Cara Optimasi Website dengan JavaScript untuk Sukseskan SEO

Cara Optimasi Website dengan JavaScript untuk Sukseskan SEO

Optimasi website pada umumnya berhubungan erat dengan tools-tools SEO. Namun tahukah kamu bahwa melakukan optimasi website bisa dilakukan dengan menggunakan JavaScript? Optimasi website dengan JavaScript secara tidak langsung membuat website tampil lebih dinamis, atraktif, interaktif, dan akhirnya meningkatkan user engagement.

Tidak hanya itu, JavaScript juga bisa digunakan untuk mengeksekusi complex action di dalam website, karena JavaScript adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk pengembangan website agar lebih dinamis dan cukup banyak digunakan oleh para blogger.

Meski memiliki banyak manfaat, penggunaan JavaScript juga tidak luput dari beberapa masalah performa pada website, seperti page loading time, masalah rendering, crawling, indexing, dan sebagainya. Masalah-masalah ini yang pada akhirnya memberikan dampak negatif dari aktivitas search engine optimization (SEO).

Mengutip kanal YouTube Google Search Central oleh Alan Kent, Developer Advocate Google, ada beberapa cara melakukan optimasi website dengan JavaScript yang dapat dilakukan oleh teman-teman blogger. Ingin tahu informasi lengkapnya? Simak artikel yang sudah Dewaweb rangkum di bawah ini ya.

Baca juga: Cara Optimasi Keyword agar Masuk Peringkat di Google, Lengkap!

1. Hindari File JavaScript yang Diunduh Berulang-ulang

Cara optimasi website dengan JavaScript yang pertama adalah menghindari file JavaScript yang diunduh berulang-ulang. Jumlah JavaScript yang berulang-ulang akan meningkat jika tidak diperhatikan, khususnya pada setiap komponen UI yang disimpan dalam file terpisah. Terjadinya kondisi ini akan menambahan beban per file yang diunduh khususnya untuk website yang hanya support HTTP1.

2. Hindari DNS Lookup yang Berlebihan

Penggunaan JavaScript biasanya didapatkan dari website lain atau bisa disebut juga dengan menggunakan eksternal JavaScript. Ketika kondisi ini terjadi, website perlu mencari DNS (Domain Name System) dari website lain sebelum file JavaScript loading.

Oleh karena itu, hindari DNS Lookup yang berlebihan untuk eksternal JavaScript. Apabila file JavaScript dimuat dari beberapa nama domain yang berbeda, sangat mungkin DNS Lookup mengalami overhead per nama domain yang mereferensikan file JavaScript.

Sederhananya, eksternal JavaScript yang terlalu banyak, sehingga DNS Lookup menjadi berlebihan, kondisi ini akan memperlambat loading time kunjungan pertama user di website kamu. Untuk mengecek kecepatan loading time, kamu bisa menggunakan PageSpeed Insight.

Baca juga: Bagaimana Cara Ranking 1 Google? Ini Penjelasan Lengkapnya

3. Hilangkan JavaScript yang Tidak Efisien

Cara optimasi website dengan JavaScript yang lainnya adalah menghilangkan JavaScript yang tidak efisien yang ada di dalam website. Perlu diketahui, JavaScript yang kualitasnya buruk akan membuat website menjadi lambat ketika sedang dibuka.

Apabila website lambat, user experience pun akan terganggu dan merasa tidak nyaman. Berikut tips-tips yang dapat dilakukan untuk mendeteksi apakah ada file-file JavaScript yang tidak efisien dengan memanfaatkan PageSpeed Insight.

4. Hilangkan JavaScript yang Tidak Digunakan

Selain menghilangkan JavaScript yang tidak digunakan, optimasi website dengan JavaScript bisa dilakukan dengan menghilangkan JavaScript yang tidak digunakan. Memasukkan kode JavaScript yang sama berulang kali pada setiap halaman website akan menyebabkan penggunaan JavaScript yang tidak dibutuhkan.

Sebab, banyak website yang tidak menggunakan semua function yang disediakan oleh library atau JavaScript framework. Sayangnya, kode JavaScript yang tidak digunakan tadi tetap diunduh dan dipecah oleh web browser yang sudah pasti membuang-buang resource web host kamu.

Baca juga: 13 Rekomendasi Framework PHP Terbaik untuk Web Developer

5. Mengompres File JavaScript

Cara optimasi website dengan JavaScript yang selanjutnya adalah memastikan bahwa file JavaScript di website kamu dikompresi saat diunduh, khususnya pada file yang berukuran besar. Sebab jika tidak dikompresi, web browser harus menghabiskan lebih banyak CPU time dan membuat website kamu menjadi lebih lambat.

Untuk mengatasinya, dapat dimulai dengan melakukan kompresi file JavaScript tersebut dan kamu dapat menggunakan CMS (Content Management System), salah satunya adalah WordPress dan memanfaatkan plugin yang tersedia.

6. Atur Durasi Cache yang Sesuai untuk Kode JavaScript

Langkah terakhir yang dapat dilakukan untuk mengoptimasi website dengan JavaScript adalah mengatur durasi cache yang sesuai untuk kode JavaScript. Dengan begitu, web browser akan menghindari proses berlebihan saat mengecek file JavaScript kedaluwarsa yang ada di cache.

Lebih lanjut, cara mengoptimasi caching JavaScript file yang sering digunakan di dalam website adalah dengan mereferensikan file tersebut dari shared public location. Jangan lupa juga untuk memastikan website returning cache lifetime headers yang sesuai untuk membantu web browser menyimpan JavaScript di cache.

Baca juga: Pengenalan JavaScript dan Bedanya dengan Bahasa Pemrograman Java

Sudah Tahu Cara Optimasi Website dengan JavaScript?

Itulah cara optimasi website dengan JavaScript yang dapat dilakukan untuk membantu pengembangan website dan SEO. Dengan begitu, website jadi lebih dinamis, atraktif, interaktif, dan akhirnya meningkatkan user engagement. Tapi jangan lupa memperhatikan masalah-masalah yang akan ditimbulkan dari JavaScript ini. Maka itu, pastikan untuk melakukan optimasi website dengan JavaScript yang tepat dan benar.

Selain menggunakan JavaScript, memaksimalkan website dan meningkatkan SEO dapat dilakukan dengan menggunakan hosting terbaik, domain, dan vps server yang sudah bersertifikasi internasional.

Nah, ingin tahu atau masih bingung bagaimana optimasi website dengan JavaScript yang menghasilkan performa SEO lebih baik? Kamu bisa mengunjungi laman DailySEO atau bergabung ke dalam grup Telegram DailySEO di sini.