasi website, black hat SEO adalah sebuah teknik untuk meningkatkan ranking website menggunakan cara yang tidak sesuai kaidah. Teknik ini biasanya dilakukan dengan cara spamdexing atau manipulasi mesin pencari.

Meskipun mampu meningkatkan peringkat secara cepat, itu hanya bersifat sementara. Terlebih mesin pencari seperti Google sangat membenci metode curang ini dan menganggapnya sebagai pelanggaran.

Mengingat hal tersebut, sebaiknya jauhi dan tinggalkan teknik black hat sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Nah, di artikel ini Dewaweb telah merangkum informasi seputar black hat SEO lengkap dengan teknik yang perlu dihindari. Simak pembahasannya sampai akhir, ya!

Apa itu Black Hat SEO?

Melansir HubSpot, black hat SEO adalah praktik untuk meningkatkan peringkat website dengan cara melanggar pedoman search engine. Metode ini tidak berfokus pada pembuatan konten berkualitas, melainkan konten untuk memanipulasi mesin pencari. Dalam hal ini, manipulasi yang dimaksud meliputi keyword stuffing, cloaking, jaringan link pribadi, dan lain sebagainya.

Sebelum Google merilis algoritma Panda pada tahun 2011 silam, teknik black hat cukup efektif dan sering digunakan untuk mengoptimasi situs. Di era tersebut, pemilik atau admin website hanya perlu membuat konten dengan cara spam keyword agar halaman mendapatkan peringkat tinggi.

Namun, seiring pembaruan algoritma, Google berupaya untuk membangun search engine optimization (SEO) yang sehat demi kenyamanan pengguna. Saat ini, teknik black hat SEO dianggap tidak user-friendly dan melanggar terms of service Google. Siapapun yang menggunakan metode ini, website dipastikan akan kehilangan ranking dan traffic.

Berbeda dengan white hat SEO yang merupakan kebalikan dari black hat. White hat SEO adalah sekumpulan metode optimasi website yang sesuai dengan aturan dan kebijakan Google. Cara ini memungkinkan website mendapatkan peringkat tinggi dengan membuat konten dari sumber terpercaya, berkualitas, dan relevan dengan apa yang dicari oleh pengguna.

Baca Juga: Apa Pentingnya Canonical URL untuk SEO? Ini Penjelasannya

Teknik-Teknik Black Hat SEO yang Perlu Dihindari

Setelah memahami apa itu black hat SEO, kamu juga perlu mengetahui teknik-teknik optimasi yang perlu dihindari. Hal ini sangat berguna agar website milikmu tidak dianggap sampah oleh search engine Google. Berikut beberapa teknik black hat yang wajib kamu hindari:

1. Keyword stuffing

Keyword stuffing adalah metode yang menyelipkan kata kunci secara berlebihan pada suatu halaman. Dalam hal ini, kata kunci diletakkan di tempat yang tidak diperlukan sehingga konten terlihat kurang readable dan mengganggu pembaca.

Selain itu, Google juga telah menjelaskan bahwa keyword stuffing merupakan aktivitas pengulangan kata kunci yang tidak menambah nilai/guna pada konten. Alih-alih terlihat natural, metode ini malah membuat halaman dianggap tidak berkualitas karena membingungkan pembaca.

2. Teks dan link tersembunyi

Teks dan link tersembunyi adalah teknik manipulasi mesin pencari yang menuliskan serta menyamarkan kata kunci tidak relevan dengan konten. Hal ini bertujuan agar konten tersebut memiliki peringkat tinggi untuk keyword lain yang diinginkan.

Biasanya, para pegiat SEO melakukan metode ini dengan cara menyamakan warna teks dengan background, mengurangi transparansi teks, memperkecil ukuran huruf, dan sebagainya. Cara tersebut kini dianggap melanggar quality guidelines serta berisiko menyebabkan website dihilangkan oleh Google.

3. Membeli backlink

Google sangat menentang kegiatan jual beli backlink dan mengkategorikannya sebagai sebuah pelanggaran. Selain itu, Google juga tidak membenarkan pembelian barang atau jasa dengan timbal balik berupa backlink. Jika terdeteksi, pihak pembeli maupun penjual akan diberikan sanksi tegas hingga website benar-benar hilang dari mesin pencari.

