Apa itu Penipuan Online dan Bagaimana Menghindarinya?

Apa itu Penipuan Online dan Bagaimana Menghindarinya?

Perkembangan dunia digital yang semakin marak membuat kejahatan siber juga makin meningkat. Salah satu serangan kejahatan siber yang menghantui masyarakat di era digital ini adalah penipuan online. Penipuan online adalah bentuk kejahatan yang terjadi di dunia maya untuk mengelabui korban. Tujuannya berbagai macam, mulai dari mencuri uang, memperoleh data pribadi secara ilegal, dan sebagainya.

Supaya kamu semakin waspada terhadap jenis serangan penipuan yang terjadi di dunia maya, simak penjelasannya di artikel ini ya! Selamat membaca!

Pengertian Penipuan Online

Penipuan online adalah penggunaan layanan internet atau software dengan akses internet untuk menipu atau mengambil keuntungan dari korban, misalnya dengan mencuri informasi personal, yang bisa memicu pencurian identitas.

Layanan internet bisa digunakan untuk memperdayai korban atau melakukan transaksi penipuan. Penipuan online bisa terjadi di ruang chat, media sosial, email, atau website. Seperti yang kita ketahui layanan internet dan website membawa kemudahan di segala aspek. Misalnya membayar tagihan, berbelanja, melakukan reservasi online, bahkan melakukan pekerjaan.

Baca Juga: Kenali Apa itu Scam, Jenis, Ciri Scammer dan Cara Mencegahnya

Tapi begitu pula halnya dengan dunia kejahatan. Kebebasan untuk menavigasi dan mengakses sejumlah lokasi secara online pada saat yang sama memiliki rIsiko berbahaya. Kejahatan saat ini sudah jauh lebih maju dari sebelumnya dengan menargetkan kehidupan pribadi kita, rumah, dan kantor tempat kita bekerja.

Penipuan online menggunakan metode dan alat yang bervariasi, mulai dari software dan kerentanan pada hampir semua program dan aplikasinya, hingga penipuan phishing dari area tak terduga di berbagai penjuru dunia.

Baca Juga: 12 Jenis Virus Komputer Berbahaya dan Cara Mengatasinya

Jenis-Jenis Penipuan Online

Ada beberapa aktivitas yang rentan beresiko serangan kejahatan online, yakni ketika:

  • Berbelanja online
  • Memeriksa email
  • Mengakses media sosial

Maka itu, kita perlu tahu apa saja jenis penipuan online yang paling populer dan teknik yang digunakan penjahat siber untuk mendapat informasi pribadi dan data finansial kita. Berikut ini jenis-jenis penipuan online yang sering terjadi.

Baca Juga: 10 Kasus Serangan Hacker yang Pernah Terjadi di Indonesia

Email phishing

Penipuan phishing didasarkan pada komunikasi yang dibuat melalui email atau jaringan media sosial. Penipu akan mengirimkan pesan dan mencoba memperdaya korban agar memberikan akses login dari akun bank, media sosial, akun kerja, atau data personal lain yang berharga bagi mereka.

Untuk melakukan ini, email phishing dibuat seperti berasal dari sumber resmi, bisa dari bank, lembaga keuangan lain, perwakilan perusahaan, atau jejaring sosial.

Dengan begitu, penipu akan membujuk korbannya untuk mengklik tautan dan mengakses website yang terlihat resmi, tapi sebenarnya palsu dan dikontrol oleh mereka. Korban akan digiring ke akses login palsu yang mirip dengan website asli. Bila tidak cermat, korban bisa memberikan akses login dan informasi personal lainnya.

Baca Juga: Ketahui Apa itu Trojan, Jenisnya dan Cara Menghindarinya

Agar penipuan ini berhasil, penipu menciptakan rasa ketergesaan. Mereka akan memberitahu info palsu misalnya akun bank kamu sedang berada di bawah ancaman dan kamu perlu segera mengakses sebuah halaman website di mana harus memasukkan data pribadi untuk mengkonfirmasi identitas atau akun.

Link yang diberikan akan mengarahkan ke web palsu. Setelah mengisi data rahasia, penipu menggunakaannya untuk menerobos akun bank asli atau menjualnya ke pihak ketiga.

