Apa Itu Akuisisi? Ini Pengertian Lengkap Hingga Contohnya!

Apa Itu Akuisisi? Ini Pengertian Lengkap Hingga Contohnya!

Mungkin kamu sudah pernah mendengar berita sebuah perusahaan yang diakuisisi oleh perusahaan lain, seperti Bank Jago yang diakuisisi oleh Gojek. Tapi apakah kamu tahu sebenarnya apa itu akuisisi?

Akuisisi bukan hanya tentang mengambil alih sebuah perusahaan tapi juga mengelola pasar dan pelanggan yang ditinggalkan perusahaan. Di artikel kali ini kita akan pelajari lebih dalam tentang pengertian akuisisi, jenis, tujuan, dan contohnya.

Apa Itu Akuisisi?

Acquisition atau akuisisi adalah sebuah kegiatan membeli seluruh atau sebagian besar perusahaan baik itu saham atau asetnya, nantinya pembeli atau (acquirer) akan mendapatkan kendali atas perusahaan (acquiree) yang ia beli.

Umumnya, proses ini dilakukan dengan cara membeli setidaknya 51% saham perusahaan, sehingga acquirer akan menjadi pemegang saham prioritas. Artinya, acquirer akan memiliki kendali lebih besar atas pengelolaan aset perusahaan acquiree.

Mungkin kamu pernah mendengar berita akuisisi oleh perusahaan besar, karena memang biasanya berita tersebut lebih mendominasi. Padahal kenyataannya di lapangan, kegiatan ini lebih sering dilakukan oleh perusahaan kecil, startup yang baru merintis hingga menengah.

Alasannya tentu agar bisnis yang diakuisisi bisa berkembang lebih cepat jika diambil alih sebagian oleh perusahaan yang lebih memiliki sumber daya.

Perbedaan akuisisi dan merger

Akuisisi dan merger adalah dua hal yang berbeda. Akuisisi tetap bisa berjalan kalaupun tidak ada persetujuan antara dua perusahaan. Merger dilakukan atas dasar kesepakatan dan tujuan bersama, jika akuisisi dilakukan perusahaan kecil hingga menengah maka merger dilakukan antara perusahaan besar yang memiliki skala sama. 

Umumnya, akuisisi tidak akan menghasilkan perusahaan baru tanpa mengubah nama badan usaha yang sudah ada. Merger biasanya akan meleburkan kedua badan usaha dengan nama baru, seperti Gojek dan Tokopedia yang di-merger menjadi GoTo.

Kelebihan dan Kekurangan Akuisisi

Meskipun akuisisi memiliki manfaat dan tujuan yang baik, namun tetap saja mengambil alih sebuah perusahaan tentu ada plus dan minusnya.

Kelebihan Akuisisi

Berikut ini terdapat beberapa kelebihan dari melakukan akuisisi perusahaan.

  • Merupakan metode yang efisien untuk mendapatkan aset yang dibutuhkan
  • Dapat menciptakan lebih banyak manfaat
  • Memungkinkan untuk mengembangkan model bisnis, seperti B2B atau B2C
  • Dapat mengurangi biaya pelatihan
  • Dapat mengurangi hambatan yang ada pada perusahaan yang diakuisisi
  • Membantu memenuhi harapan para stakeholders

Kekurangan Akuisisi

Meskipun memiliki banyak kelebihan, akuisisi juga memiliki kekurangan baik untuk perusahaan yang mengakuisisi ataupun diakuisisi.

  • Dapat mengakibatkan benturan dua budaya perusahaan yang berbeda
  • Bisa memunculkan distraksi dalam bisnis
  • Dapat menciptakan kebingungan dalam pasar
  • Dapat menghambat kekuatan sebuah brand
  • Bisa menciptakan kejatuhan internal dalam perusahaan
  • Memerlukan biaya yang tinggi

Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan ketika melakukan akuisisi pada sebuah perusahaan.

Jenis – Jenis Akuisisi

Selanjutnya yaitu jenis akuisisi, akuisisi dibagi menjadi beberapa jenis yaitu berdasarkan objek yang diakuisisi dan jenis usahanya.

Akuisisi Berdasarkan Objek

Berikut ini terdapat tiga jenis akuisisi berdasarkan objek diantaranya yaitu.

  • Akuisisi Saham: Jenis yang pertama yaitu mengakuisisi dengan cara membeli sebagian besar saham perusahaan tersebut. Saham tersebut bisa dibeli dengan cara tunai ataupun menggantinya dengan jenis sekuritas lain. Dari sini perusahaan yang mengakuisisi hanya menguasai secara kepemilikan saham saja, tidak yang lainnya.
  • Akuisisi Aset: Selanjutnya yaitu akuisisi aset, pada jenis ini akuisisi dilakukan dengan cara membeli aset perusahaan tersebut untuk mengambil alih kepemilikannya. Biasanya akuisisi ini dilakukan ketika perusahaan mengalami kebangkrutan sehingga diambil alih oleh perusahaan yang mengakuisisi.
  • Konsolidasi atau Merger: Jenis akuisisi objek yang terakhir yaitu konsolidasi atau merger seperti yang sudah kita singgung di atas. Yaitu menggabungkan kedua perusahaan atau lebih menjadi satu. Sehingga hanya akan ada satu perusahaan yang bertahan dan tidak ada lagi yang lain.

