Optimasi WordPress dengan LiteSpeed Cache

Memiliki pengalaman mengelola website yang lambat memang tidak menyenangkan dan mengatasi sebuah website yang lambat memang tidak mudah. Tapi, apakah kamu tahu bahwa kecepatan website bisa ditingkatkan dengan plugin LiteSpeed Cache? Di artikel ini kamu akan mempelajari cara optimasi WordPress dengan plugin LiteSpeed Cache.

Sekilas Tentang Optimasi Website

Optimasi website adalah proses menaikkan peringkat website di mesin pencari seperti Google, Bing, dsb. dengan meningkatkan performa, seperti kecepatan dan keamanan website. Mesin pencari, terutama Google, akan lebih memercayai website dengan kecepatan yang tinggi.

Sekilas tentang Plugin LiteSpeed Cache

Plugin LiteSpeed Cache adalah plugin caching yang disediakan oleh LiteSpeed Technology Inc. Agar dapat menggunakan LSCache, kamu harus menggunakan LiteSpeed sebagai web server.

Persyaratan

Sebelum memulai optimasi, pastikan kamu memiliki:

Optimasi WordPress dengan Plugin LiteSpeed Cache

Step 1 – Instal Plugin LiteSpeed Cache

Di dashboard WordPress admin, arahkan kursor ke menu Plugins di sebelah kiri, lalu klik “Add New” seperti pada gambar.

optimasi wordpress plugins add new

Setelah itu, cari “LiteSpeed Cache” lalu klik “Install Now” dan “Activate” setelah plugin selesai diinstal.

optimasi wordpress litespeed cache

Step 2 – Setting LiteSpeed Cache

Jika sudah diaktifkan, ke menu LiteSpeed Cache kemudian pilih Settings. General Pada General, lakukan perubahan setting berikut:

Enable LiteSpeed Cache: Enable.
Default Public Cache TTL: 604800
Default Private Cache TTL: 1800
Default Front Page TTL: 604800
Default Feed TTL: 1
Default 404 Page TTL: 3600
Default 403 Page TTL: 3600
Default 500 Page TTL: 3600
Automatically Upgrade: ON.

Automatically upgrade bertujuan agar ketika ada pembaruan plugin LiteSpeed Cache, sistem akan memperbaruinya secara otomatis.

Cache
Pada Cache, secara default semua pilihannya akan dalam posisi “ON”, kecuali Cache Mobile, biarkan default saja.

Purge
Pada Purge, biarkan secara default.

Jika ingin melakukan pengaturan lebih lanjut, klik tombol Show Advanced Options agar kamu bisa melihat pengaturan yang lebih kompleks.

Optimize
Pada Optimize, lakukan perubahan pengaturan berikut:

CSS Minify: ON.
CSS Combine: ON.
CSS HTTP/2 Push: ON (Jika kamu sudah support HTTP/2, jika belum di OFF saja).
JS Minify: ON.
JS Combine: ON.
JS HTTP/2 Push: ON (Jika kamu sudah support HTTP/2, jika belum di OFF saja).
CSS/JS Cache TTL: Biarkan secara default, yaitu 604800
HTML Minify: ON.
Inline CSS Minify: ON.
Inline JS Minify: ON.
Load CSS Asynchronously: OFF.
Generate Critical CSS: OFF.
Generate Critical CSS In Background: ON.
Inline CSS Async Lib: ON.
Load JS Deferred: ON.
Exclude JQuery: ON.
Remove Comments: ON.

Penjelasan:
Minify: Dapat diperkecil dengan melakukan penghapusan proses yang tidak penting atau redundansi data.
Combine: Melakukan penggabungan script dalam 1 script saja sehingga cukup menjalankan 1 script src saja.

Tuning
Pada Tuning, lakukan perubahan berikut:

Remove Query Strings: ON

Sisanya dibiarkan default saja.

Penjelasan:
Remove Query Strings ini berguna untuk melakukan penghapusan query lama dari resource statis.

Media
Pada Media, biarkan secara default.

CDN
Pada CDN, jika kamu menggunakan CloudFlare, biarkan pengaturannya OFF. Namun jika kamu tidak menggunakan CloudFlare, pilih ON pada Enable CDN.

ESI
Pada ESI, biarkan secara default.

Advanced
Pada Advanced, lakukan perubahan pengaturan berikut:

Object Cache: ON
Method: Redis. (Di sini kami menggunakan Redis extension sebagai method cache-nya).
Browser Cache: ON
Improve HTTP/HTTPS Compatibility: ON

Saat menggunakan Method Redis, kami harus mengaktifkan ekstensi Redis pada PHP kamu. Jika masih bingung, kamu bisa menanyakan ke Ninja Support melalui website, telepon, atau tiket support. Setelah Redis sudah aktif, nantinya akan muncul status seperti berikut:

Status
Memcached Extension: Disabled
Redis Extension: Enabled
Connection Test: Passed

Debug
Pada Debug, dibiarkan secara default.

Crawler
Pada Crawler, dibiarkan secara default.

Jika sudah sesuai, Save Changes.

Step 3 – Purge Cache

Langkah optimasi WordPress yang terakhir adalah purge cache. Pada setiap perubahan yang dilakukan di menu Settings, kamu harus melakukan Purge All Cache setelahnya. Caranya, kunjungi menu LiteSpeed Cache Plugins, kemudian pilih menu Manage dan pilih Purge All.

optimasi wordpress purge all

Klik Purge All lalu tunggu sampai ada informasi Purged all caches successfully. Setelah itu, coba akses website-nya. Pada pertama kali akses website-mu akan terasa lambat, karena LiteSpeed Cache akan menyimpan cache-nya terlebih dahulu, kemudian saat ada pengunjung, setelahnya akan ditampilkan cache dengan pengaturan yang telah kamu perbarui.

Simpulan

Melakukan optimasi WordPress dengan menggunakan plugin LiteSpeed Cache tentunya sangat membantu. Tak hanya gratis, tapi plugins ini juga termasuk sangat ampuh menaikkan peringkat website dan sudah banyak digunakan oleh para pengguna WordPress di seluruh dunia. Demikian artikel ini, jangan sungkan untuk meninggalkan ide-ide topik yang ingin kamu baca di blog Dewaweb, ya. Semoga artikel ini membantu!