Penipuan online pencucian uang

Penipuan pencucian uang ini sebenarnya skema kejahatan yang paling tua dan populer. Kebanyakan dari kita telah menjumpainya di inbox email kita. Karena penipuan ini masuk kategori model lama, ada banyak bentuk variasinya.

Penipuan biasanya bermula dari pesan email dari anggota pemerintah resmi, wirausahawan, atau anggota keluarga yang meminta korban memberi bantuan untuk mengambil sejumlah uang dari bank, dengan sebelumnya membayarkan biaya untuk pengurusan dokumen. Sebagai imbalan dari bantuan, penipu menjanjikan jumlah uang yang sangat besar.

Tentu ini baru awalnya saja. Setelahnya, mereka akan meminta korban membayar lebih untuk layanan tambahan, seperti biaya transfer. Korban bahkan menerima dokumen untuk membangun kepercayaan. Pada akhirnya, korban menderita kerugian tanpa mendapat uang yang dijanjikan. Ada juga kasus dimana tidak hanya uang yang hilang, tapi juga nyawa.

Baca Juga: Apa itu Doxing? Jenis, Cara Kerja dan Bahayanya bagi Privasi Online

Penipuan kartu ucapan

Ini bentuk penipuan online lainnya, berupa kartu ucapan yang diterima pada email dan terlihat datang dari seorang teman. Bila membuka email tersebut dan mengklik kartunya, korban biasanya akan menuju software berisi malware atau virus yang ter-download dan terinstal di sistem operasi perangkat.

Malware tersebut akan meluncurkan iklan pop-up dan memunculkan jendela pada layar yang tidak diharapkan. Bila sistem telah terinfeksi karena malware berbahaya ini, komputer akan mulai mengirimkan data pribadi dan informasi finansial ke server penipu.

Penipuan pinjaman online dari bank

Masa sulit membuat orang tergiur oleh tawaran berupa pinjaman uang. Tetaplah gunakan akal sehat untuk menilai apakah ini benar atau penipuan. Pikir kembali, bagaimana mungkin sebuah bank menawarkan uang pinjaman dalam jumlah banyak tanpa mengetahui kondisi keuangan masing-masing orang?

Meski sepertinya tidak mungkin ada orang yang akan tertipu dengan cara ini, pada kenyataannya masih banyak orang yang kehilangan uang untuk membayar biaya dengan metode pinjaman online.

Baca Juga: Trik Aman dan Nyaman Menggunakan WiFi Publik

Penipuan memenangkan hadiah/undian

Satu lagi bentuk penipuan klasik yang tidak pernah hilang. Penipuan undian seperti ini bisa dikirim melalui pesan email, chat, sosial media, dan sebagainya.  Korban akan diinfokan kalau memenangkan uang dalam jumlah banyak dan hanya perlu membayar biaya yang sedikit jumlahnya.

Korban mungkin merasa sangat beruntung, meski sebelumnya tidak ingat kalau pernah mengikuti undian. Kemudian dengan mudahnya korban akan tergiur untuk melakukan apapun yang diminta pelaku demi mendapatkan hadiah undian palsu yang dijanjikan.

Penipuan mengancam nyawa

Penipu akan mengirim email yang mengancam targetnya untuk mendapatkan sejumlah uang. Jenis penipuan ini bisa bervariasi bentuknya, seperti ancaman akan menculik anggota keluarga, hingga merugikan nyawa seseorang, kecuali uang tebusan dibayar pada waktu yang ditentukan oleh penipu.

Untuk menciptakan ancaman bahaya yang nyata, pesan diisi dengan rincian kehidupan korban, yang dikumpulkan dari akun online, blog pribadi, atau dari akun media sosial.

Itu sebabnya tidak bijak memberikan informasi personal di media sosial. Kamu harus lebih waspada ketika membagikan sesuatu terutama yang bersifat pribadi di internet.

Baca Juga: Apa itu Social Engineering? Jenis Serangan, dan Cara Mencegahnya

Penipuan kencan online

Sudah banyak korban yang terjaring dari penipuan online satu ini. Hal ini karena menyangkut sisi subjektif, bukan sisi rasio, sehingga banyak korban cenderung mengesampingkan analisa logis.