Akuisisi Berdasarkan Jenis Usaha

Setelah akuisisi berdasarkan objek, selanjutnya yaitu berdasarkan jenis usaha perusahaan tersebut, diantaranya sebagai berikut.

  • Akuisisi Horizontal: Akuisisi horizontal adalah jenis akuisisi yang dilakukan antar perusahaan yang memiliki bidang sama, sehingga perusahaan tersebut merupakan kompetitornya. Sehingga tujuan akuisisi ini yaitu untuk memperbesar dominasi pada pasar dan mengurangi kompetitor.
  • Akuisisi Vertikal: Berikutnya yaitu akuisisi vertikal, jenis ini dilakukan apabila perusahaan mengakuisisi sebuah pemasok atau distributornya. Hal ini bertujuan agar perusahaan pengakuisisi dapat mengambil alih kendali dan terus memastikan agar perusahaannya pasti mendapatkan pasokan.
  • Akuisisi Konglomerat: Jenis yang terakhir yaitu akuisisi konglomerat, akuisisi perusahaan jenis ini tidak terikat dengan akuisisi horizontal maupun vertikal. Kegiatan akuisisi ini dilakukan untuk menunjang perusahaan pengakuisisi dan semata – mata untuk mengembangkan portofolio perusahaan.

Tujuan Akuisisi

Setelah mengetahui berbagai jenis akuisisi, lalu sebenarnya apa tujuan akuisisi tersebut, berikut diantaranya.

Mempermudah dalam Memasuki Pasar Baru

Ada banyak perusahaan yang lebih memilih mengakuisisi perusahaan yang jenis bisnisnya berbeda. Misalnya seperti perusahaan teknologi jasa yang mengakuisisi sebuah bank.

Hal ini bukan tanpa alasan, akuisisi ini dilakukan ketika perusahaan ingin memasuki pasar bisnis yang baru. Atau sedang memiliki program yang mengharuskan perusahaan tersebut mengakuisisi perusahaan bisnis lain agar program tersebut bisa lebih lancar dan berkembang.

Mendapatkan Konsumen Perusahaan yang Diakuisisi

Setelah mengakuisisi sebuah perusahaan, apalagi perusahaan yang sudah dikenal banyak orang maka otomatis kamu akan mendapatkan konsumennya juga.

Akuisisi dapat menjadi pilihan yang tepat untuk kamu yang ingin mendapatkan pangsa pasar yang telah dimiliki perusahaan lain. Proses ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki lini bisnis serupa, namun dengan demografi yang berbeda.

Contohnya, Facebook yang merupakan sebuah raksasa media sosial ingin mengembangkan bisnisnya ke ranah visual yang lebih dikuasai oleh Instagram. Dengan membeli Instagram, Facebook juga memperoleh pangsa pasar Instagram, begitu pula sebaliknya.

Menumbuhkan Perusahaan

Seperti yang dijelaskan di atas tadi, perusahaan yang diakuisisi biasanya perusahaan kecil, menengah ataupun startup. Perusahaan tersebut cenderung masih merintis namun memiliki prospek bagus, sehingga dibeli oleh perusahaan besar agar bisa lebih berkembang.

Mengingat banyaknya startup yang kesulitan untuk mengembangkan bisnisnya, proses akuisisi ini sering menjadi jalan tengah yang menguntungkan kedua belah pihak.

Mendapatkan Teknologi Baru

Saat ini banyak startup yang memiliki teknologi yang inovatif dan canggih dan teknologi tersebut nantinya akan sangat bermanfaat untuk perusahaan kamu.

Terobosan teknologi ini yang seringkali dijadikan alasan untuk mengakuisisi sebuah perusahaan. Selain untuk memanfaatkan teknologi itu untuk keperluan bisnis, tujuan lainnya tentu saja agar teknologi tersebut tidak jatuh ke tangan kompetitor.

Baca Juga: 10 Ide Mengembangkan Bisnis Berskala Kecil

Contoh Akuisisi Perusahaan Paling Signifikan di Indonesia

Berikut ini terdapat beberapa contoh perusahaan Indonesia yang melakukan akuisisi.

  • Indofood membeli Bogasari
  • Bank BCA membeli Rabobank
  • CT (Chairul Tanjung) Corp membeli Female Daily Network
  • Gojek membeli Bank Jago
  • Dan masih banyak lagi.

Kesimpulan

Jadi, secara singkat akuisisi adalah praktik membeli sebagian besar atau keseluruhan saham perusahaan dengan berbagai tujuan, namun umumnya untuk mengembangkan keuntungan bisnis.

Aktivitas bisnis yang satu ini sering dilakukan oleh perusahaan besar pada perusahaan kecil atau menengah. Praktiknya pun sudah berlangsung sejak dulu dan terdapat contoh nyatanya di Indonesia.