5 Perbedaan Shared Hosting & Cloud Hosting, Apa Saja, Ya?

5 Perbedaan Shared Hosting & Cloud Hosting, Apa Saja, Ya?

Ketika baru mulai membangun website, banyak pengguna yang merasa bingung dihadapkan dengan pilihan antara menggunakan shared hosting atau cloud hosting. Keresahan ini muncul karena keduanya menawarkan benefit yang unggul, maka penting untuk mengetahui perbedaannya agar dapat menemukan hosting yang tepat.

Shared hosting seringkali menjadi pilihan bagi website yang baru dirintis dan memiliki anggaran terbatas. Seperti yang dilansir oleh Technopedia, jenis hosting ini cocok untuk website berukuran kecil, dengan traffic yang tidak terlalu besar, dan memiliki keamanan yang relatif rendah. 

Di sisi lain, cloud hosting menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dan biasanya menjadi pilihan tepat untuk website yang memerlukan sumber daya lebih besar dan penanganan lalu lintas yang tinggi dan signifikan, misalnya seperti e-commerce.

Untuk mengetahui lebih lanjut perbedaan kedua jenis hosting ini, yuk langsung saja simak terus beberapa poin perbedaannya berikut ini!

1. Kapasitas dan Performa

Perbedaan pertama dapat dilihat dari kapasitas dan performa kedua hosting tersebut. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, shared hosting biasanya diperuntukkan bagi website kecil dengan server yang terbatas. 

HostGator juga menjelaskan bahwa shared hosting bekerja dengan cara menyatukan beberapa website ke dalam satu server yang sama. Sehingga hal ini cukup membatasi kapasitas dan performa karena sumber daya server harus dibagi-bagi antara pengguna pada server tersebut.

Karena itulah, shared hosting lebih cocok untuk website dengan kebutuhan yang tidak terlalu besar dan tidak memerlukan sumber daya server yang tinggi.

Di sisi lain, menurut situs Google Cloud, cloud hosting lebih memberikan keleluasaan dalam hal kapasitas dan performa. Karena ia memanfaatkan infrastruktur terdistribusi yang memungkinkan website dapat mengakses sumber daya dari beberapa server secara bersamaan. 

Oleh karena itu, cloud hosting lebih disarankan untuk website besar, seperti e-commerce atau portal berita.

Maka dari itu penting untuk mempertimbangkan kebutuhan spesifik website kamu. Jika website kamu berskala kecil dan memiliki anggaran terbatas, shared hosting dapat dijadikan solusi. Namun, jika website kamu memerlukan fleksibilitas, skalabilitas, dan kinerja tinggi, cloud hosting adalah solusi terbaik. 

Baca Juga: Mengenal Pengertian Cloud Hosting, Fungsi, & Cara Kerjanya

2. Kemudahan dalam Penggunaan

Memilih jenis hosting tidak hanya berkaitan dengan kapasitas dan performa, tetapi juga kemudahan penggunaan yang seringkali menjadi kekhawatiran para pemilik web. Pada shared hosting, kebanyakan pengaturan telah dikonfigurasi oleh penyedia hosting, sehingga pengguna tidak perlu terlalu banyak mengelola konfigurasi server. 

Apabila hendak melakukan konfigurasi sendiri, pengguna dapat melakukannya melalui control panel. Shared hosting menyediakan fasilitas control panel yang user-friendly sehingga membantu pengguna dalam mengelola hosting seperti domain, email, file, dan berbagai konfigurasi lainnya. 

Sedangkan cloud hosting memberikan fleksibilitas dan kustomisasi lebih lanjut, yakni konfigurasi yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan web kamu. Namun, hal ini juga berarti bahwa pengguna cloud hosting harus memiliki pemahaman yang lebih mendalam terkait konfigurasi server.

Sampai sini dapat kamu pahami jika kedua hosting tersebut sama –  sama mudah digunakan, namun shared hosting menawarkan solusi yang lebih sederhana dan minim konfigurasi, sementara cloud hosting memberikan fleksibilitas lebih, tetapi memerlukan pemahaman yang lebih mendalam.

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Perbedaan Web Server dan Web Hosting

3. Keamanan

Keamanan website menjadi aspek yang krusial, terutama di negara kita yang masih menempati peringkat ke-3 terendah di antara negara-negara lain dalam hal keamanan siber, dengan hanya mendapat 38,96 poin dari skala 100 poin yang ada. 

