10 Cara Optimasi SEO On-Page untuk Tingkatkan Trafik Website

10 Cara Optimasi SEO On-Page untuk Tingkatkan Trafik Website

Cara optimasi SEO on-page website memang tidak semudah yang dibayangkan. Namun, bila dilakukan dengan tekun, tentunya akan membuahkan hasil. Kali ini, Dewaweb akan membahas Teknik On-Page SEO dengan penjelasan yang lebih komprehensif sekaligus mudah dimengerti bagi para pemula sekalipun.

On-Page SEO adalah suatu faktor yang dapat memengaruhi page rank. Semakin baik optimasi yang dilakukan, maka semakin besar juga peluang halaman situs ditampilkan di halaman pertama hasil penelusuran mesin pencari semacam Google.

Baca Juga: Link Building SEO: Panduan Terlengkap untuk Pemula

Apabila situs kamu ditampilkan di halaman pertama hasil pencarian, tentunya peluang situs dikunjungi semakin besar. Apalagi bila situs kamu berada di peringkat teratas pada halaman pertama hasil penelusuran.

Hal ini akan berdampak pula pada jumlah pengunjung atau pengikutmu, sebab semakin banyak pengunjung makin besar pula kemungkinan diikuti atau dibeli jasa dan produknya. Intinya, optimasi ini merupakan salah satu cara meningkatkan website traffic di antara banyak cara lainnya.

Langsung saja, simak cara optimasi SEO on-page website berikut ini ya!

Cara Optimasi Teknik On-Page SEO untuk Blog dan Website

Suatu mesin penelusur biasanya memiliki cara dalam menentukan halaman situs mana yang lebih berbobot dan pantas disajikan di urutan pertama dari sekian banyak pilihan. Cara tersebut biasa disebut sebagai algoritma pencarian. Contohnya pada Google ada algoritma bagi page rank yang disebut Google Hummingbird.

Hal inilah yang menjadi alasan mengapa kita perlu On-Page SEO, sebab kita perlu membuat web page kita disukai oleh mesin penelusur (kontennya dinilai berbobot) bagi mesin penelusur untuk dapat berada di peringkat teratas hasil penelusuran. Simak Teknik On-page SEO berikut ini:

Baca Juga: Cara Menggunakan Ubersuggest untuk Riset Keyword SEO

1. Buatlah URL yang singkat

Cukup dengan satu kata yang mudah dieja dan mudah diingat namun dapat menggambarkan tentang website Anda secara keseluruhan. Contohnya apabila Anda membuat suatu situs yang berisi kumpulan resep masakan khas Jawa, URL Anda berbunyi resepmbah.com. Kemudian pada salah satu konten artikel resep Anda mengenai masakan rawon, URL Anda dapat tertera resepmbah.com/rawon.

URL tersebut tidak sepanjang URL yang tertera resepmbah.com/2017/7/18/resep-rawon. Semakin pendek URL semakin “disukai” mesin pencari. Membuat URL Anda bersahabat dan mudah diingat seperti contoh di atas juga dapat memudahkan pengunjung untuk mengakses kembali situs Anda dan menginformasikannya kepada pengguna internet yang lain.

Baca juga: 10+ SEO Tools Gratis untuk Optimasi Website Kamu

2. Kaitkan Keyword pada URL

Bayangkan saja bagaimana bila halaman Anda yang berisi resep masakan rawon dengan kata kunci “rawon” memiliki URL resepmbah.com/soto. Tentunya pengunjung situs Anda juga merasa janggal. Cobalah untuk memasukkan keyword atau hal yang berkaitan erat dengan keyword Anda pada URL.

3. Gunakan LSI Keyword

Ketika mesin pencari memunculkan kata keyword yang disarankan bagi pengguna, mesin pencari itu akan membidik keyword utama pada judul lalu memeriksa relevansi judulnya dengan isi halamannya.

Apabila judul yang ditemui kurang sesuai dengan kontennya, mesin pencari tersebut akan mencari LSI keyword dalam konten itu untuk mendapat kata atau kelompok kata yang berkaitan.

Bayangkan Anda mencari informasi tentang “Apple Fruit”, bagaimana Google membedakan “Apple” yang merupakan buah dengan “Apple” yang merupakan brand perangkat teknologi ternama? LSI inilah yang membantu Google menemukan halaman situs yang lebih pas, yang mungkin memberikan keyword terkait seperti “aroma” “rasa” dan sebagainya yang mengacu pada makanan, tepatnya pada buah.

Baca Juga: Off-Page SEO: Panduan Link Building bagi Para Pemula

Jadi, gunakanlah suatu LSI keyword yang dimuat minimal sebanyak 3 kali di konten dan punya keyword keterkaitan lainnya juga agar mesin pencari dapat mengenali bahwa kata kunci itu penting. Dengan begitu, lebih mudah konten itu ditemukan dan disarankan mesin penelusur kepada para pengguna Google.

