Jejak Digital: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghapusnya

Jejak Digital: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghapusnya

Jejak digital adalah istilah yang cukup umum di kalangan pengguna internet. Siapa saja yang pernah menjelajahi internet, pasti memiliki jejak digital. Bahkan, banyaknya jejak digital yang tertinggal di internet membuat para warganet saling mengingatkan untuk saling berhati-hati dengan jejak digital.

Pasalnya, jejak digital yang kamu tinggalkan bisa jadi bahaya yang mengintai jika ditemukan oleh orang yang ingin berniat buruk. Pelaku cybercrime biasanya memanfaatkan jejak digital untuk melakukan berbagai tindak kejahatan yang merugikan seperti pembobolan akun.

Sebagai pengguna internet, kamu perlu meningkatkan keamanan terkait segala aktivitas yang kamu lakukan di internet. Melalui artikel kali ini, kamu akan mengenal lebih dekat apa itu jejak digital, jenis-jenis, dan cara mencegahnya.

Baca juga: Ingin Jadi Digital Nomad? Ikuti Tips Suksesnya Di Sini!

Apa Itu Jejak Digital

Jejak digital adalah segala informasi yang kamu tinggalkan setelah beraktivitas di internet. Bentuknya dapat berupa postingan di sosial media, riwayat belanja online, hasil testimoni online yang kamu berikan, dan masih banyak lainnya.

Selain itu, jejak digital juga dapat dihasilkan dari aktivitas yang kamu lakukan secara tidak langsung. Seperti cookie yang terpasang di perangkat ketika kamu mengunjungi suatu website.

Atau aplikasi yang dapat mengumpulkan data tanpa kamu sadari. Hal ini biasanya terjadi ketika kamu mengunduh suatu aplikasi dan mengizinkan aplikasi tersebut untuk mengakses informasi data yang ada di perangkatmu.

Baca juga: Kenali Apa itu Data Breach dan Bagaimana Cara Mencegahnya

Jenis-Jenis Jejak Digital

Ada dua jenis jejak digital yang dapat dihasilkan dari cara kamu berinteraksi di internet. Berikut penjelasannya:

jenis jejak digital

Jejak Digital Aktif

Jejak digital aktif adalah jenis jejak digital di mana pemiliknya secara sadar membagikan informasi tentang diri mereka sendiri. Contohnya, seperti saat kamu mengunggah postingan ke sosial media atau berinteraksi melalui reply maupun Direct Message.

Contoh lainnya, ketika kamu membuat postingan maupun membalas suatu postingan di forum online melalui profil nama pengguna milikmu. Setiap aktivitas tersebut, termasuk ke dalam jejak digital aktif.

Aktivitas lain yang dapat menghasilkan jejak digital aktif seperti mengisi formulir online, membuat ulasan online, hingga menyetujui penggunaan cookie di web browser.

Jejak Digital Pasif

Jejak digital pasif adalah jejak digital yang dikumpulkan oleh pihak lain tanpa disadari oleh pemilik jejak digital tersebut. Contohnya, ketika kamu mengunjungi suatu website yang tanpa kamu sadari mengumpulkan informasi pengunjung seperti IP address.

Contoh lain dari jenis jejak digital ini adalah penggunaan ads atau iklan oleh pihak tertentu dengan memanfaatkan aktivitas yang kamu lakukan di internet. Seperti ketika kamu menyukai suatu postingan, menyimpan, memberikan komentar, maupun membagikan postingan tersebut.

Baca juga: 10 Cara Menghilangkan Iklan di Android

Dampak Negatif Jejak Digital

Jejak digital adalah hal yang umum ditemukan di internet. Tapi, tahukah kamu jika jejak digital dapat membahayakan pemiliknya? Di bawah ini dampak dari jejak digital negatif:

