Setelah membaca apa itu personal branding pastinya kamu langsung ingin tahu bagaimana cara membangun personal branding yang benar dan efektif. Sebenarnya, cara mengembangkan personal branding sendiri cukup sederhana namun konsisten.
Freddy Rangkuti dalam bukunya yang berjudul Strategi Semut Melawan Gajah mengemukakan bahwa dalam membangun personal branding hanya memerlukan empat langkah mudah. Nah, artikel ini akan membahas satu-persatu teori piramida personal branding tersebut secara runtut dan jelas. Yuk langsung simak!
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Branding: Strategi Terpenting bagi Bisnis
Cara Membangun Personal Branding
Rangkuti, masih dalam buku yang sama, berpendapat bahwa dalam menciptakan personal branding membutuhkan banyak kreativitas dan inovasi. Hal ini seperti menciptakan unsur-unsur suatu brand, memberikan nama yang unik, membuat strategi positioning, mengomunikasikan pesan yang penting, dan mengelola brand tersebut secara terus-menerus.
Rangkuti kemudian menyatakan personal branding dapat dibentuk melalui empat tahapan atau yang disebut Personal Branding Pyramid yang dimulai dari:
- Determine who you are (menentukan siapa diri kita)
- Determine what you do (menentukan apa yang dilakukan)
- Position yourself (memosisikan diri kita)
- Manage your brand (mengelola brand kita)
Selanjutnya mari kita bahas satu-persatu dengan rinci.
1. Menentukan siapa diri kita
Menurut Rangkuti, determine who you are atau menentukan siapa diri kita merupakan tahap paling mendasar dalam membuat personal branding. Menentukan diri dapat dilakukan dengan mengidentifikasi “core competence” atau kemampuan utama yang kita miliki. Dengan menentukan ini, personal brand yang dibentuk akan jauh lebih kuat dibandingkan jika diciptakan secara asal-asalan.
Rangkuti menyebut cara mengidentifikasi personal branding harus ditanyakan pada diri sendiri, yaitu “Apa yang harus dilakukan agar berbeda dengan yang lain?”. Nah, langkah ini dapat dilakukan dengan menerapkan analisis SWOT, yaitu menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
Jadi, langkah pertama dalam membangun personal branding yaitu tentukanlah apa kemampuan atau skill terbaik yang kamu miliki. Hal ini sangat penting karena akan memengaruhi langkah-langkah selanjutnya.
2. Menentukan apa yang dilakukan
Setelah menentukan kemampuan terbaik yang dimiliki, kini saatnya beranjak untuk mengidentifikasi apa yang harus dilakukan. Tentu saja hal yang harus dilakukan mesti berhubungan dengan kemampuan yang sudah diidentifikasi tadi.
Jadi misalnya kemampuan utamamu adalah public speaking, maka di langkah kedua ini kamu bisa berencana membuat video tips-tips public speaking yang baik dan benar. Atau, kamu bisa berencana membuka les atau webinar seputar cara public speaking.
Intinya, pada tahapan apa yang akan dilakukan (what you do) ini haruslah memiliki nilai serta bermanfaat bagi banyak orang. Hal ini sejalan dengan kata Rangkuti, bahwa personal branding tidak harus melakukan pekerjaan yang menarik perhatian namun lebih mementingkan pemahaman terhadap nilai yang dimiliki, apakah nilai tersebut relevan dan bermanfaat bagi orang lain.
3. Memosisikan diri
Langkah ketiga yaitu memosisikan diri atau positioning yourself. Ketika kamu sudah mengidentifikasi kemampuan utamamu dan apa yang hendak kamu lakukan, sekarang saatnya kamu mencari tahu posisi dirimu.
Dijelaskan Rangkuti, memosisikan diri dapat dilakukan dengan menentukan siapa target pasar kita dan apa yang membedakan produk/jasa kita dibandingkan milik pesaing. Caranya adalah mengidentifikasi karakteristik dan kualitas yang dapat membedakan dengan pesaing.
Baca Juga: Pengertian Riset Pasar, Jenis, Tujuan dan Tips Melakukannya
Misalnya di tahap pertama tadi kamu sudah menentukan kemampuan utamamu adalah public speaking. Selanjutnya di tahap kedua kamu berencana mengedukasi orang lain dengan memberi tips public speaking. Maka selanjutnya di tahap ketiga kamu bisa memberi ‘bumbu’ agar produk/jasamu bisa berbeda dibanding kompetitor.
Sebagai contoh, kamu membuat konten tips public speaking namun mengemasnya dengan penuh humor sehingga ringan dan mudah diterima khalayak. Dengan begitu, kamu sudah bisa memosisikan dirimu dengan membangun citra diri sebagai orang yang mengedukasi namun tetap humoris. Ini tentunya menjadi hal pembeda dibandingkan pesaing.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Rangkuti, yaitu ketika sudah membuat positioning yang berbeda dengan apa yang dilakukan pesaing, maka produk/jasa seseorang tidak dapat ditiru oleh para pesaing secara terus-menerus. Rangkuti juga menjelaskan bahwa tujuan personal branding adalah harus jelas, sulit ditiru pesaing, mudah dipahami, memiliki keunikan, dan selalu memberikan manfaat.
4. Mengelola brand
Langkah terakhir dalam membangun personal branding yaitu mengelola merekmu (manage your brand). Setelah langkah 1 hingga 3 dilakukan dengan benar, kamu hanya perlu menjaga, mempertahankan, dan memelihara merekmu dengan baik dan konsisten.
Pengelolaan brand ini dapat kamu lakukan dengan membuat sesuatu yang bisa ‘menjaga’ pasarmu agar tetap setia dan tidak berpaling. Misalnya dari contoh public speaking tadi, kamu bisa mengadakan giveaway atau kuis berhadiah konsultasi public speaking langsung denganmu.
Meskipun terdengar sepele, langkah terakhir ini begitu penting. Jangan sampai kamu sudah susah-susah membangun personal branding dari awal kemudian ketika sudah memiliki citra diri kamu malah tidak mengelolanya dengan baik. Hal ini tentunya akan membuat brand-mu merosot nantinya.
Selayaknya dikatakan Rangkuti, mengelola (brand) yang sudah dimiliki secara terus-menerus dan jangan sampai mengalami kemerosotan. Adapun kunci mengelola brand yang paling efektif menurut Rangkuti adalah pemasaran mulut ke mulut atau word-of-mouth marketing (WOM).
Yuk Mulai Bangun Personal Branding Ala Kamu!
Itulah empat langkah cara membangun personal branding menurut buku Strategi Semut Melawan Gajah milik Freddy Rangkuti. Adapun empat langkah ini biasa disebut sebagai Personal Branding Pyramid yang dimulai dari menentukan kekuatan diri, menentukan apa yang dilakukan, memosisikan diri, dan mengelola brand.
Nah, jika kamu ingin membangun personal branding di media sosial, teori ini sangat relevan untuk dicoba, lho! Asal, kamu harus pandai menemukan keunikan dalam dirimu dan terus konsisten mencitrakannya. Yuk mulai coba bangun personal branding milikmu sendiri!
Demikian artikel ini semoga bermanfaat, ya! Kamu juga bisa membaca artikel informatif lainnya di blog Dewaweb. Jika tertarik, kamu juga dapat mengikuti program afiliasi dari Dewaweb ataupun webinar gratis dari Dewatalks yang pastinya bermanfaat untuk menambah wawasanmu seputar dunia digital dan pengembangan website. Salam sukses online!