Penipuan kencan online bisa terjadi di jaringan media sosial, seperti Facebook, atau dengan mengirimkan email sederhana ke korban. Penipu melancarkan aksi ini dalam jangka waktu lama dengan menggunakan layanan kencan online. Mereka meningkatkan pendekatan dengan menguji reaksi korban.

Skema ini terjadi selama beberapa bulan atau lebih untuk memperoleh kepercayaan dari korban. Pada banyak kasus, sampai dilakukan pengaturan untuk pertemuan. Ketika ini terjadi, ada dua hal yang terjadi:

  • Peristiwa tak terduga terjadi dan penipu perlu uang secepat mungkin untuk keperluan pasport atau hal lain.
  • Bila korban berasal dari keluarga kaya, ia akan diculik dan anggota keluarga dimintai uang sebagai tebusan.

Software antivirus palsu

Kita pasti pernah setidaknya sekali melihat pesan ini pada layar komputer: “Komputer Anda terinfeksi. Unduh antivirus X sekarang untuk melindunginya!”

Pop-up ini dengan sangat baik dibuat mirip dengan pesan sebenarnya yang akan kamu dapat dari Window atau produk keamanan normal.

Bila beruntung, tak terjadi apa-apa selain hoax yang mengganggu dengan menampilkan pop-up pada layar ketika  melakukan browsing. Untuk menyingkirkan pop-up menyebalkan ini, scan sistem menggunakan produk antivirus yang baik.

Sayangnya, penipuan software antivirus palsu ini juga sering menyisipi malware untuk masuk ke sistem, seperti Trojan atau sejenisnya. Pesan macam ini juga bisa memblokir sistem operasi dan pelaku akan meminta sejumlah uang sebagai ganti untuk membukanya kembali.

Baca Juga: Cara Mudah Mengecek Website Palsu, Waspada Penipuan!

Penipuan profil Facebook

Facebook merupakan salah satu media sosial paling populer. Karenanya, perusahaan dan bisnis menggunakannya untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan mempromosikan produk mereka.

Dengan begitu banyak teman dan koneksi pada platform online ini, kita menggunakan Facebook tidak hanya untuk memeriksa aktivitas dan update teman, tapi juga untuk bercengkerama dengan mereka.

Bila kebanyakan teman, kolega, dan koneksi sosial ada di Facebook, akan sangat wajar bila tempat ini juga menarik perhatian penipu online. Maka itu, kamu harus sangat berhati-hati dalam ketika bermain media sosial. Lindungi akun media sosial personal seperti halnya melindungi akun bank atau email. Gunakan metode 2FA sebagai lapisan tambahan keamanan selain kata sandi.

Penipuan mendapat uang dengan cara mudah

Pelaku akan memikat korban agar percaya bisa mendapat uang dengan mudah dari internet. Mereka akan menjanjikan pekerjaan yang tidak ada, menjadi kaya dengan cepat, dan uang dari sumber resmi pemerintah.

Ini menjadi pendekatan efektif dan sederhana, karena memenuhi kebutuhan dasar manusia terhadap uang, terutama ketika korban mengalami kondisi keuangan yang sulit. Dari sudut pandang ini, metode penipuan ini mirip dengan metode kencan online di atas, dimana penipu menyasar kebutuhan korban untuk mendapat pasangan.

Postingan tentang pekerjaan untuk berbagai posisi yang sebenarnya tidak ada jadi bagian dari kejahatan online. Dengan menggunakan janji berbagai jenis pekerjaan, korban dibujuk untuk memberi informasi personal dan data keuangan dengan imbalan akan mendapat pekerjaan yang baik atau uang banyak dalam waktu singkat.

Baca Juga: Memahami Tren Pembayaran Online Masa Kini

Penipuan travel

Selain berbagai macam penipuan online yang terjadi di atas, ada juga lho penipuan yang berkedok liburan atau traveling.

Penipuan ini biasanya memiliki skenario seperti: Korban menerima email berisi penawaran untuk pergi ke tempat liburan. Penawaran ini akan kadaluarsa dalam waktu singkat dan harus segera ditindaklanjuti. Korban harus membayar sejumlah biaya, kemudian penipu hanya mengambil uang korban tanpa program liburan yang dijanjikan.