Cara termudah menentukan LSI keyword adalah dengan melihat keyword pada hasil penelusuran terkait di mesin pencari Anda seperti pada gambar di bawah ini.

LSI-Keywords

Baca juga: Begini Cara Membuat Rich Snippet di WordPress

4. Buatlah konten yang panjang

Mengapa harus bersusah payah membuat suatu artikel atau konten yang panjang? Karena pada dasarnya, konten yang panjang itu dapat memuat lebih banyak LSI keyword sekaligus dapat dianggap sebagai suatu penjelasan atau pemaparan yang komprehensif dari pertanyaan/ keingintahuan pengunjung akan suatu hal yang Anda bahas di halaman Anda.

Mengenai jumlah banyaknya kata yang bisa lebih optimal bagi SEO memang masih jadi perdebatan dari tahun ke tahun di kalangan pakar SEO. Seperti pada 2016 lalu rata-rata pakar SEO dari Amerika menyebut angka 2250 kata sebagai jumlah kata ideal demi optimasi On Page SEO.

Baca Juga: 8 Manfaat SEO untuk Bisnis, Yakin Tidak Perlu?

Namun beberapa pakar lainnya menyatakan apa yang lebih penting adalah bagaimana kualitas kontennya disesuaikan dengan target khalayak media Anda, jumlah kata ideal bisa saja hanya 1000 kata namun frekuensi publikasinya ditingkatkan. Tetapi sekali lagi, yang pasti bila dilogikakan, makin panjang konten Anda maka makin banyak kemungkinan LSI keyword yang terdapat di dalamnya.

5. Gunakan H1 Tag pada Judul

Kata kunci yang diletakkan di awal judul lebih baik bila dibandingkan dengan kata kunci yang diletakkan di tengah maupun akhir judul.

Contohnya:

  • Resep Rawon Enak
  • Cara Membuat Masakan Rawon Enak

Terlepas dari hal lainnya, mesin pencari semacam Google pasti akan mengutamakan halaman yang berjudul “Resep Rawon Enak” karena kata kunci “rawon” dan “enak” terletak lebih awal dibandingkan pada judul “Cara Membuat Masakan Rawon Enak”.

Baca juga: Cara Lengkap Optimasi Keyword agar Masuk Peringkat di Google

6. Optimalkan Title Tag untuk Click-Through Rate

Ada dua hal pasti yang dapat meningkatkan Click-Through Rate. Dua hal tersebut adalah menggunakan angka pada judul artikel/halaman dan menggunakan tanda kurung atau tanda untuk kata tambahan di judul.

Berikut beberapa variasi judul yang bisa membantu optimasi On Page SEO Anda dengan contoh topik artikel “Cara-cara meningkatkan jumlah pembeli dalam berbisnis”:

  • 10 Cara Meningkatkan Jumlah Pembeli
  • Meningkatkan Jumlah Pembeli (Cara Cepat dan Tepat)
  • 101 Jalan Mendatangkan Banyak Pembeli [Dijamin Sukses]

7. Gunakan External Link

Ada suatu kesalahan kaprah soal hal ini di kalangan para pengguna internet. Kamu mungkin menganggap bila memasukkan link milik website lain atau orang lain, maka poin page rank akan berkurang. Padahal itu salah.

Bayangkan memasukkan dua external link di halaman artikel, mendapat poin 6, maka kedua external link tersebut masing-masing mendapat poin 3 (lebih sedikit dari Anda). Jadi, jangan khawatir.

Sudah merupakan ketentuan Google bahwa external link akan memberi link juice atau poin tambahan di Google page rank. Namun usahakan external link Anda berkualitas. External link yang berkualitas memengaruhi relevansi dan tingkat terpercayanya suatu halaman bagi Google.

8. Gunakan Internal Link

Nah, untuk hal ini, mungkin akan lebih mudah Anda mengerti. Anda dapat menautkan link dari halaman atau artikel lama Anda/ arsip yang ada. Misalkan, Anda mempublikasikan suatu artikel tentang optimasi On Page SEO, Anda dapat mengarahkan pengunjung untuk mengunjungi artikel Anda sebelumnya tentang definisi SEO atau dasar-dasar SEO.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan internal link:

  • Masukkan internal link yang relevan dengan kontennya. Jangan sampai link yang Anda tautkan sebenarnya tidak terlalu relevan dengan konten Anda atau bahkan tidak berkaitan sama sekali. Kesalahan tersebut akan membuat pengunjung Anda kesal.
  • Cobalah untuk tidak mencantumkan kata/ frase umum seperti “Klik di sini” atau “Selengkapnya” sebagai anchor text. Kata-kata seperti itu bukanlah kata yang teroptimasi bagi SEO.
  • Masukkan setidaknya 2-3 internal link sebab jumlah memengaruhi optimasi bagi SEO. Bila suatu halaman sering dihubungkan ke halaman-halaman lainnya, mesin penelusur semacam Google akan menangkap sinyal bahwa halaman di situs itu penting.
  • Posisikan internal link Anda dalam konten secara natural demi kenyamanan pengunjung dan bobot konten yang lebih. Link yang letaknya dalam konten artikel memiliki bobot yang lebih dibandingkan link yang diletakkan pada footer maupun sidebar.

