Jaringan komputer Local Area Network (LAN) yang berbeda-beda umumnya cukup sulit dikoneksikan satu sama lain karena perbedaan setting. Penggunaan perangkat komputer yang terlalu banyak bahkan berpotensi mengundang masalah baru jika mengandalkan satu jaringan LAN saja. Bridge adalah alat untuk mengantisipasi permasalahan tersebut.
Selain itu, dampak masalah jaringan akan terasa sangat jelas terutama jika kondisi geografis bangunan cukup luas dan besar. Bukan satu atau dua perangkat saja yang terkena dampaknya, melainkan semua perangkat komputer. Penggunaan bridge sangat diperlukan untuk meminimalisir masalah pada jaringan LAN sekaligus meningkatkan performanya.
Lantas, apa itu bridge? Bagaimana cara kerjanya dalam jaringan komputer? Tenang saja, di artikel ini Dewaweb akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara ringkas dan jelas. Yuk, simak ulasannya sampai akhir.
Baca Juga: Mengenal Jaringan Peer to Peer, Kelebihan dan Kekurangannya
Apa itu Bridge?
Bridge atau network bridge adalah sebuah alat yang digunakan untuk membuat segmen dan memperluas suatu jaringan. Penggunaan bridge memungkinkan beberapa jaringan terpisah dapat dihubungkan secara aman, termasuk jaringan LAN. Selain itu, bridge juga mampu menghubungkan jaringan dengan tipe yang sama maupun berbeda, misalnya ethernet dan fast ethernet.
Bridge pada umumnya menggunakan topologi tree dimana hanya terdapat satu rute untuk berbagai tujuan transmisi. Alat ini bekerja di dalam model link layer OSI atau Open System Interconnection. Oleh karena itu, komputer dengan jaringan transmission mode maupun medium access control yang berbeda tetap bisa dihubungkan.
Bukan itu saja, bridge mampu mempelajari setiap alamat link yang dimiliki oleh perangkat komputer yang terhubung dengannya. Hal ini membuat bridge dapat mengatur alur frame berdasarkan alamat link. Dengan kata lain, trafik data pada sebuah jaringan bisa diatur tanpa perlu melakukan broadcast ulang.
Baca Juga: Pengertian Gateway, Fungsi, Jenis, dan Cara Kerjanya pada Jaringan
Fungsi Bridge
Pada dasarnya bridge digunakan sebagai alat untuk menggabungkan dua jaringan yang berbeda. Contohnya yaitu penggabungan antara kabel serat optik dengan unshielded twisted pair (UTP), atau ethernet dengan token ring. Agar lebih paham, berikut ini beberapa fungsi bridge:
Penghubung Dua Jaringan Terpisah
Bridge memungkinkan dua buah jaringan yang terpisah jarak bisa dihubungkan sehingga memiliki kapasitas yang lebih besar. Misalnya dua gedung perusahaan yang dibangun secara terpisah dan jaraknya cukup jauh. Masing-masing gedung tentu memiliki jaringan LAN yang terpisah. Nah, penggunaan bridge berfungsi sebagai penghubung antara kedua jaringan LAN tersebut.
Mengurangi Beban Jaringan
Fungsi bridge selanjutnya yaitu untuk mengurangi beban jaringan sekaligus mengakomodasinya dengan lebih baik. Fungsi ini sangat berguna terutama ketika jaringan diakses oleh banyak pengguna secara bersamaan. Kinerja dan performa jaringan jelas akan terhambat jika menggunakan satu LAN tunggal saja.
Solusi terbaiknya yakni menggunakan banyak LAN yang saling terhubung ke server via bridge. Akses data berukuran besar dapat diproses dengan lancar disertai kapasitas pengguna lebih tinggi. Artinya, beban jaringan dapat dikurangi sekaligus mendongkrak performa dan kinerja jaringan.
Otonomi Masing-masing Jaringan
Fungsi bridge lainnya yaitu otonomi pada masing-masing jaringan. Fungsi ini bisa dirasakan pada jaringan perusahaan yang memiliki sejumlah department dengan kepentingan dan tujuan berbeda. Sebut saja seperti komputer pribadi, server, workstation, dan sebagainya. Semua kepentingan dan tujuan tersebut bisa dihubungkan dengan memanfaatkan bridge.
Baca Juga: Pengertian Jaringan Komputer, Jenis-Jenis, dan Topologinya
Cara Kerja Bridge
Bridge adalah alat yang sekilas hampir mirip dengan repeater, tetapi lebih cerdas. Semua sinyal yang diterima akan dipelajari oleh bridge dan secara otomatis menemukan alamat komputer tujuan di dua jaringan yang terhubung dengannya. Bridge memetakan alamat ethernet dan hanya mengijinkan trafik data yang dibutuhkan saja.
Pada prosesnya, bridge akan mencatat sumber sekaligus menentukan segmen tujuan saat menerima sebuah paket data. Jika segmennya berbeda maka bridge akan meneruskan paket data ke alamat atau segmen tujuan. Namun jika segmen tersebut sama maka paket data otomatis ditolak. Dengan demikian, error atau pesan rusak dapat dicegah agar tidak menyebar dari satu segmen.
Baca Juga: Pengertian Port, Jenis, dan Fungsinya pada Jaringan Komputer
Kelebihan dan Kekurangan Bridge
Hingga saat ini belum ada teknologi yang sempurna, tak terkecuali bridge. Selalu ada kelebihan dan kekurangan pada setiap inovasi maupun teknologi baru. Tanpa berlama-lama, berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan bridge.
Kelebihan bridge:
- Transfer data melalui intermediate network dengan protokol berbeda.
- Bridge merupakan alat plug and play sehingga sangat mudah diaplikasikan.
- Menghemat biaya operasional.
- Dapat diterapkan pada jaringan LAN, termasuk intranet.
- Mampu memecah LAN menjadi sebuah jaringan yang lebih kecil.
- Mempermudah pengawasan dan pengelolaan sebuah jaringan.
- Menambah dan memperluas jarak dari jaringan yang ada.
- Mengurangi hambatan trafik sekaligus menambah jumlah workstation pada jaringan.
Kekurangan bridge:
- Melakukan bridging jaringan secara teknis memakan banyak bandwidth.
- Tidak dapat memblokir paket data broadcast.
- Meski mendukung collision domain berbeda, bridge hanya memiliki satu broadcast domain.
- Untuk mengubah header, melihat rute, dan tugas switching lainnya berisiko menambah delay jaringan.
- Fitur yang dimiliki tidak selengkap router dan kebanyakan terbatas pada konektivitas jaringan LAN.
Baca Juga: Apa itu Router? Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya
Sudah Tahu Apa itu Bridge?
Sampai di sini kamu tentu sudah tahu apa itu bridge, mulai dari pengertian, fungsi, hingga cara kerjanya dalam jaringan komputer. Bridge adalah sebuah alat yang digunakan untuk membuat segmen dan menghubungkan jaringan yang terpisah. Bridge bekerja di dalam model link layer OSI sehingga jaringan dengan transmission mode berbeda sekalipun masih dapat dihubungkan.
Bridge memiliki sejumlah fungsi utama, diantaranya yaitu:
- Sebagai penghubung dua jaringan terpisah;
- Mengurangi beban jaringan; dan
- Otonomi masing-masing jaringan.
Nah, itulah informasi yang dapat Dewaweb sampaikan tentang bridge. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menambah wawasanmu. Salam sukses online, ya!