  • Jejak digital dapat mempengaruhi pendapat dan perspektif seseorang. Jika kamu memiliki jejak digital yang buruk, bukan tidak mungkin penilaian seseorang terhadapmu menjadi negatif. Bahkan jejak digital yang buruk juga dapat menjadi faktor perundungan.
  • Jejak digital menjadi faktor penentu masuk perguruan tinggi dan beasiswa. Beberapa perguruan tinggi akan mengunjungi profil media sosial pelamar seperti Facebook, Instagram, Twitter, dsb untuk mengetahui lebih lanjut tentang calon mahasiswa maupun calon penerima beasiswa.
  • Jejak digital adalah peluang untuk mendapatkan pekerjaan dan promosi. Recruiter biasanya akan menelusuri jejak digital calon kandidat sebelum menerimanya di perusahaan. Jika kamu memiliki jejak digital negatif, tentunya akan menjadi faktor penghalang untuk mendapatkan pekerjaan atau promosi yang kamu inginkan.
  • Rentan terhadap keamanan pribadi. Membagikan terlalu banyak informasi di internet sama saja dengan membagikan kelemahanmu kepada pelaku kejahatan. Banyaknya jejak digital yang kamu miliki, akan membuatmu lebih rentan terhadap serangan cyber seperti scamming, phishing, spoofing, dan lain sebagainya.

Baca juga: Apa itu Penipuan Online dan Bagaimana Menghindarinya?

Cara Menghapus Jejak Digital

Jika kamu merasa khawatir terhadap jejak digital yang kamu tinggalkan di internet, kamu mungkin akan berpikir untuk menghapusnya. Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menghapus jejak digital:

Hapus akun yang dimiliki

Banyak orang yang memiliki lebih dari satu akun di internet. Baik untuk akun sosial media, belanja online, bermain game, dan masih banyak lainnya. Ada kalanya, akun-akun tersebut dilupakan karena jarang digunakan. Untuk itu, kamu perlu memeriksa kembali apakah kamu memiliki akun lain, sebelum kamu menghapus jejak digital melalui akun yang kamu memiliki.

Nonaktifkan akun

Jika kamu tidak ingin menghapus akun, cara lain untuk menghilangkan jejak digital adalah dengan menonaktifkan akun. Beberapa media sosial memiliki fitur deactive yang dapat menonaktifkan sebuah akun secara sementara.

Perlu diingat jika menonaktifkan akun tidak sama dengan menghapus akun. Akun yang dinonaktifkan tidak akan bisa dicari, namun jejak digital yang ada di dalamnya masih tersimpan di internet.

Baca Juga: Cara Menghapus Instagram Secara Permanen dan Sementara, Bisa Lewat HP atau PC!

Cari namamu di Google

Salah satu cara untuk menemukan jejak digital milikmu adalah dengan mengetikkan namamu di mesin pencari Google. Jika terdapat foto maupun postingan yang tidak kamu sukai, kamu bisa menghapusnya melalui sumber yang ada pada foto maupun postingan tersebut. Jika kamu tidak dapat menghapusnya, kamu dapat meminta bantuan Google Search Help.

Kelola pengaturan privasi

Beberapa media sosial memiliki fitur kelola privasi seperti private account. Kamu bisa memanfaatkan fitur tersebut untuk membatasi informasi yang kamu berikan di internet. Selain itu, kamu juga dapat mengelola pengaturan privasi pada web browser yang kamu gunakan, maupun pada website yang kamu kunjungi, sesuai dengan kebutuhanmu.

Batasi aktivitas di internet

Sulit untuk benar-benar menghapus jejak digital bagi seseorang yang sangat aktif berinteraksi di internet. Untuk itu, ada baiknya untuk tidak berlebihan saat menggunakan maupun membagikan informasi di internet.

Baca juga: Apa itu Cyber Security? Pengertian, Elemen, dan Manfaatnya

Lindungi Jejak Digitalmu

Jejak digital adalah salah satu hal yang perlu dilindungi jika kamu ingin tetap aman saat berinternet. Kamu dapat memulainya dengan berhati-hati dalam beraktivitas online yang dapat menciptakan jejak digital, baik aktif maupun pasif.

Jika kamu sudah terlalu banyak membagikan informasi di internet, kamu bisa saja menghapus akun untuk menghilangkan jejak digital. Namun, jejak digital bisa saja tertinggal dan tidak sepenuhnya terhapus. Untuk itu, ingatlah untuk selalu bijak dalam berinternet agar mencegah potensi bahaya yang merugikan.