Perbedaan Cloud Hosting dan Web Hosting Tradisional

Perbedaan Cloud Hosting dan Web Hosting Tradisional

Perbedaan cloud hosting dan web hosting tradisional patut kamu ketahui sebelum memilih mana yang paling tepat kamu gunakan untuk menunjang website-mu. Pasalnya, keduanya sekilas terlihat sama. Padahal, dalam kenyataannya dua layanan ini sangat berbeda.

Adapun perbedaan keduanya dapat ditinjau dari segi performa, kontrol data, biaya, serta yang paling penting adalah segi keamanan. Lantas, apa saja pengertian serta perbedaan secara rinci dari keduanya? Langsung cari tahu selengkapnya di artikel ini, ya!

Baca juga: Mengenal Hosting: Permudah Websitemu Muncul di Mesin Pencari

Pengertian Web Hosting Tradisional

Salah satu layanan hosting yang paling sering digunakan adalah web hosting tradisional. Layanan hosting konvensional ini memang banyak digunakan terlebih oleh pengguna awam karena memang sudah lama ada dan telah digunakan oleh banyak orang. Dengan layanan ini maka data-data yang terdapat pada website kamu akan disimpan dalam satu server yang ada pada sebuah hardware.

Dalam perjalanannya web hosting tradisional berkembang sehingga memiliki beberapa macam tipe untuk mengakomodir kebutuhan client mereka. Beberapa jenis web hosting yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:

Shared web hosting

Bagi para pemula dan awam, shared web hosting adalah primadona. Alasannya tak lain adalah karena layanan yang satu ini murah (beberapa bahkan gratis) dan memang sudah banyak digunakan orang. Dalam shared web hosting, sebuah server akan dibagi kapasitasnya dan kemudian digunakan oleh beberapa situs sekaligus.

Dedicated web hosting

Jika dalam layanan shared web hosting kamu akan berbagi server dengan beberapa pengguna lainnya, dengan dedicated web hosting maka keseluruhan server hanya akan digunakan oleh situs milikmu. Dengan keunggulan ini, tentu saja harga yang dipatok akan jauh lebih mahal dibandingkan shared web hosting.

VPS web hosting

Dengan menggunakan VPS (Virtual Private System), kamu memang masih akan berbagi server. Namun kamu juga akan dibekali dengan sebuah server Dengan demikian kapasitas penyimpanan memori serta CPU usage pun akan lebih longgar sehingga performa situs kamu bisa lebih baik.

Managed web hosting

Layanan hosting yang satu ini akan memungkinkanmu untuk mendapatkan sebuah server sesuai dengan kebutuhan website. Artinya, server yang disewakan ke kamu akan datang dengan segala hal yang memang dibutuhkan oleh website. Biayanya mungkin akan lebih mahal, namun kamu tidak perlu kesulitan untuk mengatur website lagi.

Pengertian Cloud Hosting

Berbeda dengan web hosting yang masih menyimpan data website secara fisik, cloud hosting adalah sebuah inovasi dalam layanan hosting yang memungkinkanmu untuk menyimpan data-data pada website dalam sebuah cloud atau awan. Jadi, semuanya serba digital.

Apa sebenarnya cloud ini? Cloud sejatinya merupakan sebuah perumpamaan untuk menyebut internet. Artinya, jika kamu menggunakan cloud hosting maka data-datamu akan disimpan di sebuah server virtual yang ada dalam internet. Layanan ini tidak lagi menggunakan ruang penyimpanan fisik (hardware) seperti web hosting tradisional.

Baca Juga: 8 Jenis-Jenis Hosting & Perbedaannya Supaya Tak Salah Pilih

Cloud Hosting pada dasarnya adalah sebuah layanan virtual untuk management website atau aplikasi. Layanan ini akan digunakan dengan user-user lain, namun alokasi resourcenya sudah dibagi sesuai dengan paket-paket yang disediakan.

Jika terdapat kendala lambat atau resource pada salah satu user tinggi, maka hanya perlu upgrade resource saja dan tidak akan mengganggu user-user yang lain di satu server yang sama. Dengan teknologi cloud ini, performa website akan tetap optimal.

Nah setelah mengetahui definisi keduanya, mari sekarang kita menelaah apa perbedaan di antara web hosting tradisional dengan cloud hosting dalam poin-poin berikut ini.

Perbedaan Cloud Hosting dan Web Hosting Tradisional

 

Dari sekilas penjelasan di atas seharusnya kamu sudah bisa mendapatkan gambaran tentang perbedaan antara cloud hosting dengan web hosting tradisional—seperti tentang fisik ruang penyimpanan keduanya. Untuk perbandingan yang lebih detail, kamu bisa menyimak penjelasan dalam poin-poin berikut ini.

1. Dari segi performa

Mari membahas poin yang selalu menjadi pertimbangan utama dalam memilih hosting untuk website, yakni performa.

