Pitch deck adalah cara untuk menunjukkan rencana bisnis yang kamu miliki kepada calon investor agar mereka mau mendanai bisnis tersebut. Tidak hanya itu, pitch deck juga sering digunakan ketika akan bekerja sama dengan orang atau perusahaan lain.
Mengingat pentingnya peran pitch deck, maka kamu tidak boleh membuatnya sembarangan. Bagi kamu yang baru pertama kali membuatnya, pastikan kamu tahu apa itu pitch deck dan bagaimana cara buat pitch deck yang benar. Yuk, simak terus penjelasannya di bawah ini!
Apa itu Pitch Deck?
Pitch deck adalah sebuah presentasi yang berisikan gambaran umum bisnis secara mendetail yang ditujukan kepada calon investor.
Presentasi ini biasanya digunakan oleh mereka yang berniat mengembangkan startup. Tapi tidak hanya itu, pitch deck juga seringkali digunakan oleh UMKM maupun karyawan yang mempresentasikan usahanya kepada perusahaan.
Pitch deck adalah presentasi yang nantinya berisikan produk yang akan dibuat, keunggulan, dan berbagai penjelasan lain. Oleh karena itu, pastikan kamu membuat presentasi tersebut menjadi semenarik mungkin agar investor tertarik untuk mendanai rencana bisnis kamu.
Untuk mendukung pembuatan presentasi, kamu bisa menggunakan tools seperti PowerPoint, KeyNote, Prezi, Canva, atau tools lainnya.
Pitch deck juga menjadi sebuah bagian penting dari bisnis plan karena memiliki visual yang lebih menarik namun tetap informatif sehingga berpeluang untuk menarik perhatian investor untuk mendanai bisnis kamu.
Dalam menjelaskan kepada investor, kamu hanya memiliki waktu 3-4 menit saja dengan maksimal waktu yaitu 18 menit. Maka itu, kamu harus memanfaatkannya sebaik mungkin waktu yang diberikan untuk presentasi.
Baca Juga: Apa Itu Marketing Plan? Simak Contoh dan Cara Membuatnya di Sini!
Manfaat Pitch Deck
Selain menarik investor untuk mendanai rencana bisnis kamu, pitch deck juga mampu memberikan beberapa manfaat bagi perusahaan. Meski hanya sekadar slide presentasi saja tetapi pitch deck dapat berpengaruh pada beberapa hal. Berikut ini beberapa manfaat pitch deck.
1. Meningkatkan branding perusahaan
Apabila ada perusahaan yang sudah berdiri, kemudian mempresentasikan pitch deck, hal tersebut dapat membantu meningkatkan branding perusahaan. Terlebih jika pitch deck dipresentasikan di hadapan banyak orang dengan tujuan memperluas jangkauan audiens.
2. Membangun brand awareness
Manfaat pitch deck yang berikutnya adalah membangun brand awareness. Ketika kamu mempresentasikan secara menarik dan kreatif, audiens pasti akan lebih aware terhadap bisnis kamu. Bukan tidak mungkin jika mereka akan mencari tahu lebih lanjut tentang bisnis kamu.
Jika hal ini terjadi maka pitch deck mampu membangun brand awareness dari perusahaan yang sudah berdiri.
3. Menarik minat audiens/customer
Perusahaan yang sudah berdiri seringkali juga membutuhkan pendanaan untuk merilis produk yang baru. Dengan presentasi yang menarik melalui pitch deck dan berfokus pada nilai perusahaan serta produk, mampu menarik minat investor, customer, atau bahkan mitra bisnis.
Baca Juga: Apa Itu Brand Personality? Ini Pengertian & Cara Menentukannya
Bagian Penting dalam Pitch Deck
Agar mampu menarik investor, customer, atau mitra bisnis kamu tidak boleh asal-asalan dalam membuat pitch deck. Sebelum masuk pada cara buat pitch deck yang benar, berikut ini terdapat beberapa bagian penting yang harus ada dalam pitch deck.
- Permasalahan: bagian ini berisi latar belakang masalah yang membuat ide bisnis ini muncul, jelaskan pihak yang akan terdampak ide bisnis tersebut karena mereka adalah target penggunanya.
- Solusi: pada bagian ini kamu perlu menjelaskan solusi yang ditemukan untuk mengatasi masalah sebelumnya. Jelaskan dengan detail apa bentuk solusi yang kamu tawarkan, apakah barang, jasa, situs, atau yang lainnya.
- Produk: setelah memberikan solusi, foto produk yang sudah dibuat, screenshot tampilan aplikasi jika solusi kamu adalah sebuah software. Jangan lupa juga untuk mention kelebihan produk yang mampu mengatasi masalah sebelumnya.
- Model bisnis: jelaskan apa model bisnis kamu, misalnya bagaimana bisnis akan mendapat keuntungan atau monetisasi. Beberapa hal yang harus kamu sebutkan seperti revenue streams (sumber pendapatan), BEP (Break Even Point), dan cost structure atau biaya operasional yang dikeluarkan.
- Peluang dan kondisi pasar: bagian ini berisi penjelasan tentang berapa orang yang saat ini membutuhkan produk kamu dan siapa saja target pasarnya. Untuk memperkuat bagian ini kamu perlu memberikan data yang kredibel.
