Kamu sudah paham dengan istilah keyword, lalu bagaimana dengan long tail keyword? Jika keyword biasanya hanya terdiri dari satu atau dua kata saja, maka long tail keyword adalah keyword yang terdiri dari 2 atau lebih dari 3 kata itulah kenapa dikatakan panjang.
Kenapa harus menggunakan long tail keyword? Karena biasanya pengguna di internet mencari kata kunci secara spesifik. Jika kamu belum tahu seperti apa long tail keyword dan contohnya, tenang saja cukup simak artikel ini hingga akhir ya!
Baca Juga: 9 Cara Riset Keyword Agar Website Ada di Halaman Pertama Google
Apa yang Dimaksud dengan Long Tail Keyword?
Long tail keyword adalah kata kunci spesifik yang terdiri dari dua atau lebih kata. Volume pencarian long tail keyword cenderung rendah dan persaingannya tidak ketat. Artinya, dengan menggunakan long tail keyword pada artikel website-mu, dapat membantu meningkatkan ranking pada Google SERP.
Karena kata kunci yang panjang, biasanya hanya sedikit orang yang mencarinya. Mereka biasanya yang ingin mendapatkan jawaban atau artikel secara spesifik. Selain itu fungsi long tail keyword yakni untuk mendapatkan traffic website dari kata kunci tertentu.
Long tail keyword kebanyakan digunakan pada pencarian seperti, jual beli, tutorial, pencarian toko, dan masih banyak lagi. Tidak sedikit orang yang mengira jika long tail keyword itu pasti panjang, padahal tidak selalu begitu. Long tail keyword juga bisa hanya terdiri dari dua kata saja, namun volume pencariannya rendah.
Baca Juga: Cara Optimasi Keyword agar Masuk Peringkat di Google, Lengkap!
Manfaat Long Tail Keyword
Long tail adalah keyword yang digunakan untuk mendapatkan jawaban yang spesifik. Selain bermanfaat untuk itu, long tail keyword memiliki manfaat lainnya. Berikut manfaat long tail keyword:
1. Memberi peringkat untuk short tail keyword
Dalam long tail keyword, kebanyakan pasti sudah termasuk short tail keyword juga. Hal ini akan membantu kamu dalam memberikan ranking pada Google, baik untuk long tail keyword maupun short tail keyword yang ada di dalamnya. Sehingga membuat lebih banyak trafik organik yang datang.
2. Mengoptimalkan strategi blog
Salah satu cara untuk meningkatkan peringkat situs adalah membuat blog. Nah, di blog tersebut kamu dapat membuat artikel SEO dan menerapkan long tail keyword ini. Jika kamu masih bingung, tenang saja karena ketika pencarian long tail keyword kamu akan diberi tahu tentang apa saja yang sedang dicari oleh pengguna.
Sehingga, kamu dapat membuat konten yang menjawab kebutuhan pencarian kata kunci pengguna. Apabila nantinya kontenmu berhasil menjawab pertanyaan mereka, tentu traffic akan meningkat.
Baca Juga: Apa itu LSI Keyword, Cara Kerja dan Manfaatnya Terhadap SEO
3. Membantu personalisasi konten
Seperti yang dijelaskan di atas, long tail keyword terdiri dari dua kata atau lebih, bahkan bisa mencapai empat atau lima yang berisi kata deskriptif berupa lokasi geografis, kebangsaan, atau yang lain.
Hal ini dapat membantu kamu untuk membuat konten yang mendukung kategori atau layanan perusahaan atau dalam hal ini yaitu bertarget untuk meningkatkan penjualan produk.
4. Meningkatkan conversion rate
Long tail keyword adalah kata kunci yang spesifik, sehingga kebanyakan orang yang mencari kata kunci ini biasanya sudah siap melakukan pembelian. Misalnya bedakan antara kata kunci domain dengan domain murah di Indonesia.
Pada kata kunci yang pertama maknanya sangat luas, bisa saja pengguna ingin mengetahui pengertian domain. Namun, untuk kata kunci ke dua pengguna mencari tahu lebih spesifik yang kemungkinan besar berniat membeli domain yang murah di Indonesia.
Ketika pengguna mencari keyword tersebut dan menemukannya, maka mereka akan klik dan mulai mencari tahu sehingga muncul peluang penjualan produk. Sehingga akan turut meningkatkan conversion rate.
5. Menyiapkan kemungkinan tren masa depan
Long tail keyword adalah kata kunci yang bersifat lebih komunikatif, hal tersebut dapat menjadi unsur penting dalam strategi SEO kamu. Algoritma search engine terbaru Google, yang bertujuan untuk mempelajari pemrosesan bahasa alami atau Natural Language Processing (NLP) serta maksud di balik pencarian.
Bahkan asisten suara, yang membacakan jawaban dari konten pilihan, memprioritaskan hasil yang menyertakan long tail keyword di dalamnya. Sehingga kemungkinan konten kamu akan direkomendasikan search engine semakin besar.
Baca Juga: 20 Mesin Pencari Selain Google yang Baik dan Aman
Karakteristik Long Tail Keyword
Sekarang kamu sudah tahu bagaimana manfaat long tail keyword, baik untuk situs bahkan penjualan produk. Kemudian di bawah ini terdapat beberapa karakteristik dari long tail keyword adalah sebagai berikut.
