Mengenal Istilah Registry, Registrar, dan Registrant Domain

Mengenal Istilah Registry, Registrar, dan Registrant Domain

Ketika membeli domain, ada beberapa istilah yang harus kamu ketahui, yaitu registry, registrar, dan registrant. Bahkan, banyak orang menyebut bahwa registrar adalah salah satu faktor penting untuk mendapatkan nama domain yang bagus.

Namun, sebenarnya apa pengertian dan perbedaan ketiganya? Di artikel ini, Dewaweb telah merangkum semua informasi tentang ketiga istilah tersebut secara ringkas. Simak ulasannya sampai habis, ya!

Baca Juga: Domain: Alamat yang Mudahkan Pengguna Mencari Websitemu!

Arti Registry, Registrar, dan Registrant Domain

Sebelum mengetahui perbedaannya, sebaiknya kamu pahami terlebih dahulu apa itu registry, registrar, dan registrant. Berikut pengertian masing-masing istilah tersebut.

Pengertian Registry

Registry adalah istilah yang merujuk pada sebuah organisasi atau perusahaan pengelola top level domain (TLD). Perusahaan yang bersifat independen ini bertugas untuk mengatur ketentuan, kebijakan, dan persyaratan dalam penerbitan nama domain.

Jika dilihat dari hirarki kepemimpinannya, registry tidak bertugas untuk menjual atau memasarkan domain TLD secara langsung. Perusahaan ini benar-benar fokus pada pengelolaan penerbitan nama domain saja.

Salah satu contoh perusahaan registry terkenal yaitu PANDI yang merupakan pengelola domain khusus negara (ccTLD) untuk Indonesia. PANDI bertugas untuk mengelola ekstensi domain Indonesia (.ID) beserta turunannya seperti .co.id, .my.id, .ac.id, .web.id, dan lain sebagainya.

Dalam hal pengelolaan domain ID, bisa dibilang bahwa PANDI memiliki peran sebagai produsen. Sedangkan, segala urusan yang berkaitan dengan transaksi jual-beli domain akan dilimpahkan ke registrar.

Baca Juga: Domain NET: Kredibel, Mudah Diingat, dan SEO Friendly

Pengertian Registrar

Registrar adalah sebutan untuk organisasi atau perusahaan yang memasarkan domain ke ranah publik secara langsung. Perusahaan ini bertugas untuk mengurus permohonan pembelian domain dan mengajukannya ke registry.

Sederhananya, perusahaan ini adalah tempat pendaftaran bagi para pengguna yang ingin membeli nama domain. Dengan begitu, kamu tidak perlu mengajukan permohonan langsung ke pihak registry.

Perusahaan atau organisasi ini tidak bisa berdiri sembarangan. Untuk dapat memasarkan domain, mereka harus mendapatkan akreditas dari International Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN).

Baca Juga: Empat Langkah Mudah Mencari Expired Domain Berkualitas

Selain itu, untuk dapat memasarkan domain ccTLD, perusahaan ini juga harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari registry di suatu negara. Misalnya, PANDI selaku registry untuk ekstensi domain khusus negara Indonesia.

Perusahaan yang kredibel tentu harus memiliki sertifikasi dari salah satu ataupun kedua registry tersebut. Contohnya adalah Dewaweb yang menyediakan domain TLD seperti .com, .org, .net, .io, .tv, .xyz, .travel, dan masih banyak lagi.

Selain terakreditasi ICANN, Dewaweb juga sudah mendapatkan sertifikasi dari PANDI. Di sini, kamu juga bisa beli domain khusus Indonesia seperti .id, .co.id, .sch.id, .or.id, .web.id, .biz.id, dan ekstensi domain ccTLD lainnya.

Baca Juga: Addon Domain: Cara Membuat dan Bedanya dengan Subdomain

Pengertian Registrant

Registrant adalah istilah yang merujuk pada individu, organisasi, atau perusahaan yang mendaftar atau membeli nama domain. Sederhananya, jika saat ini kamu memiliki sebuah domain, maka kamu sudah termasuk sebagai seorang registrant.

Sebagai pengguna produk domain, registrant harus memberikan informasi pribadi ketika mendaftar. Informasi tersebut akan disimpan di database WHOIS untuk identifikasi data kepemilikan domain.

Selain itu, registrant juga diberikan akses untuk mengubah Domain Name Server (DNS). Setiap perubahan awalnya akan direkam oleh registrar, perubahan tersebut selanjutnya diajukan kepada registry selaku pemilik hak untuk mengubah DNS.

Baca Juga: WHOIS: Data Kepemilikan Domain yang Harus Dilindungi

Perbedaan Registry, Registrar, dan Registrant

Setelah membaca pengertiannya, kamu tentu sudah bisa membedakan ketiga istilah tersebut, bukan? Perbedaan ketiga pihak ini terletak pada perannya masing-masing.

Singkatnya, registry adalah pihak pengelola top level domain (TLD), registrar adalah pihak yang memasarkan produk domain, sedangkan registrant adalah pengguna akhir atau pembeli domain.

