Tingkatkan Sales dan Engagement dengan Push Notification

Saat mengunjungi sebuah website, mungkin kamu pernah mendapat pesan di bagian atas atau bawah halaman browser yang menawarkan aktivasi notifikasi untuk website tersebut. Inilah yang disebut dengan push notification. Fitur website yang satu ini mulai banyak digunakan sejak 2016. Di artikel kali ini, kamu akan mempelajari lebih lanjut tentang apa itu push notification dan bagaimana menggunakannya.

Apa itu Push Notification?

Push notification adalah pesan notifikasi atau pemberitahuan yang muncul di layar perangkat dan browser yang kamu gunakan. Ada dua kategori yang membedakan push notification, yaitu:

  • In-app push notification
  • Web push notification

In-app push notification adalah notifikasi yang kamu terima di perangkat handphone atau tabletmu. Pemberitahuan ini biasa dikirimkan dari aplikasi yang terinstal di perangkatmu. Contohnya adalah ketika kamu mendapat pemberitahuan dari Instagram saat kamu tidak membuka aplikasinya, pemberitahuan yang tertera di kotak pemberitahuanmu inilah yang disebut dengan pemberitahuan in-app.

contoh in-app push notification

Biasanya in-app notification bertujuan untuk menarikmu kembali untuk menggunakan aplikasi mereka. Misalnya, saat kamu mendapat pemberitahuan tentang pesan baru atau komentar baru di unggahanmu, tentu kamu akan kembali ke aplikasi untuk merespon atau sekadar membaca komentar atau pesan tersebut.

Baca Juga: Digital Marketing: Panduan Lengkap bagi Pemula

Di sisi lain, ada pula web push notifications, yaitu notifikasi dari website yang kamu kunjungi di browser. Notifikasi yang ada di browser ini biasanya muncul ketika kamu baru pertama kali mengunjungi sebuah website. Kamu tidak perlu membuat aplikasi untuk memasang notifikasi yang ditawarkan. Notifikasi ini bisa saja muncul di Safari, Chrome, atau Mozilla Firefox.

contoh push notification dewatalks

Jika kamu adalah pemilik website, kamu bisa memanfaatkan web push notifications untuk menjangkau pengunjung website-mu dan mengirimkan pesan yang bisa menarik mereka untuk kembali ke website-mu. Jadi, meskipun pengunjung website tidak berlangganan newsletter, tapi mereka tetap bisa mendapat pemberitahuan langsung dari website ke perangkat genggam atau komputer.

Keuntungan Menggunakan Push Notification

Ada beberapa alasan mengapa kamu perlu menggunakan push notification. Berikut ini adalah beberapa keuntungan yang mungkin akan kamu peroleh:

Keuntungan ini akan lebih maksimal jika kamu mengaktifkan fitur pemberitahuan di aplikasi. Bagaimana tidak, pengguna aplikasi bisa mendapatkan pemberitahuan terbaru langsung dari aplikasimu, misalnya terkait informasi untuk pengguna seperti pesan yang baru masuk, pengingat sesuatu, atau bahkan konten yang baru kamu buat di website.

  • Cara langsung berkomunikasi dengan pengguna

Selain meningkatkan user experience, kamu juga bisa memanfaatkan push notification untuk berkomunikasi dengan pengguna dengan memahami jenis pemberitahuan seperti apa yang sering direspon. Alhasil, kamu juga bisa meningkatkan kualitas komunikasi di aplikasi atau website-mu dengan para penggunanya.

  • Meningkatkan CTR

Mengingat kamu dapat memberitahu pengguna secara personal melalui push notification, maka kesempatan ini juga bisa kamu maksimalkan dengan memberitahukan promosi terbaru yang kamu adakan, baik diskon, survei berhadiah, harga spesial dalam waktu terbatas, dan sebagainya.

Push notification bisa menjadi senjata ampuh yang kamu gunakan untuk meningkatkan CTR. Pasalnya, menurut Digital Marketer, kemungkinan user mengklik web push notification bisa lebih tinggi 4-6% dibanding open rate pada email marketing yang berada di angka 3-4%. Artinya, cara ini bisa menjadi pilihan tepat untuk mendekati calon pelanggan tanpa mengoleksi data mereka terlebih dulu.

Menarik, bukan? Oleh karena itu, di pembahasan berikut ini kita akan lebih banyak membahas tentang web push notification untuk kamu yang mengelola website.

Baca Juga: 7 Strategi Content Marketing untuk Bisnis Anda

Anatomi Push Notification

Meski terlihat sepele karena hanya akan muncul di kolom notifikasi, tapi penulisannya tak boleh sembarangan. Ada beberapa kriteria yang perlu kamu perhatikan agar pemberitahuan yang kamu buat bisa jelas dan menarik bagi user yang menerima. Simak anatomi push notification berikut ini:

  • Headline/Judul

Headline adalah hal pertama yang akan dilihat oleh pengunjung website. Pastikan headline yang kamu buat terlihat menarik dan membuat pengunjung website ingin berlangganan notifikasi.