Untuk mengantisipasi hal ini, kamu sebaiknya mempelajari dengan teliti tawaran paket perjalanan dan melihat biaya yang tersembunyi seperti pajak bandara atau tiket yang dibutuhkan untuk masuk ke akses atraksi lokal.

Sebaiknya, gunakan agensi travel yang sudah terpercaya. Kamu juga bisa membandingkan apakah dengan membayar sendiri tiket pesawat dan akomodasi, hasilnya sama seperti tawaran yang didapat.

Baca Juga: Apa itu Cyber Security? Pengertian, Elemen, dan Manfaatnya

Cara Menghindari Penipuan Online

Berikut beberapa tips menghindari penipuan online:

Waspadai orang di luar kontak yang dikenal

Selalu waspada ketika berurusan dengan orang yang bukan dari daftar kontak kamu untuk urusan bisnis atau pribadi, melalui telepon, email atau situs jaringan sosial. Ingat, bila segala sesuatu terlihat terlalu bagus, kemungkinan itu adalah penipuan.

Cek kembali orang yang bersangkutan

Bila hanya bertemu seseorang lewat online dan tidak yakin dengan keabsahan sebuah bisnis, luangkan waktu untuk melakukan sedikit penyelidikan. Lakukan pencarian foto di Google atau cari orang lain yang pernah berurusan dengan orang tersebut.

Baca Juga: Apa itu Carding? Penjelasan Lengkap dan Cara Kerjanya

Jangan buka email atau pop-up yang mencurigakan

Jika kamu mendapat email atau pop-up yang mencurigakan, langsung hapus pesan atau attachment tersebut. Bila tidak yakin, verifikasi identitas kontak dengan pencarian online. Jangan gunakan detail kontak yang ada pada pesan yang diterima.

Berhati-hati ketika belanja online

Waspadai tawaran yang sepertinya terlalu menggiurkan dan selalu gunakan layanan belanja online. Kini ada banyak penipuan belanja online yang beredar di e-commerce. Sebelum membeli suatu barang, cek kembali testimoni toko, foto produk, dan sebagainya agar kamu tak terjebak penipuan online.

Jaga data personal

Cara mencegah penipuan online berikutnya adalah menjaga data personal. Berhati-hatilah dengan informasi personal yang kamu bagikan di media sosial. Penipu bisa menggunakan informasi dan gambar untuk membuat identitas palsu atau menjadikan kamu sebagai target penipuan.

Baca Juga: Apa itu Identity Theft? Penjelasan dan Cara Mencegahnya

Amankan perangkatmu

Selalu gunakan kata sandi, jangan berbagi akses dengan orang lain, perbaharui software keamanan. Lindungi jaringan WiFi kamu dengan kata sandi dan hindari menggunakan komputer atau hotspot WiFi publik untuk mengakses internet banking atau memberikan informasi personal.

Jangan lupa install antivirus terbaik pada laptop dan komputer yang kamu gunakan. Hal ini dapat mencegah malware dan virus yang bisa merusak data pribadimu.

Gunakan kata sandi yang kuat

Pilih kata sandi yang akan sulit ditebak dan perbaharui secara teratur. Password yang kuat harus menyertakan kombinasi huruf kapital dan huruf kecil, angka dan simbol. Jangan gunakan kata sandi yang sama untuk tiap akun, dan jangan berbagi kata sandi dengan siapapun.

Baca Juga: 10 Cara Membuat Password yang Kuat Agar Aman dari Hacker

Selalu Waspada Terhadap Penipuan Online

Penipuan online semakin berkembang menggunakan sarana yang semakin canggih. Menurut sebuah data, penipuan online meningkat dalam 10 tahun terakhir dan kerugian totalnya berlipat ganda di tahun-tahun belakangan, yang mempengaruhi individu dan juga bisnis berskala besar.

Kejahatan siber kini menjadi salah satu yang menjadi sasaran investigasi federal dan dianggap sebagai masalah yang sangat serius. Karena beberapa penipuan online sangat terorganisir dan meyakinkan, serta orang dibaliknya sulit ditangkap, kita perlu melindungi diri sendiri. Tetap update informasi tentang cyber security dengan membaca artikel informatif di blog Dewaweb. Semoga bermanfaat!