Baca juga: 15 Cara Membuat Backlink Berkualitas yang Efektif untuk Website

4. Spam melalui kolom komentar

Bagi kamu yang sering meletakkan link website pada kolom komentar di blog orang lain, sebaiknya hentikan kegiatan sia-sia ini. Berdasarkan pembaruan algoritma terbaru ‘Google Penguin Update’, mesin pencari sudah tidak memberikan nilai atau bobot pada link tersebut. Selain membuang waktu dan tenaga, website milikmu berpotensi dianggap sebagai spam.

5. PBN (Private Blog Network)

Private Blog Network adalah sejumlah situs dengan Page Authority (PA) atau Domain Authority (DA) tinggi yang dimanfaatkan untuk membangun backlink. Para pegiat black hat SEO biasanya membeli beberapa domain expired untuk memberikan backlink ke situs utama milik mereka. Metode ini sangat tidak dianjurkan karena melanggar pedoman mesin pencari Google.

6. Link farming

Link farming memiliki metode yang mirip dengan PBN dan pembelian backlink. Link farming dilakukan dengan cara membuat sejumlah website yang tujuannya digunakan untuk membangun backlink ke situs web utama. Selain itu, website link farming biasanya berisi konten kurang berkualitas dan terdapat banyak link keluar. Metode seperti ini harus kamu hindari karena memiliki risiko yang tinggi.

7. Cloaking

Cloaking adalah teknik untuk mengelabui mesin pencari dengan membuat dua versi konten berbeda pada satu halaman. Ketika dirayapi bot Google, konten yang ditampilkan berisi versi A. Namun, konten akan menampilkan versi B saat halaman diakses oleh pengguna. Teknik ini dianggap sebagai keyword stuffing karena kata kunci yang ditargetkan tidak relevan dengan konten.

8. Spinning

Spinning adalah salah satu teknik black hat SEO yang biasanya ditemui pada konten artikel. Teknik ini merupakan bentuk plagiasi konten yang memanfaatkan aplikasi atau software tertentu untuk menyalin serta melakukan parafrase otomatis. Hal ini jelas melanggar pedoman mesin pencari, terlebih Google sangat membenci konten-konten plagiat.

9. Konten tidak berkualitas

Pada dasarnya, sebuah konten dibilang tidak berkualitas jika tidak memiliki nilai untuk pembaca. Misalnya, konten hasil copy paste dari website lain, artikel spinning, isi konten tidak relevan, menambahkan hidden keyword, dan masih banyak lagi. Selain itu, supaya optimasi website memberikan hasil maksimal, kamu harus mengetahui cara membuat konten berkualitas.

Baca Juga: 15 Teknik SEO Advance untuk Meningkatkan Organic Traffic Website Anda

Mengapa Black Hat SEO Tidak Baik?

Banyak praktisi SEO di Indonesia masih menggunakan teknik yang dilarang oleh search engine tersebut. Alasannya, karena metode black hat jauh lebih mudah serta dapat meningkatkan posisi website dalam waktu singkat. Kendati demikian, semua itu tidak sebanding dengan risiko yang harus diterima.

Seperti yang telah Dewaweb singgung sebelumnya, black hat SEO adalah teknik yang tidak baik dan wajib kamu hindari. Meskipun mampu meningkatkan peringkat di hasil pencarian, itu hanya bersifat sementara. Alih-alih membawa dampak positif, metode ini malah berisiko buruk terhadap performa website seperti kehilangan trafik, peringkat, hingga deindeks.

Baca Juga: Konten yang Berpengaruh Buruk Terhadap SEO Blog

Kesimpulan

Sampai di sini, kamu tentu sudah paham apa itu black hat SEO mulai dari pengertian hingga teknik-teknik yang perlu dihindari. Black hat SEO adalah praktik optimasi untuk meningkatkan ranking website dengan cara curang dan melanggar pedoman search engine. Aktivitas ini tidak dianjurkan karena memiliki risiko tinggi seperti kehilangan peringkat, trafik, hingga situs di-ban dan benar-benar hilang dari mesin pencari.

Terlepas dari itu, kecepatan website juga menjadi salah satu indikator SEO yang tidak kalah penting. Untuk mendapatkan performa terbaik, sebaiknya gunakan layanan hosting dan domain terpercaya dari Dewaweb.

Dewaweb menggunakan teknologi web server LiteSpeed Enterprise yang didesain untuk menangani volume trafik tinggi. Teknologi ini juga mampu mendongkrak performa dan kecepatan website hingga empat puluh kali lebih cepat. Dengan hosting di Dewaweb, kamu dapat menikmati kecepatan tingkat tinggi tanpa limit bandwidth, lho! Yuk, coba Dewaweb sekarang.