9. Maksimalkan kecepatan loading halaman 

Untuk hal ini, kami menyarankan untuk berinvestasi dengan tepat pada penyedia hosting yang terbaik demi menghindari halaman yang crash karena kepadatan pengunjung. Di Indonesia tersedia suatu penyedia jasa cloud hosting, Dewaweb yang menjamin website Anda tetap online bila ada ledakan pengunjung.

Beda cloud hosting dengan jasa web hosting biasa atau tradisional adalah, website Anda dikaitkan ke banyak server sehingga bila salah satunya down dapat dipindah ke server lain tanpa mengganti alamat website Anda.

Kemudian, cara lain selain memilih web hosting yang tepat yaitu menggunakan desain tampilan yang mobile friendly. Pada tanggal 21 April 2015 lalu, algoritma Mobilegeddon resmi dirilis oleh Google. Hal ini dikarenakan hampir semua orang yang mengakses internet kini menggunakan perangkat mobile untuk mengunjungi suatu situs hasil penelusuran Google.

Baca juga: SEM dan SEO: Perbedaan dan Manfaatnya

Untuk menghadapi perkembangan tersebut maka suka atau tidak setiap halaman atau situs perlu menyesuaikan diri, termasuk Anda. Apabila tidak, page rank Anda akan terkena dampak. Sebab algoritma ini menjadi satu faktor dari 200+ Google Ranking Factor yang menjadi pertimbangan Google dalam menyarankan suatu halaman berperingkat tinggi di hasil penelusurannya.

Bagaimana cara mengetahui apakah desain halaman kita sudah mobile friendly atau tidak? Berikut beberapa hal yang bisa dijadikan acuan untuk mengetahuinya:

  • Situs yang mobile friendly biasanya mendapat keterangan tersebut bila dibuka lewat perangkat mobile di hasil pencarian Google.
  • Tampilan situsnya bisa menyesuaikan ke ukuran atau lebarnya layar perangkat mobile pengunjung secara otomatis.
  • Ukuran teksnya juga bisa secara otomatis menyesuaikan diri ke layar perangkat mobile Anda sehingga Anda tak perlu repot-repot lagi memperbesarnya karena kesulitan membaca teks terpotong atau berukuran tak sesuai.
  • Bila diuji dengan menggunakan tool dari Google di suatu situs, Mobile-Friendly Test, maka hasilnya akan ada keterangan bahwa situs tersebut mobile friendly.

10. Pakai variasi konten multimedia

Cara terakhir yang kami bagikan untuk optimasi On Page SEO adalah memuat berbagai konten multimedia semacam gambar, cuplikan gambar, grafik dsb. Bagaimanapun juga komunikasi visual semacam ini jauh lebih disukai pembaca bila sesuai konteks.

Seandainya tulisan Anda ingin menjelaskan tahapan pembuatan akun Facebook, maka akan lebih efektif bila Anda memasukkan konten gambar disertai uraian singkat mengenai tahapannya.

Coba bandingkan dengan kondisi jika Anda tak menggunakan gambar, maka Anda perlu mendeskripsikan hal tersebut secara rinci hingga pembaca mengerti atau malah membuat pembaca bingung.

Seperti yang telah kami bagikan di artikel sebelumnya bahwa konten berkualitas dengan kata dan angka yang setumpuk belum tentu menarik bagi pembaca. “Show don’t tell!” adalah prinsip yang baik untuk Anda terapkan.

Seandainya juga Anda ingin membuat konten dalam bentuk tulisan, cobalah aktifkan imajinasi mereka atau panca indera mereka dengan deskripsi yang menarik dan jelas.

Sudah Tau Cara Optimasi On-Page SEO Website?

Itulah cara optimasi On-Page SEO website atau blog yang bisa kamu lakukan. Namun perlu diingat, tidak ada hasil instan bagi SEO. Kamu perlu konsisten melakukannya, memantau setiap konten atau situs kamu setiap waktu. Kamu perlu terus mencari pengetahuan SEO lainnya sesuai perkembangan informasi dan teknologi yang ada. Semoga bermanfaat ya, selamat mencoba!