- Kompetitor: elemen ini penting untuk melihat siapa saja kompetitor kamu dan bagaimana produk kamu lebih unggul dari mereka.
- Strategi pemasaran: strategi marketing juga perlu kamu beri tahu pada calon investor agar mereka mengetahui apa saja strategi yang sudah kamu siapkan agar produk laku di pasaran dan mencapai target.
- Traksi: bagian ini berisikan data yang menunjukkan performa positif bisnis kamu seperti peningkatan penjualan, kenaikan jumlah pengguna, hingga pertumbuhan keuntungan.
- Finansial: berikan data seperti jumlah pendapatan, jumlah uang yang akan dihabiskan untuk marketing, penjualan, pengembangan produk, dan biaya lainnya.
- Tim: pada bagian ini kamu bisa menunjukkan siapa saja orang yang berada pada tim bisnis tersebut. Misalnya seperti CEO, CMO, COO, serta staf lainnya. Yakinkan mereka bahwa bisnis tersebut dikelola oleh orang-orang profesional seperti kamu.
- Investasi: pada bagian ini, kamu perlu menjelaskan tentang berapa dana investasi yang dibutuhkan, bagaimana pengelolaan dana tersebut, seperti apa impact jangka panjangnya, keuntungan apa yang akan didapat investor serta kapan dan bagaimana cara kamu memberikan keuntungannya pada mereka.
Baca Juga: Cara Membuat Strategi Promo Marketing yang Efektif untuk Bisnis
Cara Membuat Pitch Deck yang Benar
Setelah mengetahui apa saja elemen yang harus ada pada pitch deck, sekarang saatnya kamu mengetahui cara buat pitch deck yang benar. Yuk, simak langkah-langkahnya di bawah ini.
1. Terapkan aturan 10/20/30
Biasanya investor tidak memiliki banyak waktu, maka itu kamu harus bisa memberikan gambaran yang jelas dengan waktu yang singkat. Di sini terdapat aturan 10/20/30, yang artinya yaitu.
- 10: jumlah slide yang direkomendasikan untuk presentasi
- 20: lamanya durasi (menit) yang diperlukan untuk presentasi
- 30: minimal ukuran font yang dianjurkan untuk teks pada presentasi
Aturan ini tidak bersifat tetap, kamu bisa menyesuaikan dengan kebutuhan. Selain itu, jangan lupa siapkan data untuk menunjang presentasi.
2. Buat presentasi yang sesimpel mungkin
Berbeda dengan business plan yang harus menjelaskan secara detail, pitch deck justru harus dibuat simpel, singkat, namun tetap jelas informasinya. Untuk membuat presentasi yang simpel, kamu bisa mulai hapus teks yang tidak perlu, hindari gambar dekoratif, pakai font yang mudah dibaca, serta kemas narasi dalam sebuah diagram.
Baca juga: 10 Cara Membuat Proposal Usaha yang Dapat Menarik Investor
3. Jangan menggunakan kalimat yang bertele-tele
Tips ketiga cara buat pitch deck adalah hindari menggunakan kalimat yang bertele-tele pada presentasi agar calon investor lebih mudah dalam memahami. Karena mereka hanya berfokus pada produk yang kamu kembangkan.
4. Hindari mencantumkan banyak data
Akurasi data bukan fokus utama bagi calon investor. Mereka lebih melihat kemampuan kamu dalam menganalisis data dan menghubungkannya dengan bisnis secara efektif. Maka dari itu fokuslah pada data yang paling relevan dan penting untuk memberikan gambaran keseluruhan tentang bisnis kamu.
5. Gunakan tampilan visual
Untuk menarik perhatian calon investor, visualisasikan pitch deck dengan sebaik mungkin. Penting untuk menggunakan diagram, ilustrasi, dan gambar yang menarik perhatian mereka.
Beberapa tips dalam membuat pitch deck yang menarik yaitu memastikan bahwa setiap unsur desain sejalan dengan identitas merek kamu. Mulai dari kombinasi warna, jenis huruf, hingga unsur-unsur lainnya, semuanya harus konsisten dengan brand. Karena hal ini penting untuk memperkuat citra merek kamu.
Baca Juga: 16 Masalah Bisnis Online yang Sering Terjadi, Apa Saja?
Kesimpulan
Sampai sini kamu sudah lebih paham apa itu pitch deck. Pitch deck adalah sebuah presentasi yang berisikan gambaran umum bisnis secara mendetail yang ditujukan kepada calon investor agar mereka tertarik mendanai bisnis kamu.
Dalam presentasi tersebut terdapat 11 elemen utama yang harus ada pada pitch deck, hal tersebut bertujuan agar calon investor memahami dengan baik seperti apa rencana bisnis yang kamu buat.
Setelah itu jangan lupa terapkan cara buat pitch deck sesuai dengan langkah-langkah di atas agar presentasi bisnis kamu semakin maksimal.
Bagi kamu yang tertarik lebih lanjut mengenai tips seputar bisnis, kamu bisa kunjungi blog Dewaweb dan ikuti terus update artikel terbarunya agar kamu tak ketinggalan!