Ketiga pihak ini tidak dapat terpisahkan dalam transaksi jual-beli domain name. Semuanya memiliki peran tersendiri guna membuat lingkungan transaksi yang aman dan nyaman.

perbedaan registrar, registry, dan registrant domain

Baca Juga: Mengenal Ekstensi Domain, Macam, dan Kegunaannya

Keuntungan Memiliki TLD

Dari sekian banyak pilihan, TLD merupakan jenis domain yang paling banyak digunakan. Hal ini tidak terlepas dari benefit yang ditawarkan untuk website. Lalu apa saja keuntungan memiliki domain TLD? Simak jawabannya di bawah ini.

1. Merepresentasikan identitas website kamu

Membahas domain TLD, .com adalah salah satu contoh ekstensi yang sudah cukup populer. Namun, perlu diketahui bahwa setidaknya ada lebih dari 1.600 TLD dengan keunikannya masing-masing.

Adapun nama domain tertentu yang bisa dimanfaatkan untuk merepresentasikan identitas website. Hal ini akan membantu pengunjung untuk mengetahui niche atau bidang bisnis hanya dengan melihat domain situs.

Contohnya, ekstensi domain .live untuk situs media streaming, .org untuk organisasi, .rentals untuk bisnis sewa kendaraan, .clothing untuk bisnis pakaian, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Mengenal Subdomain: Fungsi, Jenis, Hingga Cara Membuatnya

2. Target audiens tersegmentasi sesuai wilayah

Penggunaan domain ccTLD dapat menyegmentasikan target audiens sesuai wilayah. Jika kamu berada di wilayah Indonesia, hasil pencarian untuk query atau kata kunci tertentu akan menampilkan website dengan domain .id dan turunannya.

Dengan kata lain, penggunaan ccTLD merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan Search Engine Optimization (SEO). Mesin pencari seperti Google lebih memprioritaskan website dengan domain ccTLD untuk pengguna dari negara tertentu.

Baca Juga: Domain .XYZ: Murah dan Sudah Terindeks Google!

3. Website lebih dipercaya

Tidak sembarang pengguna dapat menggunakan domain ccTLD tertentu, seperti .ac.id (akademik), .or.id (organisasi), .dan .co.id (komersial). Pasalnya, ada beberapa syarat pembelian/pendaftaran domain TLD Indonesia yang harus dipenuhi.

Kredibilitas website dengan ekstensi domain .ac.id, .or.id, dan .co.id tentu lebih terjamin dan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh sebab itu, penggunaan domain ccTLD sangat disarankan untuk website perusahaan, organisasi, sekolah, atau lembaga resmi lainnya.

Baca Juga: Domain NET: Kredibel, Mudah Diingat, dan SEO Friendly

4. Kompetitif di mesin pencari

Mesin pencari seperti Google sangat memprioritaskan kenyamanan seluruh penggunanya. Salah satu bentuk kepedulian tersebut adalah dengan memberikan konten berkualitas, terpercaya, dan relevan dengan apa yang dicari oleh user.

Seperti yang telah disebutkan bahwa penggunaan domain TLD dapat meningkatkan kredibilitas situs. Oleh karena itu, website berpotensi lebih besar mendapatkan rekomendasi dari Google untuk disuguhkan kepada pengguna.

Baca Juga: Cara Cek DA PA Blog dan Website untuk Meningkatkan SEO

5. Bisa untuk investasi domain

Keuntungan yang terakhir adalah domain TLD bisa dijadikan sebagai peluang investasi, terutama aged domain. Untuk alasan tertentu, harga domain bisa melambung fantastis hingga puluhan atau bahkan ratusan kali lipat, lho!

Sebagai contoh, domain business.com awalnya dibeli seharga US$7,5 juta oleh Dow Jones dan The New York Times. Domain tersebut dijual kembali kepada RH Donelly dengan harga 47 kali lebih besar, yakni US$345 juta atau sekitar Rp5,4 triliun.

Baca Juga: Cara Membeli Hosting Gratis Domain di Dewaweb

Sudah Paham Bedanya?

Sampai di sini, kamu tentu sudah paham apa itu registry, registrar, dan registrant beserta perbedaan antara ketiganya. Berikut kesimpulan singkatnya:

  • Registry – Organisasi atau perusahaan pengelola TLD yang bertugas untuk mengatur ketentuan dan persyaratan penerbitan domain. Organisasi ini berperan sebagai produsen.
  • Registrar – Organisasi atau perusahaan yang memasarkan nama domain kepada pengguna akhir. Organisasi ini berperan sebagai tempat pendaftaran/pembelian.
  • Registrant – Seseorang, organisasi, atau perusahaan yang melakukan pendaftaran nama domain. Pihak ini berperan sebagai pembeli.

Itulah informasi yang dapat Dewaweb sampaikan tentang ketiga istilah yang sering disebut dalam dunia domain. Meskipun ketiganya merupakan pihak yang berbeda, namun semuanya akan selalu terlibat satu sama lain dalam transaksi nama domain.

Terlepas dari itu, kamu bisa membaca artikel informatif lainnya di blog Dewaweb. Ada banyak artikel tentang digital marketing, teknologi, pengembangan website, dan masih banyak lagi. Jika tertarik, kamu juga dapat mengikuti webinar dari Dewatalks, GRATIS!