Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang Black Hat, White Hat, dan Grey Hat. Apakah Anda sudah familiar dengan istilah-istilah tersebut?
Tenang, bahasan kali ini masih berkaitan dengan techno, bukan masalah warna-warna topi. Ketiga istilah yang disebutkan sebelumnya lekat dengan dunia hacking.
Black Hat, White Hat, dan Grey Hat merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut hacker berdasarkan tujuan mereka saat meretas suatu sistem atau program. Tujuan hacker memang sangat beragam, ada yang bertujuan positif namun ada juga yang tujuannya negatif. Cara mereka bekerja pun ada yang legal maupun ilegal.
Sekarang mari kita bahas tentang tiga kategori hacker: Black Hat, White Hat, dan Grey Hat.
Baca Juga: 30 Tips, Trik dan Hacks Untuk WordPress
Black Hat
Warna hitam sering diidentikkan dengan hal-hal yang negatif. Termasuk saat mengelompokkan hacker. Para hacker yang masuk dalam kategori hitam atau Black Hat adalah mereka yang melakukan hacking dengan cara meretas sistem atau program secara ilegal.
Tujuannya pun tidak bisa dibilang baik karena mereka melakukan hacking untuk mengambil data pribadi pengguna internet seperti password hingga nomor telepon. Mereka juga terkadang menyebarkan virus pada perangkat lain.
Dari data pribadi yang dicuri tersebut mereka bisa mendapatkan keuntungan yang besar. Data-data tersebut jika dijual bisa memiliki harga yang sangat tinggi karena memang banyak yang menginginkannya. Tindakan tersebut jelas merugikan dan membahayakan sistem yang diretas.
Baca Juga: 5 Cara Penting Melindungi Website dari Serangan Hacker
White Hat
Selain Black Hat hacker, ada juga White Hat hacker. Bisa dibilang White Hat adalah kebalikan dari Black Hat.
Jika Black Hat menggunakan kemampuan hacking untuk mencuri data pribadi dan tindakan kriminal lainnya, White Hat justru sebaliknya. Mereka berusaha meretas sistem atau program untuk bisa menemukan celah keamanannya.
White Hat juga bekerja sesuai dengan peraturan dan melalui metode yang legal. Dengan tujuan “mulia” ini, White Hat sering disebut sebagai good hacker.
Umumnya, White Hat direkrut oleh sebuah perusahaan untuk bekerja sama dengan tim developer mereka. White Hat akan mencari celah keamanan dari sistem yang dibuat developer. Dengan demikian, sistem yang dibuat pun bisa lebih aman dan risiko kebocoran datanya dapat diminimalisir.
Baca Juga: 7 Alasan Website Mudah di Hack
Grey Hat
Ternyata di antara Black Hat dan White Hat pun terdapat golongan hacker tersendiri. Mereka disebut dengan Grey Hat. Para Grey Hat tidak bisa dikategorikan sebagai Black Hat maupun White Hat karena mereka beroperasi dengan mengombinasikan metode keduanya.
Grey Hat menerapkan metode-metode Black Hat hacker, namun di saat yang bersamaan mereka juga menggunakan cara yang serupa dengan White Hat hacker.
Misalnya, saat mereka meretas sebuah sistem atau program, Grey Hat melakukannya secara ilegal seperti Black Hat hacker. Namun, tidak seperti Black Hat hacker yang meninggalkan kerusakan pada sistem, Grey Hat mengembalikan sistem seperti sedia kala seperti White Hat hacker sehingga seolah tidak terjadi apa-apa pada sistem.
Secara sederhana, dapat disimpulkan bahwa tujuan Grey Hat melakukan peretasan sistem adalah sekadar untuk uji coba kemampuan semata.
Setelah mengetahui jenis-jenis hacker, kamu bisa menyimpulkan bahwa tidak semua hacker adalah kriminal. Ada juga hacker yang bekerja secara legal dan memiliki izin khusus untuk meretas sistem, yaitu White Hat hacker.
Di sisi lain, ada hacker yang tidak bisa dibilang baik, tapi juga tidak bisa dibilang kriminal. Mereka adalah para Grey Hat hacker. Semoga ulasan kali ini bisa mengubah persepsimu tentang hacker yang selalu identik dengan imej negatif.