Seperti yang dilansir pada Blog Sucuri, website yang menggunakan CMS WordPress yang terkenal cukup aman pun masih kerap terkena hacked, terdapat setidaknya 44% serangan hack yang mengarah ke website WordPress.

Masalah keamanan dapat menjadi pertimbangan ketika kamu hendak memilih jenis hosting. Shared hosting, dengan resource yang dibagi bersama, mungkin memiliki risiko keamanan lebih rendah karena jika satu server terkena hack, maka dapat memengaruhi situs lain di server yang sama. 

Di sisi lain, cloud hosting, dengan sumber daya yang lebih terisolasi dan tingkat kontrol yang lebih besar, cenderung memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi.

Baca Juga: Penting! Ini 12 Cara Meningkatkan Keamanan Website Kamu

4. Skalabilitas

Perbedaan shared hosting dan cloud hosting berikutnya dapat dilihat dari skalabilitasnya. Shared hosting memiliki skalabilitas terbatas karena sumber daya server harus dibagi dengan pengguna lain di satu server tersebut.

Jika website kamu mengalami pertumbuhan yang signifikan, dapat terjadi keterbatasan sumber daya yang dapat mempengaruhi performa. Oleh karena itu, shared hosting lebih cocok untuk website dengan perkiraan pertumbuhan yang tidak besar atau skalabilitas yang relatif kecil.

Sedangkan cloud hosting menawarkan skalabilitas tanpa batas. Dengan menggunakan infrastruktur terdistribusi, cloud hosting memungkinkan penambahan atau pengurangan resource secara instan sesuai dengan kebutuhan web. Skalabilitas seperti dapat membantu menangani lonjakan traffic tanpa harus mengurangi performa.

Dari sini dapat kamu pahami jika shared hosting cocok untuk website dengan pertumbuhan yang stabil, sementara cloud hosting ideal untuk situs besar yang seringkali membutuhkan peningkatan penggunaan resource.

Baca juga: 6 Keuntungan Cloud Hosting untuk Kinerja Website

5. Biaya

Perbedaan terakhir pada kedua jenis hosting ini dapat dilihat dari biayanya. Shared hosting menawarkan biaya yang lebih ekonomis karena sumber daya servernya dibagi bersama beberapa pengguna. Sedangkan untuk fitur-fiturnya, kamu akan mendapatkan paket namun dengan batasan seperti ruang penyimpanan, bandwidth, dan jumlah domain yang dapat di hosting. 

Sementara cloud hosting menawarkan model biaya yang sesuai dengan penggunaan. Kamu hanya perlu membayar berdasarkan sumber daya yang digunakan, sehingga lebih fleksibel. Jika situs kamu sedang menggunakan resource yang besar maka biaya yang harus dikeluarkan juga akan mahal, begitu juga sebaliknya. 

Namun hal ini sebanding dengan kecepatan akses yang tinggi dan resource server yang dapat dikustomisasi sendiri.

Ketika memilih antara shared hosting dan cloud hosting, pertimbangkan kebutuhan dan anggaran yang tersedia. Jika situs kamu masih relatif kecil dan anggaran pun terbatas, lebih baik mulai dengan shared hosting.

Namun, jika kamu memiliki cukup biaya dan situsnya skala menengah atau besar, kamu bisa langsung menggunakan cloud hosting.

Baca juga: Mengenal Perbedaan Cloud Hosting dan VPS, Pilih Mana?

Kesimpulan

Sekarang kamu sudah lebih paham apa saja perbedaan antara shared hosting dan cloud hosting, perbedaan utama yang dapat dijadikan pertimbangan ketika memilih hosting diantaranya adalah kapasitas, performa, kemudahan penggunaan, keamanan, skalabilitas, dan biaya. 

Shared hosting cocok untuk website kecil dengan anggaran terbatas, sementara cloud hosting lebih sesuai untuk website yang membutuhkan fleksibilitas, keamanan tinggi, dan kinerja optimal, terutama bagi e-commerce atau bisnis besar.

Sebagai penyedia hosting yang terpercaya, Dewaweb mampu menjadi solusi unggul untuk kebutuhan website kamu. Dengan teknologi terkini menggunakan server web LiteSpeed Enterprise, secara khusus dibuat untuk menangani lalu lintas tinggi, dan terbukti mampu meningkatkan kecepatan hingga 40 kali lipat dibandingkan dengan Apache web server.

Bagaimana, apakah sudah tahu akan menggunakan jenis hosting yang mana? Apapun jenis hostingnya, yuk beli hosting Dewaweb sekarang!