  • Deskripsi

Ini adalah elemen kedua yang akan dilihat oleh pengunjung website. Sebaiknya, gunakan kata kerja atau kalimat call-to-action (CTA) untuk memancing pembaca melakukan sesuatu yang kamu harapkan. Pastikan juga kamu menginformasikan jenis pemberitahuan seperti apa yang akan didapat pengguna/pengunjung.

  • URL landing page

Landing page adalah unsur penting dalam push notifications. Sebab, kamu bisa menelusuri jumlah traffic dan perilaku pengguna/pengunjung website yang kamu arahkan ke sini. Buatlah landing page yang menarik agar mereka tak hanya mengklik dan melihat-lihat, tapi juga melakukan tindakan sesuai harapanmu, misalnya pembelian produk.

  • Logo

Tak kalah penting, kamu juga perlu memasang icon dari logo bisnismu di push notification. Tujuanya adalah agar pengunjung yakin bahwa pemberitahuan yang mereka terima berasal dari website-mu. Bila perlu, kamu juga bisa menambahkan gambar pendukung notifikasi.

Ketika membagikan pemberitahuan, pastikan kamu mengetahui waktu yang tepat. Kirimkan pemberitahuan saat pengguna sedang online agar mendapatkan lebih banyak engagement. Jadi, kenali target orang yang akan kamu kirimkan pemberitahuan terlebih dulu, mulai dari jam aktif hingga waktu yang paling banyak engagement. Kamu bisa melakukan riset dan percobaan untuk membuktikan hal ini.

Baca Juga: 10 Online Marketing Tools yang Dibutuhkan Saat Memulai Bisnis

Di Mana Sebaiknya Kamu Menggunakan Push Notification?

Apapun jenis bisnis yang kamu jalankan di website toko online atau jenis website seperti apa yang kamu kelola, kamu selalu bisa mengaktifkan fitur yang satu ini di website-mu. Jenis website apa sajakah itu? Simak pembahasan berikut:

Bisnis e-Commerce

Jika kamu memiliki bisnis e-commerce, fitur ini bisa digunakan untuk meningkatkan penjualan. Salah satunya adalah dengan mengingatkan pengunjung bahwa keranjang belanja mereka belum memasuki proses pembayaran. Kamu tak perlu ragu jika ingin menerapkan hal ini, karena pelanggan seringkali lupa bahwa mereka sudah memasukkan barang ke keranjang mereka tapi belum membayar.

Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan notifikasi ini untuk memberi tahu pelanggan atau pengunjung mengenai koleksi terbaru dan promo menarik yang kamu buat. Ingat, pastikan kamu menggunakan kalimat yang menarik agar penerima notifikasi melakukan tindakan yang kamu harapkan, yaitu pembelian.

Bisnis B2B

Sedikit berbeda dari bisnis e-commerce. Jika kamu memiliki bisnis B2B, kamu bisa memanfaatkan push notification untuk meningkatkan engagement dan sales. Caranya adalah dengan mempromosikan konten baru yang menarik perhatian pengguna dan sesuai dengan ketertarikan pengguna.

Meski begitu, kamu harus berhati-hati ketika membuat copywriting untuk notifikasi di website B2B. Sebab, walaupun peluang untuk mendapatkan keuntungannya lebih besar, tapi pengelolaan website B2B akan lebih sulit dan tricky. Alhasil, kamu harus dapat menawarkan kepercayaan pada pelanggan dan bukti bahwa brand kamu patut dijadikan pertimbangan.

Website Media

Jika kamu menjalankan website media atau portal berita, kamu juga bisa memanfaatkan push notification. Selain meningkatkan kualitas pengalaman pengunjung dalam menerima informasi terbaru, pemberitahuan yang kamu kirimkan juga bisa meningkatkan jumlah kunjungan ke website-mu.

Namun, jangan lupa untuk membuat pengaturan agar informasi atau berita yang diterima pengguna sesuai dengan ketertarikan mereka demi meningkatkan user experience. Jangan lupa, kamu juga bisa memanfaatkan fitur pemberitahuan ini untuk menyelipkan beberapa promo, bila perlu.

Baca Juga: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Manfaat Website yang Perlu Kamu Ketahui

Tak terbatas hanya pada ketiga jenis website di atas, kamu juga bisa menerapkan push notification di website-mu jika memang diperlukan. Misalnya seperti pada website Dewatalks yang menawarkan pemberitahuan sebagai pengingat webinar agar kamu tak kelewatan jadwal webinar.

Simpulan

Di artikel kali ini, kami sudah membahas tentang push notification, mulai dari pengertian hingga website apa saja yang cocok menggunakan fitur yang satu ini. Namun, agar kualitas pengalaman pengunjung website-mu bisa lebih maksimal, jangan lupa gunakan cloud hosting terbaik yang cepat, aman, dan selalu bisa diandalkan. Semoga artikel ini membantu, salam sukses online!