Seperti yang telah disebutkan dalam paragraf pengenalan web hosting tradisional, layanan ini menyediakan server yang digunakan oleh beberapa user sekaligus. Akibatnya kapasitas ruang penyimpanan serta bandwidth yang tersedia pun akan terbatas. Jadi tidak mengherankan jika kadang kala website butuh waktu lama untuk loading.

Di sisi lain, cloud hosting tidak memiliki ruang penyimpanan fisik karena pada dasarnya layanan ini merupakan sebuah layanan virtual. Kamu memang akan menggunakan layanan ini dengan user lain, namun jika terdapat kendala seperti loading yang lambat server cloud kamu akan segera dipindahkan oleh sistem. Hasilnya kamu tidak lagi merasakan kendala tersebut dan performa website pun bisa tetap prima.

2. Dari segi kontrol data

Pada web hosting tradisional kamu harus berbagi dengan user lain sehingga tidak ada kendali yang utuh terhadap server yang telah dibeli. Sebagai ilustrasi, apabila user lain menginginkan performa yang lebih baik maka website kamu pun akan berisiko menjadi lambat dan lebih susah diakses.

Ketika menggunakan cloud hosting, kamu menyewa space tertentu dalam cloud server, sehingga ruang tersebut berada dalam kontrol kamu sebagai level user. 

Jika dalam web hosting tradisional kamu bisa terdampak risiko performa web melambat karena resource dan bandwidth yang dibagi dengan user-user lain, kendala tersebut tidak akan terjadi pada cloud hosting. Sebab cloud hosting mengalokasikan resource-nya masing-masing ke setiap paket-paket yang disediakan. Ini karena cloud server akan segera memindahkan kamu ke server yang lebih lapang saat bandwidth terbatas.

3. Dari segi biaya

Saat ingin menggunakan layanan web hosting tradisional kamu harus membayar server yang digunakan berikut dengan hardware. Padahal kenyataanya ruang tersebut juga digunakan oleh user lain. Biaya ini akan membengkak jika kamu memutuskan untuk membeli web hosting tradisional tipe dedicated.

Bagaimana dengan cloud hosting? Dalam cloud hosting, kamu cukup mengeluarkan dana sesuai dengan layanan yang didapat. Tidak perlu mengeluarkan dana tambahan untuk server yang mungkin tidak kamu gunakan. Jika diibaratkan, pembiayaan cloud hosting serupa dengan membayar tagihan listrik atau biaya berlangganan operator seluler.

4. Dari segi keamanan

Setelah disinggung di atas terkait perbedaan letak penyimpanan data website, tentunya kamu sudah terbayang ‘kan perbedaan keamanan dari cloud hosting dan web hosting? Tentu saja, web hosting yang masih menyimpan data-data website dalam bentuk fisik (hardware) dalam sebuah server lebih rentan dari segi keamanan karena data bisa saja rusak, hilang, terbakar, atau bahkan dicuri.

Sebaliknya, untuk cloud hosting, karena datanya disimpan secara non-fisik dalam sebuah cloud (awan), maka akan jauh lebih aman dan akan sulit rusak, hilang, atau dicuri. Lebih jauh, cloud hosting menawarkan keamanan dan kerahasiaan data, kontrol akses data, dan juga integritas data.

Baca juga: Cara Memilih Hosting Terbaik

Sudah Paham Perbedaan Cloud Hosting dan Web Hosting?

Secara ringkas, perbedaan cloud hosting dan web hosting tradisional yang paling menonjol adalah letak penyimpanannya.

  • Web hosting tradisional masih menyimpan data-data website dalam satu server penyimpanan berbentuk fisik (hardware). Yap, data-data website kamu disimpan dalam bentuk fisik sehingga lebih rawan untuk terjadi hal-hal buruk seperti terbakar, hilang, atau dicuri.
  • Cloud hosting sama sekali tidak memerlukan penyimpanan data fisik, semua data website disimpan dalam sebuah cloud (awan) di internet. Keunggulannya tentu saja di faktor keamanan karena data website kamu akan jauh lebih sulit untuk dirusak atau dicuri, apalagi kamu menggunakan hosting dengan standar keamanan internasional.

Namun, untuk pemilihan mana yang lebih tepat tentunya kembali lagi pada kebutuhanmu. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan web hosting tradisional justru lebih baik. Misalnya untuk para pemula, web hosting tradisional akan tepat untukmu karena biayanya murah dan sudah bisa mengakomodasi kebutuhan.

Satu hal yang tak boleh dilupakan adalah untuk memilih hosting tercepat ataupun free hosting terbaik dari Dewaweb, yang lengkap dengan backup data online dan SSL terbaik demi kelancaran dan kenyamananmu dalam membangun website.

Semoga artikel ini bermanfaat, ya! Kamu juga bisa membaca kumpulan artikel informatif lainnya di blog Dewaweb. Jika tertarik, kamu juga dapat mengikuti program afiliasi dari Dewaweb ataupun webinar gratis dari Dewatalks yang pastinya bermanfaat untuk menambah wawasanmu seputar dunia digital dan pengembangan website. Salam sukses!