- Terdiri dari 3-5 kata: karakteristik pertama yaitu terdiri dari 3-5 kata. Dari beberapa kata tersebut membentuk sebuah long tail keyword yang membahas sebuah topik secara spesifik. Selain itu, dalam beberapa kata tersebut juga seringkali terdapat short tail keyword.
- Volume pencarian rendah: kata kunci yang panjang tentu lebih spesifik dan di samping itu tidak banyak orang yang mencarinya secara online. Itulah kenapa kurang populer sehingga volume pencarian rendah.
- Persaingan rendah: biasanya semakin rendah popularitas keyword, persaingannya juga semakin rendah. Namun, tidak semua long tail keyword begitu, terkadang banyak perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan ranking atas pada kata kunci yang panjang.
- Tingkat konversi yang tinggi: karena kata kuncinya spesifik, maka hasil penelusurannya juga sangat menjawab pertanyaan pengguna. Artinya, Google memberikan hasil pencarian ke pengguna yang di dalamnya terdapat long tail keyword tersebut. Itulah kenapa tingkat konversinya tinggi.
Itulah beberapa karakteristik long tail keyword, agar lebih paham di bawah ini terdapat contoh long tail keyword, diantaranya seperti.
- Rekomendasi laptop Asus untuk mahasiswa.
- Toko laptop murah di Indonesia.
- Harga hosting dan domain per tahun.
Baca Juga: 10+ SEO Tools Gratis untuk Optimasi Website Kamu [2022]
Bagaimana Cara Mencari Long Tail Keyword?
Long tail keyword adalah kata kunci yang memiliki berbagai macam karakteristik, seperti yang sudah disebutkan di atas. Lantas, bagaimana cara mencari long tail keyword? Berikut informasinya:
1. Gunakan “Penelusuran yang terkait dengan…”
Ketika kamu melakukan penelusuran di Google, biasanya terdapat bagian “Penelusuran yang terkait dengan..”. Bagian tersebut bisa kamu manfaatkan untuk mencari long tail keyword.
Caranya, kamu tinggal masukan keyword, kemudian scroll ke bawah dan temukan bagian tersebut.
2. Manfaatkan box “Orang juga bertanya..”
Selanjutnya, selain menggunakan fitur di atas tadi, kamu juga dapat memanfaatkan box “Orang juga bertanya..” atau “people also ask..” seperti gambar berikut.
Kotak tersebut berisikan pertanyaan dari pengguna terkait keyword yang kamu cari. Nah, kebanyakan pertanyaan tersebut spesifik dan panjang sehingga bisa kamu jadikan sebagai long tail keyword untuk konten.
Baca Juga: Cara Menggunakan Ubersuggest untuk Riset Keyword SEO
3. Manfaatkan Google Autocomplete
Selanjutnya, cara mencari long tail keyword adalah menggunakan Google Autocomplete. Pasti kamu juga sudah tidak asing dengan fitur ini, Google Autocomplete akan memberikan long tail keyword berdasarkan rekomendasi dari Google langsung.
Untuk menggunakan cara ini, kamu cukup tuliskan keyword yang diinginkan, kemudian nanti muncul tampilan seperti ini.
4. Cari di Komunitas Online
Berikutnya adalah lewat komunitas online, misalnya seperti Quora, Kaskus, atau Facebook. Komunitas online adalah tempat di mana banyak orang dari seluruh kota bahkan negara berkumpul untuk saling bertanya atau menjawab pertanyaan.
Biasanya, sebelum bertanya di komunitas, pengguna sudah lebih dulu mencari lewat Google namun tidak menemukan jawabannya. Nah, hal ini dapat kamu manfaatkan untuk membuat artikel terkait pertanyaan tersebut.
Di bawah ini terdapat contoh tampilan komunitas online, Kaskus.
5. Gunakan Answer The Public
Answer The Public adalah salah satu tools riset keyword yang sangat akurat. Tools ini akan memberikan kamu kata kunci dalam bentuk pertanyaan yang spesifik menggunakan format 5W + 1H.
Cara menggunakannya juga cukup mudah, kamu hanya perlu menuliskan keyword-nya contohnya yaitu “rekomendasi laptop” setelah itu muncul hasilnya seperti berikut.
Baca Juga: Panduan Lengkap Penggunaan Google Keyword Planner
6. Gunakan Soovle
Selanjutnya tools yang bisa digunakan untuk cari long tail keyword adalah Soovle. Tool ini mengumpulkan keyword dari Google, Yahoo, Bing, Amazon, Wikipedia, Answers.com, dan YouTube. Soovle memungkinkan kamu untuk menemukan banyak kata kunci yang sulit ditemukan dengan tools lain.
Kamu hanya perlu memasukkan kata kunci di kolom pencarian, setelah itu muncul hasilnya seperti di bawah ini.
Kesimpulan
Bagaimana, sekarang lebih paham dengan long tail keyword kan? Long tail keyword adalah kata kunci yang terdiri lebih dari 2 kata yang secara spesifik menjawab pertanyaan pengguna.
Long tail keyword umumnya memiliki volume pencarian rendah tetapi persaingannya tidak ketat. Jadi, tunggu apa lagi? Gunakan long tail keyword pada konten situs kamu untuk bantu tingkatkan peringkat situs di Google. Jangan lupa membaca artik