Istilah bubble burst belakangan ini cukup ramai diperbincangkan. Pasalnya, di bulan Juni 2022 terjadi fenomena startup bubble burst di sejumlah perusahaan rintisan di Indonesia. Fenomena bubble burst ini dikaitkan dengan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri perusahaan rintisan/startup.
Kalau kamu penasaran dengan fenomena yang melanda industri startup ini, simak penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu bubble burst, apa penyebabnya serta dampaknya bagi perusahaan. Simak berikut ini ya!
Apa itu Bubble Burst?
Sebelum memahami tentang startup bubble burst, mari simak pengertian istilah “bubble burst” dari beberapa sumber.
Dikutip dari Investopedia, Bubble Burst adalah siklus ekonomi yang ditandai dengan meningkatnya nilai pasar, terutama harga aset secara drastis. Namun kemudian diikuti dengan penurunan nilai atau harga yang cepat atau disebut kontraksi. Penurunan harga ini yang disebut sebagai bubble burst.
Hal yang sama diungkapkan oleh IDXChannel, di mana bubble burst adalah pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan nilai pasar atau harga aset yang naik dengan cepat. Inflasi yang cepat ini kemudian diikuti penurunan nilai yang cepat, yang disebut bubble burst atau ledakan gelembung.
Baca Juga: Business Model dan Value Proposition Canvas untuk Startup
Mengutip penjelasan IDXChannel lebih lanjut, umumnya gelembung ini disebabkan lonjakan harga aset yang didorong perilaku pasar yang tinggi. Sehingga aset diperdagangkan pada kisaran harga yang melebihi nilai intrinsiknya.
Tak hanya baru kali ini saja, fenomena bubble burst terjadi setiap kali harga barang naik jauh di atas nilai riil barang. Bubble burst kemudian biasa dikaitkan dengan perubahan perilaku investor.
Baca Juga: 8 Cara Membuat Bisnis Startup untuk Pemula, Wajib Ditiru!
Penyebab Startup Bubble Burst
Setelah mengetahui penjelasan di atas, mungkin kamu akan bertanya-tanya, sebenarnya apa penyebab bubble burst yang melanda startup. Berikut ini beberapa penyebab dan penjelasannya:
Pasar yang jenuh
Penyebab startup bubble burst yang pertama adalah pasar yang jenuh. Pasar jenuh atau disebut dengan saturated market bisa menjadi penyebab terjadinya fenomena startup bubble. Mengapa demikian?
Pasar jenuh merupakan sebuah kondisi yang menandakan permintaan terhadap suatu produk atau layanan telah mencapai puncaknya. Hal ini membuat perusahaan kesulitan menjual produknya. Selain itu, hal ini terjadi juga akibat pasar yang sensitif terhadap promo dan diskon. Sehingga jika perusahaan tidak membuat promo, maka jumlah konsumen akan menurun.
Produk kalah bersaing
Penyebab selanjutnya adalah ketika produk atau layanan yang ditawarkan suatu perusahaan kalah bersaing di pasaran. Hal ini menyebabkan perusahaan kehilangan pangsa pasar atau market share yang signifikan.
Jika perusahaan tidak menunjukkan performa yang bagus, maka tentunya tidak memuaskan para stakeholder dan investor. Terlebih, banyaknya startup baru yang bermunculan sehingga persaingan semakin ketat.
Baca Juga: Mengenal AARRR, Metric yang Banyak Digunakan Startup
Kesulitan mencari pendanaan
Penyebab bubble burst selanjutnya disinyalir bahwa startup sedang kesulitan mencari pendanaan. Pasalnya, situasi ekonomi global yang tak menentu menjadikan investor lebih berhati-hati menggelontorkan dana ke startup.
Sejumlah startup juga masih bergantung pada pendanaan untuk menjalankan bisnisnya. Oleh karena itu, ketika perusahaan gagal mendapatkan pendanaan, biasanya mereka tidak dapat beroperasi secara normal.
Investor yang lebih selektif
Masih berkaitan dengan yang sebelumnya, kesulitan startup untuk mencari pendanaan disebabkan oleh para investor yang kini lebih selektif dalam membeli saham startup yang risikonya tinggi.
Selain karena faktor ekonomi makro secara global yang penuh ketidakpastian, banyaknya startup baru yang bermunculan menyebabkan persaingan untuk meyakinkan investor semakin ketat.
Ditambah lagi bila perusahaan kehilangan pangsa pasar sehingga performanya semakin menurun. Ini tentunya akan membuat investor mempertimbangkan untuk menyalurkan dana ke startup yang bersangkutan.
Dampak Bubble Burst
Setelah mengetahui penyebabnya, sekarang mari lihat apa saja dampak bubble burst bagi perusahaan di industri startup. Yuk simak penjelasannya!
Masalah keuangan makin besar
Dampak utama yang ditimbulkan dari fenomena startup bubble burst tentunya adalah munculnya masalah keuangan di industri perusahaan startup. Hal ini disebabkan karena sulitnya mendapat pendanaan dari investor.
Terlebih, banyak startup yang masih mengandalkan kucuran dana dari investor dalam melakukan operasional bisnisnya. Jalannya bisnis di sebuah perusahaan startup tentu akan terganggu akibat masalah keuangan yang semakin besar.
Baca Juga: Startup-startup di Indonesia dan Peran dalam Membangun Indonesia
Pengurangan karyawan/PHK
Seperti yang kamu ketahui, pemutusan hubungan kerja terjadi di sejumlah perusahaan startup di Indonesia. Hal ini tentu adalah dampak dari fenomena bubble burst.
Kesulitan keuangan yang terjadi di perusahaan akan memengaruhi banyak hal, termasuk pertimbangan untuk mengurangi sejumlah karyawan. PHK pun jadi salah satu solusi perusahaan untuk bisa bertahan dari kebangkrutan. Pasalnya, ketika perusahaan tidak mendapatkan revenue yang baik, maka akan berdampak kesulitan untuk membayar gaji karyawan.
Dampak lain yang masih berkaitan dengan pekerja yakni perusahaan akan menunda proses rekrutmen yang sedang atau akan berjalan tanpa periode waktu yang bisa ditentukan.
Terjadinya pemutusan hubungan kerja/pengurangan karyawan secara massal tentu akan berdampak untuk proses rekrutmen pekerja di perusahaan tersebut. Jangankan untuk menambah karyawan, para pekerja yang ada di dalam perusahaan pun tidak bisa dipertahankan.
Baca Juga: Ingin Bangun Startup? Ini Cara Membentuk Tim Startup yang Produktif!
Penutup
Bubble burst adalah sebuah fenomena yang terjadi di dunia industri startup yang cukup menghebohkan, khususnya kalangan pekerja belakangan ini. Hal ini memang tidak bisa dihindarkan, mengingat banyaknya faktor yang berperan sehingga fenomena yang ujungnya menyebabkan terjadinya PHK secara massal di sejumlah perusahaan startup.
Penyebabnya mulai dari situasi ekonomi global, pangsa pasar yang turun, hingga persaingan antar startup yang begitu ketat untuk memperoleh dana dari investor. Itu dia penjelasan tentang apa itu startup bubble burst, penyebab dan dampaknya bagi perusahaan. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu dan baca artikel informatif lainnya di blog Dewaweb ya!